Materi 2 Kepemimpinan
Materi 2 Kepemimpinan
Dewan hakim yang arif dan bijaksana, hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan.
Syekh Ja’far Al-Barzanji dalm kitab Al-Barzanji li Muilidin Nabi mengatakan,
Muhammad adalah manusia, tapi lain dari Manusia. Beliau laksana batu intan permata,
sedangkan kita ibarat batu biasa. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Madarijus Su’ud
menuturkan, Nur Muhammad di langit di muliakan, sedangkan di bumi jadi panutan.
Ungakapan tersebut menggambarkan kepada kita, bahwa tidak ada satu pun figur yang
paling luhur, manusia yang tidak hanya disegani, tapi juga wajib diteladani, khususnya bagi para
pemimpin didalam kepemimpinannya. Namun sayang seribu sayang hadirin, keadilan,
penganiaan dan kekecewaan kini menyelimuti bangsa kita. Karena apa hadirin? Karena pada
zaman sekarang ini semakin ramai orang berlomba-lomba mengejar jabatan, berebut kedudukan
hingga mendapatkan sebuah kekuasaan tanpa memperhatikan kemampuan dan potensi yang
dimiliki. Mereka menganggap jabatan adalah keistimewaan, fasilitas, kewenangan tanpa batas,
kebanggaan serta popularitas. Betul hadirin? Na’udzubillahi min dzalik. Padahal hadirin,
sesungguhnya kepemimpinan dalam sebuah jabatan adalah amanah, titipan dari allah swt, bukan
sesuatu yang diminta apalagi dikejar dan diperebutkan.
Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami akan menyampaikan sebuah syarahan
yang berjudul “KEPEMIMPINAN DALAM KONSEPSI AL-QUR’AN”. Sebagai rujukan
firman Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21, sebagai berikut: