Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar karyawan dalam suatu
perusahaan sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal
tersebut dalam manajemen diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur. Kemajuan
suatu perusahaan dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang teratur mengingat
dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya
dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk bekerja sehingga
kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena pekerjaan yang lainnya dapat
dilakukan oleh orang lain.
"Organisasi" mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan
ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Dalam bab ini akan dibahas bermacam-macam aspek proses pengorganisasian.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya sumber yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah de-
Partementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatFin yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu
organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
dap melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas mengenai pengorganisasian dan struktur organisasi maka
rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Definisi Pengorganisasian dan struktur organisasi?
2. Bagaimanakah perkembangan teori pengorganisasian?
3. Bagaimanakah langkah-langkah seorang manajer dalam melakukan pengorganisasian?
4. Jelaskan faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi?
5. Sebutkan unsur-unsur struktur organisasi?
6. Apa langkah-langkah prosedur dalam proses pengorganisasian?
7. Jelaskan pentingnya fungsi pengorganisasian?
8. Perbedaan struktur formal dan informal?
9. Contoh strutur organisasi dalam suatu perusahaan?
10. Apakah manfaat sturktur fungsional dan divisional?
11. Kelebihan dan kekurangan stuktur fungsional dan divisional?
BAB I I
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi


 Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam. pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini
Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, di mana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan jabatan, tugas-tugas dan para
karyawan. Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan
untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan
di antara para anggota organisasi, agar organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi
 Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan yaitu :
Sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-Deda
dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran (ukuran) satuan kerja.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan
Jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

2. Perkembangan Teori Perorganisasian


a) TEORI ORGANISASI KLASIK : Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
b) TEORI NEOKLASIK : Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut
juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini
menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
ataupun kelompok kerja”.
c) TEORI MODERN : berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi
merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel
atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-
spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Tema Contempt oleh
Vault9. Blog pada WordPress.com.
3. Langkah-Langkah Pengorganisasian
Seorang manajer melakukan fungsi pengorganisasian dengan bantuan langkah-
langkah berikut:
a) Identifikasi kegiatan - Semua kegiatan yang harus dilakukan dalam keprihatinan harus
dapat diidentifikasi terlebih dahulu. Misalnya, persiapan rekening, melakukan
penjualan,pencatatan, pengendalian kualitas, pengendalian persediaan, dll Semua
kegiatan ini harus dikelompokkan dan diklasifikasikan ke dalam unit.
b) Departemen mengorganisir kegiatan - Pada langkah ini, manajer mencoba untuk
menggabungkan dan yang sama dan terkait kegiatan kelompok ke dalam unit atau
departemen.Organisasi ini membagi perhatian seluruh menjadi unit-unit independen dan
departemen disebut departmentation.
c) Klasifikasi wewenang – Setelah departemen dibuat, manajer suka
mengklasifikasikankekuasaan dan luasnya kepada manajer.Kegiatan ini memberikan
peringkat untuk posisimanajerial disebut hirarki. Manajemen puncak adalah menjadi
perumusan kebijakan,manajemen tingkat menengah ke pengawasan departemen dan
manajemen tingkat yang lebih rendah ke pengawasan mandor.Klarifikasi membantu
otoritas dalam membawa efisiensi dalam menjalankan kekhawatiran. Hal ini membantu
dalam mencapai efisiensi dalam menjalankan kekhawatiran. Hal ini membantu dalam
menghindari pemborosan waktu, uang, usaha, dalam menghindari duplikasi atau tumpang
tindih upaya dan ini membantu dalam membawa kelancaran dalam bekerja menjadi
perhatians.
d) Koordinasi antara otoritas dan tanggung jawab - Hubungan dibentuk antara berbagai
kelompok untuk memungkinkan interaksi halus terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Setiap individu terbuat menyadari kekuasaannya dan dia tahu siapa mereka harus
menerima perintah dari dan kepada siapa mereka bertanggung jawab dan kepada siapa
mereka harus melaporkan.Suatu struktur organisasi yang jelas digambarkan dan seluruh
karyawan dibuat menyadarinya. 

4. Faktor-Faktor Utama yang Menentukan Perancangan Struktur Organisasi


adalah sebagai berikut:
a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya, telah menjelaskan hubungan strategi dan
struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika.
b. Dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara
para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila
strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
c. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi
barang barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh,
perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlu= kan
tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan industri
pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
d. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan
cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan
dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan
juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuan-
satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Di samping itu, orang-orang di luar
organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan struktur.
e. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur
yang tepat.

5. Unsur-Unsur Struktur Organisasi


terdiri dari :
 Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok
kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi
satuan-satuan kerja (departementalisasi).
 Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedui yang digunakan organisasi untuk
menjamin" terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
 Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-
fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
 Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusapt, yang me
 nunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
 Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.

6. Proses Pengorganisasi Dapat Ditunjukkan Dengan 3 Langkah Prosedur


a. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga
tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak
efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
b. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada
tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-eEisienan dan konflik-konflik yang merusak.
c. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup
aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1) pembagian kerja,
2) departementalisasi (atau sering disebut dengan istilah iepartementasi),
3) bagan organisasi formal,
4) rantai perintah dan kesatuan perintah,
5) tingkat-tingkat hirarki manajemen,
6) saluran komunikasi,
7) penggunaan komite,
8) rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.

7. Pentingnya Fungsi Pengorganisasian.


A. Spesialisasi - Struktur Organisasi adalah suatu jaringan hubungan di mana pekerjaan
dibagi menjadi unit-unit dan departemen.Pembagian kerja adalah membantu dalam
membawa spesialisasi dalam berbagai kegiatan yang memprihatinkan.
B. Pekerjaan - Untuk struktur organisasi membantu dalam menempatkan orang yang tepat
pada pekerjaan yang tepat yang dapat dilakukan dengan memilih orang untuk berbagai
departemen sesuai dengan keahlian, kualifikasi dan pengalaman mereka. Hal ini
membantu dalam mendefinisikan pekerjaan baik yang menjelaskan peran setiap orang.
C. Otoritas Klarifikasi - Untuk struktur organisasi membantu dalam memperjelas
posisiperan untuk setiap manajer (status quo). Hal ini dapat dilakukan dengan
mengklarifikasi kekuatan untuk setiap manajer dan cara ia harus latihan kekuatan-
kekuatan harus diklarifikasi sehingga penyalahgunaan kekuasaan tidak terjadi. Nah
pekerjaan didefinisikan dan tanggungjawab yang melekat membantu dalam membawa
efisiensi menjadi manajer yang bekerja. Hal ini membantu dalam meningkatkan
produktivitas.
D. Koordinasi - Organisasi merupakan sarana untuk menciptakan koordinasi antar
departemen yang berbeda dari perusahaan. Ini menciptakan hubungan yang jelas antara
posisi dipotong dan memastikan kerjasama timbal-balik antara individu. Harmony kerja
dibawa oleh manajer tingkat yang lebih tinggi wewenang mereka atas aktivitas yang
saling berhubungan manajer tingkat yang lebih rendah.hubungan tanggung jawab
Otoritas bisa berbuah hanya bila ada hubungan resmi antara keduanya. Untuk kelancaran
organisasi, koordinasi antara otoritas-tanggung jawab yang sangat penting. Harus ada
koordinasi antara hubungan yang berbeda. Kejelasan harus dibuat untuk memiliki
tanggung jawab utama yang melekat pada setiap kewenangan. Ada pepatah, "Otoritas
tanpa tanggung jawab menyebabkan perilaku tidak efektif dan tanggung jawab tanpa
kewenangan membuat seseorang tidak efektif." Oleh karena itu, koordinasi
kewenangan-tanggung jawab sangat penting.
E. Administrasi Efektif - Struktur organisasi membantu menentukan posisi pekerjaan.
Peran yang akan dilakukan oleh manajer yang berbeda dijelaskan. Spesialisasi dicapai
melalui pembagian kerja. Ini semua mengarah ke administrasi yang efisien dan efektif.
F. Pertumbuhan dan diversifikasi - pertumbuhan perusahaan adalah benar-benar tergantung
pada bagaimana efisien dan lancar keprihatinan bekerja. Efisiensi dapat dibawa oleh
memperjelas posisi peran untuk para manajer, koordinasi antara otoritas dan tanggung
jawab dan berkonsentrasi pada spesialisasi. Selain ini, perusahaan dapat beranekaragam
jika potensinya berkembang. Hal ini dimungkinkan hanya bila struktur organisasi yang
jelas. Hal ini dimungkinkan melalui seperangkat struktur formal.
G. Rasa aman - Untuk struktur organisasi menjelaskan posisi pekerjaan. Peran yang
ditugaskan untuk setiap manajer jelas. Koordinasi adalah mungkin. Oleh karena itu,
kejelasan kekuatan membantu secara otomatis dalam meningkatkan kepuasan mental
dan dengan demikian rasa keamanan di perhatikan. Hal ini sangat penting untuk
pekerjaan-kepuasan.
H. Lingkup untuk perubahan baru - Di mana peran dan kegiatan yang akan dilakukan
adalah jelas dan setiap orang mendapat kemerdekaan dalam bekerja, ini menyediakan
cukup ruang untuk manajer untuk mengembangkan bakat dan berkembang
pengetahuannya. Seorang manajer akan siap untuk mengambil keputusan yang
independen yang dapat jalan atau path dengan penerapan teknik-teknik produksi baru.
Ruang lingkup untuk membawa perubahan baru ke dalam menjalankan suatu perusahaan
hanya mungkin melalui serangkaian struktur organisasi.Prinsip Pengorganisasian Proses
pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki pedoman tertentu
sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak

8. Struktur Formal dan Informal


 Struktur Formal
Struktur Formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi
yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja,
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau
organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun.
Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan,
tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini
mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Bagaimana organisasi melakukan proses pengorganisasian yang diawali dengan
penyusunan desain organisasi berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki dan dihadapi
oleh organisasi. Struktur organisasi yang dihasilkan melalui keseluruhan proses tersebut
kerap dikenal sebagai struktur organisasi formal. Struktur organisasi formal inilah yang
dijadikan panduan bagi seluruh anggota organisasi untuk melakukan berbagai hal dalam
upaya pencapaian tujuan.
 Struktur Informal
Struktur Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-
organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali
sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan
malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila
hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Dalam kenyataannya, beberapa bagian atau para pekerja sering kali
mengelompokkan diri tidak hanya berdasarkan fungsi yang harus dilaksanakannya sesuai
dengan struktur organisasi yang telah dibuat, akan tetapi juga dapat mengelompokkan diri
berdasarkan kesamaan tuntutan, hobi, dan lain sebagainya. Kelompok-kelompok pekerja
ini sering kali dinamakan dengan organisasi informal. Seorang manajer yang baik akan
tetap memerhatikan dan mengakomodasi berbagai karakteristik pekerjanya termasuk
dengan adanya fenomena organisasi informal tersebut. Dalam kondisi tertentu, organisasi
informal tersebut dapat membantu manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Namun,
jika tuntutan organisasi informal ternyata tidak diakomodasi dengan baik, organisasi
informal ini akan menyebabkan konflik internal yang akan menghambat pencapaian
tujuan organisasi.
9. Contoh Struktur Organisasi dari Suatu Perusahaan
Deskripsi Jabatan
a. Yayasan Mataram Indah dan Yayasan Pendidikan Kelompok Senang Sukses
 Pendiri dan Penyelenggara Lembaga MediaTama Informatika Computer
Yogyakarta.
b. Direktur
 Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan perusahaan.
 Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
 Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan
pertanggungjawabannya.
 Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.
 Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
 Sebagai pimpinan dari perusahaan MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.
c. Manajer Pendidikan.
 Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk
bagian Pendidikan.
 Mengelola secara Operasional proses Pendidikan.
d. Manajer Administrasi.
 Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk
bagian administrasi umum dan akademis.
 Mengelola secara Administratif pendidikan pada Lembaga tersebut.
e. Manajer Pemasaran.
 Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
 Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
 Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran
secara berkala kepada direktur.
f. Manajer Keuangan
 Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
 Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
 Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
 Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
 Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
 Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran
dalam bagian keuangan.
g. Bagian Instruktur.
 Bertanggungjawab memberikan pengajaran terhadap para siswa
 Bertanggungjawab memberikan daftar hasil nilai kepada bagian Administratif
bidang akademis.
 Membuat standar pengajaran mengenai materi kepada peserta kursus.
h. Bidang administrasi Umum
 Menetapkan prosedur dan mengelola bagian administrasi yang menyangkut, masalah
umum, dan hubungan keluar perusahaan, dll.
 Memberikan laporan-laporan kepada manajer Administrasi.
i. Bidang administrasi Akademis.
 Menetapkan prosedur mengenai kegiatan akademis, misalnya yang menyangkut
peserta kursus seputar layanan pendaftaran, dan fasilitas oparasional yaitu jadwal,
waktu, sertifikat, dll
 Memberikan laporan juga mengenai kerja dalam aktifitas pendidikan kepada manajer
administrasi.
j. Bidang Informasi
 Menetapkan prosedur tata cara memperkenalkan perusahaan tersebut
 Menetapkan standart kegiatan guna menyebarluaskan informasi mengenai
perusahaan tersebut.
 Membuat laporan mengenai berbagai hal mengenai periklanan dan upaya
peningkatan usaha perusahaan tersebut.

10. Manfaat Struktur Fugsional dan Struktur Divisional


a. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih
dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi
sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada
perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat
tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
o Efisiensi melalui spesialisasi.
o Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
o Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
o Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
o Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
b. Struktur Divisional. Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi
divisional ini juga  mempunyai beberapa manfaat :
o Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
o Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
o Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
o Kesempatan karir lebih terbuka

11. Kelebihan dan Kekurangan dari Struktur Fugsional dan Struktur Divisional
Struktur organisasi fungsional ini mempunyai  beberapa kelebihan, antara lain:
o Efisiensi melalui spesialisasi
o Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
o Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
o Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
o Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
o Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
o Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
o Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi
sulit
Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi
untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang
berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda
dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat
yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik 
dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif
dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan
gambar berikut.
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga 
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan  struktur organisasi
divisional antara lain:
o Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
o Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
o Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
o Kesempatan karir lebih terbuka
Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
o Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
o Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
o Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

Anda mungkin juga menyukai