Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN MAGANG KERJA

PENATAUSAHAAN DAN PENGENDALIAN ASET DI KANTOR BADAN


KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Oleh :

ARKILAUS
NPM: 1710026530004

YAYASAN BHINNEKA TUNGGAL IKA SUMATERA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERDAGANGAN
PADANG
2021
LAPORAN MAGANG KERJA

PENATAUSAHAAN DAN PENGENDALIAN ASET DI KANTOR BADAN


KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Oleh :

ARKILAUS
NPM: 1710026530004

YAYASAN BHINNEKA TUNGGAL IKA SUMATERA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERDAGANGAN
PADANG
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG KERJA

PENATAUSAHAAN DAN PENGENDALIAN ASET DI BADAN KEUANGAN


DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Disetujui oleh:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Utama

Ridal Kadri, S.IP Agus Nurorofik, S.Kom.,M.M


NIP.19860605 200501 1 001 NIDN.1010047901

Mengetahui,

Ketua
STIE Perdagangan Padang

Sutyem,S.E.,M.M
NIDN.1008127402

iii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG KERJA

PENATAUSAHAAN DAN PENGENDALIAN ASET DI BADAN KEUANGAN


DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Menyetujui,

DOSEN PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Sutyem, SE.,MM Agus Nurofik,S.Kom.,M.M


NIDN.1008127402 NIDN.1010047901

iv
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN MAGANG

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang kuasa, yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran kepada Praktikan dalam menyusun laporan magang ini. Laporan ini
sebagai hasil pertanggungjawaban Praktikan selama melaksanakan kegiatan magang
di BKD Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Bidang Aset. Laporan ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi Praktikan dan juga bagi para pembaca untuk menambahan
pengetahuan. Magang merupakan mata kuliah yang memberikan pengetahuan dan
pengalaman bagi Praktikan yang berguna sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja
yang sebenarnya. Dalam kesempatan kali ini Praktikan ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dan membimbing Praktikan
selama melaksanakan kegiatan magang sampai dengan tersusunnya laporan ini.
Terima kasih Praktikan ucapkan kepada :
1. Ibu Sutyem, SE, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
2. Bapak Agus Nurofik, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing
3. Bapak Zamzami, SH selaku Kepala Bidang Aset
4. Bapak Ridal Kadri,S.IP selaku Pembimbing Lapangan
5. Seluruh staff dan karyawan BKD Kabupaten Kepulauan Mentawai yang
telah mau menerima kami selama satu bulan di perusahaan.
6. Orang tua dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan moril dan
materil Semoga laporan Magang di BKD Kabupaten Kepulauan
Mentawai, ini dapat berguna bagi Praktikan dan pembaca pada umumnya.
Praktikan sadar sekali bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, Praktikan mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun.
Padang, ..Mei 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN COVER
SURAT PENGANTAR MAGANG .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... iv
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN MAGANG ................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Magang Kerja ......................................................... 2
1.3 Manfaat Magang Kerja .............................................................................. 3
BAB II.METODE MAGANG KERJA......................................................................... 4
2. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja.................... 4
2.2 Metode Pelaksanaan............................................................................ …….
BAB III. PROFIL PERUSAHAAN............................................................................... . 6
3.1 Deskripsi Perusahaan ......................................................................... ……. 6
3.2 Sejarah Singkat Lokasi Magang ................................................................ 6
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola ....................................................... 9
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 15
4.1 Deskripsi Kegiatan Magang Kerja............................................................. 15
4.2 Pelaksanaan Kerja ..................................................................................... 16
4.3 Kendala yang Dihadapi ............................................................................... 22
4.4 Cara Mengatasi Kendala ............................................................................ 23
4.5Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah Yang Didapat Di
Perkuliahan ..................................................................................................................... 25
4.6. Tantangan Dari Kegiatan Yang Dilakukan Di Tempat Magang.............
4.7. Kegiatan Magang Yang Dapat Merubah Mindset ................................... 25
4.8. Hal-Hal Yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa
Depan ................................................................................................. ……. 26
BAB V. PENUTUP.......................................................................................................... 27
5.1.Kesimpulan ..........................................................................................……. 27
5.2 Saran ................................................................................................... ……. 28
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 30
LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI ....................................................................... 31

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aset penting dalam pembangunan
suatu bangsa. Manusia atau dalam konteks kebangsaan adalah masyarakat merupakan
sebuah aset yang memegang peranan penting dalam kemajuan suatu negara. Maju
dan mundurnya suatu negara sangat tergantung dari kualitas sumber daya manusia
dari negara tersebut. Manusia juga merupakan salah satu modal yang harus dimiliki
dalam menjalankan suatu kegiatan perekonomian dan bisnis serta merupakan faktor
yang mempengaruhi kegiatan perekonomian dan bisnis tersebut. Sama halnya dengan
suatu negara, maju dan mundurnya suatu perekonomian dan bisnis tergantung dari
sumber daya manusia yang dimiliki oleh perekonomian dan bisnis tersebut. Apabila
suatu negara dan bisnis memiliki sumber daya manusia yang baik, maka besar
kemungkinan negara dan bisnis tersebut akan lebih maju dibanding dengan negara
dan bisnis lainnya. Sebaliknya, apabila suatu negara atau bisnis memiliki kualitas
sumber daya manusia yang buruk maka besar pula kemungkinan suatu negara atau
bisnis tersebut akan tertinggal dan kalah bersaing dengan negara dan bisnis lainnya.

Kompleksitas pekerjaan yang semakin beragam sebagai akibat dari


perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta ditambah dengan adanya arus
globalisasi semakin membuat persaingan dalam dunia kerja semakin ketat dan
kompetitif, terlebih pada tahun 2021 ini Indonesia akan memasuki era Masyarakat
Ekonomi ASEAN. Mereka yang memiliki skill yang baik tentu akan mampu dan
percaya diri untuk bersaing dengan orang lain termasuk para pekerja asing untuk
meraih pekerjaan. Berbeda dengan mereka yang memiliki skill yang baik, mereka
yang tidak memiliki skill yang memadai tentu akan sulit untuk bersaing dalam

1
2

kompetisi di dunia kerja, terlebih saingan mereka saat ini tidak hanya berasal dari
dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri.

Magang yang diselenggarakan oleh STIE Perdagangan, selain memberikan


kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya juga
memberikan gambaran kepada para mahasiswa mengenai dunia kerja yang nyata dan
konkret sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki dan ditempuh oleh mahasiswa
selama perkuliahan. Dengan mengikuti program Magang ini, mahasiswa diharap
dapat lebih mengenal, mengetahui, serta mampu beradaptasi dan menganalisa kondisi
lingkungan dunia kerja yang ada pada suatu perusahaan maupun instansi sebagai
upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja tersebut.

Magang yang diselenggarakan oleh STIE Perdagangan juga diharapkan dapat


membangun hubungan atau kemitraan yang baik dengan Instansi, organisasi atau
perusahaan tempat diselenggarakannya Magang tersebut. Dengan adanya hubungan
yang baik, diharapkan akan memberikan kesempatan dan wadah bagi para mahasiswa
untuk mendapatkan pekerjaan kelak ketika mereka telah lulus.

1.2 Maksud dan Tujuan Magang

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka


pelaksanaan kegiatan Magang ini dimaksudkan untuk:
a. Mengaplikasikan teori dan pengetahuan yang didapat dari perkuliahan ke
dalam kegiatan yang nyata khususnya dalam bidang Administrasi
Perkantoran;
b. Memberikan pengalaman kerja kepada praktikan sebelum memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya;
c. Memberikan keterampilan mendalam dalam dunia kerja yang sesungguhnya
sesuai dengan latar belakang pendidikan praktikan.
3

Sedangkan tujuan dilakukannya kegiatan Magang yaitu:


a. Melatih praktikan untuk mampu beradaptasi dengan dunia kerja dengan kultur
yang bermacam-macam;
b. Memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kerja praktikan
khususnya dalam bidang administrasi perkantoran;
c. Membangun kepribadian praktikan untuk mandiri, kreatif, inovatif dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepada praktikan.

1.3 Manfaat Magang Kerja


1. Bagi Praktikan
a. Memberikan pengalaman kerja bagi praktikan yang dapat dijadikan
gambaran dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya
b. Melatih keterampilan praktikan sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di STIE Perdagangan
c. Membangun rasa tanggung jawab, mandiri dan profesionalitas dalam
bekerja.

2. Bagi Intansi BKD Kabupaten Kepulauan Mentawai


a. Menjalin hubungan kemitraan yang baik, dinamis dan sehat antara instansi
dengan perguruan tinggi,
b. Membantu meringankan pekerjaan instansi melalui program kerja yang
diberikan kepada mahasiswa.
c. Membantu instansi untuk mendapatkan sumber daya manusia dan tenaga
kerja dalam perekrutan pegawai yang baru melalui program Magang atau
melalui hubungan kemitraan dengan perguruan tinggi.
d. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terkait.
BAB II
METODE MAGANG KERJA

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja


Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih satu bulan
terhitung mulai tanggal 24 Maret sampai dengan 03 Mei 2021. Kegiatan magang
kerja ini dilaksanakan di Badan Keuangan Daerah KM 04, Sipora Utara-Tuapeijat
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penentuan lokasi tersebut mempertimbangkan
bahwa Badan Keuangan Daerah merupakan salah satu instansi yang bergerak
dibidang pengelolaan keuangan dan asset daerah terlengkap serta telah menjadi
pioneer perusahaan daerah. Badan Keuangan Daerah terletak di jalan raya Tuapeijat
KM 04 Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

2.2 Tempat Magang


Praktikan melakukan kegiatan Magang di sebuah kantor instansi
pemerintahan.
Berikut ini merupakan data informasi instansi tempat pelaksanaan Magang:
nama instansi : Badan Keuangan Daerah
alamat : Jl.Raya Tuapejat KM 04 Sipora Utara
telepon : (0759)320012
website : www.Lapor.go.id
faximile : (0759)320213
kode Pos : 25393
bagian tempat Magang : Bidang Aset.
Alasan praktikan memilih tempat Magang di Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah :
1. BKD merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki peran penting
dalam pembangunan Daerah Khusus Kabupaten Kepulauan Mentawai.

4
5

2. Bidang kerja pada Bidang Aset berhubungan dengan latar belakang


pendidikan praktikan sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki oleh
praktikan
3. Lokasi tempat Magang yang mudah dijangkau oleh praktikan sehingga lebih
efektif dan efisien.
BAB III
TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG

3.1 Deskripsi Perusahaan

Badan Keuangan Daerah merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah di


bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan
tugasnya Kepala Badan Pengelola Badan Keuangan Daerah dibantu oleh seorang
Sekretaris dan Kelompok Jabatan Fungsional.

3.2 Sejarah Instansi


Berdasarkan surat perjanjian pelepasan hak atas tanah pada hari sabtu tanggal 22
Februari 2003 bertempat di aula Kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai
telah diadakannya musyawarah tentang menyepakati pelepasan hak atas tanah yang
berlokasi di Km.4 dan Km.5 seluas 100 Ha persegi.
Adapun hal-hal yang disepakati antara ketua adat dan pemilik asal usul tanah
yaitu sebagai berikut :
a. Sepakat dan mendukung sepenuhnya pembebasan hak atas tanah
tersebut diatas dan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
b. Sekiranya kalau ada seseorang atau kelompok serta suku yang
menggugat tanah tersebut kami berkewajiban menyelesaikan persoalan
tersebut.

6
7

Berikut Peraturan Bupati Kepulauan Mentawai tentang tugas pokok dan


fungsi badan keuangan daerah kabupaten kepulauan mentawai
1.Menimbang :
a. Bahwa telah diundangkan peraturan bupati kepulauan mentawai nomor
61tahun 2019 tentang perubahan bupati kepulauan mentawai nomor 2
tahun 2018 tentang susunan organisasi dan tugas pokok dan fungsi Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai
b. bahkan berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudkan pada huruf
a, perlu menetapkan peraturan bupati tentang tugas pokok dan fungsi
badan keuangan daerah kebupaten kepulauan mentawai.
2.Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten
Kepulauan Mentawai (lembaran tambahan lembaran Republik Indonesia
nomor 3898) sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 9
tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 49 Tahun
1999 tentang pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 76, tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3964;
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan
Perundangan-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2011 nomor 82 tambahan lembaran Negara Rupublik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah diubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2019
tentang pembentukan peraturan perundangan-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887),
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
8

Nomor 7 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2019 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 187, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
e. peranturan mentri dalam Negara republik Indonesia nomor 5 tahun 2017
tentang pedoman nomenklatur perangkan daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota yang melaksanakan fungsi penunjang penyelengaraan
urusan pemerintahan;
f. Peraturan Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
g. Peraturan Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 2 Tahun 2018 tentang
susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 61 Tahun
2019 tentang perubahan atas Buapti Kepulauan Mentawai Nomor 2
Tahun 2018 Tentang Peraturan Bupati Susunan Organisasi Dan Tata
Kerja Perangkat Daerah.
9

3.3 Struktur Organisasi dan Tata Kelola

Adapun susunan organisasi Badan Keuangan Daerah Kabupaten


Kepulauan Mentawai sebagai berikut:
Susunan Organisasi
Pasal 2
(1) Badan terdiri atas:
a. Sekretariat; dan
b. Bidang.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Program; dan
a. Sub Bagian Keuangan.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a. Bidang Pajak;
b. Bidang Retribusi;
c. Bidang Perbendaharaan;
d. Bidang Anggaran ;
e. Bidang Akuntansi; dan
f. Bidang Aset.
Pasal 3
(1) Bidang Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a
terdiri dari:
a. Sub Bidang Pendataan dan Penetapan Objek Pajak;
b. Sub Bidang Pemungutan dan Penagihan Pajak; dan
c. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Pajak.
(2) Bidang Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b
terdiri dari:
a. Sub Bidang Perencanaan dan Pendataan Wajib Retribusi;
10

b. Sub Bidang Penetapan dan Penataan Retribusi; dan


c. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Retribusi.
(3) Bidang Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (3)
huruf c terdiri dari:
a. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah;
b. Sub Bidang Pengelolaan Belanja Daerah; dan
c. Sub Bidang Pengelolaan Gaji dan Tunjangan.
(4) Bidang Anggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
ayat (3) huruf d terdiri dari:
a. Sub Bidang Perencanaan Anggaran Daerah;
b. Sub Bidang Penatausahaan Anggaran Daerah; dan
c. Sub Bidang Pembinaan Anggaran.
(5) Bidang Akuntansi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (3) huruf e
terdiri dari:
a. Sub Bidang Kebijakan dan Informasi Akuntansi;
b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Akuntansi; dan
c. Sub Bidang Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban.
(6) Bidang Aset sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (3) huruf f terdiri
dari:
a. Sub Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Aset Daerah;
b. Sub Bidang Investarisasi Aset Daerah; dan
c. Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset Daerah.

Selama menjalani kegiatan magang, Praktikan ditempatkan pada Bidang Aset


yang berada dalam lingkup bidang Aset dan Di bawah naungan Kepala Badan.
Bidang Aset membawahi tiga subbidang yakni subbidang Perencanaan dan
Pemanfaatan aset daerah, inventarisasi Aset Daerah dan Pengamanan dan
Penghapusan Aset Daerah . Adapun tugas dari Kepala Bidang Aset Daerah,
11

Subbidang perencanaan dan Pemanfaatan, Subbidang Inventarisasi Aset daerah


adalah sebagai berikut:
Bidang Aset
Pasal 54
1) Bidang Aset dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
2) Bidang Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang aset.
Pasal 55
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (2),

1. Kepala Bidang Aset menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan

pemanfaatan asset Daerah, bidang investarisasi asset Daerah dan bidang

pengamanan dan penghapusan aset Daerah;

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan

pemanfaatan asset Daerah, bidang investarisasi asset Daerah dan bidang

pengamanan dan penghapusan aset Daerah;

c) Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan

pemanfaatan asset Daerah, bidang investarisasi asset Daerah dan bidang

pengamanan dan penghapusan aset Daerah; dan

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

2. Sub Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Aset Daerah

Pasal 56
12

Sub Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Aset Daerah dipimpin oleh

Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Aset.

Pasal 57

Sub Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Aset Daerah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 56 mempunyai tugas:

a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan

dan pemanfaatan aset Daerah;

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan

dan pemanfaatan aset Daerah;

c. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan di

bidang bidang perencanaan dan pemanfaatan aset Daerah; dan

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup

tugasnya.

3. Sub Bidang Investarisasi Aset Daerah


Pasal 58
Sub Bidang Investarisasi Aset Daerah dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Aset.
Pasal 59
Sub Bidang Investarisasi Aset Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
mempunyai tugas:
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang investarisasi
aset Daerah;
13

b. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang investarisasi


aset Daerah;
c. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
investarisasi aset Daerah;
d. Melaksanakan tugas lain y ang diberikan oleh atasan sesuai lingkup
tugasnya.
4. Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset Daerah
Pasal 60
Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset Daerah dipimpin oleh
Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Aset.
Pasal 61
Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60 mempunyai tugas:
a. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengamanan
dan penghapusan aset Daerah;
b. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengamanan
dan penghapusan aset Daerah;
c. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
kebijakandibidang pengamanan dan penghapusan aset Daerah; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup
tugasnya.
14

Bagan Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah

KEPALA BADAN

KELOMPOK SEKRETARIS
JABATAN
FUNGSIONAL

KASUBAG UMUM
DAN Plt. KASUBAG KASUBAG
KEPEGAWAIAN PROGRAM KEUANGAN

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA KEPALA KEPALA


PAJAK RETRIBUSI PERBENDAHARAAN BIDANG BIDANG BIDANG
AKUNTANSI ANGGARAN ASET

Kasubid.Pem Kasubid.Peren Kasubid.Peng Kasubid.Evalu Kasubid.Perenca Kasubid.Penga


ungutan dan canaan, elolaan asi dan naan Anggaran manan dan
Penagihan Pendataan Belanja Tidak Pelaporan Daerah Penghapusan
Pajak Wajib Pajak Langsung Akuntansi Aset Daerah

Kasubid.Evalua Kasubid.Penet Kasubid.Penet Kasubid.Penyu Kasubid.Penat Kasubid.Invent


si dan apan dan apan dan sunan ausahaan arisasi Aset
Pelaporan Penataan Penataan Pertanggungja Anggaran Daerah
Pajak Retribusi Retribusi waban

Kasubid.Penda Kasubid.Evalua Kasubid.Penge Kasubid.Kebija Kasubid.Pembi Kasubid.Peren


patan dan si dan lolaan Kas kan dan naan Anggaran canaan dan
Penetapan Pelaporan Daerah Informasi Pemanfaatan
Pajak Retribussi Akuntansi Aset Daerah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kegiatan Magang Kerja

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh praktikan


bertempat di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan mentawai. Terletak di
Jalan raya Tuapejat Km.4 Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, Praktikkan
mendapatkan bidang kerja pada Bidang Aset. Bidang aset merupakan sebuah bidang
yang memiliki spesialisasi pekerjaan meliputi menyusun bahan kebijakan pedoman
dan standar teknis pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi aset daerah,
menyimpan dan mengadministrasi dokumen aset daerah termasuk bukti kepemilikan
atas aset tanah melakukan pengarsipan atas dokumen-dokumen aset. Selain bidang-
bidang kerja tersebut, bidang aset juga memiliki bidang kerja seperti mengelola surat
masuk dan keluar, kegiatan mengarsipkan, ketatausahaan dan administrasi dan
kesekretarisan.

Selama menjalani kegiatan Praktik Kerja Lapangan, praktikan hanya


dilimpahkan untuk melakukan tugas yang berhubungan dengan kegiatan
mengarsipkan, teknologi perkantoran, administrasi dan sekretaris. Selain empat tugas
utama tersebut, praktikkan juga melaksanakan beberapa tugas lain. Adapun
penjelasan pekerjaan dari keempat bidang-bidang tersebut antara lain :

1. Bidang Kearsipan

Dalam kegiatan mengarsipkan, praktikan melaksanakan pekerjaan yang


meliputi menginput surat masuk ke dalam buku agenda, membuat buku agenda
elektronik menggunakan microsoft exel, melakukan kegiatan scanning untuk di

15
16

jadikan arsip elektronik, serta membuat folder sistem arsip berdasarkan subjek dan
abjad.

2. Bidang Teknologi Perkantoran

Dalam bidang teknologi perkantoran praktikan melaksanakan pekerjaan yang


meliputi menggandakan dokumen menggunakan mesin foto copy, mengetik surat di
electronic typewriter, menginput data menggunakan komputer

3. Bidang Administrasi

Dalam bidang administrasi praktikan melaksanaan pekerjaan yang meliputi


penataan berkas-berkas yang masuk, mengantarkan surat, menginput data, mengetik
surat dan kegiatan administrasi lainnya secara umum.

4. Bidang Sekretaris

Dalam bidang kesekretarisan, praktikan melaksanakan kegiatan kerja yang


meliputi menemani atasan melaksanakan kunjungan ke bidang-bidang lain,
membantu pekerjaan atasan, mengetik alamat surat di amplop, melipat surat,
menerima dan menelpon. Selain melaksanakan ketiga tugas atau bidang pekerjaan
tersebut di atas, praktikan juga melaksanakan tugas-tugas lain yang sederhana seperti
mencetak surat dan berkas, melakukan cross check terhadap data asset Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengantarkan surat, melaksanakan cross check
terkait SKPD yang mengalami perubahan dan penghapusan, serta melakukan cross
check laporan keuangan untuk diserahkan ke BPK.

4.2 Pelaksanaan Kerja

Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh praktikan bukan semata-mata


hanya untuk memperoleh sebuah nilai saja, melainkan lebih daripada itu. Selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, praktikan mendapatkan pengalaman dan
pembelajaran berharga yang tidak didapat dari bangku perkuliahan di kampus.
17

Pekerjaan yang dilimpahkan ke praktikan merupakan sebuah tanggung jawab besar


yang harus dijalankan dengan baik, sehingga praktikan bekerja dengan semaksimal
mungkin, sebaik mungkin dan tepat waktu.

Kedisiplinan dalam bekerja selalu praktikan laksanakan selama mengikuti


kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Kedisiplinan yang dilakasanakan oleh praktikan
antara lain seperti menggunakan pakaian sesuai dengan aturan, dimana pada hari
Senin hingga Rabu menggunakan pakaian hitam putih, pada hari Kamis
menggunakan kemeja batik dan pada hari Jum’at menggunakan baju biasa. Dari sisi
waktu kerja, praktikan selalu disiplin datang ke kantor atau ke tempat Magang yakni
pada pukul 07.30 WIB, istirahat sesuai 24 jam yakni pada pukul 12.00-14.00 dan
pulang sesuai jam pulang yakni pada pukul 16.00. Praktikan juga mengikuti berbagai
aturan yang ditetapkan oleh BKD salah satu contoh aturannya adalah tidak merokok
di lingkungan kantor, tidak meninggalkan kantor pada saat jam bekerja kecuali jika
ada tugas dinas lain yang harus meninggalkan kantor.

Selama melaksanakan pekerjaan, praktikan berada di bawah bimbingan bapak


Zamzami,SH dan di bantu oleh bapak Ridal Kadri,S.IP serta ibu Suprihatin. Praktikan
juga dibantu oleh rekan-rekan kerja yang lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan
yang dilimpahkan atau di emban oleh praktikan. Secara terperinci, pelaksanaan kerja
yang dilaksanakan oleh praktikan antara lain :

1. Mencatat surat ke dalam buku agenda. Adapun langkah yang dilakukan oleh
praktikan dalam menyelesaikan atau melaksanakan pekerjaan mencatat surat ke
dalam buku agenda antara lain sebagai berikut:

a) Menyiapkan surat yang akan dicatat ke dalam buku agenda

b) Menyiapkan buku agenda surat masuk

c) Memeriksa tanggal surat masuk dan mencatat ke dalam kolom tanggal surat
masuk
18

d) Memeriksa tanggal surat dan mencatat ke dalam kolom tanggal surat

e) Memeriksa nomor surat dan mencatat ke dalam kolom nomor surat

f) Memeriksa asal surat dan mencatat ke dalam kolom asal surat

g) Memeriksa perihal surat dan mencatat ke dalam kolom perihal surat

h) Memeriksa apakah ada keterangan atau disposisi dalam surat, jika ada
maka dimasukan ke dalam kolom keterangan

2. Memasukan data dari buku agenda manual ke dalam buku agenda elektronik.
Adapun langkah-langkah dalam menginput data dari buku agenda manual ke
dalam buku agenda elektronik adalah sebagai berikut:

a) Menyiapkan buku agenda yang akan dimasukan data-datanya

b) Memeriksa hingga sejauh mana data terakhir yang dimasukkan

c) Membuka file buku agenda surat yang berbentuk Microsoft exel

d)Memasukkan isi buku agenda manual ke dalam kolom-kolom di buku


agenda elektronik

3. Melakukan kegiatan scanning. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam


melaksanakan kegiatan scanning antara lain:

a) Menyiapkan scanner

b) Menyiapkan berkas-berkas yang akan discan

c) Menghidupkan komputer dan scanner dengan menekan tombol power

d) Mengatur koneksi scanner dengan komputer


19

e) Setelah komputer dan scanner terkoneksi, berikutnya adalah memisahkan


dokumen yang masih di stepples menggunakan hech mechine

f) Setelah terpisah, langkah berikutnya masukkan kertas dokumen yang akan


discan ke dalam scanner dan tekan tombol scan, maka scanner akan
melakukan kegiatan scanning dengan otomatis

g) Setelah sukses, pilih lokasi penyimpanan dan klik tombol “ok” pada monitor
setelah sebelumnya memberi nama file terlebih dahulu

4. Membuat sistem kearsipan berdasarkan subjek. Setelah kegiatan scanning


selesai, langkah berikutnya adalah membuat folder penyimpanan arsip
berdasarkan subjek masalahnya. Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

a) Menentukan terlebih dahulu bidang-bidang atau permasalahan


permasalahan yang bidangnya terdapat dalam BKD.
b) Setelah menentukan bidang-bidang atau permasalahan-permasalahan
yang ada di BKD, langkah berikutnya adalah membuat folderfolder
dalam komputer. Folder-folder tersebut diberi nama sesuai dengan
bidang atau permasalahan yang ada
c) Langkah berikutnya, nama-nama folder tersebut disusun secara
alfabetis dan sistematis
d) Setelah folder selesai dibuat, langkah berikutnya adalah memasukkan
atau menyimpan file-file hasil scanning sesuai dengan
bidangbidangnya masing-masing ke dalam folder

5. Menggandakan dokumen menggunakan mesin foto copy. Kegiatan


penggandaan dilakukan untuk menduplikasi dokumen yang dibutuhkan, baik untuk
disimpan sebagai arsip ataupun digunakan untuk keperluan administrasi lainnya.
20

Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan pekerjaan menggandakan dokumen ini


antara lain:

a) Menyiapkan berkas-berkas atau dokumen-dokumen yang ingin


digandakan
b) Apabila berkas-berkas tersebut masih distepless, maka lepaskan stepless
dari kertas untuk memisahkan kertas-kertas tersebut dengan menggunakan
hech mechine
c) Untuk menggunakan mesin foto copy pastikan untuk menekan tombol
power terlebih dahulu
d) Setelah tombol power menyala, atur ukuran kertas yang akan praktikan
gandakan dengan cara memilih paper select
e) Setelah mengatur ukuran kertas, langkah berikutnya adalah menentukan
banyaknya jumlah dokumen yang akan dicetak
f) Setelah ditentukan jumlah banyaknya dokumen yang akan digandakan,
langkah berikutnya adalah memasukan kertas ke dalam kaca optic
scanner.
g) Tutup mesin foto copy, kemudian tekan tombol start untuk memulai
proses penggandaan
h) Setelah dokumen selesai digandakan, matikan kembali mesin foto copy.
Apabila dokumen yang digandakan perlu disatukan kembali, maka
himpun dokumen menjadi satu dan kemudian di satukan menggunakan
hech mechine

6. Mengetik surat menggunakan mesin electronic typewriter. Kegiatan mengetik


surat menggunakan mesin electronic typewriter dilaksanakan hanya untuk
mengetik surat-surat yang bersifat internal perusahaan, atau tidak untuk ke luar
perusahaan. Seperti mengetik verbal, mengetik memo, surat perintah dan
disposisi. Selain itu, kegiatan mengetik menggunakan electronic typewriter
21

digunakan untuk mengetik alamat tujuan surat dan tanggal surat pada amplop
surat.

7. Melipat surat yang akan dikirim. Dalam melaksanakan kegiatan melipat surat
ini, praktikan dituntut untuk mampu melipat dengan rapih dan benar. Surat-
surat yang dilipat biasanya surat yang jumlahnya sedikit atau tidak ada
lampiran yang begitu banyak. Jenis lipatan yang digunakan adalah 29 jenis
lipatan accordion. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk melipat
surat adalah sebagai berikut:

a) Siapkan surat yang akan dilipat


b) Setelah surat siap, bagi surat menjadi tiga bagian sama besar
c) Setelah terbagi menjadi tiga bagian sama besar, lipat bagian surat
pertama yang terdapat kop surat ke arah atas dan lipat bagian surat
yang ke tiga ke arah bawah

8. Menemani atasan berkunjung ke bidang lain. Selama melaksanakan praktik


kerja lapangan, praktikan beberapa kali menemani atasan untuk berkunjung ke
bidang lain. Selama menemani atasan, praktikan biasanya membantu atasan
seperti membawakan berkas-berkas yang dibutuhkan, mencatat hal-hal penting
yang perlu di ingat oleh atasan dan diberikan arahan terkait pekerjaan apabila
harus berhubungan dengan bidang lain

9. Mengantarkan surat. Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan


praktikan sering ditugaskan untuk mengantarkan surat. Untuk melaksanakan
kegiatan pengantaran surat, di BPKAD memiliki prosedur tertentu yang harus
diikuti. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Menerima instruksi perintah dari atasan untuk mengantar surat


b) Menerima surat yang akan diantarkan dan melaporkannya ke sekretaris
Subbidang Inventarisasi dan Dokumentasi Aset
22

c) Menerima verbal surat dari sekretaris Subbidang) Mengantarkan surat ke


bidang yang akan di tuju
d) Memberikan surat ke penerimaan surat masuk di bidang yang dituju
e) Meminta tanda tangan terima surat di duplikasi surat dan di verbal

4.3 Kendala yang Dihadapi

Selama kegiatan Magang, Praktikan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan


yang diberikan oleh instruktur lapangan dengan maksimal dan tepat waktu. Namun
dalam pelaksanaanya, tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan maksimal.
Kendala yang dihadapi oleh Praktikan saat bekerja yaitu :

1. Perlengkapan dan Peralatan yang Minim Selama melaksanakan kegiatan


Magang, praktikan mengalami kendala karena terbatasnya perlengkapan dan
peralatan yang minim. Selama menjalankan Magang, praktikan memiliki
keterbatasan seperti tidak tersedianya komputer, mesin electronic typewriter
yang sudah rusak, tidak tersedianya printer, terbatasnya perlengkapan seperti
hech mechine, gunting, kertas dan sebagainya. Hal ini sangat menghambat
karena tugas praktikan berhubungan dengan pengelolaan berkas dan dokumen
yang membutuhkan peralatan dan perlengkapan tersebut.

1. Kendala dalam menggunakan mesin foto copy

Pekerjaan praktikan yang selalu berhubungan dengan penggandaan


dokumen dalam bentuk hard copy ataupun soft copy mengharuskan praktikan
bisa mengoperasikan mesin foto copy dan scanner. Praktikan mengalami
kendala dalam mengoperasikan mesin foto copy, karena mesin yang tersedia
belum pernah praktikan gunakan sebelumnya.
23

2. Sistem Arsip paada Arsip Electronic Tidak Menggunakan Sistem


Penyimpanan yang Tepat
Pada saat melaksanakan kegiatan PKL, praktikan mengalami kesulitan
dalam menemukan kembali arsip hal ini dikarenakan sistem penyimpanan
menggunakan cara yang kurang tepat. Sistem penyimpanan hanya
menggunakan sistem abjad. Sistem abjad yang digunakan dirasa kurang tepat
karena kebanyakan orang yang membutuhkan surat mencari berdasarkan
permasalahannya.

4.4 Cara Mengatasi Kendala

Agar tidak menjadi sebuah penghambat dalam melaksanakan kegiatan Magang, maka
kendala-kendala yang dihadapi praktikan harus diatasi. Adapun cara mengatasi
kendala-kendala tersebut antara lain:

1. Terbatasnya peralatan dan perlengkapan kantor yang menunjang kegiatan kerja


praktikan.

Menurut The Liang Gie (dalam Saiman) “bahwa proses


penyelenggaraan menyangkut mengenai kebutuhan, penyediaan, penggunaan
alat, benda, tempat dan fasilitas lainnya, yang kesemua kebutuhan tersebut
digunakan dalam kerangka untuk kelancaran melaksanakan pekerjaan.

Berdasarkan pada teori di atas, tersedianya peralatan dan perlengkapan yang


dibutuhkan dan memadai merupakan hal yang penting untuk menunjang kelancaran
dalam melaksanakan pekerjaan.

Selain itu, menurut Darkia Santoso “suatu pekerjaan tidak dapat berjalan baik apabila
tidak ada perlengkapan yang memadai, meski kerjasama antar karyawan berjalan baik
sesuai harapan.”
24

Guna mengatasi kendala tersebut praktikan melakukan komunikasi kepada


atasan yakni kepada Bapak Zamzami dan Bapak Ridal untuk menyediakan peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Adapun komunikasi vertikal menurut Ardana (2008) dan Handoko (2003)


Aspek komunikasi vertikal yang perlu diperhatikan dalam penilaian yaitu sikap
konsisten dari atasan dan terjalinnya komunikasi yang baik antara atasan dan
bawahan. Praktikan juga menyadari bahwa komunikasi ke pimpinan dalam
menyampaikan keluhan adalah penting, agar masalah yang dihadapi dalam kegiatan
kerja pegawai atau bawahan dapat di atasi.

Fungsi utama komunikasi ke atas biasanya ingin mendapatkan informasi


tentang aktivitas-aktivitas, keputusan-keputusan serta pelaksanaan kerja personalia
lebih bawah. Komunikasi ke atas dapat meliputi: laporan pelaksanaan kerja, saran-
saran serta rekomendasi, usulan anggaran, pendapat-pendapat, keluhankeluhan,
permintaan atas bantuan atau instruksi.

Guna mengatasi kendala tersebut praktikan sadar perlu adanya


dorongan dan kemauan dari dalam diri praktikan untuk mencari tahu
bagaimana cara mengoperasikan mesin foto copy tersebut. Untuk itu
praktikan termotivasi untuk bertanya dan meminta pengarahan kepada atasan.
Menurut Robbins, S (2001) dalam Pengantar Manajemen, yang dimaksud
dengan motivasi adalah “proses yang memperhitungkan intensitas, arahan,
dan kegigihan dalam upaya mencapai tujuan.”
Setelah praktikan termotivasi untuk bertanya dan meminta arahan
kepada atasan agar di ajarkan menggunakan mesin foto copy, praktikan
kemudian diberi arahan oleh atasan.

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan


bagaimana mengarahkan, mempengaruhi orang lain, dan memberi
motivasi orang tersebut agar bekerja dengan baik dan sesuai dengan
tujuan organisasi.
25

4.5 Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah Yang Didapat Di


Perkuliahan

Kegiatan magang yang penulis lakukan di Kantor Badan Keuangan Daerah


merupakan bentuk praktik nyata dari beberapa mata kuliah yang didapat penulis di
perkuliahan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan magang tersebut adalah merupakan
praktik atau simulasi yang dilakukan berdasarkan teori yang diperoleh. Teori yang
diberikan dalam perkuliahan dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk
menganalisa suatu system dalam perusahaan. Berdasarkan kegiatan magang yang
dilakukan penulis sering mendapati aspek manajemen untuk menjalankan
perusahaan. Dengan itu penulis dapat membandingkan antara teori dengan praktik
atau kegiatan nyata di lapangan apakah sejalan atau justru berjalan berlawanan.
Salah satu mata kuliah yang berkaitan dengan kegiatan magang yang dilakukan
penulis di Kantor Badan Keuangan Daerah adalah Manajemen Sumber Daya
Manusia. Kegiatan yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut adalah dibutuhkannya
skill dalam bekerja.
Badan Keuangan Daerah melakukan hubungan kerjasama dengan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dalam Pelangelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PKAD)
Kabupaten kepulauan Mentawai.

4.6 Kegiatan Magang Yang Dapat Merubah Mindset

Setelah melaksanakan kegiatan Magang di Kantor Badan Keuangan Daerah


Praktikan mendapat berbagai manfaat, diantaranya yaitu dalam hal Pengetahuan,
Keterampilan dan juga sikap. Pengalaman adalah hal yang paling berharga yang
penulis dapatkan dari kegiatan magang tersebut. Dalam hal pengetahuan
penulis menjadi tahu akan seluk beluk dunia kerja yang nyata, bagaimana
atmosfirnya hingga tantangan yang ada di dalamnya agar tetap dapat bertahan
dalam ketatnya persaingan kerja.
26

4.7 Hal-Hal Yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa


Depan

Hal-hal yang menjadi nilai tambah bagi seseorang dapat dilihat dari softskill
dan hardskillnya. Softskill adalah kemampuan atau bakat yang ada di dalam diri
setiap manusia, yang mana kemampuan tersebut dilakukan dengan cara non-teknis
yang artinya tidak berbentuk atau kelihatan bentuknya. Softskill juga dapat dikatakan
sebuah kemampuan atau keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain, dan
bagaimana seseorang dapat mengatur dirinya sendiri. Selanjutnya adalah hardskill
yang merupakan suatu penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis
seseorang dalam menjalankan bidangnya.
Bila dilihat dari definisinya softskill termasuk hal yang sangat dibutuhkan
sebagai kompetensi seseorang untuk menjalankan karirnya, terlebih lagi yang
karirnya berhubungan dengan orang lain atau melakukan kontak dengan orang lain.
Softskill yang dibutuhkan antara lain adalah kepemimpinan, pemecahan masalah,
manajemen waktu, manajemen organisasi, berpikir kritis, kerjasama tim, kemampuan
analisa dan percaya diri.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan magang ini adalah sebagai berikut:

a) BKD merupakan salah satu badan atau organisasi pemerintahan yang


bergerak dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
b) Praktikan melaksanakan Magang di bidang asset
c) Praktikan mendapatkan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah
praktikan dapatkan dalam perkuliahan
d) Praktikan mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang nyata dan
sesungguhnya, hal ini berguna sebagai bekal bagi praktikan dalam persiapan
menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya
e) Praktikan mendapatkan kesempatan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan selama bangku perkuliahan
f) Selama melaksanakan kegiatan magang yang dilaksanakan oleh praktikan,
praktikan melaksanakan tugas yang berkaitan dengan bidang kearsipan,
teknologi perkantoran, administrasi dan sekretaris
g) Kegiatan kerja yang dilaksanakan praktikan memiliki persamaan dengan latar
belakang keilmuan praktikan yakni administrasi perkantoran
h) Selama melaksanakan kegiatan magang, praktikan mengalami kendala
peralatan dan perlengkapan kantor yang terbatas, ketidak pahaman dalam
mengoperasikan mesinfoto copy, dan penyimpanan arsip elektronik yang
menggunakan sistem yang kurang tepat.
i) Mengatasi kendala peralatan dan perlengkapan yang minim praktikan
melaksanakan komunikasi kepada atasan guna meminta pengadaan peralatan

27
28

dan perlengkapan yang tidak ada. Untuk mengatasi kendala ini praktikan
menggunakan teori komunikasi vertical
j) Mengatasi kendala ke tidak pahaman praktikan dalam menggunakan mesin
foto copy praktikan meminta pengarahan atasan untuk mengajarkan cara
mengoperasikan mesin foto copy. Untuk mengatasi permaslaahan ini
praktikan menggunakan teori motivasi dan pengarahan.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang Praktikan sampaikan, antara lain:

1. Bagi Biro Kemahasiswaan STIE Perdagangan Padang

a) Sebaiknya pihak Biro Kemahasiswaan harus memantau mahasiswa pada saat


pelaksanaan program magang berlangsung dengan cara berkunjung
keperusahaan tempat mahasiswa Praktik Kerja Lapangan untuk menjamin
kinerja dan pengawasan terhadap mahasiswa.
b) Sebaiknya pihak Biro Kemahasiswaan menjalin kerja sama dengan pihak
perusahaan, baik perusahaan negeri maupun swasta. Hal tersebut agar
memudahkan mahasiswa pada saat akan melaksanakanprogaram magang di
perusahaan, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi.
c) Memberikan pelatihan bagi mahasiswa agar dapat lebih berperan aktif untuk
dapat belajar dalam memahami dinamika dan kondisinya tardunia kerja pada
bidang kerja yang ada pada saat pelaksanaan program magang , sertacepat
tanggap dalam menemukan sesuatu yang baru yang tidak diperoleh dibangku
perkuliahan, juga dapat mencoba mengembangkan ilmu yang dapat diperoleh
di tempat magang.

2. Bagi Fakultas Ekonomi

a) Mengembangkan kurikulum berbasis pengetahuan dan teknologi agar


mahasiswa lebih siap dalam menghadapi kemajuan dan perkembangan zaman
29

b) Menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan banyak instansi pemerintah,


organisasi maupun industri dan perusahaan untuk meningkatkan jaringan
kerja bagi para mahasiswa ketika mereka lulus
c) Meningkatkan peran Career Development Center agar lebih baik dalam
memberikan pengetahuan seputar dunia kerja kepada mahasiswa

3. Bagi BKD Kepulauan Mentawai

a) Semakin banyak menerima mahasiswa Praktik kerja lapangan terutama yang


berasal dari universitas, sehingga semakin meningkatkan kualitas
perusahaan,karena banyak ilmu selama perkuliahan yang masih harus
ditingkatkan dalam dunia kerja.
b) Menjalin hubungan yang baik dengan universitas parapraktikan, sehingga
memudahkan pula dalam peningkatan kualitas SDM.
c) Menyediakan perlengkapan dan peralatan kantor yang memadai agar tidak
mengganggu pekerjaan karyawan
d) Memberikan pengarah anter lebih dahulu kepada setiap karyawan atau
praktikan sebelum melaksanakan suatu pekerjaan
e) Membuat sistem operasional prosedur yang jelas dalam melaksanakan setiap
pekerjaan, terutama untuk masalah kearsipan
30

DAFTAR PUSTAKA

Nurul Fauzi,Rahmat. Laporan Magang Kerja di PT.Kusuma Satria Agrobio


Tani:2016.Jurusan Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya.

Ardana (2008) dan Handoko (2003) “komunikasi vertikal pengertian – jenis dan
contohnya, penjelasannya”,
https://haloedukasi.com/komunikasi-vertikal-,diakses pada 7 juni 2021 pukul
04:23.
31

LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI

Gambar 1 : Mengecek CALK OPD di2 sistem.


Gambar : Menginput dan mencocokkan data

Gambar 3 : Menginventarisir CALK LKPD T.A. 2020 Gambar 4 : Mengecek BPKB Kendaraan Dinas ( Kendis ).
32

Gambar 5 : Mengentri data OPD ke buku stambuk

Anda mungkin juga menyukai