4. Klasifikasi Bennet.
Norman Bennet mengklasifikasikan maloklusi berdasarkan etiologinya.
Klas I : posisi abnormal satu gigi atau lebih dikarenakan faktor lokal.
Klas II : formasi abnormal baik satu maupun kedua rahang dikarenakan defek perkembangan
pada tulang.
Klas III : hubungan abnormal antara lengkung rahang atas dan bawah, dan antar kedua
rahang dengan kontur facial dan berhubungan dengan formasi abnorla dari kedua rahang.1
Sumber :
1. Bhalaji Sundaresa Iyyer. Orthodontics The Art and Science. New Delhi : Arya (MEDI)
Publishing House. 2006. P.69-78
E. MACAM –MACAM ALAT MYOFUNGSIONAL
1. BIONATOR
INDIKASI BINATOR
- maloklusi kelas II divisi 1 pada periode gigi bercampur
KONTRAINDIKASI BIONATOR
- pada kasus gigi berjejal
- maloklusi dengan gigi berjejal dan pergerseran midline
2. AKTIVATOR : suatu alat fungsional yang dapat menghasilkan daya orthodonti dan orthopedik.
Daya orthodonti pengaruhnya pada gigi geligi yaitu daya untuk menggerakkan gigi geligi dalam arah
sagital, vertikal dan transfersal.
Daya orthopedic adalah daya untuk mempengaruhi struktur kraniofacial dan pengaruhnya
pada rahang yaitu merangsang pertumbuhan mandibula dan menghambat pertumbuhan maksila.
3. FRANKEL APPLIANCE
pesawat Frankel sebagai perawat korektor fungsional efektif untuk perawatan maloklusi Angle klas II
divisi 1, klas II divisi 2, klas III dan open bite anterior. Perawatan maloklusi menggunakan pesawat
Frankel perawatan ini dilakukan pada masa aktif pertumbuhan, terutama pada periode gigi bercampur.
4. HERBTS APPLIANCE
Indikasi pesawat Herbst dirancang untuk menstimulasi pertumbuhan kondilus mandibula dan secara
khusus digunakan pada maloklusi kelas II dengan mandibula yang retrognasi. Pasien yang memiliki
riwayat obstruksi jalan napas lewat hidung dan tidak memungkinkan untuk memakai pesawat lepas,
dapat menggunakan pesawat Herbst. Peswat Herbst dapat juga di indikasikan pada pasien yang tidak
kooperatif karena pesawat dicekatkan ada gigi dan bekerja 24 jam sehari tanpa bantuan pasien.
5. TWIN BLOCK
Indikasi :
- Maloklusi kelas II divisi 1 dengan bentuk gigi normal
- Terdapat overjet ringan sampai berat dan deep overbite
- Pasien kasus disto-oklusi pada segmen bukal
- Pasien harus dalam masa pertumbuhan aktif yaitu masa gigi bercampur
- Twin block lebih idel bagi pasien yang tidak memiliki kelainan pertumbuhan arah vertical
secara berlebihan
Kontraindikasi :
- Kelas II dimana maksila mengalami prognasi dan mandibula dalam posisi normal
- Pada kasus gigi yang sangat berjejal