OKSIDASI BIOLOGI
Untuk memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan III
KELOMPOK III
Nama ( Nim ) :
1. Fadli ( 1020032028 )
2. Ilham N.S.S ( 1020032034 )
3. Irfan Nurhidayat ( 1020032036 )
4. M. Yusril K ( 1020032046 )
5. Nurcholis Indra Mahesa ( 1020032050 )
I. Latar belakang
Oksidasi biologi berbeda dengan oksidasi yang terjadi dalam system bukan
biologi, tidak berlangsung secara sekaligus tanpa kendali, tetapi secara
bertahap. Untuk itu diperlukan sejumlah enzim yang bekerja sama dalam
memindahkan elektron atau hydrogen. Sebuah sel memperoleh energy dari
molekul gula atau protein dengan membiarkan atom-atom karbon dan
hidrogennya bersenyawa dengan oksigen membentuk CO2 dan H2O. oksidasi
sel berlangsung secara bertahap. proses itu dipecah menjadi sejumlah reaksi
dan hanya sebagian kecil saja yang secara langsung melibatkan penambahan
oksigen.
Walaupun secara energy bentuk karbon yang sering dijumpai adalah CO2 dan
untuk hydrogen adalah H2O. kedua molekul itu sesungguhnya berada dalam
keadaan stabil dan membutuhkan energy aktifasi agar dapat mencapai
konfigurasi yang lebih stabil. Katalisator protein yang sangat spesifik atau
enzim bergabung dalam molekul-molekul biologi sedemikian rupa sehingga
bahan tersebut mengurangi energi aktifasi reaksi-reaksi tertentu yang harus
dijalani oleh molekul-molekul tersebut. Sebagian energi yang dilepaskan
dalam reaksi oksidasi dimanfaatkan dalam pembentukan ATP. ATP berfungsi
sebagai media penyimpan energi yang baik untuk menggerakkan berbagai
reaksi kimia yang dibutuhkan oleh sel.
Didalam sel yang sedang bernafas secara aerobik oksidasi menjadi aseti co
enzim A dan CO2. Oksidasi dalam tahap ini memerlukan 3 kelompok enzim :
1. Kelompok piruvat dehidrogenase meng-oksidasi dan mengadakan
dekarboksilasi oksidatif menjadi suatu bentuk asetat yaitu tioester asetil
CoA
2. Daur krebs asam trikarboksilat mengoksidasi karbon menjadi CO2 dan
membentuk NADH dan FADH2
3. Rantai pernafasan dari enzim pemindah elektron mengoksidasi kembali ko
enzim NADH dan FADH2 yang telah diproduksi oleh reaksi-reaksi
dehidrogenase dari katabolisme.
BAB III
ALAT DAN PROSEDUR
1. 4 tabung reaksi
2. 20 ml ekstrak kentang
3. Larutan penol 1%
4. Larutan pirokatekol 1%
5. Larutan pirogalol 1%
6. Larutan alpanakol 1%
7. Larutan penilemdiamin
1. 3 tabung peragian
2. Gelas kimia
3. Mortir satu set
4. 2 gram ragi roti masing masing tabung.
5. Larutan karbohidrat (laktosa 20 ml)
6. Larutan sukrosa
7. Larutan glukosa
B. Prosedur
Pada prosedur scardinger pada susu tahap pertama sediakan 3 tabung reaksi
yang sudah diisi dengan susu, tahap ke dua masukkan tabung reaksi A pada
air panas dengan suhu 40oC selama 15 menit, tahap ketiga masukkan
metilenblue 1 ml pada ketiga tabung yang sudah diisi susu tadi, tahap empat
masukkan cairan formaldehid 1 ml pada tabung A dan C, tahap lima
masukkan ketiga tabung pada gelas reaksi yang terdapat air panas 40 C, tahap
enam tunggu beberapa menit hingga berubah warna.
Pada prosedur oksidasi kentang tahap pertama siapkan 4 tabung reaksi dan
masing masing tabung diisi ekstrak kentang tabung pertama di berikan l0
tetes larutan fenol 1% tabung ke dua berikan 10 tetes larutan pirokatekol 1%
pada tabung ke tiga berikan 10 tetes larutan pirogalol 1%, tabung ke empat
masukan 10 tetes larutan alpanakol 1% dan 5 tetes larutan penilemdiamin,
tahap kedua goyangkan taabung reaksi untuk mencampur larutan dan di
tunggu beeberapa menit, tahap ketiga perhatikan perubahan warna pada
tabung reaksi.
A. HASIL PENGAMATAN
1. Oksidasi susu
Pada eksperimen oksidasi susu terjadi perubahan pada tabung reaksi saat
di rendam pada air bersuhu 40oC. Pada tabung B berubah warna menjadi
putih, sedangkan tabung A dan C tetap biru.
2. Oksidasi kentang
3. Oksidasi peragian
B. PEMBAHASAN
1. Oksidasi susu
2. Oksidasi kentang
3. Oksidasi peragian
KESIMPULAN