Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

CREAM

Kelas / Kelompok : AI / 1
NamaKelompok :
Dian Eleveny (2009210044)

Aditia Agustio (2010210005)

Adrian (2010210006)

Afizza Anbar N. (2010210007)

Aloysius Sebastian (2010210014)

Anastasia Salam (2010210018)

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2012
I. TUJUAN
1. Membuat cream denganberbagaijenis basis.
2. Mengamatipengaruh basis terhadapkarakteristikfisik.
II. TEORI DASAR

Cream merupakan sistem emulsi sediaan semi padat dengan penampilan tidak
jernih, berbeda dengan salep yang tembus cahaya. Konsistensi sifat rheologinya
tergantung pada jenis emulsinya, apakah jenis air dalam minyak atau minyak dalam
air, dan juga pada sifat zat padat dalam fase internal (teori dan praktek farmasi
industri hal 1092).
Untuk krim air dalam minyak biasanya digunakan sabun polivalen span, adeps
lanae, cera dan untuk krim tipe minyak dalam air digunakan sabun monovalen seperti
TEA, Na-stearat, K-stearat, Ammonium stearat. Selain itu, untuk penstabilan krim
ditambahkan zat antioksidan dan zat pengawet seperti nipagin (0,12 %-0,005%) dan
Nipasol (0,02%-0,05%) (Farmakope Indonesia Ed III hal 8).
Stabilitas krim dapat rusak jika terganggu sistem campurannya, terutama
disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisinya disebabkan penambahan
salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat
pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat
dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok dan harus dilakukan dengan teknik
aseptis(Farmakope Indonesia Ed III hal 8).
Pada metode pembuatan fase minyak dilelehkan sebagian dimulai dengan
bahan yang mempunyai titik leleh paling tinggi. Fase minyak yang lain kemudian
ditambahkan untuk menurunkan titik leleh. Fase air dipanaskan beberapa derajat di
atas suhu titik leleh fase minyak, kemudian kedua fase digabungkan.
Bila yang akan dibuat adalah sistem air dalam minyak maka tambahkan fase air
kedalam fase minyak dan lakukan pengadukan.
Bila yang akan dibuat adalah sistem minyak dalam air, makalakukan sebaliknya.
Bahan-bahan yang mudah menguap seperti parfum, mentol, kamfer, iodine, alkohol
ditambahkan setelah basis didinginkan kurang lebih 40o. Bila bahan obat berupa
padatan dan tidak larut dalam basis maka dihaluskan terlebih dahulu dan
dicampurkandengan basis dengan caratriturasi(Martin, hal 831-832).
Sediaansemipadatdigunakanpadakulit, dimana umumnyasediaantersebut
berfungsi sebagai pembawa pada obat-obat topikal, sebagai pelunak kulit, atau
sebagai pembalut pelindung atau pembalut penyumbat (oklusif). Sejumlah kecil
bentuk sediaan semi padat topikal ini digunakan pada membran mukosa, seperti
jaringan rektal, jaringan buccal, mukosa vagina, membran uretra, saluran telinga luar,
mukosa hidung, dan kornea.Membran mukosa memungkinkan penyerapan yang lebih
baik ke sirkulasi sistemik, karena kulit normal bersifat relatif tidak dapat
ditembus.Penekanan bab ini adalah pada kulit dan sediaan dernatologis, tetapi
pengertian umum dan rasional dapat diterapkan pada semua terapi topikal dengan
sediaan semi padat(Teori dan praktek FarmasiIndustrihal 1092)

III. DATA PREFORMULASI


Cream Tipe A/M
A. ZatAktif
1. Kamfer (Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 167; Drug Information 88
hal. 1087; Martindale Ed. 36hal. 2273)
 Bobotmolekul : 152,24 g/mol
 Rumusmolekul : C10H16O
 RumusBangun :

 Titik lebur : 174⁰C-179⁰C


 Pemerian : Hablur, granul atau masa hablur; putih
atau tidak berwarna, jernih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik;
menguap perlahan-lahan pada suhu kamar 0,99
 Kelarutan : Sukar larut dalam air; Sangat mudah
larut dalam etanol; mudah larut dalam minyak lemak, dan dalam
minyak menguap.
 BJ : 0,99 g/ml
 Khasiat : Rubefacient (menghangatkan kulit),
analgetik lemah, dan mengurangi irtasi pada permukaan kulit.
 Dosis :≤ 11% (Martindale 36th ed.hal. 2273)
 Wadahdanpenyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat, hindarkan
dari panas berlebihan

B. Zat Tambahan
1. Spermaceti (Farmakope Indonesia III hal. 141 ; Handbook Of
Exipient 6 th Ed. Hal. 775)
 Nama lain : Cetaceum
 Titik lebur : 44⁰C-52⁰C
 Pemerian : Masa hablur, bening, licin; putih
mutiara; bau dan rasa lemah
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol; larut dalam 20 bagian etanol mendidih, dalam minyak lemak
dan minyak atsiri.
 OTT : Basa kuat dan asam kuat.
 Khasiat : Emolient, zat pengeras,Pengemulsi.
 Kadar : 1-15% (Krim) (Handbook Of Exipient
6th Ed. Hal. 774)
 Viskositas : 6,7-7,4 mPa.s (100⁰C)
 Wadah&Penyimpanan : wadah tertutup baik.
2. White wax (Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 186 ; Excipient ed VI
hal.779)
 Nama lain : Cera alba
 Bobot Jenis : 0,95-0,96 g/cmᵌ
 Titik lebur : 61⁰C-65⁰C
 Pemerian :Padatan putih kekuningan, sedikit
tembus cahaya dalam keadaan lapis tipis; bau khas lemah dan bebas
bau tengik.
 Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut
dalam etanol dingin. Larut sempurna dalam eter, loroform, minyak
lemak dan minyak nabati.
 OTT : Inkompatibel dengan oksidator.
 Khasiat : zat pengeras, zat pengontrol pelepasan,
zat penstabil.
 Stabilitas : Jika dipanaskan diatas 150⁰C, akan
terjadi esterifikasi yang menyebabkan penurunan harga asam dan
meningkatkan titik lebur.
 Wadah&Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya.
3. Parafin Liquidum (Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 652, Handbook
of Pharmaceutical Excipients hal .445 )
 Pemerian :hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak
berwarna atau putih, tidak berbau, tidak berasa, agak berwarna.
 BJ : 0,827- 0,890 g/ml
 Viskositas : 110-230 mPa.s
 Kelarutan :tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap, dalam
hampir semua jenis minyak lemah hangat, sukar larut dalam etanol
mutlak.
 Khasiat : emollient.
 Inkompatibilitas : oksidator kuat.
 Konsentrasi : 0,1 % - 95 % (Topikal ointment)
 Stabilitas :terjadi oksidasi dengan adanya panas dan
cahaya.
 Penyimpanan :disimpan dalam wadah kedap udara, sejuk dan
kering hindarkan dari cahaya.
4. Butylated Hidroxy Anisole ( BHA ) ( Handbook of Pharmaceutical
Excipients hal 73, Farmakope Indonesia Ed.IV hal.157)
 Rumus molekul : C11H16O2
 Bobot molekul : 180,25
 Pemerian : padatan seperti lilin, putih atau agak
kekuningan; bau khas lemah.
 Kelarutan :Tidak larut dalam air; mudah larut
dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam kloform, dalam eter.
 Stabilitas : Paparan cahaya menyebabkan
perubahan warna dan kehilangan fungsi.
 BJ : 1,117 g/cmᵌ
 Konsentrasi : 0,005-0,02 % (Handbook Of Exipients
6th ed. hal. 73)
 Khasiat : antioksidan
 OTT : oksidator kuat dan garam Fe
 Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya, tempat sejuk dan kering.
5. Nipagin (FI IV hal. 551; Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Ed. hal 441 )
 Nama lain : Metil paraben
 Rumus Molekul : C8H8O3
 Berat Molekul : 152,15 g/mol
 Berat jenis : 1,352 g/ml
 Titik Lebur : 125-128⁰C
 Pemerian : Hablur kcil, tidak berwarna, atau serbuk
hablur, putih; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai
sedikit rasa terbakar.
 Kelarutan : 1:30 (Aquadest suhu 80⁰C)
1:50 (Aquadest suhu 50⁰C)
1:60 (Gliserin)
Praktis tidak larut dalam minyak mineral.
 Khasiat : antimikroba.
 Inkompatibilitas :garam alkohol, merkuri klorida, zink surfaktan
non-ionik, bentonit, Mg trisilikat. Metil paraben mengalami
perubahan warna dengan kehadiran Fe dan karena hidrolisis oleh basa
lemah dan asam kuat.
 Konsentrasi :0,02 – 0,3 % (Topikal)
 Stabilitas :dalam larutan stabil pada pH 3 – 6, stabil pada
penyimpanan selama 4 tahun di suhu kamar.
 Penyimpanan : Wadah tertutup baik ditempat sejuk dan kering.
6. Nipasol (FI IV hal. 713,Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edhal. 596 )
 Nama Lain : Propil paraben
 Rumus Molekul : C10H12O3
 Berat Molekul : 180,20 g/mol
 Titik Lebur : 95-98⁰C
 Pemerian : Serbuk putih, atau hablur kecil, tidak
berwarna.
 Kelarutan : 1:250 (Gliserin)
1: 225 (Aquadest suhu 80⁰C)
 Konsentrasi : 0,01-0,6 % (Topikal)
 OTT : surfaktan non-ionik
 Khasiat : pengawet
 Stabilitas : dalam larutan stabil pada pH 3 – 6,
stabil pada penyimpanan selama 4 tahun di suhu kamar.
 Wadah &penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat
sejuk dan kering
7. Aquadest (Farmakope Indonesia Ed. III hal. 96)
 Nama lain : Aqua destilata, aqua purificata
 Rumus molekul : H2O
 Bobot molekul : 18,02
 Bobot jenis : 1 g/ml
 pH : 5,0 – 7,0
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidakmempunyai rasa
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
 OTT : Bereaksi dengan zat tambahan, bereaksi
keras dengan logam alkali
 Stabilitas : Secara kimiawi stabil pada semua
suasana
 Khasiat : Pelarut
 Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Cream Tipe M/A

A. Zat Aktif
1. Kamfer (Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 167; Drug Information 88
hal. 1087; Martindale Ed.36 hal. 2273)
 Bobot molekul : 152,24 g/mol
 Rumusmolekul: C10H16O
 Rumus Bangun :

 Titik lebur : 174⁰C-179⁰C


 Pemerian : Hablur, granul atau masa hablur; putih
atau tidak berwarna, jernih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik;
menguap perlahan-lahan pada suhu kamar 0,99
 Kelarutan : Sukar larut dalam air; Sangat mudah
larut dalam etanol; mudah larut dalam minyak lemak, dan dalam
minyak menguap.
 BJ : 0,99 g/ml
 Khasiat : Rubefacient (menghangatkan kulit),
analgetik lemah, dan mengurangi iritasi pada permukaan kulit.
 Dosis :≤ 11% (Martindale 36th ed.hal. 2273)
 Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan
dari panas berlebihan
B. Zat Tambahan
1. Asam stearat ( Faramakope Indonesia Ed. IV hal. 494, Handbook of
exipients hal.697 ; Martindale 36th Ed. Hal. 2392)
 Rumus Molekul : C18H36O2
 Berat Molekul : 284,5 g/mol
 Pemerian : Berwarna putih atau kuning lunak, agak
mengkilap, berkristal putih atau serbuk kuning keputihan, berbau
lemah.
 Kelarutan :larut dalam alkohol dan dalam pelarut heksana.
 Titik leleh : 69-70⁰C
 BJ : 0,980 g/cmᵌ
 Koefisien partisi: (oil:water) : 8,2
 Khasiat : Zat pengemulsi, Zat pelarut.
 Inkompatibilitas :OTT dengan sebagian besar logam hidroksida
dan dengan oksidator dan reduktor.
 Konsentrasi : 1 - 20% (Krim) (Handbook Of Exipient 6th Ed.
Hal. 697)
 Stabilitas : merupakan bahan yang stabil, antioksidan dan
dapat ditambahkan ke bahan ini.
 Penyimpanan : simpan ditempat yang tertutup dengan baik,
ditemperatur kering dan sejuk.
2. Trietanolamin ( Farmakope Indonesia Ed. III hal. 613 )
 Pemerian : cairan kental, tidak berwarna hingga
kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, higroskopik.
 Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol
95% P, larut dalam kloroform P.
 Khasiat : emulsifying agent dan alkalizing agent.
 Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan amin tersier dan
alkohol.
 Konsentrasi : 2-4%
 Stabilitas : dapat berubah menjadi coklat jika
terkena air dan cahaya
 Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung dari cahaya.
3. Gliserin (Farmakope Indonesia IV hal. 413 ; Exipients VI. hal. 283)
 Nama lain : Gliserol
 Rumus molekul : C3H8O3
 Bobot molekul : 92,09 g/mol
 Rumus bangun :

 Titik lebur : 17,8⁰C


 BobotJenis : 1,2636 g/cm3 pada suhu 200C; 1,2620 g/cm3
pada suhu 250C.
 KonstantaDielektrik : 42,50
 Pemerian : Cairanjernih, tidakberwarna, rasa
manishanyabolehberbaulemah (tajamatautidak enak)
 Kelarutan : Lerut dalam air.
 OTT : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan
zat oksidator kuat seperti Kromium trioksida, Kalium klorat, atau
Kalium permanganat. Perubahan warna hitam
dari gliserin terjadi dengan adanya cahaya, atau kontak dengan ZnO
atau Bi (NO3)3
 Stabilitas : Higroskopik; gliserin murni tidak rentan
terhadap oksidasi dengan kondisi penyimpanan yang umum, tapi
gliserin dapat terdekomposisi oleh pemanasan dengan evolusi dari
akrolein beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), propilen
glikol stabil secara kimia. Gliserin dapat mengkristal apabila disimpan
disuhu rendah, kristal tidak akan mencair sampai dihangatkan hingga
20⁰C.
 Khasiat : Pelembab, pelembut.
 Kadar : ≤30% (humektan dan emolien) (Handbook Of
Exipient ed.6 hal. 283)
 Wadah&Penyimpanan: wadahtertutupkedap, disimpan di
tempatsejukdankering.
4. Nipagin (FI IV hal. 551; Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Ed. hal 441 )
 Nama lain : Metil paraben
 Rumus Molekul : C8H8O3
 Berat Molekul : 152,15 g/mol
 Berat jenis : 1,352 g/ml
 Titik Lebur : 125-128⁰C
 Pemerian : Hablur kcil, tidak berwarna, atau serbuk
hablur, putih; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai
sedikit rasa terbakar.
 Kelarutan : 1:30 (Aquadest suhu 80⁰C)
1:50 (Aquadest suhu 50⁰C)
1:60 (Gliserin)
Praktis tidak larut dalam minyak mineral.
 Khasiat : antimikroba.
 Inkompatibilitas :garam alkohol, merkuri klorida, zink surfaktan
non-ionik, bentonit, Mg trisilikat. Metil paraben mengalami
perubahan warna dengan kehadiran Fe dan karena hidrolisis oleh basa
lemah dan asam kuat.
 Konsentrasi :0,02 – 0,3 % (Topikal)
 Stabilitas :dalam larutan stabil pada pH 3 – 6, stabil pada
penyimpanan selama 4 tahun di suhu kamar.
 Penyimpanan : Wadah tertutup baik ditempat sejuk dan kering.
5. Nipasol (FI IV hal. 713,Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edhal. 596 )
 Nama Lain : Propil paraben
 Rumus Molekul : C10H12O3
 Berat Molekul : 180,20 g/mol
 Titik Lebur : 95-98⁰C
 Pemerian : Serbuk putih, atau hablur kecil, tidak
berwarna.
 Kelarutan : 1:250 (Gliserin)
1: 225 (Aquadest suhu 80⁰C)
 Konsentrasi : 0,01-0,6 % (Topikal)
 OTT : surfaktan non-ionik
 Khasiat : pengawet
 Stabilitas : dalam larutan stabil pada pH 3 – 6,
stabil pada penyimpanan selama 4 tahun di suhu kamar.
 Wadah &penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat
sejuk dan kering
6. Aquadest (Farmakope Indonesia Ed. III hal. 96)
 Nama lain : Aqua destilata, aqua purificata
 Rumus molekul : H2O
 Bobot molekul : 18,02
 Bobot jenis : 1 g/ml
 pH : 5,0 – 7,0
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidakmempunyai rasa
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
 OTT : Bereaksi dengan zat tambahan, bereaksi
keras dengan logam alkali
 Stabilitas : Secara kimiawi stabil pada semua
suasana
 Khasiat : Pelarut
 Wadah &penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat
IV. ALAT DAN BAHAN

Alat :-Cawanpenguap - objek glass dan cover glass

- Timbangan - Beaker glass

- Gelasukur - tube

- Mortir dan stamper - Batang pengaduk

- Spatula - Sudip

Bahan : - Kamfer - Asam Stearat

- Cera alba - Gliserin

- Spermaceti - Parafin Liq.

- Nipagin - BHA

- TEA - Aqua dest

- Nipasol

V. FORMULA( Parrot, Pharmaceutical Technology Fund )

NamaBahan Persentase NamaBahan Jumlah


A/M (%) M/A (%)
Kamfer 2.5 Kamfer 2.5
Spermaceti 12 Asam Stearat 17.5
Cera Alba 11 tea 3
Paraffin Liq. 51
Gliserin 5
BHA 0.01
Nipagin 0.02 Nipagin 0.02
Nipasol 0.01 Nipasol 0.01
Aq. Dest. ad 100 Aq. Dest ad 100
VI. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

Tipe A/M

1. Kamfer : 2,5% x 200 g = 5g


2. Basis Cream : 200 g – 5 g = 195 g
a. Spermaceti : 12 % x 195 g = 23,4 g
b. Cera Alba : 11 % x 195 g = 21,45 g
c. Paraff. Liq. : 51 % x 195 g = 99,45 g
d. BHA : 0,01 % x 195 g = 0,02 g
e. Nipagin : 0,02 % x 195 g = 0,04 g
f. Nipasol : 0,01 % x 195 g = 0,02 g
g. Aq. Dest. : 200 g – 144,38 g = 55,7 g ~ 58 ml

Tipe M/A

1. Kamfer : 2,5% x 200 g =5 g


2. Basis Cream : 200 g – 5 g = 195 g
a. As. Stearat : 17,5 % x 195 g = 34,12 g
b. TEA : 3 % x 195 g = 5,85 g
c. Gliserin : 5 % x 195 g = 9,75 g
d. Nipagin : 0,02 % x 195 g = 0,04 g
e. Nipasol : 0,01 % x 195 g = 0,02 g
f. Aq. Dest. : 200 g – 49,78 g = 150,22 g ~ 156 ml

PENIMBANGAN

Bahan A/M (g) Bahan M/A (g)

Kamfer 5
Kamfer 5
Spermaceti 23,4
As. Stearat 34,12
Cera Alba 21,45
KOH 1,46
Parafin Liq. 99,45
Gliserin 9,75
BHA 0,02
Nipagin 0,04
Nipagin 0,04

Nipasol 0,02 Nipasol 0,02

Aquadest 51 Aquadest 150


VII. PEMBUATAN

# Formula 1 tipe M/A

1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Ditimbang semua bahan
3. Dipanaskan mortir dan stamper
4. Fase minyak : asam stearat + gliserin dilebur di waterbath 75 0 C dalam cawan
penguap
5. Fase air : KOH+ nipagin+nipasol dilarutkan dalam air panas (aquadest 800C )
6. Fase air masukkandalammortarpanas, diaduk,ditambahfaseminyak, digerus
kuat ad homogensampaiterbentuk basis cream.
7. Kamfer masukkan dalam mortir gerus halus, kemudian masukkan basis cream
sedikit demi sedikit gerus ad homogen.
8. Dimasukkan dalam tube 10 g.
9. Diberi etiket dan dimasukkan kedalam kemasan.
10. Sisanyauntuk dilakukan uji evaluasi krim

# Formula 2 tipe A/M

1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Ditimbang semua bahan
3. Dipanaskan mortir dan stamper (±70⁰C)
4. Fase minyak : cetaceum + cera alba + paraffin liquidum + BHA
dilebur dalam cawan penguap dipenangas air pada 750 C
5. Fase air : nipagin+ nipasol dalam air panas ad larut, panaskan
diatas penangas air pada suhu 800 C
6. Dimasukkan fase air sedikit demi sedikit ke dalam fase minyak
sambil digerus kuat hingga terbentuk basis cream
7. Kamferdimasukkankedalammortir,gerushalus,
kemudianmasukkan basis cream sedikit demi sedikitgerusadhomogen.
8. Dimasukkan dalam tube 10 g.
9. Diberi etiket dan dimasukkan kedalam kemasan.
10. Sisanyauntuk dilakukan uji evaluasi krim
VIII.EVALUASI DAN PEMBAHASAN
A. Ujihomogenitas
1. Oleskan cream di atas objek glass, ratakan dengan objek glass lain
2. Amati homogenitas zat aktif dalam basis
Hasil

Formula 1 : Homogen

Formula 2 : Homogen

B. Ujitipe cream
1. Mikroskop
a. cream ditetesi zat warna
b. metilen blue ( larut dalam air : tipe M/A ) : amati di mikroskop
c. sudan III ( larut dalam minyak : tipe A/M ) : amati di mikroskop

Formula Pereaksi Tipe Emulsi

Methylen Blue Sudan III

I M/A

II A/M

IX. PEMBAHASAN
1. Pada uji evaluasi homogenitas, cream tipe a/m dan tipe m/a sama-sama homogen
karena zat aktif dapat bercampur dalam basis. Pada saat pengujian dengan cara
mengoleskan cream ke objek glass kemudian ditarik dengan objek glass lain tidak
ada butiran atau granul dari zat aktif.
2. Pada uji evaluasi tipe cream, hasilnya sesuai dengan cream yang ingin dibuat.
Dimana, cream (tipe a/m) yang ditambahkan dengan larutan sudan III memiliki
fase luar yang berwarna merah dengan fase dalam (globul) berwarna bening yang
menandakan bahwa fase luar tersebut adalah minyak karena sudan III larut dalam
minyak, kemudian saat cream yang ditambahkan larutan metylen blue
menghasilkan fase luar yang berwarna bening dan fase dalam (globul) berwarna
biru yang menandakan bahwa fase luar tersebut adalah minyak dikarenakan
larutan metylen blue larut dalam air, tetapi karena fase pendispers pada cream
(a/m) minyak jadi tidak terbentuk warna biru pada fase luar tersebut. Sebaliknya
pada pengujian untuk cream tipe (m/a), saat ditambahkan larutan sudan III, fase
luar berwarna bening dengan fase dalam (globul) berwarna merah yang
menandakan bahwa fase luar tersebut adalah air. Kemudian cream ditambahkan
larutan metylen blue menghasilkan fase luar berwarna biru dengan fase dalam
(globul) berwarna bening yang menandakan bahwa fase luar yakni air dan fase
dalamnya minyak.

X. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:
1. Dari hasil uji evaluasi homogenitas cream (tipe a/m) dan cream (tipe m/a) bahwa
kedua cream tersebut homogen.
2. Hasil uji evaluasi cream dengan penambahan larutan sudan III dan larutan
metylen blue didapatkan tipe cream tipe a/m dan cream tipe m/a.
SARAN:
1. Sebaiknya dilakukan uji evaluasi pH pada sediaan cream yang dibuat, karena
cream yang dibuat ditujukan untuk mengobati luka pada kulit sehingga pH
sediaan cream sama atau mendekati pH kulit.
2. Saat proses peleburan bahan-bahan yang dilebur di penangas air, sebaiknya
sambil diaduk semua bahan dapat tercampur atau homogeny.

XI. KEMASAN DAN BROSUR

CHAMMPY® Tiap gram krim mengandung kamfer 2.5 %

CREAM Diproduksi Oleh


PT. Happy Pharma
Jakarta – Indonesia
Komposisi:
Tiap gram krimmengandungkamfer 2.5%
CHAMPPY® Netto : 10 g
CREAM

Indikasi:
Mengurangiiritasi yang terjadipadakulit

Dosis Dan Aturan Pakai:


Oleskan pada tempat yang iritasi beberapa kali
sehari

Penyimpanan :
Simpan di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya

No.Reg:DBL 1200100129A1
No.Bacth:031229
Exp.Date: Maret2015

Diproduksi oleh:
PT. Happy Pharma
Jakarta-Indonesia
Dosis dan Aturan Pakai : No. Reg. : DBL 1200100129 A1
Oleskan pada tempat yang iritasi
beberapa kali sehari No. Batch : 031229

Exp. Date : Mei 2015

Keterangan Lengkap Lihat Brosur

Diproduksi Oleh Netto : 10 g


PT. Happy Pharma
Jakarta – Indonesia

CHAMPPY®
CREAM

Komposisi : No. Reg. : DBL 1200100129 A1


Tiap gram krim mengandung kamfer 2.5% No. Batch : 031229
Exp. Date : Mei 2015
Indikasi:
Dapat mengurangi iritasi pada kulit

Diproduksi Oleh Netto : 10 g


PT. Happy Pharma
Jakarta - Indonesia

CHAMPPY®
CREAM
XII. DAFTAR PUSTAKA

 DepartemenKesehatan RI, Farmakope Indonesiaedisi III. Jakarta : 1979.


 DepartemenKesehatan RI, Farmakope Indonesiaedisi IV. Jakarta : 1995.
 Martindale 28, 1982. London: Pharmaceutical Press.
 Wade Ainleydan Paul J Weller, Handbook OfPharmaceutikalExcipients.Edisi II.1994.
 Ansel,Howard C. Penerjemah : Farida Ibrahim.
PengantarBentukSediaanFarmasi,edisikeempat, Jakarta : UI Press, 1994
 Lachman Leon, Penerjemah: Siti Suyatmi, Teori dan Praktek Farmasi Industri
edisi ketiga vol 2, Jakarta:UI Press,1994.

Anda mungkin juga menyukai