BELAJAR EFEKTIF
A. Uraian materi
1
Tentang dirimu sendiri secara berkesinambungan. Dengan cara ini, belajar akan terasa
mengasyikkan, dan mungkin kamu mendaptkan ide-ide yang cemerlang.
2
c. Belajar dengan gambar
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang,
melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa
memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat
perubahan, merangkai dan membaca kartu.
B. Tugas
1. Setelah membaca materi di atas, coba Anda analisis gaya belajar Anda sendiri dengan
menyimak cirri-ciri di atas. Cirri mana yang ada pada Anda, tulis juga kondisi dan situasi
rumah Anda yang mendukung dan kurang mendukung belajar Anda, dan tuliskan
3
bagaimana Anda berusaha mengatasi situasi yang kurang mendukung tersebut. Di
samping itu tulis juga kebiasaan negatif dalam belajar Anda.
2. Apakah Anda merasa kesulitan dalam belajar sehubungan dengan waktu yang Anda
miliki, bagimanakah penyelesaiannya!
Catatan pembimbing :
Paraf
4
2 MANAJEMEN WAKTU
Aspek perkembangan : pengembangan pribadi
A. Uraian materi
1. Pengertian
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan produktivitas waktu. Mengelola waktu belajar bukan berarti kehilangan waktu
luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari
harus dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya, prinsip utama dari pengelolaan waktu
secara efektif adalah pemnbagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiagtan yang
meliputi : waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu
bagi diri sendiri untuk bersantai. Betapa seringnya kita mendengar pepatah yang
mengatakan Waktu Adalah Uang. Tapi sebenarnya berapa banyak diantara kita yang
benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya?
Sebenarnya, jika Anda ingin mengatur kehidupan Anda dan membuatnya menyenangkan,
sebagai permulaan yang Anda butuhkan adalah mengatur waktu Anda. Tak perlu
dipertanyakan lagi, pengaturan waktu yang efektif merupakan hal mendasar untuk lingkup
berbagai wilayah kehidupan. Pada kenyataannya, seringkali terdapat perbedaaan antara
capaian kehidupan sejati dan orang-orang yang meskipun sibuk tetapi tidak pernah sampai
pada titik di manapun.
Kiat utama untuk mengelola waktu belajar adalah kombinasi dari fleksibilitas dan disiplin.
Seringkali jadwal belajar telah disusun, namun kemudian ada kegiatan mendadak yang
harus Anda ikuti (misalnya: ada keluarga yang membutuhkan pertolongan Anda). Anda
diharapkan tetap berdisiplin namun sekaligus fleksibel untuk mengganti waktu yang hilang
tersebut dengan mencari waktu lain.
5
baik setelah melihat hasil akhir dirinya dengan sangatb jelas : kematian! Bagaimana
dengan Anda? Apa yang ingin Anda semua berikan sebelum malaikat maut datang
menjemput?
f. Prinsip multitasking
Gambaran mudahnya adalah isilah waktu Anda ketika menunggu, menyetir, dalam
perjalanan, atau bahkan ketika memenuhi ‘call of nature’, dengan membaca buku,
6
mendengar kaset ceramah, khotbah, motivasi, atau tips pengembangan diri. Maka waktu
Anda akan lebih berarti dibandingkan hanya menunggu tanpa melakukan apapun.
b. Gunakan kalender
Sebuah kalender memberimu pandangan ke depan yang luasa dari seluruh
komitmenmu belajar, dakwah, keluarhga, pribadi, komunitas dan sosial. Masukan janji
7
baru, kejadian, pertemuan, deadline suatu pekerjaan, juga tanggal ketika kamu
merencanakan untuk memulai sesuatudengan baik, untuk menghindari terlalu banyak
penjadwalan, pastikan kalendermu siap diakses setiap waktu, ketika di sekolah atau di
kampus, rumah, dan ketika dalam perjalanan.
8
B. Tugas
1. Manfaat mempelajari manajemen waktu di antaranya adalah
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
2. Berani untuk bilang “tidak”. Coba terangkan maksudnya ! bagaimanakah persepsi Anda?
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
3. Seimbangkan semuanya. Apa makna kalimat tersebut?
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
4. Manfaat daftar kerja harian di antaranya adalah
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
Catatan pembimbing :
Paraf
Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering
menimbulkan perselisihan atau kesalapahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran
dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.
“ A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
As a human being, he or she is entiled to sympathy and respect “ .
( lady troubridge, “The Book of Etiquette “)
Perbedaan Etiket dan Etika :
Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa
Perancis: Etiquette
Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut
budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.
Dasar-dasar Etiket :
10
Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :
1. Self confidence
2. Self control
3. Body language
4. First impression
- Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
- Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
- Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
- Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti
atau mengganggu pikiran orang lain
- Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apabila membuat marah orang lain, walaupun diri
sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh
Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang
kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :
- Cara bersalaman
- Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan
- Saat memberi sambutan
- Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)
11
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket
bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk
menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.
Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi
Perkenalan :
- Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang
pantas dihormati
- Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu-tamu
- Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu
sampai pintu
Khusus Pria :
12
Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu
yang tidak bolaeh dikatakan.
Communication field :
1. Facial expression
2. Body position
3. Good (Clear) voice
4. Choise of words
5. Ways of using the eyes
Setiap orang harus menyadari bahwa bpenghayatan tata karma dalam lingkungan kantor atau
tempat usaha adalah amat penting, karena bertujuan :
Etiket atau tata cara pergaulan merupakan salah satu sarana penting untuk memperoleh kemajuan
dan sukses dalam dunia bisnis. Etiket berguna untuk mempermudah kelancaran pelaksanaan
13
kegiatan bisnis. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan kerja, dan
membantu berhasilnya urusan bisnis agar lancar dan efisien.
1. Penampilan pribadi yang rapi dan bersih (busana, sepatu, wajah, rambut, kuku)
2. Pengendalian sikap tubuh
3. Pengendalian suara
4. Menggunakan bahasa yang baik (lisan maupun tertulis)
5. Memelihara suasana yang formal
6. Menepati janji
7. Menepati waktu
- Berpakaian rapi
- Ketuk pintu sebelum masuk
- Ucapkan salam
- Tunggu atasan atau pejabat mengulurkan tangan
- Tunggu dipersilahkan duduk
- Bicara dengan suara yang jelas, tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu lembut
- Bicara seperlunya saja
- Mengakhiri pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih
- Jika atasan mengulurkan tangan, kita cukup membungkukkan badan sedikit
- Apabila dengan perjanjian, tepat waktu dan apabila keluar kantor harus memberitahukan dan
minta maaf apabila akan terlambat
- Apabila tamu masuk Anda hendaknya berdiri, senyum dan bersalaman
- Bila ada pegawai lain di kantor, Anda perkenalkan selamat datang “welcome”
- Kadang-kadang perlu kontak pribadi (small talk) sebelum berbicara bisnis. Perlu atau tidak
Anda yang menentukan berdasarkan intuisi
- Usahakanlah untuk tidak menerima teleponan apabila sedang menerima tamu, kecuali terlalu
penting dan minta maaf
- Layani dengan sopan, ramah dan bersikap membantu
- Antar tamu sampai pintu, apabila penting untuk bisnis sampai lift
(diambil dari makalah : John Robert Powers)
B. Tugas
1. Setelah Anda membaca materi di atas, coba diskusikan bersama teman entang tata karma
atau etika masyarakat kita dewasa ini termasuk juga para remajanya! Demikian juga
14
perilaku Anda sendiri yang berkaitan dengan tata krama atau etika, dalam kehidupan di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat !
Catatan pembimbing :
Paraf
15
4. BERPIKIR POSITIF
Aspek perkembangan : Kematangan Emosi
A. Uraian Materi
1. Pentingnya Berpikir Positif
Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja,
berpikir positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang
baik-baik saja. Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada
masalah dan tantangan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan
pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak.
Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain
adalah bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan
atau situasi yang kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik,
apalagi kalau kita sampai berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?!
16
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih,
saraf tidak tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan
berpikir positif dan senyum serta syukur.
17
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa member
kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri
ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum
Anda kenal.
“pasti gagal ;
Dan sebagainya”.
18
B. Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Mengapa kita harus berpikiran positif pada orang lain ?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Bagaimanakah akibatnya jika kita berburuk sangka kepada salah satu guru yang mengajar
kita ?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Prasangkamu adalah prasangka Tuhan, maka jika kamu berprasangka negatif maka
Tuhan pun akan demikian juga. Setujukah Anda ? berikan alasan Anda !
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Kita dapat meraih sukses di mana pun berada. Salah satu kuncinya adalah agar kita tidak
berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Setujukah Anda ? terangkan alasan Anda !
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Catatan pembimbing :
Paraf
19
5. JADI REMAJA TANPA MASALAH
Aspek perkembangan : Pengembangan Pribadi
A. Uraian Materi
Masa yang paling indah adalah masa remaja
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks,
dkk (2000) memberi batasan usia remaja berada pada rentang 12-21 tahun. Menurut Stanley
Hall (dalam santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan
batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif
sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga
dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa
ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/confussion, moratorium,
foreclosure, dan identity achieved (santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000,
Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini
juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan
2. Ketidakstabilan emosi
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-
pertentangan dengan orang tua
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
semuanya
20
7. Senang bereksperimentasi
8. Senang bereksplorasi
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalaah masa saat terjadinya perubahan-
perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan
pencapaian (Fagan, 20021). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi dengan baik, namun
bebrapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.
Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik
yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami
oleh remaja.
a. Perkembangan Fisiologis
b. Perkembangan sex
c. Perkembangan emosi
d. Perkembangan intelektual
e. Perkembangan sosial
f. Perkembangan Agama dan Akhlak
g. Perkembangan Psikologis
1. Perkembangan Fisiologis
Pertumbuhan fisik akan berjalan dengan cepat sampai 15 tahun untuk perempuan dan 17
tahun untuk laki-laki. Perkembangan fisiologis manusia ditentukan oleh pola makan dan
lingkungan.
Pertumbuhan fisiologi (fungsi anggota tubuh)
a. Keseimbangan kelenjar-kelenjar dalam tubuh
b. Pertumbuhan anggota tubuh tertentu sebagai tanda kematangan sex semakin sempurna
c. Kesempurnaan antara tugas anggota tubuh dengan kejiawaan
d. Waktu haid semakin teratur
Hal-hal yang harus diperhatikan agar fisik remaja tumbuh secara optimal :
21
2. Perkembangan sex
Langkah I :
Pada awalnya kelenjar thripoid tersembunyi beberapa waktu sebelum manusia mencapai akil
baligh. Tugas kelenjar ini adalah menghambat tugas organ reproduksi yang sudah ada semenjak
manusia lahir.
Langkah II :
Dimulai dari otak yang dipengaruhi oleh hypothelamus yang mengeluarkan at yang
mempengaruhi kelenjar yang berada di otak. Dari sini akan keluar gonodotropin yang akan
mengaktifkan organ reproduksi wanita (ovarium) dan organ reproduksi laki-laki (testis).
Langkah III :
Dengan aktifnya kedua kelenjar ini maka dihasilkan hormone testosteron pada testis laki-laki
serta hormone estrogen dan progesterone pada ovarium wanita.
a. Menghayal/berfikir
b. Rangsangan langsung, yaitu dengan jalan melihat, mendengar, menyentuh
c. Rangsangan-rangsangan pada bagian tubuh tertentu
a. Hilangnya harga diri bagi remaja laki-laki dan hilangnya keperawanan bagi wanita
b. Perasaan dosa yang mendalam, terkadang berakibat menjadi lemah da semakin jauh
dengan Tuhan
c. Perasaan takut hamil
d. Apabila hubungan diteruskan akan menjadi hubungan yang gagal
e. Penghinaan masyarakat
22
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh remaja agar dapat menjaga dirinya dengan baik :
3. Perkembangan emosi
Seorang remaja akan mencapai kematangan emosi dengan ditandai oleh hal-hal berikut :
23
hal-hal yang menghambat proses kematangan emosional:
5. Perkembangan sosial
Bentuk awal pertumbuhan sosial
a. Sikap yang terkendali: adanya kecenderungan pada lawan jenis lain, kemantapan dan
percaya diri, ketundukan pada kelompok yang sejenis, pandangan yang positif terhadap
kelompok masyarakat, semakin luasnya wilayah interaksi positif dengan masyarakat
b. Sikap yang sulit dikendalikan: sikap sulit diatur, merendahkan, fanatisme, saling
bersaing
24
Bentuk-bentuk kematangan sosial
7. Perkembangan Psikologis
Permasalahan terpenting yang menyibukkan kalangan remaja dalam usia dewasa dini adalah
menentukan jati diri yang sangat erat hubunganya dengan jiwa atau kepribadian
Permasalahan pokok kepribadian : menentukan jati diri dan menentukan keberpihakan
Perjalanan mencari jati diri
Dalam perjalanan manusia dalam rangka mencari jati dirinya, ada beberapa jalan yang
ditempuh, barang siapa yang berjalan pada jalan yang benar, dia akan mendapatkan jati
dirinya secara baik dan sebaliknya. Diantara jalan itu adalah :
1) Indoktrinasi
Bentuknya akan sangat terlihat dalam berbagai perkumpulan pemuda dan kelompok
diskusi. Melalui media ini, jati diri akan dituangkan melalui beberapa jargon dan
lambang, ceramah, pengawasan, dan evaluasi.
25
2) Bertahap
Yang berakibat dalam bentuk usaha positif dalam rangka penentuan jati diri dengan
didukung kondisi yang cocok. Hal ini akan memberikan kepercayaan yang kuat
terhadap diri sendiri disertai dengan kemandirian, inovatif dan cara perpikir yang
teratur.
3) Berbaur
4) Tidak adanya batasan tertentu tentang jati diri, hidup dalam lingkungan yang terbuka
dengan berbagai macam jati diri manusia.
26
c) Mereka lebih mampu menekan gejolak dalam diri dan perasaan gelisah disbanding
dengan remaja-remaja tipe-tipe lainnya
d) Remaja tipe ini menamakan dirinya sebagai remaja yang mandiri, jauh dari sikap
setengah-setengah, percaya dengan dirinya dan tidak mengekor pada orang lain
e) Perhatian remaja pada tipe ini padakepribadian yang utuh lebih dikedepankan dari
perhatiannya pada hubungan antar personal yang berganti-ganti
f) Perhatian remaja tipe ini terhadap nilai-nilai kemanusiaan agak kurang bila
dibandingkan dengan remaja tipe lainnya
Remaja tipe ini mewakili tipe remaja yang memiliki kepekaan dan perhatian yang rendah
yang bercirikan :
Menolak nilai-nilai dalam masyarakat jdan berbagai institusi yang hidup di dalamnya
Mereka membangun untuk diri mereka sendiri sebuah nilai yang berbeda
Terkadang mereka membangun sebuah komunitas sendiri yang menjadi sarana untuk
mengekspresikan diri mereka. Remaja ini terbagi dalam dua jenis :
a) Tipe remaja yang menarik diri/disaffiliate, diwakili dengan kelompok hippies yang
muncul pada tahun enampuluhan. Mereka memilih untuk menarik diri dari nilai dan
norma yang hidup dalam lingkungannya
b) Tipe remaja yang menyimpang/delinquents. Mereka adalah remaja yang menentang
dan memusuhi segala norma yang ada dalam masyarakatnya, bukan dengan maksud
untuk mengubahnya akan tetapi sekeda untuk memenuhi tuntutan kemauan mereka.
Mereka biasanya menggunakan kekerasan guna mencapai keinginan mereka.
Mereka adalah tipe remaja yang memiliki kepedulian paling tinggi dan juga memiliki
penolakan yang paling tinggi pula.
Seorang remaja akan mencapai awal kedewasaan ketika remaja tersebut mampu untuk
melampaui criteria :
27
5. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
6. Mengatur segala urusan
7. Bermanfaat bagi orang lain
8. Benar dalam ibadahnya
9. Berusaha mengendalikan hawa nafsu
B. Tugas
Tugas 1 :
Dari pola prototipe remaja dilihat dari tingkat kepekaan dan perhatiannya, termasuk dalm tipe
yang manakah Anda, menurut Anda apakah tipe Anda tersebut masih perlu perbaikan, jelaskan!
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Tugas 2 :
Sebutkan permasalahan yang sering muncul dalam diri Anda sehubungan dengan kematangan
emosi Anda, dan bagaimana Anda mengatasi masalah tersebut.
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Tugas 3 :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Catatan pembimbing :
Paraf
28
6. KOMUNIKASI EFEKTIF
A. Uraian Materi
1. Pengertian
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari
komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum
tercapai, mislanya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan sikap pada
teman/orang lain.
2. Komunikasi
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran idea tau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ise yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah :
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide; ada yang menerima
atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa
tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan bersama terhadap idea tau pesan yang disampaikan.
3. Fungsi komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
29
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
30
Selera berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka Nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana
yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan
mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran
untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu aka
memperbaiki kemampuan komunikasi kita.
31
dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah
Anda sering melakukan laihan/pengalaman orasi yang cukup.
d. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan
bicara Anda akan merasa lelah menungggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa
mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmmm…., eeee…., oooo….”,
dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak
menguasai materi pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda
harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan
bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan
menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak
tertarik dengan humor Anda, teruskan pembicaraan kembali. Jangan memaksa lawan
bicara untuk menertawakan humor Anda yang telah gagal.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat berkomunikasi secara lebih efektif
sekaligus melati diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam
menyelesaikan setiap pekarjaan.
Bagaimana cara komunikasi yang baik? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :
a. Kenali konsep diri Anda
b. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
c. Tetapkan tujuan komunikasi
d. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi’
32
e. Buat draft pembicaraan
f. Kuasai topik pembicaraan
g. Hargai perbedaaan pendapat
h. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
i. Pertahankan kontak mata
j. Empati terhadap situasi dan kondisi klien
k. Atur dan managemen nafas
l. Kontrol postur tubuh
m. Gunakan bahasa non verbal seperlunya
n. Gunakan bahasa yang sama-sama dimengerti
o. Cerahkan perbincangan dengan humor-humor segar
Mungkin beberapa tips dan trik di atas mampu membantu Anda memperbaiki cara
berkomunikasi, semakin bagus komunikasi Anda maka kehidupan Anda kan berubah nmenjadi
lebih baik, semakin baik kualitas kehidupan Anda maka kebahagiaan menjadi milim Anda.
33
B. Tugas
Catatan pembimbing :
Paraf
34
35
7. KECERDASAN EMOSI
Aspek perkembangan : Kematangan Emosi
A. Uraian Materi
1. Pengertian
Kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan
perasaqan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan
mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan mental yang
membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang
menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan,
tetapi juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut. Dapat melihat diri sendiri seperti
orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu
kita rasakan juga.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu :
a. Memahami emosi-emosi sendiri
b. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
c. Memotivasi diri sendiri
d. Memahami emosi-emosi orang lain
e. Mampu membina hubungan sosial
Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara emosi.
Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang
cerdas secara emosi :
a. Mengatasi stress
Stress merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa
saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan
kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua
hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan
36
tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri
tegak kembali.
d. Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun
yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan
membaca buku atau artikel-artikel positif,”selftalk”, tetap focus pada impian-impian,
evaluasi diri dan sebagainya.
f. Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan
sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain
yang berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa
membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.
37
2. Meningkatkan kecerdasan emosi
Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap
bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya
adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi
pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat kait eratannya dengan kecerdasan emosi itu
sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan
mengahadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan
lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, megatur suasana hati dan mampu
mengendalikan stress. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali
dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri, misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan,
kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama
tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan member inspirasi dan sebagainya.
Agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik, berikut 7 keterampilan yang harus Anda
perhatikan dan tak ada salahnya Anda coba :
a. Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya
Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat
menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari
emosi : takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.
38
d. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam
kaitan untuk member perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan
untuk berkreasi. Kendali diri emosional-menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan
dorongan hati-adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Orang-orang yang
memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang
mereka kerjakan.
39
B. Tugas
1. Mengendalikan emosi adalah slah satu kunci sukses seseorang. Benarkah pernyataan
tersebut? Terangkan alas an Anda!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
2. Mengendalikan dorongan hati sebagai obat sakit ketika kita belum berhasil meraih sesuatu
impian. Betulkah pernyataan tersebut? Coba jelaskan alasan Anda!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
3. Dalam berkomunikasi kita harus mengenali emosi orang lain. Untuk apa kita mengenali
emosi orang lain?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
4. Keterampilan memotivasi orang lain adalah bagian dari kepemimpinan. Coba terangkan
seandainya Anda menjadi seorang pemimpin tetapi tidak mempunyai keterampilan tersebut!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Catatan pembimbing :
Paraf
40
8. KEPEMIMPINAN
A. Uraian Materi
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembahasan tentang kepemimpinan
menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok, yang
mempengaruhi kepemimpinan seseorang.
1. Tugas kepemimpinan
Leadership function, meliputi dua bidang utama, pekerjaan yang harus diselesaikan dan
kekompakan orang yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut
task function. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok
dapat diselesaikan dan kelompokan mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan
kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antarorang yang bekerja sama
menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya. Tugas kepemimpinan yang berhubungan
dengan kerja kelompok yaitu :
a. Memulai, initiating ; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.
b. Mengatur, regulating ; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
c. Memberitahu, informing ; kegiatan member informasi, data, fakta dan pendapat kepada
para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi, data atau pendapat.
d. Mendukung, supporting ; usaha untuk menerima gagaasan, pendapat dari bawah dan
menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas
bersama.
e. Menilai, evaluating ; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang
diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-ruginya.
f. Menyimpulkan, summarizing ; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan tindakan lebih
lanjut.
41
b. Mengungkapkan perasaan, expressing feeling ; tindakan menyatakan perasaan terhadap
kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang, bangga, dan ikut
sepenanggungan seperasaan jika terjadi masalah di dalam kelompok
c. Mendamaikan, harmonizing ; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang
yang berbeda pendapat
d. Mengalah, compromising ; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat
dengan perasaan orang lain
e. Memperlancar, gatekeeping ; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam
kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat
f. Memasang aturan permainan, setting standard ; tindakan menyampaikan tata tertib yang
membantu kehidupan kelompok
2. Gaya kepemimpinan
Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya
kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dan yang
berorientasi kepada manusia. Dari dua bidang tersebut, akhir-ahir ini dikembangkan menjadi 4
gaya kepemimpinan dasar, yaitu :
a. Kekompakan tinggi dan kerja rendah
Gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik, keakraban dan kekompakan
kelompok, tetapi kurang memperhatikan unsur tercapainya unsur tujuan kelompok atau
penyelesaian tugas bersama. Inilah gaya kepemimpinan dan perkumpulan sicoal recreative,
yang sebagian besar ditujukan untuk hubungan antaranggota. Namun gaya ini dapat cocok
dan tepat untuk kelompok yang di waktu lampau pernah berkembang baik dan efektif, tetapi
menghadapi masalah atau situasi yang memacetkan atau melenyapkan semangat anggota.
Gaya kepemimpinan ini baik untuk mempengaruhi semangat kelompok dan memotivasi
mereka. Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang
mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan
masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.
42
menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok teklah diselesaikan
anggota kelompok dengan baik.
B. Tugas
43
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Siapakah yang disebut pemimpin itu ?
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
4. Manusia hidup memerankan sebagai sosok pribadi sekaligus sebagai sosok sosial.
Terangkan maksudnya!
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Catatan pembimbing :
Paraf
9. MEKANISME
Bidang bimbingan : Kehidupan pribadi PERTAHANAN DIRI
Dalam ilmu psikiater, mekanisme pertahanan diri (self-defence mechanis) merupakan salah
satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan, meringankan
penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
45
g. Undoing. Menghilangkan pikiran atau impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus
suatu kesalahan. Misalnya, pacar yang berselingkuh tiba-tiba bertindak manis di depan
kekasihnya dengan demikian ia merasakan ketidaksetiaannya terhapus.
h. Displacement. Mengalihkan emosi, arti simbolik atau fantasi sumber yang sebenarnya ke
orang lain, benda ataupun keadaan lain. Misalnya, seorang karyawan dimarahi oleh bosnya
kemudian saat pulang ke rumah ia marah-marah pada istri dan anaknya.
i. Sublimasi. Mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat
diterima oleh masyarakat. Misalnya, kehilangan pacar disalurkan menjadi novel
percintaan, dan sebagainya.
j. Acting out. Langsung mengutarakan perasaan bila keinginan terhambat. Misalnya,
bertengakar untuk menyelesaikan masalah.
k. Denial. Menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
l. Kompensasi. Menutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya yang lain.
m. Rasionalisasi. Member keterangan bahwa tingkah lakunya menurut alas an yang seolah-
olah rasional sehingga tidak menjatuhkan harga diri.
n. Fiksasi. Berhenti pada tingkat perkembangan satu aspek tertentu (emosi, tingkah laku atau
pikiran) sehingga perkembangan selanjutnya terhalang. Misalnya, bersikap kekanak-
kanakan, atau selalu mengharapkan bantuan dari orang lain.
o. Simbolisasi. Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai symbol pengganti suatu
keadaan yang sebenarnya. Misalnya, seorang anak selalu mencuci tangan untuk
menghilangkan kegelisahannya, setekah ditelusuri ternyata ia melakukan masturbasi
sehingga merasa berdosa
p. Disosiasi. Keadaan dimana seorang individu memiliki dua kepribadian. Kepribadian
primer adalah yang asli; dan sekunder berasal dari unsure lain terlepas dari kontrol
kesadaran individu.
q. Konversi. Transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala jasmani. Misalnya,
seeorang tiba-tiba tidak dapat bersuara.
Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahan adalah kecemasan. Bila kecemasan
sudah membuat seseorang merasa sangat terganggu, maka ego perlu menerapkan mekanisme
pertahanan untuk melindungi individu. Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas.
Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental. Perasaan demikian akan
terdorong untuk bertindak defensive terhadap apa yang dianggap membahayakannya.
Penggunaan mekanisme pertahanan dilakukan dengan membelokkan impuls ke dalam bentuk
yang bisa diterima, atau dengan tanpa disadari menghambat impuls tersebut.
46
B. Tugas
1. Dari uraian di atas, sebutkan bentuk mekanisme pertahanan diri yang sering Anda lakukan !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Dari bentuk mekanisme pertahanan diri tersebut, apakah tersebut akan berdampak positif
atau negatif pada diri Anda ? jelaskan !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Catatan pembimbing :
Paraf
47
10. PERENCANAAN KARIR
Aspek perkembangan : Wawasan dan pengembangan karir
A. Uraian Materi
Seseorang dikatakan sukses apabila sudah mandiri serta dapat berguna bagi orang lain.
Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tetapi perlu perencanaan serta usaha yang
sungguh-sungguh untuk mencapainya. Untuk itu, perlu perencanaan akan ke mana setelah lulus
SMK ?
Ada beberapa alternative pilihan Anda setelah lulus dari SMK, diantaranya yaitu :
a. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi
b. Mengikuti kursus atau pelatihan
c. Memasuki dunia kerja
d. Memasuki kehidupan berkeluarga
48
Perguruan Tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksaan
pendidikan. Lain halnya dengan Perguruan Tinggi Swasta, pembiayaan pengelolaan
pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
49
Siswa Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah)
untuk Universitas GajahMada, dan sebagainya. Ujian tulis secara mandiri dilaksanakan oleh
sebagian besar Perguruan Tinggi negeri di Indonesia. Ujian ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk menjaring mahasiswa yang bepotensi secara akademik melalui tes tetapi tidak melalui
SPMB. SPMB (seleksi penerimaan mahasiswa baru) merupakan seleksi ujian masuk Perguruan
Tinggi Negeri bersama yang diselenggarakan oleh Panitia Tetap (Pantap) yang mendapat
mandate Paguyuban Tinggi Negeri di Indonesia. SPMB diselenggarakan di kota tempat
Perguruan Tinggi Negeri anggota berada dan di kota-kota lain yang dianggap strategis. Seleksi
ujian diselenggarakan pada saat bersamaan dan menggunakan soal yang sama.
50
7. Mengikuti Kursus/Pelatihan
Kursus : satuan pendikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :
kursus computer, kursus menjahit (PP No. 73 thn 1991)
Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses
transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode
tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau perguruan tinggi
sedangkan pelatihan adanya di tempat kursus atau diklat-diklat di lemvabga yang telah memiliki
legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan
dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan,
penempatan, dan pengembangan tenaga manusia. Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan
untuk mengetahui sesuatu (knowing something).
Perbedaan utama dari training dan pendidikan terletak pada beberapa hal, yaiutu : waktu
(training dalam jangka waktu singkat, sedabgkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training
spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu
yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh).
Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan
pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanaman konsep serta
pembentukan pola pikr dan pola sikap.
Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan
dibawa kepada keadaan yang lebih dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber
penghasilan, kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti.
Sebagai suatu kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi
kemampuan untuk menguasai alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu
orang yang tidak mau atau malas bekerja adalah orang yang tidak menjunjung martabat diri
sendiri sebagai manusia. Manusia hanya dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri
apabila dapat menghayati dirinya sendiri pribadi yang bertanggung jawab membangun serta
memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang
51
berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai macam pekerjaan yang menyerap
waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja mempunyai hak balas karya
atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk mencari uang, harta atau kekayaan,
melainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada Tuhan.
52
Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/berkeluarga merupakan salah
sagtu kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang
sudah mampu. Namun demikian untuk berumah tangga tidklah mudah. Untuk memasuki
kehidupan berkeluarga/menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik
maupun ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.
Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung
jawab, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan
lingkungan. Orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa,
walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan
dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat member nafkah apabila Anda laki-laki,
dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu,
lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa
baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.
Sekiranya Anda setelah lulus SMK memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara
matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.
B. Tugas
Buatlah ringkasan perbandingan antara kuliah di Perguruan Tinggi, Kursus dan Training
Analisa Perbandingan dari aspek tujuan, ilmu, status dan prospek masa
Kriteria depan
Kuliah di PT Kursus Training
Tujuan
Ilmu yang
dipelajari
Status
Pendidika
n
Prospek
Buatlah kelompok, kumpulkan informasi mengenai program kursus atau pelatihan yang sesuai
dengan program keahlian Anda di SMK
53
Nama Lembaga
No. Bidang Keahlian Prospek masa depan
Kursus/Training
Catatan pembimbing :
Paraf
54
Aspek perkembangan : Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
A. Uraian Materi
1. Patologi sosial
Patologi sosial adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit. Disebabkan
oleh faktor-faktor sosial. Berasal dari kata Phatos (Yunani) : penderitaan, penyakit. Secara
Definisi berarti : semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas
lokal. Pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga,
disiplin, kebaikan dan hukum formal.
Patologi sosial adalah suatu gejala dimana tidak ada penyesuaian antara berbagai unsur
dari suatu keseluruhan, sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok, atau yang sangat
merintangi pemuasan keinginan fundamental dari anggota-anggotanya, akibatnya pengikatan
sosial patah sama sekali. (koe soe khiam. 1963)
Pelaku patologi sosial dikategorikan dalam tindakannya :
a. Kontak fisik langsung (memukul, menendang, mendorong, dan lain-lainnya)
b. Kontak verbal langsung (memaki, mencela, member panggilan jelek, dan lain-lainnya)
c. Perilaku non verbal (sinis, mengintimidasi)
d. Pelecehan seksual patologi ini sering dilakukan di dunia pendidikan baik sekolah atau
kampus, mungkin yang lebih terkenal yaitu perpeloncoan.
Pelaku patologi ini kadang melakukannya karena tradisi, balas dendam atau merasa paling kuat
dan berkuasa. Banyak korban yang terkena aksi patologi ini disebabkan beberapa faktor :
a. Penampilan menyolok
b. Tidak berperilaku dengan sesuai
c. Perilaku tidak sopan
d. Tradisi
55
Untuk itu janganlah saling menyakiti teman, saudara, atau orang tua, karena bullying ini tidak
membawa kebaikan dan manfaat buat kita semua.
2. Kenakalan Remaja
Kenalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial
yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara
tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya
perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku
kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang
disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami
bentuk perilaku tersebut, adlah mengapa seseorang melakujkan penyimpangan, sedangkan ia
tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto, 1988, 26),
mengatakan bahwa tidak ada alas an untuk mengansumsikan hanya mereka yang menyimpang
mempunyai dorongan untuk berbuat demikian.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi
kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat
menahan diri dari penyimpangan.
Masalah sosial perilaku menyimpang dalam “kenakalan remaja” bisa melalui pendekatan
individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi.
Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apanila
ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder tidak
dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus
dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan
56
lingkungan sosialnya. Ketidak berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi
dari transaksi sosial tersebut dapat termanifestasikan dalam beberapa hal.
Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi.
Sekarang… kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja” dan bagaimana
kita sebagai remaja bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya, tentunya berdasarkan
perspektif seorang remaja. Balik kedefinisi awal kenakalan remaja-suatu tindakan
menyimpang/tidak dapat diterima sosial. Pertanyaannya : kenapa remaja melakukan
pemberontakan ? ada 3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu : keluarga, pergaulan,
remaja itu sendiri.
a. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka kita sebut sebgai kenakalan remaja akan muncul dalam artian
ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-cari
perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan
remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
b. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan
sebagai pelarian, benar-benar ampu untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam keluarga, remaja memberontak atau
mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua.
c. Remaja itu sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian
dari orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Bukankah
apa pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya ‘hati yang besar’ menyadari bahwa
dia tidak akan bisa mendapatkan ‘perhatian itu’, pasti dia bisa untuk tidak terperosok k dalam
jurang kenakalan remaja.
B. Tugas
Tugas 1
Diskusikan dengan teman Anda (3 sampai 5 orang) tenteng fenomena patologi sosial yang
terjadi di lingkungan Anda dan carilah apa penyebab terjadinya fenomena tersebut ! kemudian
catatlah hasil diskusi tersebut!
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Tugas 2
57
Tuliskan dengan jujur, pernahkah Anda berperilaku baik secara verbal maupun non verbal yang
bisa memunculkan terjadinya penyimpangan atau patologi sosial, sebutkan bentuk perilaku
tersebut!
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Catatan pembimbing :
Paraf
58
(PENYAKIT MENTAL DAN PERMASALAHANNYA)
A. Uraian Materi
Materi berikut ini menjelaskan mengeni perspektif mental positif yang muncul beberapa
tahun ini di teori psikologi, laboratorium psikologi dan klinis. Dari banyaknya perspektif ini,
diharapkan salah satunya menjadi metode standar yang digunakan untuk menentukan fungsi-
fungsi positif dari mental manusia yang sehat. Sangat aneh memang, hingga saat ini belum ada
metode standar untuk menentukan hal tersebut. Jumlah para teoritis yang menggunakan skala
pengukuran untuk membuktikan teori mereka, pada sebagian besaqr justru berbeda dari
keadaan yang nyata. Penelitian tersebut hanya menjadi alat saja.
Psikologi memiliki 3 misi yang berbeda, antar lain utuk merawat penyakit mental, untuk
membuat kehidupan manusia lebih bermakna dan pemeliharaan berbakat. Bidang psikologi
atau bidang lainnya yang berkaitan dengan penyakit mental mulai memfokuskan pada
perawatannya dan membangun sistem diagnostic untuk mengidentifikasi jenis-jenisnya.
Panduan standar untuk itu adalah diagnostic and statistical manual for mental disorders
(American psychiatric association, 1994). Panduan ini dapat membantu dalam menentukan
jenis penyakit dan menemukan cara mengatasi gangguan.
Meskipun penggolongan penyakit pada DSM sangat membantu banyak orang, namun di
sana terdapat kekurangan karena penggolongan itu didasari oleh jenis penyakit (disease model)
dan yang merupakan korban dari pengangguran tersebut ( Maddux, 2002 ; Seligman, 2002b).
Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena masalah
psikologis sama seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease model
merupakan sebuah penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan
gejala yang unik dan menyebabkan penyimpangan tertentu.
Banyak cara untuk mengetahui tentang penyakit mental yang berdasarkan disease model.
Istilah yang biasa digunakan disease model ‘penyakit’ mental, mental yang ‘sehat’, pathogen
dan psikopatologi. Tapi tidak ada satupun yang bisa makan dengan penyakit. Sebuah bukti
menyatakan bahwa depresi atau kecemasan bekerja seperti penyakit (Seligman, 2002b).
masalah-masalah psikologis secara umum berdasarkan pengalaman emosional manusia normal
yang terkontrol. Masalah psikologis dianggap sebagai keadaan yang tidak efektif pada interaksi
sosial manusia daripada suatu penyakit yang ada di dalam diri manusia itu sendiri. (Maddux,
2002). Secara umum jenis penyakit sangat dangkal mengartikan masalah-masalah psikologis.
59
Sayangnya konsekuensi dari disease model merupakan ciptaan suatu mentalitas korban
dari ahli yang menanganinya (Seligman, 2002b). hanya karena seseorang menjadi korban darim
kuman, virus dan hal lain yang menyebabkan penyakit tersebut muncul, bidang psikologi telah
melihat manusia sebagai korban dari dorongan ketidaksadaran, kebutuhan dasar, keluarga atau
lingkungan tempatnya berada. Dengan kata lain, manusia dilihat sebagai orang yang pasif
dalam menanggapi lingkungan seperti ketidakharmonisan keluarga, yang dapat menyebabkan
depresi serta kecemasan. Jika ahli dan psikoterapis memperlakukan pasien objek penderita atau
korban, maka ada dua hal yang bisa terjadi, yaitu pertama, para ahli akan menanggapi pasien
yang sudah tidak berdaya dan membutuhkan pertolongan. Mereka memiliki tanggung jawab
penuh untuk treatment. Kedua, self-fulfilling prophecy mulai bekerja, dan pasien melihat diri
mereka sebagai orang yang tak berdaya dan membiarkan diri mereka terapi.
Selama pandangan tentang korban terus bertambah maka akan mucul lagi edisi-edisi
terbaru DSM yang menjelaskan tentang tipe-tipe penyakit mental yang baru.
a. Psikopat
Adalah bentuk kekalutan mentl ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan
pengintegralan pribadi. Orang yang seperti ini tidak pernah bisa bertanggung jawab secara
moral dan selalu berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya
orang yang bersangkurtan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang
diciptakan oleh angan-0angan sendiri.
b. Psikoneurosa
Adalah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsure kecemasan dan
secara tidak ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri
B. Tugas
60
Jawablah sesuai dengan keadaan anda !
3. Terangkan manfaat Anda mengikuti kegiatan extra kulikuler di sekolah jika dikaitkan
dengan upaya mencegah terjadinya mental disorder !
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Catatan pembimbing :
Paraf
DAFTAR PUSTAKA
61
Departemen Pendidikan nasional. 2005. Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Kejuruan. Jakarta : Puskur Balitbung.
Departemen Pendidikan nasional. 2008. Penataan Pendidikan profesional konselor dan Layanan
bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan Formal. Jakarta.
Departemen Pendidikan nasional. 2008. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Diri pada
Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta : Direktorat pembinaan Sekolah Menengah
kejuruan.
Kartono, Kartini. 2006. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Surna, I Nyoman. 1994. Materi Pengajaran Pengembangan Diri (Untuk Kalangan Sendiri),
Jakarta : Akademi Ilmu Sekretaris dan Manajemen Indonesia.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rosda
Karya
62