Anda di halaman 1dari 4

Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1);17-20

p-ISSN: 2442-9791, e-ISSN: 2715-4181

Uji Efek Anti Fungi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea L.) Terhadap
Pertumbuhan Jamur Trichophyton mentagrophytes
Antifungal Test of Biduri Leaves (Calotropis gigantea L.) Extract Against
Trichophyton mentagrophytes

Rosa Mardiana, Safrida, Nurul Husna*

Akademi Farmasi YPPM Mandiri, Tibang, Syiah Kuala, Banda Aceh 24164

Email: rosa29m.akfar@gmail.com

Abstract
Article Info: Biduri (Calotropis gigantea L.) known has an antifungal properties based on chemical
Received: 29 August 2020
composition such as tannins, flavonoid saponins and polyphenols. Trichophyton
Accepted: 16 March 2021
DOI: 10.33772/pharmauho. mentagrophytes caused skin disease and characterized by the appearance of circular
v7i1.13841 and scaly patches or small bubbles known as tinea or ringworm. This fungus has
habitats (especially in tropical and wet climates) in soil, humans and animals. This
study aims to determine the effectiveness of biduri leaves extract against growth of T.
mentagrophytes and its the optimal concentration to inhibit the fungus. Biduri leaves were macerated for 5 days with 2
repetitions and evaporated using rotary evaporator to obtain 30 mL of thicky blackish green extract. Antifungal test was
carried out by diffusion disc on Potato Dextrose Agar (PDA) medium with concentration at 20%, 35% and 50% with
ketoconazole as positive control and aquadest as negative control. The results showed that concentration 20%, 35%,
and 50% had moderate category with diameter of the inhibition zone at 8,16; 8,66; and 9,16 mm, respectively.
Otherwise, ketoconazole classified as strong antifungal with inhibiton zone at 11,83 mm, and aquadest had no inhibitory
properties.

Keywords: antifungal, Biduri, Trichophyton mentagrophytes, medicinal plant

Abstrak

Biduri (Calotropis gigantea L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antifungi berdasarkan
kandungan kimia yang terdapat didalamnya seperti tannin, saponin flavonoid dan polifenol. Jamur Trichophyton
mentagrophytes dapat menyebabkan penyakit kulit yang ditandai dengan timbulnya bercak melingkar dan bersisik atau
gelembung kecil yang dikenal dengan istilah Tinea atau kurap. Jamur ini memiliki habitat (terutama pada daerah yang
beriklim tropis dan basah) di tanah, manusia dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak
daun biduri sebagai antijamur dan mengetahui konsentrasi optimal ekstrak untuk menghambat pertumbuhan jamur
Trichophyton mentagrophytes. Daun biduri dimaserasi selama 5 hari dengan 2 kali pengulangan dan diuapkan dengan
menggunakan alat rotary evaporator hingga memperoleh ekstrak kental berwarna hijau kehitaman sebanyak 30 mL.
Uji daya hambat terhadap jamur Trichophyton mentagrophtes dilakukan dengan metode disc difussion pada media
Potato Dextrose Agar (PDA) pada konsentrasi 20%, 35% dan 50% dengan ketoconazole sebagai kontrol positif dan
akuades sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat yang diperoleh dari
ekstrak daun biduri pada konsentrasi 50% sebesar 9,16 mm termasuk dalam kategori sedang, pada konsentrasi 35%
sebesar 8,66 mm termasuk dalam kategori sedang, konsentrasi 20% sebesar 8,16 mm termasuk dalam kategori sedang.
Ketoconazole sebagai kontrol positif memiliki diameter zona hambat 11,83 mm yang tergolong kategori kuat,
sedangkan akuades tidak memiliki daya hambat.

Kata kunci: antijamur, Biduri, Trichophyton mentagrophytes, tanaman obat

1. Pendahuluan
Jamur merupakan salah satu penyakit yang sangat merupakan bagian tubuh manusia yang cukup sensitif
mengganggu kesehatan tubuh., Bagian tubuh yang sering terhadap berbagai macam penyakit [1]. Timbulnya
diserang jamur terutama infeksi pada kulit. Kulit penyakit kulit biasanya disebabkan faktor lingkungan dan

17
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 17-20 Mardiana, dkk

pola dan kebiasaan hidup yang kurang bersih dan benar daya hambat ekstrak daun biduri terhadap Trichophyton
sesuai standa rkesehatan [2]. Sebaliknya lingkungan yang mentagrophytes.
sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit
[3]. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan 2.1 Ekstraksi
menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit.
Penyakit kulit yang paling umum terjadi pada orang Daun biduri segar sebanyak 1 kg dicuci dengan air
dari segala usia. Hal – hal yang menyebabkan penyakit mengalir, dirajang lalu dikeringkan. Daun biduri yang
kulit adalah alergi kulit, perubahan cuaca, alergi kulit, virus sudah kering kemudian ditimbang lalu dihaluskan dengan
dan jamur [4]. Sebagian besar, pengobatan infeksi kulit menggunakan blender sehingga menjadi serbuk. Serbuk
membutuhkan waktu lama untuk menunjukan efek. Salah daun biduri kemudian dimaserasi dengan pelarut etanol
satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur adalah 96% dengan perbandingan 1:10 selama tiga hari terlindung
penyakit kurap. Jenis jamur yang menyerang manusia dari cahaya, sambil sesekali diaduk. Setelah tiga hari,
seperti seperti Aspergillus flavus dan Penicillium sp [5] dan disaring dengan menggunakan corong kaca yang dilapisi
beberapa di antaranya dapat menginfeksi kulit, kuku dan kertas saring sehingga ampas dan filtratnya terpisah.
rambut. Salah satu jamur penyebab penyakit kurap adalah Selanjutnya ditambahkan sisa pelarut etanol 96% ke dalam
jamur Trichophyton mentagrophytes, yaitu jamur yang ampas direndam kembali selama dua hari terlindung dari
menyerang kulit kaki manusia [6]. cahaya matahari. Setelah dua hari, disaring kemudian
Salah satu tanaman yang dapat membunuh jamur digabungkan dengan filtrat pertama dan diuapkan
adalah tanaman biduri (Calotropis gigantea L.). Tanaman menggunakan rotary-vacuum evaporator pada suhu ±40ºC
ini belum banyak dimanfaatkan, tanaman biduri tumbuh sampai diperoleh ekstrak kental.
secara liar dan dianggap gulma atau tanaman pengganggu.
Padahal tanaman biduri banyak mengandung fitokimia 2.2 Sterilisasi Alat
yang bermanfaat bagi kesehatan misalnya alkaloid [7],
senyawa aktif tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol [8]. Cakram kertas (berdiameter ukuran ± 5 mm) dalam
Tumbuhan ini termasuk dalam family Asclepiadecae [9]. wadah kaca, gelas kimia, gelas ukur, labu erlenmeyer, petri
Banyak kandungan fitokimia dari berbagai bagian dish, pipet tetes, tabung reaksi, corong kaca, dibungkus
Calotropis gigantea L. terutama pada daun. Kandungan dengan kertas perkamen lalu disterilkan alat-alat tersebut di
kimianya berupa tannin, saponin, flavonoid dan polifenol. dalam autoklaf pada suhu 115ºC selama 15 menit. Ose dan
Tannin adalah senyawa aktif yang berperan sebagai batang bengkok disterilkan dengan cara melewatkannya
antifungi, mekanisme antifungi yang dimiliki tannin untuk pada nyala bunsen.
menghambat sintesis khitin yang digunakan untuk
pembentukan dinding sel pada fungsi dan merusak 2.3 Pembuatan Suspensi Ketoconazole 200 mg
membran sel sehingga pertumbuhan fungi terhambat.
Tannin merupakan senyawa yang bersifat lipofilik Sebanyak 1 g Na CMC 1 ditambahkan akuades yang
sehingga mudah terikat pada dinding sel jamur dan sudah dipanaskan sedikit demi sedikit sebanyak 20 ml.
mengakibatkan kerusakan dinding sel jamur. Saponin, Digerus kuat hingga terbentuk korpus suspensi, kemudian
flavonoid dan polifenol adalah senyawa antioksidan alami ditambahkan tablet ketoconazole 200 mg yang sudah
dan zat antiinflamasi yang akan menyembuhkan digerus terlebih dahulu. Kemudian tambahkan akuades
peradangan pada kulit akibat infeksi fungi dan juga yang sudah dipanaskan sampai 100 ml, lalu digerus hingga
berperan untuk mematikan zat-zat asing dalam tubuh homogen.
termasuk fungsi penyebab penyakit kulit.
Berdasarkan dari kandungan antifungi dari daun bidara 2.4 Pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA)
ini salah satunya berfungsi untuk mencegah tumbuhnya
jamur, maka dilakukanlah pengujian potensi efek jamur Sebanyak 9.5 g media PDA ditimbang dan dimasukkan
dari ekstrak daun biduri terhadap pertumbuhan jamur ke dalam labu Erlenmeyer. kemudian ditambahkan
Trichophyton mentagrophytes. aquadest sebanyak 250 ml, selanjutnya dipanaskan sampai
larut. Dilakukan pengukuran pH dengan nilai. Ditutup labu
2. Metode erlenmeyer dengan kapas dan kertas, lalu disterilkan dalam
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi autoklaf pada suhu 115ºC selama 15 menit. Setelah steril,
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dibiarkan temperatur hingga kurang lebih 45ºC, selanjutnya
Banda Aceh dan Laboratorium Kimia FKIP Kimia dituangkan kedalam cawan petri.
Universitas Syiah Kuala. Sampel daun biduri diperoleh dari
wilayah Desa Baet, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten 2.5 Pembuatan Suspensi Jamur
Aceh Besar. Teknik pengambilan sampel diambil secara
purposive sampling yaitu secara tunjuk langsung dari Diambil masing-masing T. mentagrophytes dari stok
beberapa tanaman biduri. Daun yang diambil adalah daun kultur kemudian disuspensikan kedalam 5 ml NaCl 0.9%.
utuh yang berwarna hijau, tidak kecoklatan dan tidak Dikocok hingga membentuk kekeruhan yang setara dengan
kekuningan dengan ukuran yang seragam. Penelitian ini suspensi standar 0.5 McFarland (campuran homogen 0,05
berupa uji eksperimental laboratorium dengan ml H2SO4 + 0,05 ml BaCl2 1%,).
menggunakan metode difusi untuk melakukan pengujian

18
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 17-20 Mardiana, dkk

Tabel 1. Zona hambat rata-rata ekstrak daun biduri (C. gigantea) terhadap T. mentagropites
No Rata-rata
Perlakuan P1 (mm) P2 (mm) P3 (mm) Kategori
(mm)
1 Konsentrasi 20% 8,5 7 9 8,16 Sedang
2 Konsentrasi 35% 8,5 10 7,5 8,66 Sedang
3 Konsentrasi 50% 9 9,5 9 9,16 Sedang
4 Aquadest 0 0 0 0 Tidak ada aktivitas
5 Ketoconazole Suspensi 12,5 10,5 11,5 11,83 Kuat

2.6 Uji aktivitas antifungi kerusakan pada membran sel fungi, obat ini memiliki
aktifitas antimikotik luas terhadap fungi jenis Tricophyton
Sebanyak 15-20 ml media PDA dituangkan dalam sp.
masing-masing petri dish dan didiamkan hingga mengeras. Hasil penelitian yang menujukkan bahwa daun biduri
Suspensi jamur T. mentagrophytes diinokulasikan mempunyai aktifitas untuk menghambat pertumbuhan
sebanyak 0.5ml di atas permukaan media, lalu diratakan jamur Trichophyton mentagrophytes, karena mengandung
dengan menggunakan batang pengaduk segitiga. Dibagi senyawa tannin mampu menghambat sintesis kitin
masing-masing media menjadi 5 petri dish (P0, P1, P2, P3, pembentukan dinding sel pada fungi dan merusak membran
dan P4) dilakukan tiga kali pengulangan. P0 diletakkan sel sehingga pertumbuhan fungi terhambat. Saponin,
cakram yang berisi aquadest sebagai kontrol negatif. P1 flavonoid dan polifenol adalah senyawa antioksidan dan
diletakkan cakram yang berisi ketoconazole sebagai antiinflamsi yang berperan menyembuhkan peradangan
kontrol positif. P2 diletakkan cakram yang telah dicelupkan pada kulit akibat infeksi fungi dan juga berperan untuk
ke dalam ekstrak dengan konsentrasi 20%. P3 diletakkan mematikan zat-zat asing dalam tubuh termasuk fungi. Hasil
cakram yang telah dicelupkan ke dalam ekstrak dengan penelitian tersebut didukung dari hasil penelitian
konsentrasi 35%. P4 diletakkan cakram yang telah Yulianingsih dan Arwie (2019) dapat menghambat
dicelupkan kedalam ekstrak dengan konsentrasi 50%. pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus [11], dan
Diamati pertumbuhan jamur pada setiap pertumbuhan. ekstrak dari tanaman biduri baik dari getah, daun, maupun
Diameter zona hambat diukur dengan menggunakan batang memiliki potensi tinggi sebagai sumber penghasil
mistar. enzim protease [12]
Uji diameter zona hambat ekstrak daun biduri
3. Hasil dan Pembahasan dilakukan dengan mengamati diameter hambat yang
terbentuk setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24
Hasil penelitian uji efek antifungi ekstrak daun biduri jam. Konsentrasi ekstrak daun biduri yang digunakan yaitu
terhadap pertumbuhan jamur T. mentagrophytes 20%, 35% dan 50% yang dilakukan pengulangan sebanyak
memperlihatkan diameter rata-rata zona hambat (Tabel 1). 3 kali, dan setiap pengulangan terdapat diameter yang
Ekstrak daun biduri pada konsentrasi 20%, 35%, dan 50% berbeda-beda. Pada konsentrasi 20% sebesar 8,16 mm
dapat menghambat pertumbuhan jamur T. mentagrophytes termasuk dalam kategori sedang, konsentrasi 35% sebesar
dengan diameter rata-rata zona hambat secara berurutan 8,66 mm termasuk dalam kategori sedang, konsentrasi 50%
8.16 mm, 8.66 mm dan 9.16 mm. Sedangkan diameter rata- sebesar 9,16 mm termasuk dalam kategori sedang, pada
rata zona hambat ketoconazole suspensi sebagai kontrol kontrol positif dengan menggunakan antijamur
positif yaitu 11.83 mm termasuk dalam kategori kuat, dan ketoconazole sebesar 11,83 mm termasuk dalam kategori
akuades sebagai kontrol negatif tidak menunjukkan kuat dan aquadest sebagai kontrol negatif tidak memiliki
aktivitas penghambatan. daya hambat terhadap jamur T. mentagrophytes.
Penelitian uji efek antifungi ekstrak daun biduri
terhadap pertumbuhan jamur T. mentagrophytes ini
4. Kesimpulan
dilakukan dengan metode difusi cakram (disk diffusion),
yaitu metode yang menentukan aktifitas agen antifungi. Ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea L.) dapat
Piringan yang berisi agen fungi diletakkan pada media agar menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton
tersebut. Area jernih mengidentifikasi adanya hambatan mentagrophytes dengan konsentrasi optimal ekstrak daun
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antifungi pada biduri pada konsentrasi 50% dengan diameter hambat
permukaan media agar. sebesar 9,16 mm.
Antifungi yang digunakan pada penelitian ini adalah
ketoconazole. Menurut Rushing (2009), ketoconazole Ucapan Terima Kasih
merupakan antifungi yang mempunyai spektrum
antimikotik yang efektif terhadap dermatofit dan ragi [13]. Ucapan terima kasih kepada Akademi Farmasi YPPM
Ketoconazole adalah antifungi azole turunan imidazole Banda Aceh atas dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan
sintesis obat ini bekerja dengan menghambat kerja enzim penelitian ini.
sitokrom p450 pada membran sel fungi, sehingga
mengganggu sintesa ergosterol yang merupakan komponen Daftar Pustaka
penting dari membran sel fungi. Dengan mekanisme 1. Putri RW, Musfirah M, Hubungan Kualitas Air (pH) Dan
kerjanya tersebut, ketoconazole dapat menyebabkan Personal Hygiene Dengan Keluhan Penyakit Kulit Di Desa

19
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 17-20 Mardiana, dkk

Sumberrahayu Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Mencit (Mus Musculus) Secara Klinis Dan Histopatologis.
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2020, Biot. J. Ilm. Biol. Teknol. dan Kependidikan, 2019, 6(2);139–
http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/17592 149.
2. Berot FH, Faktor Berhubungan PHBS dengan Kejadian 8. Dewi BA, Anugerah B, Lani DN, Identifikasi Bahan Kimia
Scabies di Pondok Pesantren Modern Dinniyah Kabupaten Obat Siproheptadin Hidroklorida Dalam Jamu Penambah
Agam 2018, UNES J. Soc. Econ. Res., 2018, 3(2);235–242. Nafsu Makan Di Pasar Kecamatan Rengel Dengan Metode
3. Susi W, Hubungan Personal Hygiene dan Perilaku Penghuni Kromatografi Lapis Tipis, J. Ilmu Kesehatan, 2020, 1(1);18-
Asrama dengan Keluhan Penyakit Kulit Di Pondok 23.
Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) Batang 9. Arma R, Sari DE, Zulaeha S, Mortalitas Keong Mas
Kabung Kota Padang Tahun 2017, Skripsi, Padang: (Pomaceae cannaliculata) terhadap Aplikasi Beberapa
Universitas Andalas, 2017. Ekstrak Tanaman, Agrominansia, 2019, 4(2);176–182.
4. Suhartanto RS, Dewi C, Muflikhah L, Implementasi Jaringan 10. Yulianingsih A, Arwie D, Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun
Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Mendiagnosis Bidara Bidara (Ziziphus mauritiana Lam) Terhadap
Penyakit Kulit Pada Anak, J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Pertumbuhan Staphylococcus aureus, J. Kesehatan Panrita
Komputer, 2017, 1(7);555-562. Husada, 2019, 4 (1);49–57.
5. Juariah S, Ramadhani F, Uji Aktifitas Ekstrak Metanol 11. Maija F, Lambui O, Pitopang R, Uji Daya Hambat Ekstrak
Bintang Laut (Asterias Forbesi) Terhadap Pertumbuhan Daun Tumbuhan Harrisonia perforata (Blanco) Merr.
Jamur Aspergillus Sp. dan Candida Albicans secara in Vitro. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.
J. Sains dan Teknol. Lab. Med., 2016, 1(2);16–22. Biocelebes, 2016, 10 (1);18-26.
6. Anita A, Rahmawati R, Rianto R, Nursafitri N, Falyanzari A, 12. Elfian E, Mappiratu M, Razak AR, Penggunaan Enzim
Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun Miana (Coleus Protease Kasar Getah Biduri Untuk Produksi Cita Rasa Ikan
Atropurpureus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur. In Teri (Stolephorus Heterolobus). KOVALEN J. Ris. Kim.,
Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada 2017, 3(2);122–133.
Masyarakat (SNP2M), 2019; pp 80–87. http://jurnal.poliupg 13. Rushing ME, Johnson A, Zember G, Lesher JL. Tinea
.ac.id/index.php/snp2m/article/download/1815/1659 corporis. eMedicine Dermatology Fungal Infections, 2006.
7. Marphirah M, Pemberian Salep Ekstrak Bunga Biduri http://www.emedicine.com/derm/topic421.htm
(Calotropis Gigantea) Untuk Penyembuhan Luka Pada

© 2021 by the authors; This article is an open access article distributed under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).

20

Anda mungkin juga menyukai