Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR BIDANG

(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Masrul Hidayat
1815051001

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Struktur Bidang

Tanggal Percobaan : 30 Maret 2019

Tempat Percobaan : Gedung Teknik Geofisika

Nama : Masrul Hidayat

NPM : 1815051001

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 2 (Dua)

Bandarlampung, 08 April 2019


Mengetahui,
Asisten

Aulia Kurniasih
NPM. 1715051002

i
STRUKTUR BIDANG

Oleh
Masrul Hidayat

ABSTRAK

Praktikum Geologi Struktur yang dilaksanakan pada 30 Maret 2019 di


Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Struktur bidang. Kemudian,
mahasiswa mempelajari cara menggambarkan model 3D dari struktur bidang
dengan kedudukan tertentu. Setelah itu, mahasiswa juga mempelajari cara
memproyeksikan struktur bidang 3D dalam gambar 2D. Dengan menggunakan
geometri deskriptif, kami harus menentukan kemiringan sebenarnya dari sebuah
bidang perlapisan yang diketahui jurus bidang perlapisannya 3300 dan kemiringan
semu pada arah 2600 = 250. Struktur bidang adalah struktur batuan yang
membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang
perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini
dapat berubah menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi
tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan
miringnya disebut initial dip. Disamping struktur perlapisan, struktur geologi
lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: kekar, sesar, belahan (cleavage),
sayap lipatan dan foliasi. Dalam pengamatan lapisan dan struktur geologi, kita
harus mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah
penyebarannya serta kemiringan batuan.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i


ABSTRAK .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................1
B. Tujuan Praktikum ............................................................................ 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ..........................................................................3
B. Prosedur Praktikum ...................................................................3
C. Diagram Alir .............................................................................4
IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan ......................................................................5
B. Pembahasan .............................................................................5
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Diagram Alir Struktur Bidang ..........................................................4

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan
sejarahnya (yang termasuk perkembangan kehidupan), serta proses-proses yang
telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini. Sedangkan, geologi
struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari
gaya yang bekerja di dalam bumi. Struktur geologi adalah suatu struktur atau
kondisi geologi yang terdapat di suatu daerah karena akibat dari terjadinya
perubahan-perubahan pada batuan yang disebabkan proses tektonik atau proses
lainnya. Dengan terjadinya proses tektonik, maka batuan (batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf) maupun kerak bumi akan berubah susunannya
dari keadaannya semula. Dalam mempelajari geologi struktur, terdapat banyak
sekali manfaatnya, salah satunya adalah denan mempelajarinya kita dapat
memahami bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan yang terbentuk dan
hal ini dapat membantu untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi pada
batuan tersebut. Selain itu, dengan mempelajari geologi struktur kita dapat
mengetahui proses terjadinya jebakan sumberdaya geologi seperti air tanaha,
minyak bumi, gas dan mineral-mineral lainnya. Kemudian, kita juga dapat
mengetahui jenis struktur yang ada seperti lipatan (folding) atau Sesar. Dengan
hal ini, akan membantu kita untuk mengetahui kestabilan suatu kawasan
terhadapa daya dukung lahan untuk konstruksi bangunan atau kestabilan
wilayah terhadap bencana longsor dan sebagainya.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam struktur
bidang dalam geologi.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan model 3D dari struktur bidang dengan
kedudukan tertentu.
3. Mahasiswa dapat memproyeksikan struktur garis 3D dalam gambar 2D
sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu dan kemiringan
sebenarnya dari struktur bidang.
II. TEORI DASAR

Menurut Whitten dan Brooks (1972: 204), Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi
mengenai asal, struktur, komposisi dan sejarahnya (yang termasuk perkembangan
kehidupan), serta proses-proses yang telah menyebabkan keadaan bumi seperti
sekarang ini. Sedangkan, geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses
deformasi. Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada
batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.

Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan
struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk
dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Bidang perlapisan,
bidang ketidakselarasan, bidang sesar, foliasi, serta kedudukan bidang yang
terlipat merupakan struktur bidang riil. Sedangkan struktur semu merupakan
struktur yang bentuk dan kedudukannya hanya bisa diketahui dari hasil analisa
struktur bidang rii yang lainnya, contoh struktur bidang semu adalah bidang
poros lipatan (Anonim, 2016).

Metode gambar teknik yang paling mudah dan komunikatif untuk menggambar
masing-masing bagian dalam desain suatu produk adalah menggambar berbagai
sisi suatu objek dengan menarik garis lurus pada setiap bidang. Proses
penggambaran objek secara dua dimensi disebut proyeksi orthografi/orthogonal.
Dalam ilmu geometri, gambar orthogonal menggunakan dua bidang proyeksi,
yaitu bidang vertikal dan horisontal. Proyeksi orthogonal sering disebut sebagai
gambar proyeksi saja atau gambar tampak. Jika sebuah benda digambarkan
dengan cara proyeksi orthogonal akan menghasilkan sebuah bidang saja yang
tampak pada bidang (Saputra, 2014).

Dalam struktur bidang dikenal istilah-istilah di antaranya yaitu (Vanadia, 2007):


Pertama, Kedudukan (attitude) adalah batasan umum untuk orientasi dari bidang
atau garis didalam ruang umumnya dihubungkan dengan koordinat geografi dan
bidang horizontal , dan terdiri komponen arah dan kemiringan. Kedua, Arah
(trend) adalah arah dari suatu bidang horizontal, umumnya dinyatakan dengan
azimuth atau besaran sudut horizontal dengan garis tertentu (Bearing).
Kecondongan (inclination) adalah sudut vertikal yang diukur kearah bawah dari
bidang horizontal ke suatu bidang atau garis dan apabila diukur pada bidang yang
tidak tegak lurus strike disebut kemiringan semu(Apperent dip). Ketiga, Jurus
(Strike) adalah arah garis horizontal yang terletak pada bidang miring Kemiringan.
Dan Dip adalah sudut terbesar dari suatu bidang miring, yang diukur tegak lurus
jurus.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kertas Gambar (HVS A4)
2. Kertas Kalkir
3. Pensil
4. Busur Derajat (3600)
5. Mistar Panjang
6. Mistar Segitiga (2 buah)

B. Prosedur Praktikum
Adapun langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1. Buat konstruksi grafis, di mulai dengan menggambar sumbu koordinat N-S
dan E-W.
2. Jadikan AB sebagai garis lipat F1, dan putar proyeksi penampang.
3. Gambar garis XY yang sejajar garis jurus dan melalui titik B.
4. Pengukuran kemiringan sebenarnya denga busur derajat.
4

C. Diagram Alir

Mulai

Menggambar sumbu
koordinat N-S dan E-W

Gambar garis PQ yang


mewakili garis jurus

Gambar garis AB yang


sejajar dengan kemiringan
semu

Gambarkan garis AN yang


memiliki sudut δ terhadap
AB

Gambarkan garis tegak


lurus AB dan memotong
AN.

Gambar garis XY sejajar


garis jurus dan melalui B

Pengukuran  dengan busur


derajat

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Struktur Bidang


6

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan praktikum ini adalah terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 30 Maret 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Struktur Bidang. Pada
praktikum kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah
dalam struktur bidang. Kemudian mahasiswa juga dituntut dapat
menggambarkan model 3D dari struktur bidang dengan kedudukan tertentu.
Setelah itu, mahasiswa juga harus memproyeksikan struktur bidang 3D dalam
gambar 2D sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu dan
kemiringan sebenarnya dari struktur bidang. Pada praktikum ini, hal pertama
yang harus dipersiapkan adalah mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang
telah disebutkan pada bagian metodologi praktikum. Kedua, mahasiswa
menentukan kedudukan struktur bidang dan besarn kemiringan (semu dan
sebenarnya) pada struktur bidang. Setelah itu, mahasiswa menggambarkannya
dan menyajikannya di lampiran laporan praktikum.

Dengan menggunakan geometri deskriptif, kami harus menentukan kemiringan


sebenarnya dari sebuah bidang perlapisan yang diketahui jurus bidang
perlapisannya 3300 dan kemiringan semu pada arah 2600 = 250. Prosedur
penggambarannya yaitu: Pertama, menggambar sumbu koordinat N-E dan S-
W. Letakkan titik A pada perpotongan sumbu-sumbu koordinat. Gambar garis
PQ yang mewakili jurus yang dibayangkan memiliki ketinggian yang sama
dengan titik A. Gambar garis AB yang sejajar dengan arah kemiringan semu.
Kedua, jadikan AB sebagai garis lipat F1, dan putar proyeksi penampang ke
bidang proyeksi peta. Gambar garis AN yang memiliki sudut  terhadap AB,
dan gambar garis yang tegak lurus AB dengan memotong AN (gars BB’ = 1,9
cm). Ketiga, gambar garis XY yang sejajar garis jurus dan melalui titik B.
Gambar garis dari A yang tegak lurus garis jurus dan memotong XY. Kelima,
Tentukan titik C’ yang terletak di bawah titik C sejauh di penentuan ini
dilakukan dengan cara memplot titik C’ di sepanjang garis XY dan memiliki
jarak sejauh d dari titik C. Gambar garis AC’. Sudut CAC’ adalah kemiringan
sebenarnya dari bidang perlapisan. Dan sudut yang didapat yaitu 250.
6

Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.


Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya
membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi
miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada
tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut
initial dip. Disamping struktur perlapisan, struktur geologi lainnya yang
membentuk struktur bidang adalah: kekar, sesar, belahan (cleavage), sayap
lipatan dan foliasi. Dalam pengamatan lapisan dan struktur geologi, kita harus
mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah
penyebarannya serta kemiringan batuan. Dalam Geologi, kedua elemen
tersebut dinamakan Strike (jurus) dan Dip (kemiringan). Strike atau Jurus
merupakan arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan
bidang horizontal ditinjau yang dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat
yang dibentuk antara bidang planar dengan bidang horizontal yang arahnya
tegak lurus dari garis strike. Bidang planar adalah bidang yang relatif lurus,
contohnya yaitu bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan lain
sebagainya. Strike dan Dip umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan
(sedimen). Tetapi juga dapat ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur
foliasi. Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan
kompas Geologi. Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dan dip
karena memiliki klinometer juga bulls eye. Klinometer adalah rangkaian alat
yang berguna untuk mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi
gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi
horizontal. Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dan dip bidang
dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan
batuan berikut kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang kita miliki
dalam menentukan strike dip ini dapat diaplikasikan dalam eksplorasi batubara,
emas, dan mineral-mineral lainnya. Pengukuran strike dilakukan dengan
menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas
horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka
azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur
(jangan lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip).
Misal hasil dari pembacaan N 185o E. Sedangkan Pengukuran dip dilakukan
dengan menempelkan sisi “W” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi
kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung berada di atas). Putar
klinometer sampai gelembung berada pada pusat nivo tabung. Pembacaan
besarnya dip yang diukur lihat gambar di bawah ini. Misal hasil dari
pembacaan dip adalah 60o. Pengukuran arah kemiringan dilakukan dengan
menempelkan sisi “S” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas
horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka
azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah kemiringan yang
diukur. Misal hasil dari pembacaan adalah N 275o E.

Di alam liar kadang-kadang kemiringan sebenarnya (true dip) sulit didapatkan,


terutama pada kondisi bawah permukaan dimana data kemiringan hanya
diperoleh dari data pemboran Sehingga untuk mengetahui kedudukan
sebenarnya digunakan metode grafis. Aplikasi metode grafis yang akan
diterapkan pada praktikum ini meliputi: Menentukan Kemiringan Semu,
7

Menentukan Kedudukan Bidang dari Dua Kemiringan Semu pada Ketinggian


yang sama. Menentukan Kedudukan Bidang dari Dua Kemiringan Semu pada
Ketinggian yang berbeda. Menentukan Kedudukan Bidang Berdasarkan
Problem Tiga Titik (Three Point Problems). Melakukan ploting simbol struktur
bidang pada peta topografi.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikum Struktur Bidang yang dilaksanakan pada 30 Maret 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Struktur bidang.
2. Dengan menggunakan geometri deskriptif, kami menentukan kemiringan
sebenarnya dari sebuah bidang perlapisan yang diketahui jurus bidang
perlapisannya 3300 dan kemiringan semu pada arah 2600 = 250, dan kemiringan
sebenarnya yang didapat adalah 250.
3. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.
Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya
membentuk kedudukan horizontal.
4. Strike atau Jurus merupakan arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang
planar dengan bidang horizontal ditinjau yang dari arah utara. Sedangkan Dip
adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dengan bidang horizontal
yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
5. Aplikasi metode grafis yang akan diterapkan pada praktikum ini meliputi:
Menentukan Kemiringan Semu, Menentukan Kedudukan Bidang dari Dua
Kemiringan Semu pada Ketinggian yang sama. Menentukan Kedudukan
Bidang dari Dua Kemiringan Semu pada Ketinggian yang berbeda.
Menentukan Kedudukan Bidang Berdasarkan Problem Tiga Titik (Three Point
Problems). Melakukan ploting simbol struktur bidang pada peta topografi.
DAFTAR PUSTAKA

Whitten, D.G.A.dan J.R.V. Brooks, 1972, A Dictionary of Geology, Penguin


Books Ltd, Middlesex.

Anonim. 2016. http://petrografi.blogspot.co.id/ (diakses pada 06 April 2019


pukul 05.05 WIB).

Saputra, Eka. 2014. Kegunaan Proyeksi Orthogonal dan Stereografi dalam


Menyelesaikan Problem Struktur. Padang : Sekolah Tinggi Teknologi
Industri (STTIND) Padang.

Vanadia. 2007. Kumpulan Diktat Praktikum Geologi Struktur. Semarang :


Universitas Diponegoro. Microsoft student with encarta premium 2008/
geology_structure.
LAMPIRAN
Gambar 1. Kertas HVS

Gambar 2. Kertas Kalkir

Gambar 3. Alat Tulis


2

Gambar 4. Busur derajat (3600)

Gambar 5. Mistar segitiga (2 buah)

Gambar 6. Mistar Panjang

Anda mungkin juga menyukai