Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS RIBANG
RUK DAN RPK 2019- 2024

PUSKESMAS RIBANG KECAMATAN MUARA UYA


KABUPATEN TABALONG
JL. BAKTI UTAMA RT.VIII NO.06 DESA RIBANG KECAMATAN MUARA UYA
Daftar Isi

Hal

Daftar Isi …………………………………………………………………………......... 2

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4

Latar belakang…………………………………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….. 5

A. Pengertian Puskesmas……………………………………………………… 5

B. Peran Puskesmas…………………………………………………………….. 6

C. Pembiayaan Puskesmas…………………………………………………… 7

BAB III PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) …………………. 8

PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas…………………………… 9

1.Persiapan .................................................................. 10

2.Analisis Situasi .......................................................... 10

3.RUK (Rencana Usulan Kegiatan )................................ 10

4.RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan).......................... 12

BAB IV Kesimpulan……………………………………………………………….. 13

LAMPIRAN

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan kuasa-Nya,
penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2019-2024 ini dapat terselesaikan sesuai
yang direncanakan.
Adapun maksud dari penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas ini adalah untuk
mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas melalui pencapaian manajemen
Puskesmas secara optimal oleh Puskesmas Ribang maupun Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabalong, juga sekaligus untuk mengevaluasi hasil kinerja/ kegiatan yang telah dilaksanakan,
sehingga dapat digunakan untuk menyusun perencanaan yang akan datang dan selanjutnya
perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Kami sadar dalam pembuatan Perencanaan Tingkat Puskesmas ini ternyata tidak terlepas
dari kekurangan dan ketidaksempurnaan baik dalam susunan kata maupun redaksionalnya, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan adanya usul, saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak.
Pada kesempatan ini pula ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga
perencanaan tingkat Puskesmas ini dapat bermanfaat dan dapat diterima sebagai bahan
pertimbangan dalam memajukan pelayan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ribang.

Ribang, Januari 2019


Kepala Puskesmas Ribang

Usman Gumanti,SKM
NIP. 19700820 199203 1 004

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari- harinya dengan baik,
tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih
terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan
pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua
masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah
perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut
merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan
masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah masyarakat
yang sehat dan produktif. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga kesehatannya
dengan baik.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu, merata,dapat diterima dan dijangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derjat kesehatan yang optimal,tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes RI,2004).

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas
guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas,
aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh Dinas Kesehatan, bertanggung
jawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan
lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan,
identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk
menyelesaikan masalah.
Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu :
A. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib diselenggarakan
puskesmas di wilayah Indonesia.
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

5
B. PERAN PUSKESMAS

Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :


1. Sebagai pusat/ penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas berperan menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangu-

nan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu
Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.

2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat


Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia
usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya
social budaya masyarakat setempat.

3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama


Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi pelayanan
perorangan antara lain, rawat jalan dan rawat inap serta, pelayanan kesehatan
masyarakat yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Pembiayaan Puskesmas Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab Puskesmas, pembiayaan
Puskesmas didukung oleh berbagai sumber yakni:

6
1. DAK (Dana Alokasi Khusus)
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan pemerintah datang dari
APBD kabupaten/kota. Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari alokasi
APBD provinsi dan APBN (semisal, Biaya Operasional Kesehatan/BOK). Dana yang
disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:

a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,


pengadaan peralatan serta pengadaan obat, dan;
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.

Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk


diajukan dalam Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) ke Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kabupaten/Kota. Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas
Kesehatan kabupaten/Kota. Anggaran yang telah disetujui tercantum dalam dokumen
keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalkan pengadaan obat dan
pembangunan gedung serta pengadaan alat, anggaran tersebut dikelola langsung oleh
Dinas Kkesehatan Kabupaten/Kota atau oleh Puskesmas jika anggaran tersebut
merupakan program dan kegiatan di masyarakat. Penanggungjawab penggunaan
anggaran yang diterima Puskesmas adalah Kepala Puskesmas sedangkan administrasi
keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas usulan kepala Puskesmas. Penggunaan dana
sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku.

2. PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Sesuai dengan kebijakan pemeritah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai


upaya kesehatan perorangan yang dimanfaatkannya, dan besar biaya (retribusi)
ditentukan oleh masing-masing pemerintah daerah. Seluruh pendapatan Puskesmas
disetor secara berkala ke kas negara melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Total dana
retribusi dari Puskesmas ini kemudian menjadi bagian dari sejumlah Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Selain dari retribusi yang dipungut dari kantong pasien sebagai
pemanfaat layanan, Puskesmas juga menerima dana dari berbagai sumber antara lain,
seperti: JKN, Jampersal, dll.

7
BAB III

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

Puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas, namun hal ini perlu
ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik.

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang
dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen
tersebut yang menjadikan puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan, program maupun
konsepnya.

Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas
dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) primer ditingkat pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia
data dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan perannya sebagai
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas
dan berorientasi pada pengguna layanannya. Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah
dalam dua kategori yakni : Pertama, pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni
puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan;
Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer dimana peran
Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan
formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard pelayanan medik. Untuk terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan
azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik.

Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :


1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)

2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)

3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-


pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)

Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen yang
sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin diterapkan, namun
yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :

8
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang ditandai
dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat)
2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya UKBM
(upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan penyantun
puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat dijakdikan indikator
meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks potensi
keluarga sehat)
4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan program
(baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan). Serta
kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kepatuhan petugas
kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.

PTP (perencanaan tingkat puskesmas)

Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua


tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian
tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan inti kegiatan
manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh
perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para pengambil keputusan dan
pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan
berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja
tinggi diawali dari perencanaan efektif. Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen
Puskesmas yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas didasarkan dan/atau
disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan
disusun, kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan personalia Puskesmas yang akan
melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia
yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan
bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan
pelaksanaan). Semua aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan
dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi
pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja pegawai dan organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses
transformasi/konversi yaitu pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program
dan kegiatan serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan
tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian).

9
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib

2. Upaya kesehatan pengembangan

3. Upaya penunjang

Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Persiapaan

Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat


mempermudah perencanaan yang akan dibuat. Langkah – langkah dalam persiapan :
a) Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat
Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.
b) Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas.
c) Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen
Kesehatan

2. Analisis Situasi :

Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana


operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Secara
konsepsual, analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut, serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan,
sumber pembiayaan, sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk
dan sasaran program, data sekolah, data kesling.

10
3. Rencana Usulan Kegiatan :

Terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK), yaitu :

a. Analisis masalah, meliputi :

1. Identifikasi masalah,

Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu ada beberapa yang
kurang / tidak berhasil mencapai target. Identifikasi masalah diutamakan
untuk kegiatan-kegiatan dengan hasil kesenjangan yang lebih besar,
permasalahan dapat dicari dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas, hasil
laporan SPM (Standar Pelayanan Minimal) atau dari Laporan Tahunan
Puskesmas.

2. Prioritas masalah,

Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian scoring dengan


menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth )
a) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
b) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya.
c) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Dengan menggunakan score 1-5 skala linkert, masing-masing anggota dapat


menilai besar kecilnya kriteria tersebut.

3. Merumuskan masalah,

Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa, bagaimana, berapa,


dimana dan kapan masalah tersebut ada.
4. Penyebab masalah

Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Ishikawa), dapat menggali semua


penyebab masalah dari masing-masing variable Manusia, Dana, Metode,
Material dan Lingkungan.

11
b. Penyusunan RUK

pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan


yang berlaku secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian
data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Puskesmas haruslah
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan
Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana,
prasarana, dan operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan
RUK untuk tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada
bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan
pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan januari tahun berjalan (H).

Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas


kabupaten/kota, kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupaten/kota
melalui Dinas kesehatan kabupaten/kota. RUK yang terangkum dalam usulan
Dinas kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.

4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan, puskesmas
membuat rencana pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan puskesmas selain dari
anggaran daerah (DAU), adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang
dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan
dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang disusun adalah
persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai
dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran
(selain dari DAK), dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan
Januari tahun berjalan, dalam forum lokakarya mini yang pertama

12
BAB IV
KESIMPULAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

Beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :

1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)

2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)

3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-


pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)

Namun demikian kita direkomendasikan untuk membuat model P1-P2-P3, dengan


tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Persiapaan

2. Analisis situasi

3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

13
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai