Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2

Rangkaian dasar IC OP-Amp

Tanggal Percobaaan : 28 November 2012

Nama Praktikan : Sarah Lasroma Manalu (111331057)

Partner : Muhammad Tri Anggoro

Siska Monalisa Sinaga

Kelas : 2 TC B2

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012
Rangkaian dasar IC OP-Amp

I. Tujuan

 Mengukur sinyal output pada OP-Amp dari rangkaian Penguat Inverting,


Noninverting, Summing, Voltage Follower (Unity Follower), Intergrator,
Differensiator.

II. Teorema Dasar

Penguat operasional atau Op-Amp (dari kata Operational Amplifier) adalah


penguat diferensial dengan dua masukan dan satu keluaran yang mempunyai
penguatan tegangan yang amat tinggi, yaitu dalam orde 105 . dengan penguatan
yang amat tinggi ini, penguat operasional dengan rangkaian balikan banyak
digunakan daripad lingkar terbuka.

Jika kita ingin menggunakan Op-Amp untuk penguat dengan penguatan


tegangan yang tak terlalu besar, kita harus memasang balikan negative. Ini
dilakukan dengan memasang resistor antara keluaran dengan masukan membalik.
Oleh karena itu pengautan tanpa balikan (lingkar terbuka) amat besar, maka
penguatan lingkar tertutup (dengan balikan)boleh dikata hanya bergantung pada
rangkaian balikan saja, dan tak bergantung kepada nilai komponen yang digunakan
di dalam Op-Amp IC itu sendiri. Anggapan ini mungkin tak berlaku untuk daerah
berfrekuensi tinggi. Namun demikian kita akan gunakan anggapan ini, dengan
menyadari batas-batas berlakunya. Kita akan belajar mengenal macam-macam
penguat dalam IC Op-Amp , berikut pembahasannya :

2.1 Inverting

Rangkaian amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada
tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa
lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif.
Rumus nya :

Gambar 1. Rangkaian Inverting


2.2 Non-Inverting

Rangkaian non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya
perbedaannyaadalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting.
Rumusnya seperti berikut :

atau
Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2. Rangkaian Noninverting

2.3 Summing ( Penjumlahan)

Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah yang


dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya
adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting. Pada
dasarnya nilai outputnya adalah jumlah dari penguatan masing masing dari
inverting, seperti :

Bila Rf = Ra = Rb = Rc, maka persamaan menjadi :


Vo Va Vb Vc

Gambar 3. Rangkaian penjumlah dengan hasil Negatif


2.4 Unity Follower/Voltage Follower

Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil


outputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan =
1. Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4. Rangkaian Op-Amp Unity Follower

2.5 Integrator

Rangkaian integrator op-amp ini juga berasal dari rangkaian inverting dengan
tahanan umpan baliknya diganti dengan kapasitor.

Gambar 5. Rangkaian Op-Amp integrator

2.6 Diferensiator

Pada rangkaian aplikasi rangkaian differensiator op-amp ini ada sedikit


perubahan yaitu penambahan tahanan dan kapasitor yang fungsinya untuk
menfilter sinyal masukan. Seperti tampak pada gambar di bawah ini adalah
rangkaian differensiator yang dimaksud.

Gambar 6. Rangkaian Op-Amp Diferensiator


III. Alat Percobaan

 Simulator Program EWB (Electronics Workbench)

IV. Langkah Percobaan

 Buat Rangkaian Penguat Inverting, Noninverting, Summing, Voltage Follower


(Unity Follower), Intergrator, Differensiator.
 Berikan input tegangan AC lalu kur sinyal output pada OP-Amp dari rangkaian
Penguat.
 Sesudah itu barulah berikan tegangan DC lalu ukur sinyal output pada OP-
Amp dari rangkaian Penguat

V. Hasil Pengamatan

4.1 RANGKAIAN PENGUAT INVERTING

a. Rangkaian Penguat Inverting menggunakan Function generator VAC


Hasil Output pada Rangkaian Penguat Inverting menggunakan VAC :

Vo Rf 20K
AV = = = = 2 kali penguatannya
Vi R1 10K
Rf 20K
Vo = R1 Vi = ( 10K ) 1V = 2 X 1V = 2mV
b. Rangkaian Penguat Inverting menggunakan VDC
Hasil Output pada Rangkaian Penguat Inverting menggunakan VDC :

Rf 20K
Vo = Vi = ( 10K ) 1V = 2 X 1V = 2 V
R1

4.2 RANGKAIAN PENGUAT NONINVERTING


a. Rangkaian Penguat Noninverting menggunakan Function generator VAC
Hasil Output pada Rangkaian Penguat Noninverting menggunakan Function
generator VAC :

Vo R1+Rf Rf 20K
AV = = =1 + = 1+ = 1 + 2 = 3 kali penguatannya
Vi R1 R1 10K

Rf 20K
Vo = 1 + Vi = ( 1 + ) 1V = 3 X 1V = 3 V
R1 10K

b. Rangkaian Penguat Noninverting menggunakan VDC


Hasil Output pada Rangkaian Penguat Noninverting menggunakan VDC :

Rf
Vo = 1 + Vi = ( 1 + 20K
10K
) 1V = 3 X 1V = 3 V
R1

4.3 RANGKAIAN PENGUAT SUMMING


a. Rangkaian Penguat Summing menggunakan VDC

Hasil Output pada Rangkaian Penguat Summing menggunakan VDC :


𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
Vo = ( V1 ) +( V2) +( V3)
𝑅1 𝑅2 𝑅3
20K 20K 20K
=( 1V) +( 2V) +( 1V)
20K 10K 20K

= 1V + 4 V + 1 V = 6V

4.4 RANGKAIAN PENGUAT VOLTAGE FOLLOWER/UNITY FOLLOWER


a. Rangkaian Penguat Voltage Follower/Unity Follower menggunakan
Function generator VAC
Hasil Output pada Rangkaian Penguat Voltage Follower/Unity Follower
menggunakan Function generator VAC :

Vo = Vi Vi = 1mV Vo = 1mV

b. Rangkaian Penguat Voltage Follower/Unity Follower menggunakan VDC


Hasil Output pada Rangkaian Penguat Voltage Follower/Unity Follower
menggunakan VDC :

Vo = Vi

Vi = 1V

Vo = 999.9826V ≈ 1 V

4.5 RANGKAIAN PENGUAT INTEGRATOR


a. Rangkaian Penguat Integrator menggunakan Function generator VAC
Hasil Output pada Rangkaian Penguat Integrator menggunakan Function
generator VAC :

1 𝑡 1 𝑡
Vo = ∫ 𝑉𝑖𝑛 𝑑𝑡 + 𝐶 = ∫ sin 2𝜋 103 𝑑𝑡 + 𝐶
𝑅𝐶 0 103 10−7 0

1
= 104 (− cos 2𝜋 103 𝑡)|0t
2π 103

= −1.59 (cos 2𝜋 103 𝑡) 0t V |


4.6 RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIATOR
a. Rangkaian Penguat Diferensiator menggunakan Function generator VAC
Hasil Output pada Rangkaian Penguat Diferensiator menggunakan Function
generator VAC :

Bentuk sinyal Vo adalah

dVi
Vo = RC
dt
d [sin( 2π) (1KHz) t]
=  (1KΩ) (0.1µF)
dt
=  (103) (10-7) (2π) (103) cos [(2π)(103)t]
= cos [(2π)(103)t] V
= 628 cos [(2π)(103)t] mV

Anda mungkin juga menyukai