Anda di halaman 1dari 10

Modul Analisa Sistem Tenaga

PERTEMUAN 3:
KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai karakteristik saluran transmisi. Anda harus
mampu:
1.1 Memahami saluran transmisi
1.2 Memahami induktansi saluran
1.3 Memahami kapasitansi saluran
1.4 Memahami tahanan saluran

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Saluran Transmisi

Saluran transmisi membawa tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkitan ke pusat-pusat


beban melalui saluran tegangan tinggi 150kV, atau melalui saluran tegangan ekstra tinggi
500kV. Trafo penurunan akan merendahkantegangan ini menjadi tegangan subtransmisi
70kV, yang kemudian di gardu induk (GI) diturunkan lagi menjadi tegangan distribusi
primer 20kV. Pada gardu induk distribusi yang tersebar di pusat-pusat beban, tegangan
diubah oleh trafo distribusi menjadi tegangan rendah 380/220V.

Peningkatan tegangan pada saluran transmisi mempunyai nilai ekonomis yang sangat
penting, mengingat keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Untuk penyaluran daya yang sama, arus yang dialirkan menjadi berkurang, ini berarti
penggunaan bahan tembaga pada kawat penghantar akan berkurang dengan
bertambah tingginya tegangan transmisi;
2. Luas penampang konuktor yang digunakan berkurang, karena itu struktur penyangga
konduktor menjadi lebih kecil.
3. Oleh karena arus yang mengalir di saluran transmisi menjadi lebih kecil, maka jatuh
tegangan juga menjadi lebih kecil.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Modul Analisa Sistem Tenaga

Akan tetapi, dengan bertambah tingginya tegangan transmisi, berarti jarak bebas antar
kawat penghantar harus lebih lebar, panjang gandengan isolator harus lebih besar, yang
berarti meningkatnya biaya menara dan konstruksi penopang.

Dilihat dari jenisnya, dikenal dua macam saluran transmisi, yaitu:


1. Saluran udara (overhead line), yang menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat
yang digantungkan pada tiang-tiang transmisi dengan perantara isolator.
2. Saluran bawah tanah (underground), yang menyalurkan tenaga listrik melalui kabel
bawah tanah.

Meskipun saluran bawah tanah lebih aman dan sesuai dengan persyaratan estetika, namun
biaya pembangunannya jauh lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara, di samping
itu bila terjadi gangguan hubung singkat dan lain sebagainya, perbaikannya juga lebih
sulit dilakukan. Energi listrik bolak balik dapat disalurkan dengan cara-cara 1-fasa, 3-fasa
3-kawat, dan 3-fasa 4-kawat.

Gambar 3.1 Pengasutan 1-fasa, 3-fasa 3-kawat, dan 3-fasa 4-kawat

Saluran transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak balik 3-fasa merupakan sistem
yang banyak digunakan saat ini mengingat beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Mudah pembangkitannya (generator sinkron);
2. Mudah pengubahan tegangannya (transformator);
3. Dapat menghasilkan medan magnet putar);
4. Dengan sistem 3-fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya konstan.

Di beberapa bagian dunia, saluran transmisi dengan sistem arus searah, akhir-akhir juga
banyak digunakan. Saluran transmisi arus searah meskipun memiliki beberapa
keuntungan seperti: isolasinya lebih sederhana, efisiensi tinggi (karena cos phi = 1) serta

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Modul Analisa Sistem Tenaga

tidal ada masalah stabilitas, namun persoalan ekonominya masih perlu diperhitungkan.
Mahalnya sistem saluran arus searah terutama disebabkan karena pada sistem ini
diperlukan biaya peralatan pengubah arus konverter yang cukup tinggi.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Induktansi Saluran

Induktansi disampinng tahanan dan kapasitansi saluran transmisi, dinamakan konstanta


salurandan merupakan bagian penting dalam perhitungan karakteristik saluran

Gambar di bawah dua konduktor dengan diameter d, yang dipisahkan keduanya dengan
jarak D. pada kedua konduktor (A dan B), mengalir arus listrik yang berlawanan arah.

Gambar 3.2 Dua Konduktor dengan Jarak D

Perhitungan nilai konduktansi pada konduktor tersebut, terbagi dalam dua bagian, yaitu:
bagian induktansi di dalam konduktor dan bagian induktansi di luar konduktor. Untuk
induktansi di dalam konduktor, kuat medan H dapat dinyatakan dengan:

Bila r adalah permeabilitas beban konduktor, maka kerapatan fluks B adalah:

Garis- garis fluks  untuk cincin kecil dengan lebar dx pada radius x, untuk suatu unit
panjang konduktor tertentu adalah:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Modul Analisa Sistem Tenaga

Fluks linkages  untuk luas bidang yang terletak di dalam lingkaran beradius x adalah:

Harga  untuk keseluruhan luas bidang antara 0 dan r dapat dinyatakan dengan harga
integralnya:

Untuk induktansi di bagian luar konduktor, kuat medan H yang berjarak x meter dari titik
pusat konduktor A, tidak hanya dipengaruhi oleh konduktor A tapi juga akan dipengaruhi
oleh konduktor B.
Jadi:

Meskipun arus yang mengalir pada konduktor arahnya saling berlawanan, tapi bila
diperhitungkan dilakukan pada pertengahan jarak antara kedua konduktor itu, harga kuat
medan akan saling menambah:

Untuk harga fluks dengan ketebalan konduktor dx yang sangat kecil:

Fluks total:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4


Modul Analisa Sistem Tenaga

Jadi fluks linkage untuk masing-masing konduktor dapat dituliskan:

 untuk bagian dalam dan luar konduktor adalah penjumlahan dari:

Karena induktansi adalah /Ampere, maka nilai induktansi per konduktor menjadi
sebagai berikut:

Pada saluran transmisi 3-fasa, nilai induktansi/fasa adalah sama dengan nilai induktansi
per konduktor, yaitu:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5


Modul Analisa Sistem Tenaga

Dimana D adalah jarak antara konduktor dan r adalah radius masing-masing konduktor
tersebut. Bila letak konduktor tidak simetris, maka D pada persamaan di atas perlu diganti
dengan:

Dimana D12, D23, D31 menunjukkan jarak letak konduktor satu sama lain. Nilai induktansi
L pada persamaan di atas memakai permisalan beban jaringan seimbang. Bila beban tidak
seimbang dan letak konduktor tidak simetris, maka persoalan saluran transmisi tersebut
harus dipecahkan dengan menggunakan teori komponen-komponen simetris.

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Kapasitansi Saluran

Bila pada dua konduktor yang terpisah oleh jarak tertentu, dialirkan arus listrik, maka
akan terbentuk fluks elektrostatik dan dua konduktor tersebut berfungsi sebagai kapasitor
Nilai kapasitansinya semata-mata tergantung dari jari-jari konduktor dan jarak antara
kedua konduktor tersebut serta tidak dipengaruhi oleh besarnya medan magnet.

Gambar 3.3 Dua Konduktor dengan Jarak D

Bila pada gambar di atas titik P berjarak x meter dari konduktor A, dan berjarak (D – x)
dari konduktor B, maka intensitas listrik di titik P yang diakibatkan oleh muatan +q pada
konduktor A adalah:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 6


Modul Analisa Sistem Tenaga

Dengan cara yang sama dapat ditentukan intensitas listrik pada titik P yang dipengaruhi
oleh muatan –q pada konduktor B:

Jadi intensitas total di titik P adalah:

Beda potensial antara kedua konduktor tersebut:

Jadi:

Karena nilai D jauh lebih besar daripada nilai r, maka:

Jadi:

Karena q = CV, kapasitansi C dapat dihitung:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 7


Modul Analisa Sistem Tenaga

Kapasitansi untuk masing-masing konduktor terhadap titik netral adalah:

Bila letak konduktor tidak simetris, nilai kapasitansi antara fasa-netral dapat dihitung
dengan persamaan:

Dimana D12, D23, D31 menunjukkan jarak letak konduktor satu sama lain.

Tujuan Pembelajaran 1.4:


Tahanan Saluran

Nilai tahanan saluran transmisi dipengaruhi oleh resistivitas konduktor, suhu, dan efek
kulit (skin effect). Tahanan merupakan sebab utama timbulnya rugi tegangan pada saluran
transmisi. Dikenal dua macam tahanan, yaitu tahanan arus searah dan tahanan arus bolak-
balik. Tahanan arus searah ditentukan oleh nilai resistivitas material konduktor:

Dimana:
Rdc = tahanan arus searah (Ω)
 = tahanan jenis (Ωm)
l = panjang konduktor (m)
A = luas penampang konduktor (m2)
Nilai tahanan ini berubah dengan suhu menurut rumus:
Rt1 = Rt0 [l + (t1 – to)]

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 8


Modul Analisa Sistem Tenaga

Dimana:
Rt1 = tahanan pada suhu t1 (Ω)
Rt0 = tahanan pada suhu t0 (Ω)
t0 = suhu awal (C)
t1= suhu akhir (C)
 = koefisien suhu massa konstan

Konduktor-konduktor dengan diameter yang besar mempunyai harga tahanan bolak-balik


(Rac) yang lebih besar, karena adanya pengaruh efek kulit; namun demikian pengaruhnya
kecil sehingga dapat diabaikan. gejala efek kulit mengakibatkan distribusi arus yang tidak
merata pada penampang konduktor. arus bolak-balik yang mengalir dalam suatu
konduktor, cenderung untuk terkonsentrasi pada tepi bagian luarnya atau “kulit”nya. oleh
karena itu, luas penampang efektif dari konduktor tersebut menjadi berkurang yang
menyebabkan nilai efektif tahanan bolak-balik pada frekuensi 50Hz, beberapa persen
lebih kecil daripada harga tahanan arus searah.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. apa yang dimaksud dengan induktansi saluran dan reaktansi induktif saluran? dan apa
pengaruhnya terhadap saluran transmisi?
2. apa yang dimaksud dengan kapasitansi saluran dan kapasitansi induktif saluran? dan
apa pengaruhnya terhadap saluran transmisi?

D. DAFTAR PUSTAKA

Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama,
1995.

William D. Stevenson, Jr., Element of Power System Analysis, 4th Edition, McGraw-Hill
Book Company, 1979.

B.M. Weedy, Electric Power System, 2nd Edition, John Wiley & Sons Ltd., 1972.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 9


Modul Analisa Sistem Tenaga

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 10

Anda mungkin juga menyukai