a. Definisi Mata
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksicahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual
Organ mata manusia dibagi 2 yaitu organ dalam dan organ luar.
a) Bulu mata, atau lebih tepatnya rambut mata, adalah bagian dari kelopak mata
yang berupa helaianrambut-rambut. Rambut-rambut ini berfungsi untuk melindungi
supayadebu,keringat atau air yang menetes dari dahi tidak masuk kemata. Rambut
mata merupakan rambut yang sangat lembut.
b) Alis mata pada sebagian besar mamalia berupa bagian yang sedikit menonjol
sedikit dia t a s kedua belah kelopak mata dan mempunyai sedikit rambut
halus. Alis mata berfungsi sebagai pelindung mata y a n g peka dari
tetesan keringat yang jatuh dari bagian dahi,
air http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan, atau sinar matahari yang berlebihan.
c) Kelopak mata adalah lipatan kulit yang lunak yang menutupi dan melindungi
mata
a) Kornea Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari
sumber cahaya.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya
yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika
kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.
Lebar pupil dipengaruhioleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai
diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi
lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat
pada bintik kuningr e t i n a . U n t u k m e l i h a t o b j e k y a n g j a u h ( c a h a y a
d a t a n g d a r i j a u h ) , l e n s a m a t a a k a n menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
d) Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian
retinayang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
e) Saraf optik Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk
menuju keotak .
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut
otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal).
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima
kali yaituwaktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous
humor. Pembiasanterbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang
benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar
Ø Hipermetropi(rabun dekat): tidak jelas melihat benda yang letaknya dekat dan
dapat ditolong dengan kaca mata berlensa positif.
Ø Presbiopi (mata tua) : akomodasi lensa berkurang ditolong kaca mata rangkap
a. Definisi
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas
berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung
terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel
epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi
lendir dan rambut-rambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra
pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol
seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori
yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf
pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung
beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan
di udara
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara
yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang
banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi
hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung
juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di
mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan
(fonasi).
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau.
Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus
alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf
pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat
kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai
reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi
pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls
yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel
yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa
tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-
neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada
korteks otak untuk diinterpretasikan.
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap
dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa
hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti
bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma
makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut
saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda
dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
a. Definisi
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan
getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam
akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk
diolah
c. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang
telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini
kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara.
Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada
anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga.
Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut
halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga
agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar
seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar
melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam
melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran
yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang
menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut
adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan
(inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak
sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang
berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi
terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari
gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke
jendela oval.
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin
membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
Ø Ampula
Ø Utrikulus
Ø Sakulus
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan
yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang
berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju
ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap
gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf
yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
a) Infeksi pada telinga Meatus auditorius externa adalah daerah yang dapat
terserang furunkulosis, sebuah bisul atau bisul-bisul multiple dalam liangnya, yang
membawa rasa sakit yang hebatsekali.
b) Otitis mediaInfeksi telinga tengah dapat terjadi setelah seseorang diserang
influenza, campak dansinusitis.
c) Mastoiditis akutDapat terjadi setelah otitis media, prosesus mastoideus menjadi
lembek, bengkak, yangdisertai rasa sakit, sementara suhu badan meninggi dan
denyut nadi bertambah cepat
e) Penyakit meniere Gejala berupa timbulnya serangan pusing mendadak disertai
tuli dan tinnitus.
h) Ketulian
a. Definisi
Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini
peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap(taste buds).
Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun
sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan
kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung
dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa
pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.
5. Rasa Umami (bhs.Jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap
yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant ditemukan pada L-
glutamat ( trdpt pada ekstrak daging dan keju).
4) Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
Gambar 1. Kuncup Pengecap
(sumber: www.bebas.vlsm.org )
Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel
penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang
ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai
kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).
Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung
lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah.
Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap
rasa asin.
Mekanisme terjadinya pembentukan impuls makanan digambarkan pada bagan di
bawah ini :
Gambar 2. Skema Pembentukan Impuls Saraf Pada Papilla Pengecap
2. D e r m i s a t a u k o r i u m m e r u p a k a n l a p i s a n b a w a h e p i d e r m i s
d a n d i a t a s j a r i n g a n subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan
atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian bawah terjalin lebih lebih
longgar (pars reticularis).L a p i s a n pars retucularis mengandung
p e m b u l u h d a r a h , s a r a f , r a m b u t , k e l e n j a r keringat dan kelenjar sebaseus
2. Fungsi Absorpsi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya
kulit,hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang
menempel dikulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau
saluran keluar rambut.
3. F u n g s i E k s k r e s i . K e l e n j a r - k e l e n j a r p a d a k u l i t m e n g e l u a r k a n z a t -
z a t y a n g t i d a k berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar
lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 –
6,5.
5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh. Kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkankeringat dan otot dinding pembuluh darah kulit.
6. Fungsi pembentukan Pigmen. Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak
dilapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin
yangterbentuk menetukan warna kulit.
7. Fungsi Keratinasi. Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsungselama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnyadengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses
ini terganggu, sehinggakulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering
8. Fungsi Produksi Vitamin D. Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku
7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.
Jika kulit diberi rangsangan listrik maka elemen-elemen kontraktil akan memendek
atauk u l i t akan berinteraksi. Rangsangan ini berasal dari
pusat kesadaran (otak) d a n disalurkan melalui serabut saraf pengerak
menuju serabut-serabut kulit. Seperti diketahuik u l i t b e r k o n t r a k s i m e n u r u t
rangsangan yang datang, bila tidak ada rangsangan unit pengerak
dalam keadaan istirahat (relax) dan otot dalam keadaan lemas
( f l a c c i d ) . Pengiriman rangsangan dari saraf ke serabut kulit dilakukan
melalui sambungan yangdinamakan junction neuromuscular. Pada akhir
ujung saraf ini masih terletak diluar selaput tipis pembungkus serabut
kulit. Dibagian akhir ini ditemukan butiran-butiran h a l u s y a n g d i s e b u t
kuhme atau gelembung-gelembung asetilkolin.
A s e t i l k o l i n merupakan hormon yang dikeluarkan oleh bagian saraf
akhir dengan tujuan u n t u k merangsang serabut kulit. Karena
rangsangan ini membuat permeabilitas sel-sel kulit b e r u b a h s e h i n g g a
ia dapat meneruskan rangsangan tadi keseluruh bagain
k u l i t . Akibatnya kulit berkontraksi.
e. Penyakit Kulit
2. Akne merupakan penyakit dari folikel sebasea yaitu folikel yang
mempunyai glandulasebasea yang banyak dan tidak mempunyai bulu. Arpertura
dari glandula sebaseaterblokir oleh sumbat tanduk (blackheads) dan terdapat
retensi dari sebum yangdiubah oleh organisme yang menimbulkan inflamasi pada
jaringan sekitarnya.Keadaan ini menimbulkan pembentukan pustul dan abses yang
menyebabkan parut.Kondisi ini mempengaruhi remaja muda sehingga
menyebabkan perasaan malu dantidak senang.
a) S p i d e r n a e v u s . I n i m e r u p a k a n d i l a t a s i d a r i a r t e r i o l e k e c i l
d a n p e r c a b a n g a n kapilernya. Seringkali hilang secara spontan dengan
diatermi atau fenol ; fenoldiberikan dengan alat yang runcing.
b) Noda Port-wine. Ini merupakan makula berwarna merah tua atau ungu.
Merupakandilatasi difus dari semua kapiler normal pada jaringan yang
terkena. Dapat jugamelibatkan organ dibawahnya, seperti mata dan otak. Tidak
ada pengobatan untuk hal ini, tapi dapat digunakan penutupan secara kosmetik.
c) H e m a n g i o m a s t r a w b e r i . L e s i i n i s e r i n g d i t e m u k a n s a a t l a h i r .
T a m p a k s e b a g a i nodul seperti karet, merah dengan permukaan yang kasar.
Melibatkan unsur kapiler maupun vena. Hemangioma strawberi biasanya hilang
sendiri, meninggalkan kulit yang kendor dan jarang sekali diperlukan terapi.
Ø Rambut
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis.
Ø Kuku
sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah, tertanam dalam palung kulit menurut
garis lekukan pada kulit.
Ø Kelenjar kulit
merupakan lobulus-lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus
yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar
keringat).