LP Sol
LP Sol
Disusun oleh:
Esti Tri Lestari, S.Kep
191149011008
TAHUN 2019
BAB I
KONSEP TEORI
A. KONSEP TEORI
a. Pengertian
tentang ada lesi pada ruang intracranial khususnya mengenai otak. Banyak
penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri,
merupakan tempat yang kaku dengan volume yang terfiksasi maka lesi-lesi
b. Etiologi
hypercapnia dan hipoksia, dan juga terjadi akibat head injury.Selain itu,
edema dapat terjadi dari tiga mekanisme yaitu vasogenik, sitotoksik dan
sitotoksik terjadi jejas terhadap sel endotel, sel glia dan neuron pada
(Utina, 2013).
2. Faktor genetik
4. Virus tertentu
5. Defisiensi imunologi
6. Kongenital
c. Patofisiologi
1. Jinak
a) Coustic neuroma
b) Meningioma
c) Pituitary adenoma
d) Astrocytoma (grade 1)
2. Malignan
b) Oligodendroglioma
c) Apendymoma
1. Tumor Intradural
a) Ekstramedular
b) Cleurofibroma
c) Meningioma intramedural
d) Apendimoma
e) Astrocytoma
f) Oligodendroglioma
g) Hemangioblastoma
2. Tumor Ekstradural
a. Nyeri kepala, merupakan gejala awal pada 20% pasien tumor yang
a. Lobus temporalis
itu pasien juga dapat mengalami halusinasi dan déjà vu.Lesi pada
b. Lobus frontalis
c. Lobus parietal
hemisensorik.
d. Lobus occipital
gangguan pada satu mata sahaja. Lesi pada chiasma optic tersebut
berlawanan.
e. Sudut serebellopontin
f. Mesensefalon
denyut nadi akan menjadi lambat dan ireguler dan akhirnya berhenti.
2). Pernafasan
dari peningkatan ICP yang cepat dan dapat berkembang dengan cepat
ke respiratory arrest.
menghubungkannya.
5) Reaksi Pupil
cepat.
nervus optikus atau atrofi papil nervus optikus et causa papil odema
tahap lanjut.
d) Pemeriksaan sensibilitas.
e) Pemeriksaan Penunjang
f) Elektroensefalografi (EEG)
7) Arteriografi
8) Computerized Tomografi (CT Scan)
f. Penatalaksanaan Medis
salah satu akibat peningkatan TIK atau dari kerusakan otak yang
tumor yang secara teori meninggalkan sedikit sel yang tertinggal atau
tumor otak tertentu saja. Hal ini bisa digunakan pada klien:
terapi radiasi.
3. Stereotaktik
g. Komplikasi
1. Kehilangan memori
2. Paralisis
3. Peningkatan ICP
4. Kehianagan/kerusakan verbal/berbicara
klinik:
3. Perubahan pupil
4. Kelemahan otot/paralisis
5. Perubahan pernafasan
2. Gangguan kognitif
4. Disfungsi seksual
a. Penatalaksanaan Keperawatan
2. Mempercepat penyembuhan
sebelum operasi
2. Makanan
3. Mobilisasi
B. Konsep Keperawatan
Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
tahun 1970-an, Bloch (1974), Roy (1975), Mundinger dan Jauron (1975), serta
normal, jika kesehatan yang optimal tidak dapat tercapai, proses keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus di
mempengaruhinya.
Sistem adaptasi mempunyai input berasal dari internal. Roy
diberikan.
mulai dari tingkat sistem, organ, sel, dan molekul/ gen. Indikator imunitas
ilmiah.
Adapun langkah-langkah dalam pengkajian ini menurut Carpenito
a. Identitas klien
Identitas pasien meliputi nama, umur, berat badan, dan jenis kelamin,
b. Riwayat penyakit
dll), apakah anak menggigil, gelisa atau letargi, upaya yang harus
di lakukan.
dalam hal ini orang tua. Apakah dalam keluarga pernah memiliki
c. Pemeriksaan fisik
1) Pola pengkajian
menurut Gordon:
praktek kesehatan.
c) Pola eliminasi
kemih, dll.
terhadap kemampuan.
anggota keluarga.
2. Analisa data
pengetahuan.
3. Perumusan masalah
4. Diagnosis keperawatan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada klien dengan pasca operasi
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
a) Agens farmaseutikal
b) Embolisme
c) Hipertensi
e) Neoplasma otak
trauma, tumor).
Prosedur infasif/pembedahan
metabolik.
e) Faktor psikososial
a) Ancaman kematian
c) Krisis situasi
d) Stresor
Faktor resiko :
Eksternal :
c) Imobilitas fisik
Internal :
b) Tulang menonjol
7) Kurang pengetahuan
a. Keterbatasan kognitif
c. Kurang pajanan
5. Intervensi keperawatan
oleh stimulus focal, contextual, dan residual. Focal adalah suatu respons
yang ada dan timbul relevan dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit
tujuan dan kriteria hasil beserta intervensi keperawatan pada pasien post
Tabel 2.1
Diagnosa Keperawatan Pada Klien Dengan Post Operasi Craniotomy SOL
Berdasarkan NANDA dan NIC NOC
N Diagnosa NOC NIC
o Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1 Resiko Status Sirkulasi (0406) Cerebral Cyrculatory Care
ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.1 Monitor vital sign
perfusi jaringan otak selama …. jam status perfusi jaringan 1.2 Monitor status neurologi
(00201) normal dengan indikator : 1.3 Posisikan kepala klien head up
Faktor resiko yang 30O
berhubungan: Menunjukkan kemampuan kognitif, 1.4 Monitor suhu dan kadar
a. Tumor otak (mis: ditandai dengan indikator: leukosit
gangguan a. Tidak ada hipotensi otastik 1.5 Kolaborasi pemberian antibiotik
serebrovaskular, Indikator 1,2,3,4,5 1.6 Monitor ukuran, bentuk,
penyakit dipertahankan/ditingkatkan pada kesimetrisan dan reaktifitas
neurologis, skala … pupil
trauma,tumor) b. Berkomunikasi dengan jelas dan 1.7 Monitor level kesadaran, level
b. Neoplasma otak sesuai dengan usia serta kemampuan orientasi dan GCS
Indikator 1,2,3,4,5 1.8 Monitor reflek kornea, reflek
dipertahankan/ditingkatkan pada batuk
skala … 1.9 Monitor tonus otot, pergerakan
c. Menunjukkan perhatian motorik, tremor, kesimetrisan
Indikator 1,2,3,4,5 wajah
dipertahankan/ditingkatkan pada
skala … Monitor Tekanan Intra Kranial
d. Konsentrasi serta orientasi 1.10 Monitor suhu dan kadar
Indikator 1,2,3,4,5 leukosit
dipertahankan/ditingkatkan pada 1.11 Bantu pemasangan insersi alat
skala … untuk memonitor TIK
e. Menunjukkan memori jangka lama 1.12 Cek pasien untuk tanda nuchal
dan saat ini rigidity (kaku kuduk)
Indikator 1,2,3,4,5 1.13 Kolaborasi pemberian antibiotik
dipertahankan/ditingkatkan pada
skala … Monitor Status Neurologi
f. Memproses informasi
Indikator 1,2,3,4,5 1.14 Monitor ukuran, bentuk,
dipertahankan/ditingkatkan pada kesimetrisan dan reaktifitas
skala … pupil
g. Membuat keputusan dengan benar 1.15 Monitor level kesadaran, level
Indikator 1,2,3,4,5 orientasi dan GCS
dipertahankan/ditingkatkan pada 1.16 Monitor memory jangka
skala … pendek, perhatian, memory
masa lalu, mood, perasaan, dan
Keterangan Skala : perilaku
1 = Tidak pernah menunjukkan 1.17 Monitor reflek kornea,reflek
2 = Jarang menunjukkan batuk
3 = Kadang-kadang menunjukkan 1.18 Monitor tonus otot, pergerakan
4 = Sering menunjukkan motorik, tremor, kesimetrisan
5 = Secara konsisten menunjukkan wajah
1.19 Catat keluhan sakit kepala
Keterangan skala:
1= Tidak Adekuat
2= Sedikit Adekuat
3= Cukup Adekuat
4= Sebagian besar Adekuat
5= Sepenuhnya Adekuat
Keterangan Skala:
1 = tidak pernah dilakukan
2 = jarang dilakukan
3 =kadang-kadang dilakukan
4 =sering dilakukan
5 = dilakukan secara konsisten
5 Resiko infeksi Kontrol Infeksi (1924) Infection Control (Kontrol infeksi)
dengan faktor Setelah dilakukan tindakan 5.1 Bersihkan lingkungan setelah
ketidakadekuatan keperawatan kontrol infeksi selama dipakai pasien lain
pertahanan primer .........................................jam 5.2 Pertahankan teknik isolasi
(kerusakan kulit, diharapkan tidak ada infeksi sehingga 5.3 Batasi pengunjung bila perlu
trauma jaringan resiko infeksi tidak terjadi. Dengan 5.4 Instruksikan pada pengunjung
lunak, prosedur indikator : untuk mencuci tangan saat
invasiv/pembedahan) a. Kemerahan berkunjung dan setelah
(00004) Indikator 1,2,3,4,5 berkunjung meninggalkan
dipertahankan/ditingkatkan pada pasien
skala … 5.5 Gunakan sabun antimikrobia
b. Vesikel yang tidak untuk cuci tangan
mengeras permukaannya 5.6 Cuci tangan setiap sebelum dan
Indikator 1,2,3,4,5 sesudah tindakan keperawatan
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.7 Gunakan baju, sarung tangan
skala … sebagai alat pelindung
c. Cairan (luka) 5.8 Pertahankan lingkungan aseptik
Indikator 1,2,3,4,5 selama pemasangan alat
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.9 Tingkatkan intake nutrisi
skala … 5.10Berikan terapi antibiotik bila
d. Drainase perlu
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan pada Infection Protection (proteksi
skala … terhadap infeksi)
e. Demam 5.11 Monitor tanda dan gejala
Indikator 1,2,3,4,5 infeksi sistemik dan lokal
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.12 Monitor hitung granulosit,
skala … WBC
f. Nyeri 5.13 Monitor kerentanan terhadap
Indikator 1,2,3,4,5 infeksi
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.14 Batasi pengunjung
skala … 5.15 Saring pengunjung terhadap
g. Malaise penyakit menular
Indikator 1,2,3,4,5 5.16 Pertahankan teknik isolasi k/p
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.17Inspeksi kulit dan membran
skala … mukosa terhadap kemerahan,
h. Menggigil panas, drainase
Indikator 1,2,3,4,5 5.18 Inspeksi kondisi luka / insisi
dipertahankan/ditingkatkan pada bedah
skala … 5.19 Dorong masukkan nutrisi yang
i. Peningkatan jumlah sel darah cukup
putih Indikator 1,2,3,4,5 5.20 Dorong masukan cairan
dipertahankan/ditingkatkan pada 5.21 Instruksikan pasien untuk
skala …
minum antibiotik sesuai resep
Skala : 5.22Ajarkan dan keluarga tanda dan
1 = Berat gejala infeksi
2 = Cukup berat 5.23 Ajarkan cara menghindari
3 = Sedang infeksi
4 = Ringan 5.24 Laporkan kecurigaan infeksi
5 = Tidak ada 5.25
6 Resiko Kerusakan Tissue Integrity : Skin and Mucous Pengawasan Kulit
integritas kulit Membranes 6.1 Inspeksi kondisi luka operasi
dengan factor (1101) 6.2 Observasi ekstremitas untuk
imobilitas fisik dan warna, panas, keringat, nadi,
kelembaban Setelah dilakukan tindakan tekstur, edema dan luka
(00248) keperawatan selama jam 6.3 Inspeksi kulit dan membrane
Batasan diharapkan integritas mukosa untuk kemerahan,
Karakteristik : jaringan kulit dan mukosa normal, panas
a. Gangguan pada dengan indikator : 6.4 Monitor kulit pada area
bagian tubuh a. Suhu kulit kemerahan
b. Kerusakan pada Indikator 6.5 Monitor penyebab tekanan
lapisan kulit 1,2,3,4,5 6.6 Monitor adanya infeksi
c. Gangguan dipertahankan/ditingkatkan pada 6.7 Monitor kulit adanya rashes
permukaan kulit skala … dan abrasi
b. Sensasi 6.8 Monitor warna dan temperature
Indikator 1,2,3,4,5 kulit
dipertahankan/ditingkatkan pada 6.9 Catat perubahan kulit dan
skala … membrane mukosa
c. Elastisitas
Indikator Pressure Management
1,2,3,4,5 6.10Monitor status nutrisi pasien
dipertahankan/ditingkatkan pada 6.11Monitor sumber tekanan
skala … 6.12Mobilisasi pasien minimal tiap
d. Hidrasi 2 jam
Indikator 1,2,3,4,5 6.13Ajarkan orang tua pasien untuk
dipertahankan/ditingkatkan pada memberikan baju kepada
skala … pasien yang longgar.
e. Keringat
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan pada
skala …
f. Tekstur
Indikator 1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan pada
skala …
g. Integritas kulit
Indikator
1,2,3,4,5
dipertahankan/ditingkatkan pada
skala …
Keterangan Skala :
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
Keterangan Skala :
1 = Tidak ada pengetahuan
2 = Pengetahuan terbatas
3 = Pengetahuan sedang
4 = Pengetahuan banyak
5 = Pengetahuan sangat banyak
DAFTAR PUSTAKA
Ghofur, A., (2012). Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta:
Mitra Buku.