Anda di halaman 1dari 3

Penerapan Hukum Kekekalan momentum

μ = koefisien gesek s = jarak/panjang (m)


g = gravitasi (m/s2) ∆x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta pegas (N/m) h = tinggi (m)
vp = kecepatan peluru (m/s)

Prinsip Kerja Roket


Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum dapat dilihat pada peristiwa balon yang ditiup dan prinsip
kerja roket. Pada saat balon yang ditiup dilepaskan balon akan melesat cepat di udara. Ketika balon
melesat, udara dalam balon keluar ke arah berlawanan dengan arah gerak balon. Momentum udara
yang keluar dari balon mengimbangi momentum balon yang melesat ke arah berlawanan. Hal yang
sama berlaku pada roket. Semburan gas panas menyebabkan roket bergerak ke atas dengan kecepatan
sangat tinggi. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair.
Pembakaran bahan-bahan tersebut menghasilkan gas panas yang menyembur keluar melalui ekor
roket. Pada saat gas keluar dari roket terjadi perubahan momentum gas selama waktu tertentu,
sehingga menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas. Berdasarkan Hukum III Newton, timbul
reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gaya
inilah yang menyebabkan roket terdorong ke atas, perhatikan gambar berikut!

Prinsip kerja roket memanfaatkan Hukum Kekekalan Momentum.


Prinsip terdorongnya roket memenuhi Hukum Kekekalan Momentum. Jika mula-mula roket diam,
maka momentumnya sama dengan nol, sehingga berdasarkan Hukum Kekekalan dapat dinyatakan
sebagai berikut:

m1 v1 + m2 v2 = 0
m1 v1 = - m2 v2

Kecepatan akhir yang dicapai sebuah roket tergantung pada kecepatan semburan gas dan jumlah bahan
bakar yang dibawanya.

Contoh Soal:
Bom bermassa 0,6 kg diam tiba tiba meledak dan pecah menjadi dua bagian yang terpental berlawanan
arah. Bagian pertama bermassa 0,4 kg dan bagian lain 0,2 kg. Apabila kecepatan pecahan besar adalah
20 m/s, kecepatan pecahan kecil adalah
Diketahui
Massa bom, m = 0,6 kg
Massa pecahan besar, m₁ = 0,4 kg
Massa pecahan kecil, m₂ = 0,2 kg
Kecepatan pecahan besar, v₁' = 20 m/s
Bom mula-mula diam, v₁ = v₂ = v = 0
Ditanya
Kecepatan pecahan kecil, v₂'
Penyelesaian
m₁v₁ + m₂v₂ = m₁v₁’ + m₂v₂’
0 + 0 = 0,4(20) + 0,2v₂’
- 8 = 0,2v₂’
v₂’ = -8 / 0,2 = - 40 m/s

Anda mungkin juga menyukai