Oleh
Masrul Hidayat
1815051001
NPM : 1815051001
Fakultas : Teknik
Kelompok : 2 (Dua)
Aulia Kurniasih
NPM. 1715051002
i
STRUKTUR BIDANG
Oleh
Masrul Hidayat
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram Alir Struktur Bidang ..........................................................4
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan
sejarahnya (yang termasuk perkembangan kehidupan), serta proses-proses yang
telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini. Sedangkan, geologi
struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari
gaya yang bekerja di dalam bumi. Struktur geologi adalah suatu struktur atau
kondisi geologi yang terdapat di suatu daerah karena akibat dari terjadinya
perubahan-perubahan pada batuan yang disebabkan proses tektonik atau proses
lainnya. Dengan terjadinya proses tektonik, maka batuan (batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf) maupun kerak bumi akan berubah susunannya
dari keadaannya semula. Dalam mempelajari geologi struktur, terdapat banyak
sekali manfaatnya, salah satunya adalah denan mempelajarinya kita dapat
memahami bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan yang terbentuk dan
hal ini dapat membantu untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi pada
batuan tersebut. Selain itu, dengan mempelajari geologi struktur kita dapat
mengetahui proses terjadinya jebakan sumberdaya geologi seperti air tanaha,
minyak bumi, gas dan mineral-mineral lainnya. Kemudian, kita juga dapat
mengetahui jenis struktur yang ada seperti lipatan (folding) atau Sesar. Dengan
hal ini, akan membantu kita untuk mengetahui kestabilan suatu kawasan
terhadapa daya dukung lahan untuk konstruksi bangunan atau kestabilan
wilayah terhadap bencana longsor dan sebagainya.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam struktur
bidang dalam geologi.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan model 3D dari struktur bidang dengan
kedudukan tertentu.
3. Mahasiswa dapat memproyeksikan struktur garis 3D dalam gambar 2D
sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu dan kemiringan
sebenarnya dari struktur bidang.
II. TEORI DASAR
Menurut Whitten dan Brooks (1972: 204), Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi
mengenai asal, struktur, komposisi dan sejarahnya (yang termasuk perkembangan
kehidupan), serta proses-proses yang telah menyebabkan keadaan bumi seperti
sekarang ini. Sedangkan, geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses
deformasi. Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada
batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan
struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk
dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Bidang perlapisan,
bidang ketidakselarasan, bidang sesar, foliasi, serta kedudukan bidang yang
terlipat merupakan struktur bidang riil. Sedangkan struktur semu merupakan
struktur yang bentuk dan kedudukannya hanya bisa diketahui dari hasil analisa
struktur bidang rii yang lainnya, contoh struktur bidang semu adalah bidang
poros lipatan (Anonim, 2016).
Metode gambar teknik yang paling mudah dan komunikatif untuk menggambar
masing-masing bagian dalam desain suatu produk adalah menggambar berbagai
sisi suatu objek dengan menarik garis lurus pada setiap bidang. Proses
penggambaran objek secara dua dimensi disebut proyeksi orthografi/orthogonal.
Dalam ilmu geometri, gambar orthogonal menggunakan dua bidang proyeksi,
yaitu bidang vertikal dan horisontal. Proyeksi orthogonal sering disebut sebagai
gambar proyeksi saja atau gambar tampak. Jika sebuah benda digambarkan
dengan cara proyeksi orthogonal akan menghasilkan sebuah bidang saja yang
tampak pada bidang (Saputra, 2014).
B. Prosedur Praktikum
Adapun langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1. Buat konstruksi grafis, di mulai dengan menggambar sumbu koordinat N-S
dan E-W.
2. Jadikan AB sebagai garis lipat F1, dan putar proyeksi penampang.
3. Gambar garis XY yang sejajar garis jurus dan melalui titik B.
4. Pengukuran kemiringan sebenarnya denga busur derajat.
4
C. Diagram Alir
Mulai
Menggambar sumbu
koordinat N-S dan E-W
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan praktikum ini adalah terlampir pada lampiran.
B. Pembahasan
Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 30 Maret 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Struktur Bidang. Pada
praktikum kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah
dalam struktur bidang. Kemudian mahasiswa juga dituntut dapat
menggambarkan model 3D dari struktur bidang dengan kedudukan tertentu.
Setelah itu, mahasiswa juga harus memproyeksikan struktur bidang 3D dalam
gambar 2D sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu dan
kemiringan sebenarnya dari struktur bidang. Pada praktikum ini, hal pertama
yang harus dipersiapkan adalah mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang
telah disebutkan pada bagian metodologi praktikum. Kedua, mahasiswa
menentukan kedudukan struktur bidang dan besarn kemiringan (semu dan
sebenarnya) pada struktur bidang. Setelah itu, mahasiswa menggambarkannya
dan menyajikannya di lampiran laporan praktikum.
Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikum Struktur Bidang yang dilaksanakan pada 30 Maret 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Struktur bidang.
2. Dengan menggunakan geometri deskriptif, kami menentukan kemiringan
sebenarnya dari sebuah bidang perlapisan yang diketahui jurus bidang
perlapisannya 3300 dan kemiringan semu pada arah 2600 = 250, dan kemiringan
sebenarnya yang didapat adalah 250.
3. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.
Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya
membentuk kedudukan horizontal.
4. Strike atau Jurus merupakan arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang
planar dengan bidang horizontal ditinjau yang dari arah utara. Sedangkan Dip
adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dengan bidang horizontal
yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
5. Aplikasi metode grafis yang akan diterapkan pada praktikum ini meliputi:
Menentukan Kemiringan Semu, Menentukan Kedudukan Bidang dari Dua
Kemiringan Semu pada Ketinggian yang sama. Menentukan Kedudukan
Bidang dari Dua Kemiringan Semu pada Ketinggian yang berbeda.
Menentukan Kedudukan Bidang Berdasarkan Problem Tiga Titik (Three Point
Problems). Melakukan ploting simbol struktur bidang pada peta topografi.
DAFTAR PUSTAKA