Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INDRA PADA TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang kompleks,


y a n g t e r s u s u n d a r i  berbagai macam organ yang memiliki fungsi yang
berbeda – beda. Organ merupakan suatu kumpulan jaringan – jaringan yang
memiliki fungsi / tugas tertentu dalam system tubuh manusia. Sistem organ
manusia bermacam – macam tergantung dari fungsi yang dimilikinya.
Contoh sistem organ manusia, seperti ; sistem rangka, sistem
p e n c e r n a a n , s i s t e m  pernafasan dan salah satunya adalah sistem indra.
Sistem indra manusia terbagi menjadi ; indra penglihatan, indra pengecap,
indra kulit ,indra penciuman  dan pendengaran.
       Indera Penglihatan /  Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya
dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda
yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah
yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Indera Penciuman / Pencium
= Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar
atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah
mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan
mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung
kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
o       Indera Pengecap  /Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa
dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon
berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam
dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya
indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa
asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan
berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang
untuk rasa pahit.
o       Indera Pendengaran / telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang
ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa
yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita
sendiri. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah
dan bagian dalam.
o       Indera Peraba  /  Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur
suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit
terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron
sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

. ANATOMI FISIOLOGI  SISTEM PENGLIHATAN  / MATA

 
a.   Definisi  Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksicahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual

       b.     Fungsi Mata.

Fungsi mata adalah sebagai indera penglihatan yaitu untuk mengatur


cahaya yang masuk kedalam mata lalu dibiaskan sehingga dapat melihat

c.       Organ mata

Organ mata manusia dibagi 2 yaitu organ dalam dan organ luar.

Organ luar terdiri dari :

a)      Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut mata, adalah bagian dari kelopak mata
yang berupa helaianrambut-rambut. Rambut-rambut ini berfungsi untuk melindungi
supayadebu,keringat atau air yang menetes dari dahi tidak masuk kemata. Rambut
mata merupakan rambut yang sangat lembut.

b)      Alis mata pada sebagian besar mamalia berupa bagian yang sedikit menonjol
sedikit dia t a s kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut
halus. Alis mata  berfungsi sebagai pelindung mata y a n g peka dari
tetesan keringat yang jatuh dari  bagian dahi,
air http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan, atau sinar matahari yang berlebihan.

c)      Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak yang menutupi dan melindungi
mata

Organ dalam terdiri dari :

a)      Kornea Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari
sumber cahaya.

b)      Pupil dan Iris

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya
yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika
kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.
Lebar pupil dipengaruhioleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai
diafragma. Iris  inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

c)      Lensa mata

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi
lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat
pada bintik kuningr e t i n a . U n t u k m e l i h a t o b j e k y a n g j a u h ( c a h a y a
d a t a n g d a r i j a u h ) , l e n s a m a t a a k a n menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
d)      Retina

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian
retinayang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

e)      Saraf optik Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk
menuju keotak .

d.      Otot mata

Ada enam otot mata yang  berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut
otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal).

Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke


bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah
(inferior )

e.       Mekanisme melihat

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima
kali yaituwaktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous
humor. Pembiasanterbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang
benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar

f.                                               Kelainan pada mata


Ø      Mata myopi (rabun jauh): tidak jelas melihat benda yang letaknya jauh dan
dapat ditolng dengan kaca mata berlensa negative

Ø      Hipermetropi(rabun dekat): tidak jelas melihat benda yang letaknya dekat dan
dapat ditolong dengan kaca mata berlensa positif.

Ø      Presbiopi (mata tua) : akomodasi lensa berkurang ditolong kaca mata rangkap

Ø      Trachoma : penyakit mata karena virus trachoma A, B dan C

Ø      Conjungtivis: radang mata

Ø      Buta warna : karena kurang sel reseptor yang konus(kerucut)

Ø      Katarak : lensa mengeras

Ø      Xeroptalmia : rabun senja karen difisiensi vitamin A

2.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM  PENCIUMAN / HIDUNG

a.       Definisi

Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung,


yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti
tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan
aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel
pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau
yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

b.     Rongga hidung

 Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas
berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung
terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel
epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi
lendir dan rambut-rambut pembau.

c.       Fungsi hidung

Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra
pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol
seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori
yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf
pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung
beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan
di udara

Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara
yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang
banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi
hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung
juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di
mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).

Gambar Struktur dan Anatomi Hidung Manusi

d.      Proses Penciuman

Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau.
Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus
alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf
pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat
kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai
reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi
pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls
yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel
yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa
tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-
neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada
korteks otak untuk diinterpretasikan.

e.       Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap

Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap
dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa
hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti
bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma
makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut
saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda
dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.

f.        Kelainan  pada penciuman / hidung


Ø   Anosmia :hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan
kelainan yang paling sering ditemui.

Ø   Hipersomnia : adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.

Ø   Disosmia :berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium


bau yang tidak enak.

3.ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM  PENDENGARAN / TELINGA

a.       Definisi

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

b.      Fungsi telinga

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan
getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam
akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk
diolah
c.       Susunan Telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.

1)      Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang
telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini
kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara.
Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada
anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga.
Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut
halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga
agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

2)      Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar
seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar
melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam
melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran
yang transparan.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang
menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut
adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan
(inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak
sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang
berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi
terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.

Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari
gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke
jendela oval.

3)      Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin
membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.

Ø      Tiga saluran setengah lingkaran

Ø      Ampula

Ø      Utrikulus

Ø      Sakulus

Ø      Koklea atau rumah siput


Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran
setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ
keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin
tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga
saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela
oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela
bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di
antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner,
sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran
basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai
membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang
koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan
ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak
pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung
membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini
disebut organ Korti.

d.      Cara Kerja Indra Pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang


telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.
Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di
dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan
getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang
dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan
ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan
frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan
menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel
menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran
tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan
kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam
otak melalui saraf pendengaran.

e.       Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan
yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang
berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju
ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap
gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf
yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

f.        Kelainan pada pendengaran / Telinga

a)      Infeksi pada telinga Meatus auditorius externa adalah daerah yang dapat
terserang furunkulosis, sebuah bisul atau bisul-bisul multiple dalam liangnya, yang
membawa rasa sakit yang hebatsekali.
b)      Otitis mediaInfeksi telinga tengah dapat terjadi setelah seseorang diserang
influenza, campak dansinusitis.

c)      Mastoiditis akutDapat terjadi setelah otitis media, prosesus mastoideus menjadi
lembek, bengkak, yangdisertai rasa sakit, sementara suhu badan meninggi dan
denyut nadi bertambah cepat

d)      LabirintitisDisebabkan oleh menjalarnya infeksi dari telinga tengah, dan


sering kali symptom-simptom berupa pening, muntah-muntah dan tuli, lama
kelamaan menghilang.

e)       Penyakit meniere Gejala berupa timbulnya serangan pusing mendadak disertai
tuli dan tinnitus.

f)        Keseimbangan Kadang-kadang terganggu sementara setelah adanya


operasi tertentu pada telinga,sperti stapedektomi; dan akibat mabuk
perjalanan.

g)       Pengaruh kegaduhanBeberapa ketegangan mental yang disebabkan oleh


kegaduhan, akan mengakibatkan  bertambah cepatnya denyut nadi serta
hipertensi.

h)      Ketulian

 4.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGECAPAN / LIDAH

a.       Definisi

Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini
peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap(taste buds).

Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun
sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan
kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung
dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa
pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.

b.      Reseptor pengecapan

Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor


pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan,
antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor
adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor
glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam,


asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.

1.Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen

2.Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na

3.Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic


(gula,glikol,alcohol,aldehide,keton,amida,ester,asam amino, protein,asam
sulfonat,asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.
4.               Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa
manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa
pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau
beracun.

5.               Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap
yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L-
glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).

c.          Papila lidah


Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok
dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila
lidah:

1)      Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,

2)      Papila fungiformis, pada bagian anterior.

3)      Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.


Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan

4)                  Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Gambar 1. Kuncup Pengecap
(sumber: www.bebas.vlsm.org )

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang
ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai
kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung
lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah.
Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap
rasa asin.
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di
bawah ini :
Gambar 2. Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap

5.ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERABA / KULIT

a.       Definisi  kulit

Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh


d a r i p e n g a r u h lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan
terluas ukurunya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m².
Rata-rata tebal kulit 1 – 2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan
kaki dan yang paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis.

b.      Bagian – bagian kulit


Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan
jaringan subkutan atau subkutis.

1.      Epidermis terbagi atas empat lapisan.

a)      Lapisan basal atau stratum germinativium. 

b)      Lapisan malpighi atau stratum spinosum.

c)      Lapisan granular atau stratum granulosum.

d)      Lapisan tanduk atau stratum korneum.Epidermis mengandung juga : Kelenjar


ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus,r a m b u t dan kuku. Kelenjar
k e r i n g a t a d a d u a j e n i s , e k r i n d a n a p o k r i n . F u n g s i n y a mengatur suhu,
menyebabkan panas dilepaskan dengan cara penguapan. Kelanjar ekrin terdapat
disemua daerah kulit, tetapi tidak terdapat diselaput lendir. Seluruhnya berjumlah
antara 2 sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan. Sektretnya cairan  j e r n i h
kira-kira 99 persen mengandung klorida,asam laktat,nitrogen dan
z a t l a i n . Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel
rambut,t e r d a p a t di ketiak, daerah anogenital, puting susu dan
areola. Kelenjar sebaseusterdapat diseluruh tubuh, kecuali di
t a p a k t a n g a n , t a p a k k a k i d a n p u n g u n g k a k i . Terdapat banyak di kulit
kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya berupa sebumdan mengandung asam
lemak, kolestrol dan zat lain.

   2.     D e r m i s a t a u k o r i u m m e r u p a k a n l a p i s a n b a w a h e p i d e r m i s
d a n d i a t a s j a r i n g a n subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan
atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian bawah terjalin lebih lebih
longgar (pars reticularis).L a p i s a n pars retucularis mengandung
p e m b u l u h d a r a h , s a r a f , r a m b u t , k e l e n j a r   keringat dan kelenjar sebaseus 

   3.     Jaringan Subkutan (Subkutis atau Hipodermis)Jaringan subkutan merupakan


lapisan yang langsung dibawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis
tidak tegas. Sel-sel yang tyerbanyak adalah liposit yangmenghasilkan banyak
lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darahdan limfe,
kandungan rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat
kelenjar keringan. Fungsi dari jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan
terhadaptrauma dan tempat penumpukan energi.

c.       Fungsi Kulit

Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh


denganlingkungan. Fungsi kulit adalah sebagai berikut :

1.      Fungsi proteksi. Melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan


fisik maupunmekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan
kimiawi, seperti zat-zatkimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya),
gangguan panas atau dingin,gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet,
gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.

2.      Fungsi Absorpsi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya
kulit,hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang
menempel dikulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau
saluran keluar rambut.
3.      F u n g s i E k s k r e s i . K e l e n j a r - k e l e n j a r p a d a k u l i t m e n g e l u a r k a n z a t -
z a t y a n g t i d a k    berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar
lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 –
6,5.

4.      Fungsi Pengindra (Sensori). Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di


dermisdan subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di
daerah erotik.

5.      Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh. Kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkankeringat dan otot dinding pembuluh darah kulit.

6.      Fungsi pembentukan Pigmen. Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak
dilapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin
yangterbentuk menetukan warna kulit.

7.      Fungsi Keratinasi. Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsungselama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnyadengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses
ini terganggu, sehinggakulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering

8.      Fungsi Produksi Vitamin D. Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku
7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

9.      F u n g s i Ekspresi Emosi. Hasil gabungan fungsi yang


telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat
untuk menyatakan emosi yangterdapat dalam jiwa manusia.
d.           Saraf pada Jaringan Kulit

Jika kulit diberi rangsangan listrik maka elemen-elemen kontraktil akan memendek
atauk u l i t akan berinteraksi. Rangsangan ini berasal dari
pusat kesadaran (otak) d a n disalurkan melalui serabut saraf pengerak
menuju serabut-serabut kulit. Seperti diketahuik u l i t b e r k o n t r a k s i m e n u r u t
rangsangan yang datang, bila tidak ada rangsangan unit  pengerak
dalam keadaan istirahat (relax) dan otot dalam keadaan lemas
( f l a c c i d ) . Pengiriman rangsangan dari saraf ke serabut kulit dilakukan
melalui sambungan yangdinamakan junction neuromuscular. Pada akhir
ujung saraf ini masih terletak diluar  selaput tipis pembungkus serabut
kulit. Dibagian akhir ini ditemukan butiran-butiran h a l u s y a n g d i s e b u t
kuhme atau gelembung-gelembung asetilkolin.
A s e t i l k o l i n merupakan hormon yang dikeluarkan oleh bagian saraf
akhir dengan tujuan u n t u k   merangsang serabut kulit. Karena
rangsangan ini membuat permeabilitas sel-sel kulit   b e r u b a h s e h i n g g a
ia dapat meneruskan rangsangan tadi keseluruh bagain
k u l i t . Akibatnya kulit berkontraksi.

e.             Penyakit Kulit

1.   Eksema Infantil Masa Kanak-Kanak  Eksema merupakan istilah yang


menguraikan setiap dematosis inflamatoar yang khas dengan adanya eritema,
papula, vesikula, cairan, krusta dan skuama pada berbagai fase resolusi.
Keadaan ini melibatkan epidermis dan lapisan vaskuler kulit.Inflamasi disebabkan
oleh beberapa iritan dalam tubuh yang menimbulkan erupsi. Ini berasal dari
kapiler. Kasus yang ringan hanya terdapat eritema dan skuama
tetepiseringkali terdapat vesikula dan keadaan basah (weeping wells).Tampaknya
terdapat faktor herediter yang kuat dan kondisi ini kambuh
sepanjanghidup. Keadaan ini juga diduga merupakan penyakit alergi. (Suatu alergi
didefinisikansebagai perubahan reaksi jaringan pada individu tertentu pada paparan
terhadap bahan yang dalam jumlah yang sama, tidak menimbulkan apa-apa pada
yang lain)

2.               Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea yaitu folikel yang
mempunyai glandulasebasea yang banyak dan tidak mempunyai bulu. Arpertura
dari glandula sebaseaterblokir oleh sumbat tanduk (blackheads) dan terdapat
retensi dari sebum yangdiubah oleh organisme yang menimbulkan inflamasi pada
jaringan sekitarnya.Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul dan abses yang
menyebabkan parut.Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga
menyebabkan perasaan malu dantidak senang.

3.               K e l a i n a n K o n g e n i t a l Bayi lahir dengan kelainan struktural.


Beberapa dapat nyata sejak lahir yang lain timbul segera setelah lahir. Baik
lapisan epidermal dan dermal dapat terkena.Kelainannya lapisan epidermal
termasuk papilomata, lesi makuler berpigmen dan inidapat berkaitan dengan moles
atau naevi berambut yang berpigmen secara luas. Padadermis dapat ditemukan
fibromata, neuromata dan lipomata. Walaupun demikian, nevi vaskuler lebih
sering ditemukan dan ini termasuk:

a)      S p i d e r n a e v u s . I n i m e r u p a k a n d i l a t a s i d a r i a r t e r i o l e k e c i l
d a n p e r c a b a n g a n kapilernya. Seringkali hilang secara spontan dengan
diatermi atau fenol ; fenoldiberikan dengan alat yang runcing. 
b)      Noda Port-wine. Ini merupakan makula berwarna merah tua atau ungu.
Merupakandilatasi difus dari semua kapiler normal pada jaringan yang
terkena. Dapat jugamelibatkan organ dibawahnya, seperti mata dan otak. Tidak
ada pengobatan untuk hal ini, tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.

c)      H e m a n g i o m a s t r a w b e r i . L e s i i n i s e r i n g d i t e m u k a n s a a t l a h i r .
T a m p a k s e b a g a i nodul seperti karet, merah dengan permukaan yang kasar.
Melibatkan unsur kapiler maupun vena. Hemangioma strawberi biasanya hilang
sendiri, meninggalkan kulit yang kendor dan jarang sekali diperlukan terapi.

f.        Pelengkap kulit

Ø   Rambut
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis.

Ø   Kuku
sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah, tertanam dalam palung kulit menurut
garis lekukan pada kulit.
Ø   Kelenjar kulit
merupakan lobulus-lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus
yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar
keringat).

Anda mungkin juga menyukai