Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Rahayu, dkk. (2017:193) dalam Seminar

Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 Vol. 5 No.1

(2017. “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi

dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian

suatu tujuan utama”.

Sedangkan menurut Jaluanto Sunu Tunjul Tyoso (2016:1)

mengatakan “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-

komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan

sistem informasi adalah sistem fisik dan sosial yang ditata

sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Nuari (2014:2), mengemukakan bahwa “Sistem

informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu

menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau

sebuah sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk

mendukung operasi manajemen, dalam suatu organisasi”.

Dari beberapa kutipan diatas bisa diambil sebuah

kesimpulan. Sistem adalah suatu jaringan atau komponen-

komponen yang membentuk satu kesatuan yang terkumpul untuk

menyelesaikan suatu tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Japerson hutahaean (2014:3), mengatakan bahwa supaya sistem

itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik

sistem sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri sejumlah komponen-komponen yang

saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari

komponen yang berupa subsistem atau (boundary).

2. Batasan Sistem (Boundary System)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan

lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem dipandang

sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan

dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dan yang

merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak

akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara

satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui


penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

5. Masukan Sistem (Input System)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem,

yang dapat berupa perawatan dan masukkan sinyal.

6. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan

klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan..

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para

ahli dan berbagai sumber :

Menurut Japerson Hutahaean (2014:9), informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi penerimanya.

Menurut Rafika dkk.(2015:62) dalam Jurnal Sensi

Volume 1 Nomor 1, “Informasi adalah data yang sudah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung

sumber informasi”.

Menurut Pratama (2014:9), Informasi merupakan hasil

pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian

diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.


Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi

adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan

bermanfaat bagi pengguna.

2. Kualitas Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip

oleh Taat Kuspriyono dalam jurnal Persepktif (2017:8),

menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas apabila

ditunjang oleh tiga hal yaitu :

a. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak

bias dalam mencerminkan maksud dari informasi itu sendiri.

b. Tepat Pada Waktunya (TimeLines)

Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat (usang).

Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai yang baik

untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

dan berakibat fatal dalam keputusannya.

c. Relevan (Relevancy)

Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda dengan yang

lainnya.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang

saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data dan

menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat


membuat keputusan yang baik. (Muhamad Muslihudin dan

Oktafianto, 2016:12)

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201),

berpendapat bahwa sistem informasi adalah cara yang

diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah

serta menyimpan data dan cara yang diorganisasi untuk

menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan

informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi/instansi

dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dapat disimpulkan diatas sistem informasi adalah

komponen yang saling bekerja sama untuk kebutuhan pengolahan

transaksi yang mendukung organisasi dalam membuat keputusan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Layanan

1. Definisi Layanan

layanan dapat didefinisikan oleh Arviantama, dkk (2017 :

2) “layanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan

pada konsumen itu sendiri”.

Sedangkan layanan menurut Rini, dkk (2017 :

16) “Definisi layanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian

aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat

adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal

lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang


dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen atau

pelanggan”.

2. Definisi Rumah Sakit

Menurut Mochammad Ken Adwitiya Hatta (2018) yang

mengutip dari Siregar (2004) “Rumah sakit adalah salah satu

sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan

dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan

terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medis untuk

pemulihan dan pemeliharaaan kesehatan yang baik”.

2.2.2 Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Maimunah dkk (2017:1), “UML (Unified

Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma

‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya

digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan

yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari

dan dipahami”.

Sementara, menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri

Lestari (2015:40), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang

telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi,

merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan

untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan

membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.


.

1. Diagram - Diagram UML

Menurut Mulyani (2017:244) diagram-diagram terdapat

pada UML sangat banyak, berikut ini beberapa diagram yang

sering digunakan dalam pengembangan sistem.

1. Use Case Diagram

Jadi Use case Diagram adalah gambaran dari beberapa atau

semua aktor yang saling berinteraksi dengan cara melakukan

suatu proses yang memperkenalkan sistem tersebut

2. Class Diagram

Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk

mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan

hubungan antara masing-masing kelas.

3. Activity Diagram

Activity Diagram memiliki kemampuan untuk melakukan

percabangan aktivitas.

4. Sequence Diagram

Jadi sequence Diagram adalah diagram yang

menggambarkan kolaborasi atau interaksi objek. Interaksi

yang dihasilkan dapat berupa rangkaian pesan yang dikirim

antara object

2.2.3 Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi SWOT

Menurut Basuki dkk. (2018:4) dalam Jurnal of

Management vol. 4 no. 4, "Analisis SWOT adalah analisis kondisi


internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan

digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program

kerja".

Gambar 2.1 Analisis SWOT

Analisis kondisi internal mencakup faktor kekuatan

(strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan analisis kondisi

eksternal meliputi penilaian faktor peluang (opportunity) dan

tantangan (threath). Berikut 4 (empat) langkah strategi analisis

SWOT: (Basuki dkk., 2018:5).

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) merupakan strategi

yang digunakan perusahaan dengan mengoptimalkan

kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai

peluang.

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) merupakan

strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin

meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan

berbagai peluang.
3. Strategi ST (Strengths-Threats) merupakan strategi yang

digunakan perusahaan dengan mengoptimalkan kekuatan

untuk meminimalisir berbagai ancaman.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) merupakan strategi

yang digunakan untuk meminimalisir kelemahan dalam

rangka menghindari ancaman.

2.2.4 Study Pustaka (Literatur Review)

1. Definisi Literatur Review

Menurut Budy, dkk (2014:29), “Metode studi pustaka

dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah

dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari

referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan.”

Berikut adalah penelitian yang sudah dilakukan sebagai

landasan dalam melakukan penelitian tentang “ANALISA SISTEM

INFORMASI LAYANAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSIA

SEPATAN MULIA” adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Puspa Yudha Utama, Apriatni

E.P, dan Sari Listyorini 2014 berjudul “Analisa Tingkat

Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang Dilihat Dari Dimensi Kualitas Pelayanan”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan

pasien rawat inap RSI Sultan Agung Semarang dilihat dari

dimensi kualitas pelayanan


2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Febrina Hutauruk dkk

tahun 2017 berjudul “Analisis Responsiveness Pelayanan

Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Nasional

Diponegoro Semarang". Penelitian ini dilakukan bertujuan agar

sistem dapat terintegrasi dengan baik dan menghasilkan solusi

yang lebih baik dalam Responsiveness antara perawat dangan

dokter. Analisa ini di harapkan agar dapat bermanfaat dan

membantu dalam proses pelayanan kesehatan antara pihak

Rumah Sakit dan pasien. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian cross sectionaldengan pendekatan kuantitatif

deskriptif dan didukung pendekatan kualitatif.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Kurniawan tahun 2017

berjudul “Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Tingkat IV

Slamet Riyadi Surakarta” Tujuan penelitian mengetahui

hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan

pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta.

Jenis penelitian yang digunakan deskriptif analitik, yakni

menganalisis hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan

kepuasan pasien rawat jalan dengan pendekatan secara “cross

sectional” pada bulan Maret 2015 dengan sampel sejumlah 94

responden.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Deka Rizky, Ady

Widjaja tahun 2018 berjudul “Rancang Bangun Sistem

Informasi Administrasi Rawat Jalan Pada Klinik Andalan”


Tujuan dari penulisan secara umum diharapakan memperbaiki

sistem yang telah ada sebelumnya, dalam pengolahan data dan

penyajian informasi yang selama ini masih belum

terkomputerisasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Yulistia, Amran Razak, dan

Haeruddin, 2017 berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan Dan

Citra Terhadap Kepuasan Dan Minat Kembali Untuk

Memanfaatkan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makasar Tahun 2017”. Penelitian ini

dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas

layanan terhadap kepuasan pasien, menganalisis pengaruh citra

terhadap kepuasan pasien, menganalisis pengaruh kepuasan

pasien terhadap minat kembali, menganalisis pengaruh kualitas

layanan terhadap minat kembali, menganalisis pengaruh citra

terhadap minat kembali, menganalisis pengaruh kualitas

layanan dan citra terhadap minat kembali melalui kepuasan

pasien.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Mokhammad Rifqi Tsani 2016

berjudul ”Perancangan sistem Informasi Daftar Obat Dan

Dokter Berbasis Web Pada Apotik Duta” Berdasarkan

penelitian yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan

Dengan adanya website ini pengunjung dapat melihat daftar

obat yang tersedia dan mengetahui jadwal praktek dokter dan

Dapat mempermudah kinerja pemilik apotek untuk

menyampaikan beberapa informasi apotek. Memberikan


informasi yang positif dan bermanfaat mengenai kesehatan dan

Website ini juga dimanfaatkan untuk media promosi produk

baru yang ada di apotek.

Anda mungkin juga menyukai