A. WE UNGA CANI
1732041032
TAHUN 2020
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1732041032
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
NIP.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulutangkis adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau
memasyarat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
Bulutangkis dapat di mainkan di dalam atau di luar ruangan guna untuk rekreasi atau
sebagai ajang persaingan. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang ditanam di pinggir lapangan. Alat yang dipergunakan adalah
sebuah raket sebagai alat pemukul serta shutlecock sebagai bola yang dipukul.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang tidak dipantulkan dan harus dimainkan
gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Pemain bulutangkis juga
dapat mengambil keuntungan dari permainan ini dari segi sosial, hiburan dan mental
Tujuan semula bermain bulutangkis adalah rekreasi dan mencari keringat. Tetapi
setelah mendalami dan mengadakan pertandingan pada cabang olahraga ini maka
tujuan itu tidak saja untuk rekreasi dan mengeluarkan keringat saja, melainkan untuk
yang baik, kemampuan teknik dan mental bertanding yang baik. Permainan ini
bertujuan untuk mencetak poin dan mencegah lawan untuk mencetak poin. Mencetak
poin dalam permainan bulutangkis tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan pemain
1
dalam penguasaan teknik permainan bulutangkis. Kemampuan pemain sangat
dipengaruhi oleh pengusaan teknik, fisik, dan mental. (Kurniawan Tritiana, 2015)
Untuk menjadi pemain bulutangkis yang baik dan berprestasi dituntut menguasai
teknik dasar bulutangkis. “ teknik dasar bulutangkis adalah penguasan pokok yang
harus di kuasai oleh setiap pemain dalam bermain bulutangkis” (Tohar, 1992).
Teknik dasar bulutangkis merupakan penguasaan pokok yang harus di kuasai oleh
teknik dasar tersebut mencakup: cara memegang raket, gerakan pergelangan tangan,
Secara umum keempat teknik tersebut harus dikuasai dengan baik agar dapat
bermain bulutangkis secara benar. Setelah penguasaan teknik dasar tersebut dikuasai
seperti pegangan raket yang sesuai, langkah kaki lincah, menerima shutlecock dengan
baik dan memukul shutlecock terarah. Setelahnya pemain harus teknik pukulan yaitu
shutlecock ke bidang lapangan pihak lawan Tohar (1992). Teknik pukulan meliputi
Pukulan smash adalah pukulan yang keras dan tajam kebawah mengarah ke
bidang lapangan lawan. Pukulan smash berfungsi sebagai perusak pertahanan lawan
serta serana untuk mengumpulkan angka. Ada lima macam pukulan smash
bulutangkis, yaitu pukulan smash penuh, potong, melingkar, flick dan backhand
smash. Satu diantara lima macam pukulan smsah tersebut adalah pukulan smash yang
kesempatan yang banyak kepada pemain untuk melakukan pukulan ini. Pertama-tama
2
seorang pemain memberi umpan dan pemain lain melakukan pukulan smash
kemudian pukulan tersebut dirangkai dengan pukulan yang lain sehingga menjadi
kemampuan gerak dalam ruang gerak sendi yang seluas-luasnya. Ruang gerak sendi
pada setiap tubuh tergantung pada struktur sendi, elastistas otot, tendo, dan ligmen.
pemain untuk melakukan pukulan dengan gerakan teknik yang benar, pukulan yang
tepat, arah bola yang tepat, dan mampu memukul bola dengan cepat dan keras.
(Imanudddin, I, 2008).
Latihan dumbbell merupakan salah satu variasi dari latihan beban yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu, terutama otot biceps.
Hampir setiap orang, tanpa memandang usia, menghargai kemampuan fisik untuk
biasanya mencari atau dirujuk untuk layanan fisikoterapi karena dari gangguan fisik
yang terkait dengan gangguan fisik yang terkait dengan gangguan gerak disebabkan
oleh cedera, penyakit, atau kondisi yang berhubungan dengan kesehatan yang
perluh atau penting bagi mereka. Layanan fisioterpi mungkin juga dicari oleh individu
yang tidak memiliki gangguan atau defisit fungsional tetapi yang ingin meningkatkan
3
tingkat keseluruhan kebugaran dan kuliatas hidup atau mengurangi risiko cedera atau
Power adalah kekuatan otot yang bekerja dalam waktu singkat. Menurut
maksimal dalam waktu yang amat singkat. Rumus yang digunakan untuk power
adalah: power atau gaya daya ledak otot = kerja atau waktu = kekuatan x jarak
tempuh.
Kekuatan adalah istilah luas yang mengacu pada kemampuan jaringan kontraktil
untuk menghasilkan ketegangan dan gaya resultan berdasarkan permintaan pada suatu
lokasi otot. Lebih khusus, kekuatan otot adalah kekuatan terbesar yang dapat
diberikan oleh kelompok otot atau otot untuk melawan suatu tahanan. Kekuatan
mengurangi, atau mengontrol kekuatan otot tidak hanya dapat berkontribusi dalam
aktifitas fungsional utama bahkan kegiatan yang paling dasar dari kehidupan sehari-
rangsangan dalam waktu secepat dan sesingkat mungkin (Shadiqin, 2011). Untuk
latihan fisik tersebut yang diberikan kepada altet setelah memiliki komponen
kekuatan. Latihan yang bisa meningkatkan daya ledak otot lengan salah satunya
latihan beban yang menggunakan dumbbell dan beban karet, karena dumbbell atau
beban karet merupakan beban yang praktis dan aman untuk meningkatkan kekuatan,
daya ledak, dan daya tahan otot terutama bagi pemula atau atlet muda. Untuk itu,
4
peneliti mengangkat judul “Pengaruh latihan Bumbbell & Beban karet Terhadap
Kemampuan Pukulan Smash Dalam Permainan Bulu Tangkis Pada BKMF Bulu
B. Rumusan Masalah
dalam permainan bulu tangkis pada BKMF Bulu Tangkis FIK UNM?
dalam permainan bulu tangkis pada BKMF Bulu Tangkis FIK UNM?
3. Manakah yang lebih baik latihan dumbbell atau latihan beban karet terhadap
kemampuan pukulan smash dalam permainan bulu tangkis pada BKMF Bulu
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan dumbbell beban dan latihan beban
karet terhadap daya ledak otot lengan pemain bulu tangkis pada BKMF FIK UNM.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan atau
pun
mahasiswa yang dalam kategori kurangnya daya ledak otot lengan. Bagi peneliti
pengetahuan peneliti.
2. Manfaat praktis
mengangkat dumbbell dan beban karet terhadap peningkatan daya ledak otot
lengan pemain bulutangkis pada BKMF Bulutangkis FIK UNM. Informasi tersebut
BAB II
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa
bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik
itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang
2001:845).
timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau
bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek”, sedangkan menurut
Badudu dan Zain “Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu
yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau mengikuti
karena kuasa atau kekuasaan orang lain”. Sedangkan Louis Gottschalk mendefinisikan
7
pengaruh sebagai suatu efek yang tegardan membentuk terhadap pikiran dan prilaku
Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat
2. Latihan
dengan memakai isi latihan, metode latihan, tindakan organisasional yang sesuai
Latihan adalah aktifitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama,
ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi
psikologi dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan (Bompa,
1994:4)
ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik kemampuan
fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih ( Sukadiyanto, 2005:1)
Bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang sistematik
yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah beban latihannya kian
Proses latihan merupakan sebuah proses yang tidak terhindarkan untuk menganut
hukum tertentu secara empiric dan keilmuan yang telah terbukti dan teruji secara jelas
8
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu hasil latihan tidak
selalu positif dan optimal bila pembebanan tidak dilakukan dengan kaidah hukum dan
prinsip latihan yang benar (Ria Lumintuarso, 2006) dalam (Rubianto Hadi, 2007:53).
Tujuan latihan adalah untuk membantu seorang atlet atau satu tim olahraga dalam
fisik, teknik, taktik dan latihan mental. Berbagai informasi atau ilmu pengetahuan
harus diketahui dan dipelajari oleh setiap pelatih maupun atletnya.Banyak hal yang
harus diperhatikan oleh seorang pelatih jika ingin menjadikan atletnya mencapai
prestasi yang diharapkan.Pelatih juga harus tahu tentang prinsip-prinsip latihan serta
2007:55).
3. Latihan Dumbbell
Latihan dumbbell merupakan salah satu variasi dari latihan beban yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu, terutama otot biceps.
Hampir setiap orang, tanpa memandang usia, menghargai kemampuan fisik untuk
biasanya mencari atau dirujuk untuk layanan fisikoterapi karena dari gangguan fisik
yang terkait dengan gangguan fisik yang terkait dengan gangguan gerak disebabkan
oleh cedera, penyakit, atau kondisi yang berhubungan dengan kesehatan yang
perluh atau penting bagi mereka. Layanan fisioterpi mungkin juga dicari oleh individu
yang tidak memiliki gangguan atau defisit fungsional tetapi yang ingin meningkatkan
9
tingkat keseluruhan kebugaran dan kuliatas hidup atau mengurangi risiko cedera atau
Manfaat latihan dumbbell dapat digunakan pada seluruh otot alat fitnes biasanya
memiliki cara tertuntu untuk melakukannya dan biasanya hanya dilakukan dengan
beberapa gerakan saja dan otot yang di bentuknya pun dibagian tertentu saja, yang
sesuai dengan tujuan alat itu dibuat. Untuk dumbbell itu sendiri lebih fleksiabel dan
hampir bisa digunakan dalam pembentukan setiap otot, bisa digunakan dari
Manfaat latihan dumbbell juga dapat melatih keseibangan otot, latihan dengan
menggunakan dumbbell bisa digunakan dalam pembentukan setiap otot, jika setiap
otot tubuh terlatih, maka keseimbangan otot akan terbentuk dengan baik, makanya
pembentukan otot.
bagian lengan, maka banyak varian gerakan untuk di aplikasikan, sehingga banyak
otot di bagian lengan yang terlatih, contohnya gerakan yang bisa dilakukan dengan
menggunakan dumbbell ini seperti bicep curl, hemmer curl dan masih banyak gerakan
lainnya, kurang lebih sekitar 30 gerakan fitnes dari atas hingga bawah.
Latihan beban weight training apa bila dilakukan dengan benar akan
memperbaiki latihan fisik, kukatan kecepatan, power, daya tahan otot yakni faktor
yang sangat penting yang dimiliki oleh seorang atlet. Latihan beban harus cukup
10
memberikan tekanan terhadap tubuh atlet, bila beban latihan tidak cukup memberikan
tekanan bagi organ tubuh, maka akan terjadi perubahan dalam organ tubuh.
Latihan beban karet adalah suatu bentuk latihan yang menggunakan karet sebagai
latihan beban karet ini, salah satu ujung karet diikatkan pada sebuah tiang yang tidak
goyang atau kuat, dan ujung karet dipegang kemudian ditarik sekuat mungkin secara
maju dan mundur. Pada pelaksanaan latihan beban karet, menggunakan karey dengan
maksimal, maka salah satu bentuk latihan yang dapat digunakan adalah latihan beban
Gerakan awal untuk pukulan smash hampir sama dengan pukulan lob, perbedaan
utama adalah pada saat akan impact, yaitu pada pukulan lob shuttlecock diarahkan
keatas, sedangkan pada pukulan smash shuttlecock diarahkan tajam curam ke bawah
mengarah kebidang lapangan pihak lawan. Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan
secara tepat apabila penerbangan shuttlecock di depan atas kepala dan diarahkan
11
Dalam permainan bulutangkis kecakapan seseoarang turut mempengaruhi pola
pukulan-pukulan raket yang perkenaanya tegak lurus antara daun raket dengan
yang jauh dari posisi lawan memang merupakan titik sasaran yang tepat, tapi itu
lawan yang lebih condong untuk mematikan pemainan (Tohar, 2005, 60).
12
Pukulan smash dipotong adalah melakukan pukulan smash pada saat impact atau
dengancara dipotong atau diiris dengan kecepatan jalannya shuttlecock agar kurang
cepat tetapi daya luncur shuttlecock tajam (Tohar, 2005, 60). Pendapat lain
terhadap shuttlecock menurut sudut miring pada permukaan raket. Semakin kecil
shuttlecock itu. Oleh sebab itu , menggunakan sepenuhnya ayunan yang sangat cepat
menurut pola pukulan smash yang biasa akan menghasilkan pukulan yang lebih
13
Gambar 2. Gerakan melakukan pukulan smash potong
lapangan lawan (Tohar, 2005, 63). Perluh diingat bahwa dalam pukulan smash
melingkar ini dibutuhkan kelentukan dan koordinasi gerak badan serta sangat
shuttlecock, dan gerakan lanjutan untuk menjaga agar tetap berdiri tegak serta tidak
14
Gambar 3. Gerakan melakukan pukulan smash Melingkar
shuttlecock dari hasil pukulan ini tidak cepat kecuraman penerbangan shuttlecock
inilah yang diharaapkan (Tohar, 2005, 63). Pada jenis pukulan smash ini paling
sedikit mengeluarkan tanaga dibandingkan jenis pukulan smash yang lain. Gerakan
pukulan ini tepat sekali untuk gerakan menipu lawan dengan koordinasi yang tepat
apalagi bila ditambah dengan gerakan jumping, maka hasil pukulan akan lebih
Gambar 4. Gerakan
15
5) Pukulan Backhand Smash
daun raket bagian belakang sebagai alat pemukul. Sedang biasanya yang digunakan
untuk memukul adalah daun raket bagian depan yang disebut dengan pukulan
forehand. Pada saat memukul smash dengan cara backhand ini posisi badan
Teknik pukulan smash ini secara berharap setiap pemain harus menguasainya
berpedoman pada prinsip-prinsip latihan, karena hal ini sangat besar manfaatnya
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitia adalah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam
melakukan suatu penelitian, sebagai ilmu yang mempelajari metode-metode untuk
melakukan penelitian, ruang lingkup pembahasannya meliputi metode penelitian,
metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, metode penyajian data, dan
metode analisis data (Abdurrahmat Fathoni, 2006:98).
Metode penelitian data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian. Metode diperlukan dalam melaksanakan suatu
penelitian. Metode penelitian memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan
syarat-syarat yang benar, maksudnya untuk menjaga agar memperoleh hasil yang
sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Suharsimi Arikunto,
2006:160).
A. variabel dan desain penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu
penelitian (Suharmi Arikunto, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini terdiri
atas dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas
Latihan dumbell (X1)
Latihan beban karet (X2)
17
b. Variabel terikat
Kemampuan pukulan smash
2. Desain penelitian
Desain atau pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
subjek desing, dengan pengertian “Matched subjek design”, yaitu eksperimen
yang menggunakan dua kelompok yang sudah disamakan adalah satu variabel
atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu
variabel diluar atau faktor yaang dieksperimenkan. Tujuan pengumpulan data
adalah untuk menguji dan buka mutlak membuktikan kebenaran atau ketidak
benaran suatu hipotensi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode ekspiremen.
Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengimplementasikan atau mengurangi faktor-faktor lain yang
mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat
akibat suatu perlakuan.
B. Defenisi operasional variabel penelitian
Variabel-variabel penelitian yang perlu didefinisikan secara operasional adalah
meluputi :
1. latihan dumbbell
Latihan dumbbell merupakan salah satu variasi dari latihan beban yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu,
terutama otot biceps. Latihan menggunakan alat yang merupakan
dumbbell.
2. Latihan beban karet
Latihan beban weight training apa bila dilakukan dengan benar akan
memperbaiki latihan fisik, kukatan kecepatan, power, daya tahan otot
faktor yang sangat penting yang dimiliki oleh seorang atlet. Latihan
beban harus cukup memberikan tekanan terhadap tubuh atlet, bila
beban latihan tidak cukup memberikan tekanan bagi organ tubuh, maka
akan terjadi perubahan dalam organ tubuh.
3. Kemampuan pukulan smash
18
Pukulan smash adalah melakukan pukulan smash dengan
mengayunkan pukulan-pukulan raket yang perkenaanya tegak lurus
antara daun raket dengan datangnya shutlecock sehingga pukulan itu
dilakukan dengan tenaga penuh. Ketepatan sasaran dalam pukulan ini
harus diperhitungkan dengan sebagaimana mungkin agar menyulitkan
gerakan pengambilan smash.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhsn individu yang akan dijadikan objek dalam
suatau penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah anggota BKMF Bulutangkis FIK UNM.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan sample
Rendom smapling. Smple Rendom Sampling merupakan pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
D. Teknik pengumpulan data
Untuk pemperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran
hipotesis, maka dilakukan pengumpulan data berdasarkan variabel-variabel
yang terlibat.
Data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi; data latihan
beban dumbble dan latihan beban kater serta kemampuaan pukulan smash
dalam permainan bulutangkis.
1. Latihan dumbble
a. Tujuan : untuk meningkatkan kekuatan otot lengan
b. Alat dan fasilitas
Dumbble
Stopwatch
Formulir tes
Alat tulis menulis
c. Pelaksanaan
19
Peserta tes berdiri
Kemudian pesetra tes mulai memegang dumbble
Gerakkan lengan ke atas untuk mengangkat dan
kebawah menurunkan dumbble
Tarik nafas untuk menaikkan beban dan hembuskan
untuk menurunkan beban
Kesempatan diberikan 3 kali
Yang dicatata adalah berapa lama kemampuan peserta
tes
daya tahan otot faktor yang sangat penting yang dimiliki oleh
seorang pemain.
Karet
Formulir tes
Alat tulis
c. Pelakasanaanya
kebawah
20
a. Tujuan : pukulan ini adalah untuk mematikan suttlecock
secepat-cepatnya.
b. Alat dan perlengkapan
Lapangan
Raket
Shuttlecock
Formulir tes
c. Pelaksanaannya
Peserta tes berdiri dilapangan dengan memegang raket
Peserta tes kemudian melakukan smash yang telah
diberikan kepada peneliti
Cock harus melewati atas net dan cock harus jatuh pada
bidang sasaran yang dituju dengan kekuatan yang
maksimal
Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini akan diuji berdasarkan data
empirik yang diperoleh di lapangan. Data yang terkumpul tersebut selanjutnya
akan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai jenis statistik
yang digunakan dalam penelitian, meliputi statistik deskripsi untuk mendapatkan
gambaran umum data penelitian seperti nilai rata-rata, standar deviasi, varians,
data maksimal, dan data minimal.
Seluruh rangkaian analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian
adalah menggunakan program pengolahan data penelitian yang paten, yaitu
program SPSS.
21
DAFTAR PUSTAKA
Power Otot Lengan dengan Kecepatan Smash dalam Olahraga Bulu Tangkis.
Tohar, 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang: UPT MKK UNNES. Jurnal Online
http://lib.unnes.ac.id/150/1/6114.pdf.
Indonesia
Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik
Nossek, J. 1982. General Teori Of Training, (Terjemahan M. Furqon H). Surakarta: Sebelas Maret
University Perss.
Abdurrahmat, Fathoni. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
22
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Petunjuk Praktis untuk Peneliti
23