Anda di halaman 1dari 44

BAB III

PONDASI BANGUNAN PERTANIAN


• Pondasi
• Pengertian pondasi
• Fungsi pondasi
• Perencanaan pembangunan pondasi
- Macam bangunan
- Macam tanah
- Kandungan air
• Pengertian Pondasi
Adalah bagian dari suatu sistem
rekayasa yang meneruskan beban yang
ditopang oleh pondasi dan beratnya
sendiri kepada dan kedalam tanah
dengan batuan yang terletak dibawahnya.
• Fungsi Pondasi
- Meneruskan reaksi terpusat dari kolom dan atau dinding ataupun
beban –beban lateral dari dinding penahan tanah ke tanah tanpa
terjadinya penurunan tak sama (differential
settlemen) pada sistem strukturnya, juga tanpa terjadinya
keruntuhan pada tanah.
• Faktor –faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pondasi:
1. Lapisan tanah yang lembek atau humus yang ada di lapisan tanah
atas dihilangkan dahulu.
2. Penggalian tanah dilakukan sampai pada lapisan padat dan kuat
dengan daya dukung sama atau lebih besar dari 0,5 kg/cm2.
3. Pondasi diatas tanah (umpak), kalau daya
dukungnya kuat (lebih besar atau sama 0,5
kg/cm2, cukup dipasang atau diletaqkkan saja diatas
tanah.
4. Pondasi dari pasangan batu kali, batu bata dapat dipasang
dengan adukan 1 kapur, 1 semen dan 3 pasir.
5. Pondasi dari hasil pahatan batu kali yang sudah jadi bahan ini
dapat dibeli dan diperoleh menurut bentuk dan ukuran yang
dikehendaki
• Pondasi harus mampu memenuhi persyaratan stabilitas dan deformasi spt:
1. Kedalaman haruslah mampu untuk menghindari pengeluaran
bahan dalam arah lateral.
2. Kedalaman haruslah berada dibawah daerah perubahan volume
musiman yang disebabkan oleh pertumbuhan proyek, pembekuan
atau pencairan
3. Sistem harus aman terhadap penjungkirbalikan,rotasi,
penyorongan atau pecahan tanah.
4. Sistem harus aman terhadap korosi dan kemerosotan yang
disebabkan oleh beban berbahaya yang terdapat didalam tanah.
5. Sistem harus memadai untuk menahan beberapa perubahan
didalam tempat atau geometris konstruksi dan mudah dimodifikasi
6. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standart
untuk perlindungan lingkungan
7. Pondasi harus ekonomis di dalam metode pemasangan
8. Pergerakan seluruhnya dan diferensial harus dapat ditelorir bagian
bangunan diatas tanah
• Besarnya biaya pembuatan pondasi dipengaruhi:
1. Galian tanah (volume dan jenis tanah)
2. Pengeringan lubang pondasi
3. Pemancangan tiang kalau digunakan
pondasi tiang
4. Harga bahan dari pondasi
5. Pengangkutan bahan pondasi
6. Upah tenaga kerja
• Faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan pondasi
- Ketebalan lapisan tanah
- Daya dukung tanah
- Macam lapisan tanah
- Campuran bahan
- Bentuk atau macam pondasi
JENIS-JENIS PONDASI
Untuk memilih pondasi yang memadai, perlu
memperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai
keadaan di lapangan serta dapat diselesaikan secara
ekonomis sesuai jadwal kerja, maka perlu pertimbangan:
a.Keadaan tanah pondasi
b.Batasan akibat kostruksi diatasnya
c.Batasan dari sekelilingnya
d.Waktu dan biaya pengerjaan
KLASIFIKASI PONDASI
1. Pondasi dangkal
Pondasi yang kedalamannya dekat dengan permukaan tanah.
Pondasi yang mendukung beban secara langsung.
Pondasi telapak, pondasi memanjang.

Syarat: D/B < 1

2. Pondasi dalam
Pondasi yang kedalamannya cukup jauh dari permukaan tanah.
Pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras/batu yang
relatif lebih jauh dari permukaan.
Pondasi tiang, pondasi sumuran

Syarat: D/B > 4


D : kedalaman pondasi
B : lebar pondasi
Jenis pondasi dangkal diantaranya:
a. Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu, atau
rumah tradisional jaman dulu.
b. Pondasi Batu Bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Dalam
pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan berat bangunan yang
ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah.
c. Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali.
d. Pondasi bor mini (Strauss Pile)
e. Pondasi Telapak/ Footplat
f. Dll
Yang termasuk pondasi dalam antara lain :
1.Pondasi tiang pancang/driven pile (beton,
besi, pipa baja)
2.Pondasi sumuran
3.Pondasi tiang bor (Bored Pile)
4. Pondasi Flat
5. Pondasi tiang franki (franki pile)
6. Pondasi tiang injeksi (injection pile)
7 .Dll
• Tipe pondasi
- Pondasi dinding terusan
- Pondasi dermaga
- Pondasi rakit atau terapung
- Pondasi pir
- Pondasi pancang
PONDASI MEMANJANG
Pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding
memanjang atau mendukung sederetan kolom yang
berjarak dekat.
PONDASI RAKIT
Pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang
terletak pada tanah lunak atau digunakan apabila susunan
kolom jaraknya sedemikian dekat di semua arahnya.
PONDASI SUMURAN
Pondasi yang digunakan apabila tanah dasar yang kuat
terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Bentuk
peralihan antara pondasi dangkal dan tiang
PONDASI TIANG
Bila tanah pondasi pada kedalaman normal tidak mampu
mendukung beban, sedangkan tanah keras terletak pada
kedalaman yang sangat dalam.
Bila pondasi terletak pada tanah timbunan yang cukup
tinggi dipengaruhi settlement.
PONDASI TELAPAK
Tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah
atau 2 - 3 meter dibawah tanah
PONDASI TELAPAK
Pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom
PONDASI TIANG/TIANG APUNG
(FLOATING)
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman
sekitar 10 meter dibawah permukaan tanah, untuk
memperbaiki tanah pondasi dipakai tiang apung, kerena
pondasi baja atau tiang beton yang dicor ditempat kurang
ekonomis dan kurang panjang
PONDASI TIANG PANCANG
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada
kedalaman sekitar 20 meter dibawah permukaan
tanah.
Agar tidak terjadi penurunan digunakan tiang
pancang, tetapi bila terdapat batu besar pada
lapisan antara, maka pemakaian caisson lebih
menguntungkan
PONDASI CAISSON, TIANG BAJA, TIANG
BETON
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada
kedalaman + 30 m dibawah permukaan
tanah.
Bila kedalaman lebih dari 40 m dipakai tiang
baja atau tiang beton yang di cor ditempat.
Cara memilih pondasi berdasarkan daya
dukung tanah
1. Bila kondisi tanah keras terletak pada permukaan tanah atau kedalaman pondasi antara 2-3
meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal:
pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss pile).
2. Bila kondisi tanah lunak hingga kedalaman kurang lebih 6 meter maka jenis pondasi yang
dapat di gunakan adalah pondasi strauss pile atau bor pile manual
3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan
tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi bored pile, pondasi sumuran atau pondasi
minipile.
4. Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.
FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI
Untuk mempelajari perilaku tanah pada saat
permulaan sampai mencapai keruntuhan
dilakukan tinjauan terhadap pondasi kaku
pada kedalaman dasar pondasi yang tidak
lebih dari lebar pondasinya dengan
penambahan beban secara
berangsur-angsur.
FASE I
Awal pembebanan tanah dibawah pondasi
turun, terjadi deformasi lateral dan vertikal
ke bawah. Penurunan yang terjdi sebanding
dengan besarnya beban tanah dalam
kondisi keseimbangan elastis. Masa tanah
di bawah pondasi mengalami komresi
sehingga kuat geser tanah naik, sehingga
daya dukung bertambah.
FASE II
Pada penambahan beban selanjutnya, penurunan tanah
terbentuk tepat di dasar pondasi dan deformasi plastis
tanah menjadi dominan. Gerakan tanah pada kedududkan
plastis dimulai dari tepi pondasi, dengan bertambah beban
zona plastis berkembang,kuat geser tanah berkembang.
Gerakan tanah ke arah lateral semakin nyata, sehingga
terjadi retakan lokal dan geseran tanah di sekeliling tepi
pondasi.
FASE III
Fase ini dikarekteristikkan oleh kecepatan
deformasi yang semakin bertambah sejalan
dengan penambahan beban yang diikuti
oleh gerakan tanah kearah luar sehingga
permukaan tanah menggembung, sehingga
tanah mengalami keruntuhan disebut bidang
gesr radial dan linier.
MEKANISME KERUNTUHAN
Berdasarkan pengujian model vesic (1963)
membagi mekanisme keruntuhan pondasi
menjadi 3 macam:
a.Keruntuhan geser umum (general shear
failure)
b.Keruntuhan geser lokal (local shear failure)
c.Keruntuhan penetrasi (penetration failure)
KERUNTUHAN GESER UMUM
Keruntuhan yang terjadi pada tanah yang tidak mudah mampat,
yang mempunyai kekuatan geser tertentu atau dalam keadaan
terendam.
Suatu baji tanah terbentuk tepat pada dasar pondasi (zona A)
yang menekan ke bawah hingga aliran tanah sacara plastis pada
zona B. Gerakan ke arah luar ditahan oleh tahanan pasif dibag C.
Saat tahanan pasif terlampaui, terjadi pengembungan
dipermukaan. Keruntuhan secara mendadak yang diikuti oleh
penggulingan pondasi.
KERUNTUHAN GESER SETEMPAT
Pola keruntuhan terjadi pada tanah yang mudah mampat
atau tanah yang lunak. Bidang gelincir tidak mencapai
permukaan tanah tetapi berhenti di suatu tempat. Pondasi
tenggelam akibat bertambahnya beban pada kedalaman
yang relatif dalam sehingga tanah yang didekatnya
mampat.
Terdapat sedikit penggembungan tanah, tetapi tidak terjadi
penggulingan pondasi. Dari grafik terlihat bahwa dengan
pertambahan bebanakan bertambah pula penurunannya
sehingga beban maksimum mungkin tidak dicapai.
KERUNTUHAN GESER PENETRASI
Penggembungan permukaan tanah tidak
terjadi, akibat pembebanan pondasi
bergerak kebawah arah vertikal dengan
cepat dan menekan tanah kesamping
sehingga terjadi pemampatan tanah dekat
pondasi. Penurunan bertambah secara linier
dengan penambahan beban.
Lapisan tanah yang mempunyai pola keruntuhan
ini;
• Lapisan pasir yang sangat lunak
• Lapisan tanah yang mudah mampat
• Lapisan pasir yang terletak diatas lapisan tanah
lunak
• Lapisan tanah lunak yang mendapat
pembebanan perlahan dan memungkinkan
tercapainya kondisi drainase.
Pola keruntuhan ini dapat juga terjadi apabila
kedalaman pondasi (Df) sangat besar bila
dibandingkandengan lebarnya (B)
TEORI DAYA DUKUNG
Persamaan-persamaan daya dukung yang
berkaitan dengan sifat-sifat tanah, umumnya
dibagi menjadi dua klasifikasi tanah, yaitu:
– tanah berbutir kasar (granular soil)
Contoh tanah berbutir kasar adalah tanah
pasir. Salah satu parameter penting tanah pasir
adalah sudut geser dalam, φ. (internal friction)
– tanah berbutir halus (cohesion soil)
Contoh tanah berbutir halus adalah tanah
lempung (clay) dan tanah lanau (silt). Parameter
penting yang ada pada tanah ini adalah nilai
kohesi tanah, c.
ANALISIS TERZAGHI
Asumsi Terzhagi dalam menganalisis daya dukung :
• Pondasi memanjang tak terhingga
• Tanah di dasar pondasi dianggap homogen
• Berat tanah di atas pondasi dapat diganti dengan beban terbagi rata
sebesar q = D x γ, dengan D adalah kedalaman dasar pondasi, γ
adalah berat volume tanah di atas dasar pondasi.
• Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan
• Dasar pondasi kasar
• Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier
• Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam keadaan elastis
dan bergerak bersama-sama dengan dasar pondasinya.
• Pertemuan antara sisi baji dengan dasar pondasi membentuk sudut
sebesar sudut gesek dalam tanah φ.
• Berlaku prinsip superposisi
DAYA DUKUNG ULTIMATE
Pengaruh Bentuk Pondasi
Terzhagi memberikan pengaruh faktor bentuk terhadap
daya dukung ultimit yang didasarkan pada analisis pondasi
memanjang, yang diterapkan pada bentuk pondasi yang
lain:
• Pondasi menerus
qu = c.Nc +q.Nq+ 0,4. γ.B.Nγ
• Pondasi bujur sangkar:
qu = 1.3 c.Nc +q.Nq+ 0,4. γ.B.Nγ
• Pondasi lingkaran:
qu = 1.3 c.Nc +q.Nq+ 0,3. γ.B.Nγ
• Pondasi empat persegi panjang:
qu = c.Nc (1+0.3 B/L) + q.Nq + 0,5. γ.B.Nγ (1-0.2 B/L)
qu: daya dukung ultimate
c : kohesi tanah
q = γ. Df : tekanan overburden pada dasar pondasi
γ : berat volume tanah
Df : kedalaman pondasi
B : lebar/diameter pondasi
L : panjang pondasi
Nc ,Nq ,Nγ : faktor daya dukung pondasi
FAKTOR DAYA DUKUNG TERZAGHI
SOAL
Hitunglah daya dukung batas persatuan luas untuk
pondasi dari:
– Pondasi menerus dengan lebar 1m
– Pondasi bujur sangkar dengan ukuran 3m x 3m
– Pondasi bulat dengan diameter 3 m
– Pondasi persegi panjang dengan ukuran 4m x 6m
Dengan ketentuan:
– Berat isi tanah =1,8 t/m3
– Kohesi =2 t/m2
– Sudut geser dalam =20 0
Soal kuis tanggal 7 Oktober 2015
Saudara terangkan tahapan apa dalam membangun
bangunan pertanian agar tetap tegak dan kokoh sehingga
dapat memenuhi keamanan dan kenyaman baik terhadap
manusianya dan barang yang ada di bangunan tersebut,
ditinjau mulai dari tanah dan pondasi.
Soal Kuis tanggal 9 oktober 2015
Bangunan pertanian dibangun harus kokoh, tegak, aman,
nyaman dan memenuhi pelayanan. Upaya apa yang harus
saudara lakukan agar kreteria tersebut terpenuhi, jawablah
dengan runtut, singkat dan jelas.
• Bantalan (footing)
- Fungsi
- Bentuk
- Sederhana
- Miring
- Bertingkat atau bertangga
• Luas bantalan(A)
Beban : daya dukung tanah
(P) : (S)
Lebar = 2 X lebar dinding diatasnya
Tinggi = lebar dinding
Jumlah bahan bantalan atau pondasi
V=AxD
v = volume seluruh bahan
A= luas penampang melintang
D= panjang/ keliling sumbu podasi
• Panjang/keliling sumbu
D = 2L + 2 (W + 2t)
L = panjang bangunan diukur dari
bagian terlebar
W= lebar bangunan diukur dari dalam
t = tebal pondasi
Kuis
1.Daya dukung tanah ada dua macam terangkan secara
jelas dan faktor apa yang mempengaruhinya.
2. Terangkan faktor yang menentukan pemilihan pondasi
untuk mendapatkan kestabilan bangunan pertanian

Anda mungkin juga menyukai