KAJIAN PUSTAKA
8
9
2. Aspek-Aspek Kesiapan
Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan
memiliki kesiapan, pekerjaan apapun akan dapat teratasi dan dikerjakan dengan
lancar dan hasilnya akan jauh lebih baik. Menurut Abror (1993:112) yang
berkaitan dengan variabel kesiaapan guru dalam mengajar yaitu kognisi, emosi,
dan konasi.
Kognisi yang dimaksud yaitu merupakan keyakinan seseorang mengenai
profesi guru yang didapatkan dari proses belajar. Seorang mahasiswa yang ingin
menjadi seorang guru akan berusaha mencari informasi dan pengetahuan
mengenai profesi guru. Pengetahuan mengenai profesi guru ini dapat diperoleh
dari berbagai sumber seperti dari artikel, berita, maupun seminar-seminar yang
saat ini marak diadakan mengenai profesi guru. Selain itu, seorang mahasiswa
calon guru yang berminat menjadi seorang guru harus mengerti bahwa tugas
seorang seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu semata, tetapi juga
mentransfer nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik.
Kondisi fisik yaitu kondisi fisik karena faktor jasmaniah diantaranya faktor
emosi. Kondisi emosional seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kesiapan.
Tingkat kesiapan tersebut akan kurang apabila emosi seseorang telah terganggu.
Selain itu, seseorang akan mudah stres apabila kondisi mentalnya tidak stabil yang
diakibatkan dari faktor emosionalnya. Kondisi mental yang dimaksud dalam hal
kesiapan ini menyangkut intelegrasi. Hubungan atara kebutuhan, motif, tujuan,
dan readiness antara lain: (a) Rasa senang terhadap profesi guru; (b) Ketertarikan
terhadap profesi guru; (c) Perhatian terhadap profesi guru.
Rasa senang mahasiswa calon guru terhadap profesi guru dilatar belakangi
oleh berbagai hal yang tidak dimiliki oleh profesi-profesi lainnya, seperti karena
menjadi seorang guru haruslah memiliki kewibawaan yang lebih dibanding
dengan profesi lainnya, profesi guru merupakan profesi yang mulia karena
ditangan seorang gurulah masa depan para peserta didik dipertaruhkan. Seperti
halnya rasa senang terhadap profesi guru, mahasiswa calon guru juga memiliki
alasan mengapa tertarik terhadap profesi guru. Alasan tersebut antara lain karena
adanya tantangan tersendiri bagi seorang yang menjalankan profesi guru dari pada
profesi lain, seorang guru yang harus senantiasa mengupdate ilmu
10
menjadi calon guru akan mendapatkan informasi, wawasan atau pengetahuan, dan
pengalaman mengenai profesi guru. Oleh karena itu, dari informasi, wawasan, dan
pengalaman yang telah diperoleh maka akan menimbulkan persepsi yang nantinya
berpengaruh terhadap keyakinan dari setiap individu untuk menjadi guru.
2. Profesi Guru
Guru sesungguhnya memiliki status yang sederajat dengan profesi lain,
seperti dokter, apoteker, insinyur, hakim, jaksa, dan masih banyak profesi yang
terhormat lainnya. Profesi guru sesungguhnya sering disebut sebagai ibu dari
semua profesi. Hal ini dapat dipahami dan dimengerti karena guru dapat
menghasilkan profesi lainnya. Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun
2005 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru profesional adalah guru yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta
memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Pengertian terdidik dan terlatih
bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan pula harus menguasai
berbagai strategi dan teknik pembelajaran, menguasai landasan-landasan
kependidikan, dan menguasai bidang studi yang akan diajarkan.
(Suprihatiningrum, 2014:69). Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun
2005 menyebutkan bahwa kedudukan seorang guru yaitu sebagai tenaga
profesional. Disebutkan pula bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Sebagai suatu profesi, di samping harus memenuhi kualifikasi akademik dan
kompetensi profesi, guru· juga harus mampu menjunjung tinggi· nilai-nilai
pengabdian, sabar, ulet, tekun, teliti, tidak· mudah putus asa, dan mampu
memberikan contoh kepada anak didiknya. Memberikan contoh merupakan ·salah
satu prinsip yang sangat penting dalam pendidikan. (Suraji, 2008). Peraturan
menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 tahun 2013 menyebutkan bahwa
13
strategi pemecahan masalah yang cocok, serta prestasi individu dalam sebagian
besar tugastugas belajar (Sugihartono dkk, 2007:41).
Menurut S. C Utami Munandar (1987:17) kemampuan merupakan daya
untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan
sekarang. Kemampuan akademis atau prestasi akademik adalah segala sesuatu
yang dapat dicapai individu dalam dalam bidang akademik. Misalnya, nilai rapor
dan nilai tes formatif yang diperoleh siswa. Pentingnya memahami prestasi untuk
perkembangan karir masa depan merupakan dasar pertimbangan dalam memilih
keputusan karir. Secara teori, prestasi yang diraih seseorang merupakan cerminan
kecakapan dalam bidang tertentu. Sedangkan kemampuan praktik adalah segala
sesuatu yang dapat diterapkan dalam penggunaan pengetahuan akademis yang
mereka dapatkan.
Sejalan dengan visi dan misi pendidikan teknologi dan kejuruan, program
pendidikan dan latihan menjadi salah satu program pokok dalam mencapai standar
profesi khususnya peningkatan keterampilan. Peningkatan keterampilan sangat
erat kaitannya dengan kegiatan praktikum. Dari berbagai penelitian yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa model pembelajaran praktikum sangat cocok untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep ilmu. Mahasiswa
yang melakukan praktikum memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa yang tidak melakukan praktikum dalam pemahaman suatu
konsep (cox dan Junkin III, dalam Ida Hamidah 2004:35).
Kegiatan praktikum bagi mahasiswa merupakan salah satu metoda
pembelajaran untuk mencapai tiga tujuan secara bersamaan, yatu : meningkatkan
keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan psikomotorik.
Selain itu pembelajaran praktikum cocok untuk melatih proses pembiasaan diri
dalam memecahkan persoalanpersoalan teknis secara ilmiah, karena semua
keterampilan yang penting dalam praktikum dapat dilatih secara bersamaan.
Dalam waktu selanjutnya keterampilan-keterampilan tersebut merupakan bekal
yang akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi, baik sebagai
ahli teknik maupun sebagai guru di bidang teknik mesin. Mengingat kegiatan
18
16,5% dan 83,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan dengan penelitian ini
yaitu memiliki variabel dependen yang sama yaitu minat mahasiswa untuk
menjadi guru sedangkan untuk perbedaannya yaitu terletak pada variabel yang
mempengaruhinya.
Skripsi yang ditulis oleh Hanni Khairunisa (2017) dengan judul Pengaruh
Persepsi Mahasiswa Mengenai Profesi Guru terhadap Minat Menjadi Guru‖.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel persepsi
mahasiswa mengenai profesi guru terhadap minat menjadi guru. Hal ini dapat
dilihat dari hasil nilai thitung untuk variabel persepsi mahasiswa mengenai profesi
guru sebesar 2,054 sedangkan nilai t tabel dengan α = 0,05 sebesar 1,992 dan nilai
Sig sebesar 0,044 dengan α = 0,05 karena 2,054>1,992 dan nilai Sig 0,044<0,05,
maka Ho ditolak (menerima Ha). Hal ini juga sesuai dengan hasil perhitungan
nilai R Square sebessar 0,055 (0,055 × 100% = 5,5%). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa terdapat Pengaruh antara Persepsi Mahasiswa Mengenai
Profesi Guru Terhadap Minat Menjadi Guru sebesar 5,5%, sedangkan 94,5%
dipengaruhi oleh variabel lain. Persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada
kesamaan variabel peneltian yang meneliti tentang persepsi mahasiswa tentang
profesi guru terhadap minat menjadi guru sedangkan perbedaan dengan penelitian
ini yaitu terletak pada variabel independen yang memiliki lebih dari satu variabel.
Skripsi yang ditulis oleh Aan Munandar (2016) dengan judul Pengaruh
Motivasi Belajar dan Praktik Pengalaman Lapangan terhadap Minat Menjadi
Guru pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY Angkatan Tahun
2012‖. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Hasil penelitian ini
secara parsial: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar
terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE
UNY angkatan 2012. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan praktik
pengalaman lapangan terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi FE UNY angkatan 2012. (3) Secara simultan terdapat
pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan praktik pengalaman lapangan
terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE
21
UNY angkatan 2012. Berdasarkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,308 atau
30,8% dapat diartikan bahwa 30,8% minat menjadi guru pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Ekonomi FE UNY angkatan 2012 dipengaruhi oleh motivasi belajar
sebesar 9,7% dan praktik pengalaman lapangan sebesar 21,1%, sedangkan sisanya
sebesar 69,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Persaaman dengan penelitian ini yaitu pada variabel dependen yang sama-
sama meneliti tentang minat. Perbedaannya adalah terletak pada variabel
independen yang tidak meneliti tentang Motivasi Belajar dan PPL.
E. Kerangka Berfikir
1. Hubungan Persepsi Profesi Guru dengan Kesiapan Mengajar Praktik
Dari pemaparan di atas bahwa persepsi profesi guru dan capability kuliah
praktik adalah sesuai dengan apa yang dibutuhkan mahasiswa dalam
mempersiapkan diri untuk menjadi pengajar. Jika kesiapan dalam mahasiswa
tidak ada, maka mahasiswa akan melakukan tugas dengan terpaksa. Seorang
mahasiswa dikatakan telah siap jika mahasiswa tersebut telah mempunyai
kesiapan dalam kompetensi yang mencangkup (a) kesiapan kognisi: pengetahuan
mengenai profesi guru; (b) kesiapan emosi: rasa senang terhadap profesi guru,
ketertarikan terhadap profesi guru, dan perhatian terhadap profesi guru; (c)
kesiapan konasi: keinginan menjadi guru, usaha untuk menjadi guru, dan
keyakinan terhadap profesi guru. Dari penjabaran kerangka berfikir di atas
kemungkinan besar persepsi profesi guru dan capability kuliah praktik yang
berkaitan dengan kesiapan mengajar praktik di SMK bagi mahasiswa S1 PTE
Universitas Negeri Malang.