Anda di halaman 1dari 10

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL PKN


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Asasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan Dalam
Keberagaman Masyarakat
Multikultural
3. Konsep Nilai,Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan
Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB. 1
dan definisi) di modul ini 1. Hak Azazi Manusia adalah sebuah konsep
hukum dan normatif yang menyatakan
bahwa manusia memiliki hak yang melekat
pada dirinya karena ia adalah seorang manusia.
2. Personal Right adalah hak pribadi
3. Property right adalah hak asasi ekonomi
4. Politic Right adalah kebebasan berpolitik
5. Right of legal Equality adalah hak persamaan
hukum
6. social and culture rights, dan hak asasi
mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan hukum atau procedure
rights
7. Kodrati artinya hak asasi manusia
merupakan pemberian dari Tuhan kepada
manusia agar hidup terhormat.
8. Hakiki artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.
9. Universal artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.

10. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi


manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
11. Tidak dapat dibagi, artinya semua
orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak
ekonomi, sosial dan budaya.

12. Diskriminasi yaitu suatu pembatasan,


pelecehan atau pengucilan yang langsung
maupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasra agama
13. Penyiksaan adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbukan rasa sakit atau penderitaan yang
hebat baik jasmani maupun rohani pada
seseorang.
14. Kejahatan genosida yaitu setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa,
ras, kelompok etnis atau kelompok agama
dengan cara membunuh anggota
keompok,mengakibatkan openderitaan fisik
atau mnental yang beratterhadap anggota
kelompok.
15. KPAI adalah lembaga indenpenden
indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-
undang Nomor 23 ttahun 2002 tentang
perlindungan anak daam rangka
meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
perlindungan anak.
16. Negara yang tidak mau menangani kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya
akan disebut sebagai unwillingness state
17. Pendekatan induktif yaitu suatu
pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan dimulai dari contoh-
contoh, peristiwa-peristiwa, kasus-kasus dan
fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan
umum
18. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep
umum menuju penarikan kesimpulan khusus
19. Pendekatan kontekstual yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang digunakan
guru sesuai dengan konteks kehidupan
sehari-hari anak.
20. Pendekatan kooperatif (cooperative
learning) yaitu pendekatan pembelajaran
dengan memberikan kesempatan pada anak
untuk bekerja sama dalam belajar
21. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan
ksempatan pada anak untuk mencari
penyelesaian sendiri terhadap masalah yang
dihadapinya
22. Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa menjelajah untuk menemukan
sesuatu yang sudah ada
23. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyusun sendiri konsep-
konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-
hari anak
24. Pendekatan behavioristik dengan
menciptakan lingkungan yang kondusif anak
belajar HAM.

KB. 2
25. nation state adalah negara bangsa
26. Archipelago State adalah negara kepulauan
27. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah
suatu area di luar dan berdampingan dengan
laut teritorial Indonesia dengan batas terluar
200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari
mana lebar laut teritorial diukur, serta landas
kontinen Indonesia adalah meliputi dasar laut
dan tanah di bawahnya dari area di bawah
permukaan laut yang terletak di luar laut
teritorial,
28. Integrasi bangsa menyangkut kesediaan
bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya
di masyarakat, misal suku, agama, ras
29. Politik Devide Et Impera, adalah politik memecah belah
dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda
30. Integrasi nilai. Integrasi nilai menunjuk pada
adanya kesepakatan terhadap nilai yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
31. Integrasi perilaku. Integrasi perilaku
menunjuk pada kesepakatan perilaku positif
yang menekankan perilaku berkebangsaan dan
kenegaraan di atas golongan atau pribadi.
32. Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari
masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan dan wilayah, serta
kesamaan cita-cita dan tujuan.
faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat
persatuan, yaitu:
1) Pancasila.
2) UUD NRI 1945,
3) Sang Saka Merah Putih.
4) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
5) Bahasa Indonesia, dan
6) Sumpah Pemuda.
33. Patriotisme adalah sikap yang berani,
pantang menyerah dan rela berkorban demi
bangsa dan negara. 
34. Bhineka Tunggal Ika artinya walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti dari
semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah adanya
persatuan dalam berbagai perbedaan.
35. Prasangka adalah sikap yang bisa positif
maupun negatif berdasarkan keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu. Prasangka
meliputi keyakinan untuk menggambarkan jenis
pembedaan terhadap orang lain sesuai dengan
peringkat nilai yang kita berikan
36. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu
terhadap seseorang berdasarkan kategori yang
bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari
kelompok yang lain. Pemberian sifat itu bisa
sifat positif maupun negatif
37. Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan
diri sendiri, namun karena harus berhubungan
dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat
hubungan yang antagonistik (pertentangan).
38. Folkways (adat kebiasaan)
39. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
40. Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya.
41. Multikulturalisme mengkonsepkan
pandangan terhadap keanekaragaman
kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang
penerimaan terhadap adanya keragaman, dan
berbagai macam budaya di dalam realitas
masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem
sosial, praktik budaya, adat-kebiasaan
42. plural society adalah masyarakat majemuk
43. Ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar
manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang
sama.

KB. 3
44. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidak-bermanfaatan, atau disebut pula
harga yang diakui oleh seseorang dan oleh
karena itu orang berupaya menjunjung tinggi
untuk memeliharanya. Nilai tidak dapat dilihat
secara konkrit melainkan tercermin dalam
pertimbangan harga yang khusus yang diakui
oleh individu
45. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem
berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan
(belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.

46. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah


melekat di dalam masyarakat serta
berhubngan dengan sikap dan tindakan
manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang
tidak dapat hidup secara mandiri dan
membutuhkan pertolongan orang lain.
Contohnya : dalam beberapa tindakan dan
perilaku individu di masyarakat seringkali
memperoleh perhatian atau memperoleh
berbagai penilaian, seperti halnya
membunuh bernilai buruk, demikian pula
halnya menolongnyapun bernilai buruk.
47. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang
bersumber dari akal manusia (rasio, cipta,
dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir.
Demikian Nilai inipun mutlak dibawa sejak
lahir dalam bahasa agama disebut sebagai
fitrah dari yang maha kuasa.

48. Nilai Keindahan, yakni nilai yang


bersumber melalui unsur rasa yang
terdapat pada setiap diri manusia, dengan
istilah lain biasa disebut dengan nilai
“estetika”.

49. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang


bersumber dari kehendak maupun
kemauan (karsa, etik).

50. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber


dari nilai ketuhanan disimpan dalam
sebuah agama

51. Nilai Material, yakni nilai sosial yang


berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat
dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan
fisik manusia.
52. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan
manusia dalam menjalankan kehidupannya
sehari-hari.
53. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial
yang berguna bagi memenuhi kebutuhhan
rohani atau spiritual manusia, nilai ini lebih
universal atau umum
54. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada
proses berpikir oleh akal manusia yang
disertai dengan fakta yang terjadi.
55. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering disbut
sebagai nilai estetika.
56. Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk
oleh manusia, atau juga sering disebut
sebagai nilai etika.
57. Nilai Religius, merupakan nilai
ketuhanan yang mengandung suatu
keyakinan atau kepercayaan oleh mansia
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
58. Moral merupakan alat yang dapat
mempersatukan antara individu atau
masyarakat yang satu dengan individu atau
masayarakat lainnya.
59. Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan
bermasyarakat sengaja dibuat oleh
lembaga atau institusi yang bersifat
formal atau resmi
60. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan
tata aturan dalam kehidupan bermasyarakat
yang tidak diketahui tentang siapa dan
bagaimana yang membuat dan menerangkan
tentang nor Cara (Usage), yakni mengacu pada
bentuk perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang terjadi
antar individuma tersebut
61. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan
pada hubungan yang terjadi antar individu
62. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai
suatu cara dalam suatu cara berperilaku,
namun dapat diterima sebagai norma pengatur,
maka kebiasaan seperti itu dapat menjadi tata
kelakuan (mores).
63. Adat Istiadat (Custom), yakni tata
kelakukan yang terintegrasi kemudian
menjadi kuat keberadaannya dengan pola
perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom)
64. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan
hukum dalam mengatur
65. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir
karena kehadiran gaya dan cara anggota
masyarakat yang cenderung untuk berubah,
bersifat baru, serta diikuti masyarakat pada
umumnya
66. Norma agama adalah kaidah-kaidah
atau pengaturan hidup yang dasar
sumbernya dari Wahyu Illahi.
67. Norma agama merupakan suatu aturan
hidup yang harus diterima dari sang Kholik
(pencipta) kepada manusia sebagai mahluk
(yang diciptakaan) sebagai pedoman baik itu
sebagai perintah, larangan atau anjuran
lainnya.
68. Norma Kesusilaan, norma yang lahir
dari hati nurani manusia yang merupakan
pembeda dari mahluk- mahluk lain ciptaan
yang Maha Kuasa
69. Norma Kesopanan, norma ini biasa
disebut sebagai norma adat dalam suatu
masyarakat tertentu. yakni norma yang
lahir dari masyarakat untuk menjaga
keharmonisan hidup bersama, dan
sanksinya dari masyarakat berupa celaan
atau pengucilan.
70. Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah.
Isinya mengikat setiap orang dan
pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan
segala paksaan oleh alat-alat negara,
sumbernya bisa berupa peraturan perundang-
undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin,
dan lainnya
71. Budaya diartikan sebagai keseluruhan
sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan
masyarakat
72. Hukum adalah sistem yang terpenting
dalam pelaksanaan rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalah- gunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana,
perlindungan HAM dan memperluan
kekuasaan politik serta cara perwakilan
dimana mereka yang akan dipilih

KB 4

73. Pancasila merupakan ideologi yang nilai-


nilai digali dari adat istiadat, agama dan
pandangan hidup yang telah melakat pada diri
bangsa Indonesia sejak lahirya bangsa
Indonesia
74. BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
75. Causa Materialis (asal mula bahan) Pada
hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan
nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia
itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat,
nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
76. Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam
hal ini, bagaimana bentuk Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
77. Causa Efisien (asal mula karya) Asal
mula karya, yaitu asal mula yang
menjadikan Pancasila dari calon dasar
negara menjadi dasar negara yang sah
78. Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila
dirumuskan dan dibahas dalam sidang-
sidang BPUPKI dengan tujuan menjadikan
Panc Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila sebagai
dasar negara.
79. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan
80. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
81. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi
nilai-nilai instrumental dalam suatu
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-
hari dalam be
82. Dimensi Idealisme menekankan bahwa
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila yang bersifat sistematis, rasional
dan menyeluruh itu, pada hakikatnya
bersumber pada filsafat
Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
83. Dimensi normatif mengandung
pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana
terkandung dalam norma- norma
keagamaan.
84. Dimensi Realitas mengandung makna
bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat.
85. Utopis yaitu hanya merupakan sistem ide-
ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-
hari secara nyata
86. Muhammad Yamin berisikan lima asas
dasar negara Indonesia
(1) Peri Kebangsaan.
(2) Peri Kemanusiaan.
(3) Peri Ketuhanan.
(4) Peri Kerakyatan.
(5) Kesejahteraan Rakyat
87. Asas menurut Prof. Dr. Mr. Soepomo

(1) Persatuan
(2) Kekeluargaan
(3) Keseimbangan lahir batin
(4) Musyawarah
(5) Keadilan rakyat
88. Asas Menurut Ir Soekarno
(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
(2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan
(3) Mufakat atau Demokrasi
(4) Kesejahteraan sosial
(5) Ketuhanan yang berkebudayaan
89. Jakarta Charter adalah piagam jakarta
90. Founding Fathers tokoh pendiri bangsa
91. Global citizen Warga negara global adalah
warga negara yang bertanggungjawab untuk
memenuhi persyaratan institusional dan
kultural demi kebaikan yang lebih besar
bagi masyarakat

92. hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi


dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi.
93. Keterampilan Kewarganegaraan (civic
skills) merupakan keterampilan yang
dikembangkan dari pengetahuan
kewarganegaraan, agar pengetahuan yang
diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna,
karena dapat dimanfaatkan dalam
menghadapi masalah-masalah kehidupan
berbangsa dan bernegara.
94. Komponen mendasar ketiga dari
kompetensi kewarganegaraan adalah watak
kewarganegaraan (civic disposition).
95. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic
knowledge) berkaitan dengan materi
substansi yang seharusnya diketahui oleh
warga negara berkaitan dengan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
Pengetahuan ini bersifat mendasar tentang
struktur dan sistem politik, pemerintah dan
sistem sosial yang ideal sebagaimana
terdokumentasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta nilai-nilai
universal dalam masyarakat demokratis
serta cara-cara kerjasama untuk
mewujudkan kemajuan bersama dan hidup
berdampingan secara damai dalam
masyarakat global.

2 Daftar materi yang sulit 1. Penangan Kasus HAM


dipahami di modul ini 2. Pengadilan HAM
3. Integrasi wilayah
4. Stereotipe
5. Kausalitas pancasila
6. Penanganan kasus HAM
7. Multikulturalisme
8. Warga negara global

3 Daftar materi yang sering 1. Asas menurut beberapa tokoh pendiri


mengalami miskonsepsi bangsa
2. Nasionalisme dan patriotisme
3. “Persatuan” dan “Kesatuan”
4. Pengertian Nilai dan Norma
5. Macam-macam nilai
6. Integrasi wilayah dan integrasi bangsa
7. Warga negara global dan warga negara
nasional

Anda mungkin juga menyukai