Oleh:
NIM: 201402006
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
SKRIPSI
Oleh :
ii
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 201402006
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
di dalamnya tidak terdapat kerja yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar
sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan
yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/tidak
dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email :-
Riwayat Pendidikan :
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Arum Kusuma Wardhani
THE CORRELATION KNOWLEDGE LEVEL OF DYSMENORRHEA WITH
ADOLESCENT READINESS FACING MENARCHE AT STUDENT OF CLASS IV
AND V SDN 01 PURWOREJO REGENCY OF MADIUN
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3.2 Tahapan Perkembangan Remaja ............................................... 27
2.3.3 Masalah Umum Pada Remaja ................................................... 28
2.3.4 Perubahan Kejiwaan Pada Masa Remaja ................................. 28
2.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid Dengan Kesiapan Remaja
Menghadapi Menarche .......................................................................... 30
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................... 32
3.2 Hipotesa Penelitian .................................................................................. 33
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 34
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi ..................................................................................... 34
4.2.2 Sampel ....................................................................................... 34
4.3 Teknik Sampling ..................................................................................... 36
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................................... 37
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.5.1 Variabel Penelitian .................................................................... 38
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ................................................... 39
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 40
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 42
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 43
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 43
4.10 Pengolahan Data ..................................................................................... 44
4.11Analisa Data ............................................................................................ 46
4.12 Etika Penelitian ..................................................................................... 49
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 51
5.2 Hasil Penelitian ..................................................................................... 52
5.2.1 Data Umum ................................................................................... 52
5.2.2 Data Khusus .................................................................................. 53
5.3 Pembahasan ..................................................................................... 56
5.3.1 Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid di SDN 01 Purworejo
Kabupaten Madiun ........................................................................ 56
5.3.2 Tingkat Kesiapan Menghadapi Menarche di SDN 01 Purworejo
Kabupaten Madiun 58
5.3.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid dengan Kesiapan
Remaja menghadapi menarche pada siswi kelas IV dan V di SDN 01
Purworejo Kabupaten Madiun ...................................................... 59
BAB 6 PENUTUP
6.1 Simpulan ………………………..………………………………….… 62
6.2 Saran …………………………………………………………………. 62
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64
Lampiran-lampiran .............................................................................................. 68
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
kesiapan remaja menghapi menarche pada siswi kelas V SDN
Purworejo 1 Madiun ...................................................................... 32
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
kesiapan remaja menghapi menarche pada siswi kelas IV dan V
SDN Purworejo 1 Madiun ............................................................. 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
DAFTAR ISTILAH
Adolescentia : Remaja
Application : Aplikasi
Analisy : Analisa
Comprehension :Memahami
Dysmenorrhea : Nyeri Haid
Evaluation : Evaluasi
Know : Tahu
Irritable Bowel Syndrome : Perlekatan Panggul
Menarche : Menstruasi Pertama
Recall : Mengingat Kembali
Synthesis : Sintesis
xv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid dengan Kesiapan Remaja
Menghadapi Menarche di SDN Purworejo 01 Kabupaten Madiun” dengan baik.
Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan
moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
xvi
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
ARUM KUSUMA
NIM. 201402006
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
maupun keterlibatan secara ekonomi harus dilakukan sejak dini (BPS Jawa
Timur, 2013). Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif
pubertas manusia yang spesifik berada fase umur remaja berkisar antara umur
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, masa pubertas adalah suatu
Kata pubertas berasal dari bahasa latin, yaitu usia menuju dewasa yang
1
kematanganseksual dan persiapan diri seseorang untuk mampu memberikan
mengemukakan semakin muda usia remaja putri dan semakin belum siap
sebagai gangguan atau sabagai reaksi kejutan dalam anggapan dan fantasi
seorang remaja putri. Remaja putri yang tidak siap menghadapi menarche
yang dewasa lebih cepat daripada teman sebaya, memiliki reaksi yang lebih
negatif dibandingkan dengan remaja putri yang lebih dewasa lebih lambat
reproduksi pada remaja awal yaitu kurang memiliki pengetahuan dan sikap
Banyak gadis merasa sakit ketika haid. Keluhan ini biasanya baru timbul 2
2
dysmenorrhea merupakan ketidakseimbangan hormon progesteron dalam
darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang timbul, faktor psikologis juga
Dysmenorrhea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling
pengobatan. Kondisi ini bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis
yang tidak stabil, seperti stress, depresi, cemas berlebihan dan keadaan sedih
menarche dapat terjadi karena adanya nyeri haid yang bisa timbul saat
menstruasi tiba. Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi
jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul nyeri haid. Perlu dijelaskan bahwa nyeri haid adalah gangguan yang
cepat dari remaja Eropa, rata-rata usia menarche menurun dari 14,2 tahun
menjadi 12,45 tahun. Usia menarche bervariasi pada setiap anak, bisa terjadi
mulai dari sekitar usia sembilan sampai dengan 15 tahun, tapi rata-rata usia
usia 12-14 tahun (Kurnia, 2013). Pada tahun 2013, Remaja Jawa Timur
mencapai 16,13 persen dari total penduduk. Menurut kelompok umur, jumlah
remaja terbanyak adalah usia 11–15 tahun (BPS Jawa Timur, 2013). Data dari
3
Dinkes Kabupaten Madiun (2017) diketahui jumlah anak perempuan usia10-
mengalami menarche karena merasa takut dengan perubahan fisik dan nyeri
haid yang akan timbul, 3 siswi merasa siap mengalami menarche karena
sudah mendapat informasi dari keluarga dan media sosial. Fenomena tersebut
dalam waktu dekat akan mengalami menarche, 60% mereka tidak tahu apa
yang akan dilakukan, dan 40% siswi belum ada persiapan khusus jika akan
mengalami menstruasi.
kesiapan remaja putri menghadapi menarche antara lain faktor internal dan
persepsi remaja tentang menarche. Jika persepsi yang dibentuk remaja tentang
4
menstruasi pertama (menarche) positif, maka hal ini akan berpengaruh baik
dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya pengetahuan tentang
dengan ibu mereka. Solusi dari masalah ini adalah diadakannya pendidikan
tentang reproduksi agar remaja putri yang akan mengalami menarche lebih
5
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
antara lain :
6
1.4.1 Manfaat Teoritis
menarche.
7
akan memberikan gambaran atau edukasi yang baik tentang
menghadapi menarche.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,
komponen mental yang dihasilkan dari semua proses apapun, entah lahir dari
hal yang diperoleh dari proses persentuhan pancaindra terhadap objek tertentu,
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda. Secara garis besarnya dibagi
9
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
4. Analisa (analisys)
5.Sintesis (synthesis)
10
.6.Evaluasi (evaluation)
1. Pendidikan
4. Lingkungan
5. Pengalaman
11
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu.
1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh
pernyataan.
2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh
pernyataan.
3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh
pernyataan.
dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stress, depresi, cemas
berlebihan dan keadaan sedih atau gembira berlebihan (Dito Anurogo, 2011).
Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat
menstruasi (Icemi & Wahyu, 2013). Menurut Reeder (2013), dismenore yakni
12
nyeri menstruasi yang dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum atau
selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari
nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.
Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai
berat.Nyeri haid yang dimaksud adalah nyeri haid berat sampai menyebabkan
dengan obat anti nyeri. Menurut Karim (2013), dismenore merujuk pada
dikarakteristikan dengan adanya nyeri pada saat menstruasi, dan nyeri tersebut
bisa terjadi sebelum atau selama menstruasi dalam waktu yang singkat.
13
1. Dismenore Primer
(J.O.Schorge, 2008).
lebih kurang 48 jam pertama saat haid. Hal ini sejalan dengan awal
2. Dismenore Sekunder
14
dengan keluhan ginekologis seperti dispareuni, disuria, perdarahan
1. Faktor Kejiwaan
15
2. Faktor Konstitusi
a. Anemia
disfungsi jaringan.
b. Penyakit menahun
rasa nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini
kelainan tersebut.
4. Faktor Endokrin
16
polos. Jika jumlah prostaglandin F2-α berlebih akan dilepaskan dalam
peredaran darah, maka selain dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti
5. Faktor Alergi
(2009), yaitu :
belakang).
minum analgetik yang banyak dijual di took obat, asal dosisnya tidak
17
2.1.9 Tingkat Pengetahuan Tentang Nyeri Haid
Tingkat pengetahuan tentang nyeri haid adalah hasil dari tahu, dan
berkaitan dengan nyeri yang timbul saat haid dimulai segera setelah terjadi
2009).
suatu pengetahuan yang memadai bagi remaja tentang nyeri haid, bukan
hanya sebagai suatu penentu perilaku selanjutnya, tetapi juga bisa bertindak
sebagai pencegah hal yang tidak diinginkan akibat dari ketidaktahuan remaja
respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap satu situasi. Soemanto
18
Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap sifat
atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu.
suatu keadaan dalam diri seseorang yang membuatnya siap memberi jawaban
untuk memberikan respon atau reaksi.Kesediaan itu datang dari dalam diri
siswa. Kesiapan amat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa
dari pengalaman.
kesiapan.
1. Kesiapan Mental
19
merupakan hasil tumbuh kembang sepanjang hidup seseorang dan
2. Kesiapan Diri
keberanian fisik dalam diri siswa yang berakal sehat sehingga dapat
3. Kesiapan Belajar
mendengarkan, meniru.
4. Kesiapan Kecerdasan
otak, dan pikiran dapat membuat siswa lebih aktif daripada siswa yang
tidak cerdas. Hal tersebut membuat siswa jadi lebih bisa menyesuaikan
20
perangsangfolikel dan luteinzing hormone untuk merangsang indung telur.
seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul usia 11 sampai 14
tahun. Perubahan penting terjadi pada masa gadis menjadi matang jiwa dan
raganya melalui masa wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak
karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain itu juga kurangnya
A, Maisaroh S, 2009).
atau menstruasi yang datang pertama kali pada seorang wanita yang sedang
menginjak dewasa, haid yang pertama kali terjadi pada dinding rahim dan
yang dikenal dengan istilah darah haid, sebagai tanda kesiapan biologis, dan
21
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menarche
2009), yaitu :
22
5. Umur menarche dan status social ekonomi
yang terlambat yaitu sekitar 4,5 kg lebih rendah dari kelompok yang
1. Usia
benda atau makhluk, diukur mulai saat dia lahir. Hubungan usia siswa
menarche yang terjadi sangat awal, dalam artian siswa tersebut masih
sangat muda usianya, dan kedisiplinan diri dalam hal kebersihan badan
23
masih kurang, seperti mandi masih harus dipaksakan oleh orang lain,
akhirnya, menarche dianggap oleh anak sebagai satu beban baru yang tidak
2. Sumber informasi
informasi yang diterima siswa menurut Yusuf (2010) dapat diperoleh dari :
a. Keluarga
Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan
sempit, keluarga meliputi orang tua dan anak. Jika peristiwa menarche
24
yang memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya cenderung
kurang baik. Hubungan orang tua dan remaja yang sehat dapat
c. Lingkungan sekolah
25
menarche merupakan hal utama bagi kesiapan siswa menghadapi
2.3 Remaja
benda. Adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh
kearah kematangan. Batasan usia Depkes RI adalah antara 10-19 tahun dan
belum kawin sedangkan menurut BKKBN adalah 10-19 tahun (Yani et al,
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai kira-kira pada umur
8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun (Ratna, 2009).
dimana secara fisik ia mengalami perubahan fisik yang spesifik dan secara
psikologis akan mulai mencari jati diri. Dalam pencarian identitas diri ini
peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
26
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang
telah matang.
Tahap ini terjadi diawal kehidupan, selama satu hingga dua tahun pertama.
Tahapan ini berlangsung pada anak usia pra-sekolah dan awal usia sekolah
dimana anak cenderung aktif bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu
dan wawasannya dengan cara bermain aktif, bekerja sama dengan orang
27
Pada tahap ini terjadi persaingan dalam kelompok. Rasa percaya diri anak
3. Kondisi fisik, penampilan (berat badan, cirri-ciri daya tarik, bau badan,
6. Masalah pekerjaan
28
2.3.4 Perubahan Kejiwaan Pada Masa Remaja
1. Perubahan Emosi
c. Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua dan lebih senang
2. Perkembangan intelegensia
memberikan kritik.
mencoba-coba.
29
2.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid Dengan Kesiapan Remaja
Menghadapi Menarche
masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-
orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Pertumbuhan
dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis.
Pada perempuan sudah mulai terjadinya menstruasi dan pada laki-laki sudah
remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa,
yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau
(Soetjiningsih, 2010). Peristiwa paling penting dalam masa pubertas anak gadis
biologis dari kematangan seksual (Suryani dan Widyasih, 2008). Salah satu
persepsi remaja tentang menarche. Jika persepsi yang dibentuk remaja tentang
menstruasi pertama (menarche)positif, maka hal ini akan berpengaruh baik pada
jika persepsi yang dibentuk adalah negatif, maka akan berpengaruh kurang baik
30
pada kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Kesiapan anak dalam
seorang anak perempuan siap untuk mencapai kematangan fisik yaitu datangnya
menstruasi pertama pada saat menginjak usia 10-16 tahun yang terjadi secara
periodik (pada waktu tertentu) dan siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai
siap menerima dan siap mengalami menstruasi pertama sebagai proses yang
menarche bisa terjadi pada remaja putrid karena kurangnya pengetahuan tentang
nyeri haid. Pengetahuan yang kurang tentang menstruasi khususnya tentang nyeri
haid menyebabkan remaja tidak siap menghadapi menarche karena terjadi rasa
takut akan terjadi nyeri yang menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga
31
BAB III
3.1 KerangkaKonseptual
Keterangan :
: Diteliti
: : Tidak Diteliti
: Pengaruh
: Berhubungan
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
kesiapan remaja menghapi menarche pada siswi kelas IV dan V SDN Purworejo
1 Madiun.
32
Berdasarkan gambar 3.1 menjelaskan bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terdiri dari pendidikan, media masa, sosial budaya,
dipengaruhi oleh factor usia dan sumber informasi, sumber informasi tersebut
33
BAB 4
METODE PENELITIAN
Kabupaten Madiun.
4.2 Populasi
4.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas IV dan V yang belum
4.2.2 Sampel
34
ini peneliti menggunakan kriteria sampel yang sangat membantu dalam
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 28 anak dari
Rumus :
N
𝑛=
1 + N(d)2
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : jumlah sampel
35
N
𝑛 = 1+N(d)2
30
= 1+30(0,05)2
30
= 1+30(0,0025)
30
= 1,075
= 27,90
= 28 𝑎𝑛𝑎𝑘
36
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi semua murid perempuan kelas IV dan V yang belum menarche di SDN
Purworejo 1 madiun sebesar 30 murid
Sampel
Murid perempuan kelas IV dan V yang belum menarche di SDN Purworejo 1
madiun sebesar 28 murid
Teknik sampling
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Pelaporan
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
kesiapan remaja menghapi menarche pada siswi kelas IV dan V SDN Purworejo
01 Madiun.
37
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.5.1 Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
nyeri haid.
b. Variabel Dependen
menarche.
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri haid dengan
Kesiapan remaja Putri menghadapi Menarche di SDN Purworejo 1
Kabupaten Madiun
38
haid nyeri haid 1. Kurang
(jawaban
benar skor
<56%)
2. Cukup
(jawaban
benar skor
56%-75%)
3. Baik
(jawaban
benar skor
≥76%-100%)
Tingkat Kondisi Siap menerima kuesion Nomin Skor untuk
kesiapan kesiapan perubahan fisik er al jawaban tingkat
remaja siswi untuk seperti kesiapan :
menghadapim menerima membesarnya SS = 4
enarche atau payudara, S=3
merespon perubahan emosi TS = 2
segala dan sebagainya. STS = 1
sesuatu Untuk
tentang pernyataan yang
menarche bersifat positif
SS = 1
S=2
TS = 3
STS = 4
untuk pernyataan
yang bersifat
negatif
39
Hasil dari skor :
1. Siap jika
hasilnya ≥50%
2. Tidak Siap jika
hasilnya <50%
sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang,
dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal wawancara)
pendapatnya. Skor untuk jawaban pada tingkat pengetahuan nyeri haid yaitu
jawaban benar diberi nilai 1 sedangakn jawaban salah diberi nilai 0. Hasil dari
40
skor yaitu Kurang (jawaban benar skor <56%), Cukup (jawaban benar skor
dengan model check list yang memberikan beberapa jawaban dan responden
hanya memilih salah satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya. Cara
pengisian kuesioner yaitu dengan member tanda centang (√) pada jawaban
tersebut adalah Siap jika hasilnya ≥50% dan Tidak Siap jika hasilnya <50%.
41
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Tingkat Kesiapan Psikologis 1, 2, 3, 4, 5 5
Menghadapi
Perubahan Fisik 6, 7, 8, 9, 10 5
menarche
menarche dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product moment person
dilakukan dalam program SPSS, dimana p-value ≤ 0,05 maka item pertanyaan
dinyatakan valid dan bila p-value >0,05 maka item pertanyaan dinyatakan
42
4.7.2 Uji Reliabilitas
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali kali dalam waktu
tingkat signifikan 5% yang dilihat dari nilai cranbach alpha. Dalam uji
43
2. Mengurus perijinan dan persetujuan kepada kepala sekolah SDN Purworejo
1 kabupaten Madiun.
1 kabupaten Madiun
persetujuan.
data.
2. Coding
kuesioner yaitu untuk jawaban pada tingkat pengetahuan nyeri haid yaitu
44
jawaban benar diberi kode 1 sedangakn jawaban salah diberi kode 0.
sedangakn jawaban salah diberi nilai 0. Hasil dari skor yaitu Kurang
(jawaban benar skor <56%), Cukup (jawaban benar skor 56%-75%), Baik
kesiapan adalah Siap jika hasilnya ≥50% dan Tidak Siap jika hasilnya
<50%.
45
4.11 Teknik analisa data
1. Analisa univariat
2. Analisa Bivariat
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga
cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh dari
20%.
46
Variabel pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan tingkat
𝑆𝑃
N = 𝑆𝑀 × 100%
Keterangan :
SM : skor maksimal
47
keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan kriteria
sebagai berikut :
menarche.
menarche.
(KK).
48
Tabel 4.4 Sifat Keeratan suatu Korelasi
4.11 EtikaPenelitian
terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
49
2. Prinsip manfaat (benefit)
50
BAB 5
Bapak Eko Sarjana S.Pd. Sekolah ini memiliki fasilitas fasilitas dalam keadaan
baik dan sudah dilengkapi dengan akses internet yang dapat dipakai oleh siswa
hal apapun. Jumlah murid tahun 2017/2018 sejumlah 480 murid dan jumlah guru
sebanyak 19.
Pengetahuan tentang nyeri haid yang dimiliki oleh siswi kelas IV dan V
kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya pembelajaran atau topik bahasan
mengenai reproduksi khususnya tentang nyeri haid dalam mata pelajaran atau
disekolah tersebut. Oleh karena itu sebagian besar dari mereka belum memahami
atau mengetahui dengan baik apa itu sistem reproduksi dan kesehatan sistem
reproduksi khususnya tentang nyeri haid sehingga mereka tidak siap dan bingung
51
5.1 Hasil Penelitian
1 11 Tahun 13 46%
2 12 Tahun 15 54%
Jumlah 28 100%
Hasil dari tingkat pengetahuan nyeri haid pada murid kelas IV dan V
di SDN 01 Purworejo Kabupaten Madiun tahun 2018 dapat dilihat dibawah
ini.
52
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan orang tua
No. Pekerjaan Jumlah Presentase
1. Petani 18 64
2. Swasta 6 21
3. PNS 3 11
4. TNI/Polri 1 4
Jumlah 28 100%
Sumber : Lembar Kuisioner Responden di SDN 01 Purworejo Kabupaten
Madiun Tahun 2018
banyak adalah dengan pekerjaan petani sebanyak 18 (64%) dan sebagian kesil
Hasil dari tingkat pengetahuan nyeri haid pada murid kelas IV dan V
di SDN 01 Purworejo Kabupaten Madiun tahun 2018 dapat dilihat dibawah
ini.
53
pengetahuan kurang dan 8 siswi (29%) memiliki tingkat pengetahuan cukup
menarche
menghadapi menarche.
Madiun.
54
Tabel 5.5 Distribusi silang frekuensi tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
tingkat kesiapan remaja menghadi menarche di SDN 01 Purworejo
Kabupaten Madiun
Tingkat Tingkat Kesiapan Total P Value R
Pengetahuan Siap Tidak Siap F %
Nyeri Haid F % F %
Baik 3 0 0 61 17 61 0,004 -0,830
Cukup 0 0 8 29 8 29
Kurang 0 10 17 0 3 10
Jumlah 3 10 25 90 28 100
Sumber : Lembar Kuisioner Responden di SDN 01 Purworejo Kabupaten
Madiun Tahun 2018
Tabel 5.5 menjelaskan bahwa hasil distribusi silang tingkat
tingkat pengetahuan yaitu baik, cukup, dan kurang serta terdapat 2 kategori
pada tingkat kesiapan yaitu siap dan tidak siap. Hasil yang diperoleh diolah
oleh peneliti dengan uji statistic Chi Square dengan tingkat signifikan 5% (α =
0,05). Hasil uji statistic didapatkan nilai p = 0,004 < α =0,05 sehingga Ho
55
variabel pada tingkat sangat kuat dan arah korelasi negatif dimana semakin
menarche.
5.3 Pembahasan
5.3.1 Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid Pada Siswi Kelas IV Dan V SDN 01
Pada tabel 5.3 diketahui sebagian besar tingkat pengetahuan nyeri haid
lingkungan sekitar, pengalaman, pekerjaan, umur, dan minat. Teori lain yang
diketahui pada tabel 5.2 bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua siswi
56
fasilitas belajar anak yang kurang memadai dan seadanya. Hal ini
seseorang.
nyeri haid tetapi masih sedikit yang memahami tentang penyebab dan
haid dari internet sehingga kurang bimbingan dari orang tua sedangkan siswi
dilakukan saat mengalami haid pertama sebagian besar dari orangtua dan
teman. Sebagian besar perasaan siswi saat akan menghadapi haid pertama
yaitu merasa takut dan cemas sebanyak 17 siswi dan merasa bingung
sebanyak 7 siswi, dan sebagian besar dari siswi juga tidak mengerti cara
membersihkan diri saat haid tiba. Hal ini sesuai dengan teori yang
perubahan fisik yang akan dialami sebagai seorang wanita dan kurangnya
57
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
tentang nyeri haid. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan pada remaja
orang tua, guru, dan tim kesehatan dengan cara memberikan pendidikan
memahami apa yang disampaikan dan dapat mengaplikasikan dengan baik apa
Kabupaten Madiun
25 siswi (89%) tidak siap menghadapi menarche dan 3 siswi (11%) siap
sebagian besar siswi tidak setuju untuk menanyakan menstruasi pada ibunya,
menganggap menstruasi sebagai suatu hal yang kotor dan akan merepotkan
menggantinya Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Anisatun Afifah (2016) yaitu sebagian besar remaja tidak siap menghadapi
58
reproduksi. Humaira (2011) mengemukakan, ketidaksiapan remaja
dalam menghadapi nyeri haid. Sebagian besar remaja merasa malu, bingung,
59
5.3.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Nyeri Haid Dengan Kesiapan
Kabupaten Madiun.
menarche. Hasil dari pengujian Chi square yang dilakukan pada 28 responden
0,04 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima. Maka dapat diartikan bahwa
Kabupaten Madiun.
haid berhubungan dengan tingkat kesiapan dengan hasil 25 siswi (89%). Hal
ini sesuai dengan pendapat Fajri & Khairani, (2011), bahwa pengetahuan yang
pertama (menarche) positif, maka hal ini akan berpengaruh baik pada
Humaira (2011) mengemukakan semakin muda usia remaja putri dan semakin
60
belum siap menerima peristiwa menstruasi, akan semakin terasa kejam
dan fantasi seorang remaja putri. Remaja putri yang tidak siap menghadapi
memiliki reaksi yang lebih negatif dibandingkan dengan remaja putri yang
Oleh karena itu ini harus dijadikan pertimbangan oleh orangtua, guru,
menganggap hal ini adalah hal yang biasa yang akan diketahui oleh anak
dengan sendirinya tetapi juga jadi pemahaman yang harus lebih diperhatikan
61
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
penelitian yaitu :
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan maka peneliti ingin menyampaikan
62
1. Bagi pihak SDN 01 Purworejo Kabupaten Madiun
oleh siswinya.
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian dan referensi yang
ini dapat digunakan salah satu alasan yang baik untuk dilakukannya
63
DAFTAR PUSTAKA
Albertus dan Sandjaja. 2011. Panduan Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Prestasi
Pustaka raya
Anggraini, E.R. 2008. Peran orang tua dalam persiapan menghadapi menarche bagi
remaja putri di Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang. Skripsi Semarang:Universitas Diponegoro. http://eprints.ums.ac.id
3 Januari 2018.
Ayu Fajri, Maya Khairani, 2011. Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak dengan
Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) pada Siswi SMP
Muhammadiyah Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Program StudiPsikologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
http://ejournal.undip.ac.id . 3 Januari 2018.
Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Remaja Jawa Timur 2013. Surabaya: BPS
Provinsi Jawa Timur. https://www.bps.go.id. 3 Januari 2018
Bodak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
64
Icemi, S.K dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:
Nuha Medika
J.O. Schorge .,dan Norwitz, E.R. 2007. Obstetric and Gynaecology at e Glance.
Second Edition. Blackwell Publishing Ltd. Terjemahan Diba A.E.P. 2008. At
e Glance Obstetri dan Ginekologi. EdisiKedua. Penerbit Erlangga. Jakarta
Lubis, N.L. & Pieter, H.Z. 2010. Pengantar psikologi dalam keperawatan. Jakarta:
Kencana.
Manuaba, I.B.G. 2010. Buku Ajar Ginekologi untuk Kebidanan. Jakarta: EGC
: Rineka Cipta.
Slameto, 2010. Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhi : Jakarta. Rineka Cipta
65
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta.Yayasan Bina
Pustaka.Sarwono Prawirohardjo
Ratna. 2009. Hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid primer dengan kecemasan
remaja menghadapi menarche pada siswi kelas VI SDN Mangkubumen Lor
No.15 Surakarta. http:eprints.uns.ac.id. 3 Januari 2018.
Reber, Arthur S., dan Emily S.Reber. 2010. Kamus Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,
Suryani, E., & Widyasih, H. 2008. Psikologi ibu dan anak. Yogyakarta : Fitramaya.
Tim penulis poltekes depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan
solusinya. Jakarta: Salemba Medika
66
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
67
Lampiran 1
68
Lampiran 2
69
Lampiran 3
70
Lampiran 4
Oleh :
Penulis adalah mahasiswa keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. Penelitian ini
dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan Sarana Keperawatran
STIKES Bhakti Huasada Mulia Madiun.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahuan hubungan tingkat pengetahuan nyeri haid dengan
kesiapan remaja menghadapi menarche. Peneliti mengharap informasi yang anda berikan
nanti sesuai keadaaan yang sesungguhnya dan tanpa dipengaruhi orang lain. Peneliti
menjamin kerahasiaan identitas anda. Informasi yang saudara berikan hanya akan digunakan
untuk pengembangan ilmu pendidikan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud
lain.
Partisipasi anda bersifat bebas. Anda bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya sanksi. Jika
anda bersedia menjadi responden penelitian ini, silahkan anda menandatangani kolom yang
tersedia.
Peneliti
Arum Kusuma W
NIM. 201402006
71
Lampiran 5
Madiun, 2018
Kepada :
Di tempat
Dengan Hormat,
NIM : 201402006
Arum Kusuma
NIM. 201402006
72
Lampiran 6
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Inform Consent)
Nama/Inisial :
Umur :
Kelas :
Responden
73
Lampiran 7
KISI-KISI KUESIONER
JAWABAN :
1. B 6. B 11. B
2. A 7. B 12. B
3. C 8. A 13. A
4. A 9. A 14. B
5. B 10. C 15. C
74
Lampiran 8
KUESIONER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN NYERI HAID DENGAN
KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE
75
3. Darimana Anda mendapat informasi tentang apa yang dilakukan sewaktu
mengalami haid pertama ?
a. Buku/ majalah
b. Internet/ Brosur
c. Orang tua dan Teman
d. Keluarga dan Tenaga kesehatan
4. Bagaimana perasaan Anda jika nanti anda pertama kali mandapat haid ?
a. Takut/cemas
b. Biasa saja
c. Bingung
d. Tidak tahu
e. Malu
5. Siapakah yang memberitahu Anda, cara membersihkan diri ketika haid tiba?
a. Ibu / teman
b. Internet/ Radio
c. Tahu sendiri dari buku
d. Tidak dari siapapun
76
KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN NYERI HAID
Petunjuk : Jawablah dengan memberi tanda (X) untuk jawaban yang dianggap benar
4. Menurut adik-adik apakah sakit saat haid itu wajar terjadi pada wanita?
a. Wajar terjadi asalkan tidak menganggu aktivitas sehari-hari
b. Tidak wajar terjadi
c. Tidak Wajar dan perlu periksa dokter
77
6. Kalau adik-adik nantinya menstruasi dan mengalami sakit/nyeri apa yang akan
adik-adik lakukan?
a. Menangis
b. Biarkan saja karena hal ini wajar terjadi tetap beraktivitas
c. Berteriak-teriak
7. Menurut adik-adik kalau perasaan sedang sedih apa bisa menimbulkan nyeri saat
haid/mens?
a. Tidak bisa terjadi karena sakit saat haid tidak dipengaruhi suasana hati
b. Bisa terjadi karena nyeri/sakit saat haid bisa terjadi karena suasana hati
c. Tidak bisa terjadi tanpa ada alasan yang jelas
8. Menurut adik-adik apakah nyeri/sakit yang berlebihan saat mens bisa terjadi
mencret/diare?
a. Bisa terjadi karena sakitnya didaerah perut bisa menjalar jadi mencret
b. Tidak dapat terjadi
c. Diare/mencret saat mens tidak ada hubungannya dengan nyeri saat mens
10. Menurut adik-adik kalau nanti sudah menstruasi dan mengalami nyeri/sakit saat
haid apa adik-adik akan meminta ibu untuk membelikan obat penghilang rasa
sakit?
a. Iya biar tidak merasakan sakit saat mens
b. Iya karena saya biasa minum obat kalau sedang sakit
78
c. Tidak karena sakit saat mens biasa terjadi asal tidak mengganggu aktivitas
belajar saya
11. Menurut adik-adik apakah dengan makan sayur-sayuran dapat mengurangi nyeri
saat mens?
a. Iya dapat mengurangi rasa sakit saat mens
b. Tidak bisa mengurangi rasa sakit saat mens
c. Daging yang bisa mengurangi rasa sakit saat mens
14. Menurut adik-adik kalau nyeri saat haid dapat menyebabkan sakit kepala?
a. Bisa menyebabkan sakit kepala
b. Tidak dapat menyebabkan sakit kepala
c. Sakit saat mens tidak dapat menyebabkan sakit kepala tapi sakit gigi
79
15. Menurut adik-adik sakit saat mens berlangsung sebentar atau sampai darah mens
tidak keluar lagi?
a. Sakit saat mens terjadi sampai arah mens tidak keluar lagi
b. Sakit saat mens terjadi cuma sebentar
c. Sakit saat mens terjadi sampai darah mens tidak keluar lagi bahkan sampai
beberapa hari setelah mens selesai
80
KUESIONER TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE
81
ketidaknyamanan fisik dan perubahan emosional
bagi diri saya
82
Lampiran 9
Uji Validitas
Kesiapan
1 0,5 0,884 Valid
2 0,5 0,859 Valid
3 0,5 0,890 Valid
4 0,5 0,863 Valid
5 0,5 0,884 Valid
6 0,5 0,791 Valid
7 0,5 0,884 Valid
8 0,5 0,723 Valid
9 0,5 0,792 Valid
10 0,5 0,630 Valid
83
1. Relibialitas Pengetahuan
N %
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.900 15
2. Reliabilitas Kesiapan
N %
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 10
84
Lampiran 10
Statistics
N Valid 28 28 28 28 28
Missing 0 0 0 0 0
Kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
85
Pekerjaan Orang Tua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kesiapan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
86
Case Processing Summary
Cases
Count
tingkat kesiapan
cukup 0 8 8
baik 3 0 3
Total 3 25 28
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 28
87
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Error a Approx. T Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingensy Coefficient .830 .004
Interval by Interval Pearson’s R .343 .122 2.808 .007
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .282 .130 2.257 .028
N of valid cases 30
88
Lampiran 11
DATA HASIL KUISIONER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN NYERI HAID
DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI MENARCHE
DI SDN 01 PURWOREJO KABUPATEN MADIUN
87
12 V 11 Petani √ 75 √ 45
13 V 12 Petani √ 55 √ 45
14 V 11 Swasta √ 60 √ 35
15 V 12 TNI/Polri √ 83 √ 75
16 V 12 Petani √ 75 √ 44
17 V 12 PNS √ 90 √ 45
18 V 12 Petani √ 33 √ 50
19 V 11 Petani √ 41 √ 50
20 V 12 PNS √ 75 √ 35
21 V 12 Petani √ 33 √ 45
22 V 12 Swasta √ 45 √ 30
23 V 12 Petani √ 50 √ 33
24 V 12 Petani √ 41 √ 33
25 V 12 PNS √ 81 √ 70
26 V 12 Petani √ 50 √ 35
27 V 12 Petani √ 45 √ 40
28 V 12 Swasta √ 35 √ 42
88
HASIL TABULASI KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESIAPAN
MENGHADAPI MENARCHE
No. Soal A B C D E
1 7 11 9 1 0
2 5 3 15 5
3 6 0 18 4
4 17 2 7 1 1
5 2 3 2 21
89
Lampiran 12
DOKUMENTASI PENELITIAN
90
Pengawasan dan Pengisian Kuesioner Oleh Responden
91
92