DISUSUN OLEH
NAMA: MARIA DELASTRADA NGONGO
NIM: 024010576
SARJANA FARMASI
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja upaya bela negara
2. Kewajiban dan hak warga negara
3. Upaya bela negara mahasiswa
4. Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa Dalam Situasi Yang Damai
5. Undang undang upaya bela negara
BAB 2 PEMBAHASAN
Kewajiban dan hak kerap kali dipertentangkan mana yang lebih dahulu, apakah kewajiban atau
hak dan sebaliknya. Dalam komitmen kita sebagai bangsa maka sudah jelas kita mempunyai
kewajiban-kewajiban. Kewajiban yang kita terima sebagai warga bangsa/negara diimbangi
dengan hak-hak yang diberikan oleh bangsa dan negara. Jadi, di sini kita melihat kewajiban yang
mengakibatkan adanya hak. Dalam kehidupan sehari-hari istilah hak dan kewajiban sudah
menjadi salah kaprah. Kesalahan ini hendaknya Anda dapat perbaiki. Masalah hak dan kewajiban
warga negara telah diatur walaupun secara umum di dalam UUD 1945 (konstitusi). Kewajiban dan
hak ini ada yang berdiri sendiri, seperti kewajiban membayar pajak; (Pasal 23) atau hak mendapat
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, Pasal 27 ayat (2), kemerdekaan
berkumpul dan berserikat, mengeluarkan pikiran secara lisan atau tulisan (Pasal 28),
kemerdekaan beragama (Pasal 29) dan mendapat pengajaran Pasal 31. Di antara substansi
kewajiban dan hak tersebut ada yang mencakup keduanya seperti berikut:
1. Kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dan hak untuk bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 UUD 1945).
2. Kewajiban dan hak untuk ikut serta dalam pembelaan negara (Pasal 30 UUD 1945).
Jika diperbandingkan pasal-pasal yang menyangkut hak dan kewajiban di dalam UUD 1945 maka
lebih banyak pasal-pasal yang menyangkut dengan hak daripada kewajiban kendatipun pasal
tentang kewajiban ini sedikit namun cakupannya cukup luas. Pembelaan negara ini dirumuskan
secara khas dalam satu kelompok kewajiban dan hak. Hal ini karena eksistensi (Ketahanan dan
kelangsungan hidup) Negara dan bangsa Indonesia tidak tergantung pada salah satu kelompok
warga negara/bangsa, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga bangsa dan negara
Indonesia. Pemikiran ini pula akan menjiwai sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia,
serta upaya-upaya dalam pembekalan kepada setiap warga negara generasi penerus secara
berjenjang dan berkelanjutan melalui Pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara (PKBN),
Pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) yang dipaketkan dalam mata kuliah ( Pendidikan
Kewarganegaraan). Pembelaan negara atau singkatnya Bela Negara dimaksudkan tidak hanya
Anda memanggul senjata mempertahankan negara Indonesia dari niat atau kehendak agresor
asing, atau mengusir penjajah dari bumi Nusantara, tetapi mencakup membela kepentingan
bangsa dan negara di berbagai bidang kehidupan (geografi, sumber kekayaan alam, demografi
ideologi, politik ekonomi, sosial budaya dan Hankam) dalam upaya mencapai tujuan nasional
berdasarkan Pancasila, dan UUD 1945.
2.4 Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa Dalam Situasi Yang Damai
Mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran
khusus dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu
selain dimungkinkan oleh kepemilikan pengetahuanyang luas juga oleh
kepemilikinan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualnya.
Pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya menyata dalam setiap teladan
hidup dan perjuangan mahasiswa. seorang mahasiswa mestinya memiliki
pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi pelbagai ketimpangan yang terjadi
dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi dan kebiasaan untuk
melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang muncul amatlah
dianjurkan dan mesti menjadi menu harian para mahasiswa.
Didalam proses pembelaan bangsa ada beberapa hal yang menjadi unsur
penting, diantaranya ialah:
Berikut ini berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari bela negara yaitu:
Membentuk perilaku jujur, adil, tegas, tepat dan kepedulian antar sesama
Menghilangkan sikap negatif seperti tidak disiplin, egois, malas, boros dan apatis
Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan
Berbakti pada agama, orang tuas dan bangsa
Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu
Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri
Membentuk mental dan fisik yang tangguh
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan
Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas dan pengaturan kegiatan lain
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus
dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak
dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi
modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan,
kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Bangsa Indonesia ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia.
Peradaban demikian dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga
merupakan masyarakat dan bangsa yang baik (good society and nation), damai,
adil dan sejahtera, sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa
(founding fathers) dalam Pembukaan UUD 1945.
Di sisi lain, bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam
pengembangan sistem dan penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi
pertahanan negara yang terdapat dalam UUD 1945 diantaranya adalah pandangan
bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem
pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara. Hal ini merefleksikan sikap
bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan, yang bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusian, keadilan dan kesejahteraan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan umum bagaimana
menjadikan warga negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan negara.
Baik dalam artian demokratis, yaitu warga negara yang cerdas, berkeadaban, dan
bertanggung jawab bagi kelangsungan Negara Indonesia. Nantinya diharapkan
mahasiswa memiliki kompetensi menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, menjadi warga
negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
3.2 SARAN
Belum ada perundang-undangan yang mengatur mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian
sesuai dengan profesi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.3
Tahun 2002. Apabila nantinya telah keluar undang-undang mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian
sesuai dengan profesi maka akan semakin jelas bentuk keikutsertaan warga
negara dalam upaya pembelaan negara.
DAFTAR PUSTAKA
MKDU 4111 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
https://www.slideshare.net/BangunSetiadi/eran-mahasiswa-dalam-membela-negara
https://www.kemhan.go.id/badiklat/2016/04/02/pentingnya-pendidikan-kesadaran-bela-negara-
bagi-seluruh-bangsa-indonesia-untuk-menangkal-ancaman.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bela-negara/
https://www.sumbarprov.go.id/home/news/16111-bela-negara-tanggung-jawab-seluruh-warga-
negara.html#:~:text=Undang%2DUndang%20Dasar%20Negara%20Republik,serta%20dalam
%20usaha%20pertahanan%20dan