Pembatasan Laba Tidak Dibagi untuk Memenuhi Perjanjian Hutang Jangka Panjang
Agar pengeluaran obligasi dapat lebih menarik kreditur, biasanya dengan perjanjian yang mewajibkan
perusahaan untuk membuat dana pelunasan obligasi yang disimpan oleh pihak ketiga. Dana ini bisa
merupakan setoran periodic dengan jumlah tertentu, atau mungkin juga jumlahnya tidak sama. Untuk
mengimbangi adanya dana pelunasan obligasi, biasanya laba tidak dibagi juga diminta untuk dibatasi
penggunaannya. Pembatasan laba tidak dibagi ini dibuat selama obligasi masih beredar, sesudah obligasi
yang beredar itu dilunasi, pembatasan yang sudah dilakukan dihapuskan dan dikembalikan ke rekening
laba tidak dibagi. Jurnal yang dibuat untuk membatasi laba tidak dibagi adalah sebagai berikut:
Laba tidak dibagi xx
Laba tidak dibagi untuk pelunasan obligasi xx
Sesudah obligasi dilunasi pembatasan laba tidak dibagi dihapuskan dengan jurnal sebagai berikut:
Laba tidak dibagi untuk pelunasan obligasi xx
Laba tidak dibagi xx
Pembatasan laba tidak dibagi dapat juga dilakukan tanpa jurnal seperti di atas, ettapi dengan memberi
keterangan untuk menunjukkan jumlah yang dibatasi penggunaannya.
Pembatasan Laba Tidak Dibagi untuk Kemungkinan Timbulnya Kerugian di Masa yang Akan Datang
Untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian dim as yang akan datang pimpinan perusahaan dapat
membatasi laba tidak dibagi dan mencatatnya dalam rekening-rekening sebagai berikut:
Laba tidak dibagi untuk ketidakpastian
Laba tidak dibagi untuk kemungkinan turunnya harga persediaan
Laba tidka dibagi untuk kemungkinan kerugian dalam sengketa hokum
Laba tidak dibagi untuk asuransi sendiri.
Seperti dalam tujuan pembatasan yang lain, pembatasan untuk kemungkinan kerugian dimasa yang
akan datang ini dapat dikerjakan dengan membuat junral atau dengan member keterangan tanpa jurnal.