Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DESAIN

Sensor Otomatis Pemadam Listrik Saat Banjir

Penulis :

Mhd. Tampan Ahyaul Ihsan Batubara

2004111010039

PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN 12

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK, UNIVESITAS SYIAH KUALA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI MASALAH...........................................................................................1


1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PERSYARATAN DESAIN..................................................................................2
2.1 Performance.............................................................................................................1
2.2 Geometry..................................................................................................................1
2.3 Materials..................................................................................................................1
2.4 Energy......................................................................................................................1
2.5 Time.........................................................................................................................1
2.6 Cost..........................................................................................................................1
2.7 Manufacture.............................................................................................................1
2.8 Standard & Safety....................................................................................................1
2.9 Transport & Egronomics..........................................................................................1
BAB III KONSEPTUAL DESAIN....................................................................................3
3.1Konsep Alternatif......................................................................................................3
3.2 Evaluasi Alternatif...................................................................................................4
3.3 Pemilihan Konsep....................................................................................................5
BAB IV DESAIN RINCI...................................................................................................6
4.1 Fitur Utama dan Cara Kerjanya................................................................................6
4.2 Hasil Analisis, Eksperimen, dan Model....................................................................7
4.3 Detail Manufacture.................................................................................................10
BAB V EVALUASI KINERJA.......................................................................................12
BAB VI PELAJARAN YANG DIDAPAT......................................................................13

i
BAB I

DEFINISI MASALAH

1.1 Latar Belakang Masalah

Efek dari korsleting listrik sering ditemui baik di rumah, toko, maupun di
perkantoran. Korsleting listrik ini sangat berbahaya, terutama saat banjir. Bila
hubungan Arus pendek ini terjadi di dalam air, maka dapat menyebabkan setrum
tingkat tinggi yang berbahaya bagi makhluk hidup, karena air merupakan salah
satu penghantar listrik yang baik . Sudah banyak kasus kematian yang terjadi
akibat dampak dari korsleting listrik ini.
Oleh karena itu, diperlukan satu solusi yang bisa membantu
mencegah jatuhnya korban jiwa diakibatkan hubungan arus pendek listrik saat
banjir, seperti dengan membuat rancangan desain “Sensor Otomatis Pemadam
Listrik Saat Banjir”.

1.2 Tujuan

 Mendapatkan konsep yang sesuai untuk otomasi pemadam listirk saat


banjir
 Menghasilkan prototipe/purwarupa sensor otomatis pemadam listrik saat
banjir
 Menentukan tingkat kinerja prototipe sistem Sensor Otomatis Pemadam
Listirk Saat Banjir

ii
BAB II
PERSYARATAN DESAIN
2.1 Performance
Tingkat Kinerja yang harus bisa dicapai dari sensor otomatis pemadam
listrik saat banjir ini adalah dimana sensor harus dapat dipicu dari jarak jauh,
dimana sensor tidak perlu ada operator untuk menjalankan sensornya. Lalu sensor
juga harus dapat beroperasi diberbagai cuaca

2.2 Geometry
Dalam perancangan desain ini, sensor yang dikendalikan ada 2 yaitu
sensor ultarsonik, dan float sensor, dan seluruh perangkat sensor otomatis
pemadam listrik ini harus membentuk satu kesatuan

2.3 Materials
Bahan yang digunakan untuk membuat sensor ini terbuat dari pelastik,
dimana sensor ini dapat bertahan lebih dari 2 tahun, baik framenya maupun
komponen yang ada didalamnya.

2.4 Energy
Energi untuk menjalankan kinerja dari sensor ini menggunakan energi
listrik yang ada dirumah, toko, ataupun dikantor

2.5 Time
Waktu yang dibutuhkan untuk merancang dan memproduksi sensor ini
memakan waktu yang kurang dari 12 minggu

2.6 Cost
Biaya yang digunakan untuk merancang sensor otomatis ini kurang dari
500 ribu rupiah (tidak termasuk computer untuk memprogram sensor ini)

2.7 Manufacture
Pembuatan dari sensor ini cukup sederhana, dimana bahan dan perkakas
untuk merakit sensor ini dapat ditemukan di berbagai toko elektronik

2.8 Standards & Safety


Sensor otomatis pemadam listrik ini memenuhi standard yang ditetapkan
oleh pemerintah indonesia dan penggunaan sensor ini aman untuk digunakan

2.9 Transport & Ergonomics


Sensor otomatis pemadam listrik ini memiliki ukuran yang tidak terlalu
besar.

iii
BAB III
KONSEPTUAL DESAIN

3.1 Konsep Alternatif

3.1.1 Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 1

Konsep dari desain Sensor Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 1
ini memiliki kinerja untuk memutuskan listrik sebagian saat banjir tanpa
mematikan lift, escalator, lampu dan membunyikan alarm.

Cara kerja dari sensor ini yaitu :

 Sensor diletakkan di dekat mcb


 Ketika ketinggian air mulai naik, sensor ultrasonic mengukur jarak air
dengan sensor.
 Jika jarak yang diukur oleh sensor ultrasonic terhadap air sudah cukup
tinggi, maka buzzer akan berbunyi sesuai pemrograman di sensor ultasonik
 Jika tinggi air masih terus naik sampai menyentuh sensor float, maka arus
listrik yang terhubung dari PLN akan diputus kecuali lift, escalator, dan
lampu sampai ketinggian air kembali surut.

3.1.2 Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 2

Konsep dari desain Sensor Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 2
ini memiliki kinerja untuk memutuskan listrik sebagian saat banjir tanpa
mematikan lampu dan membunyikan alarm

Cara kerja dari sensor ini yaitu :

 Sensor diletakkan di dekat mcb


 Ketika ketinggian air mulai naik, sensor ultrasonic mengukur jarak air
dengan sensor.
 Jika jarak yang diukur oleh sensor ultrasonic terhadap air sudah cukup
tinggi, maka buzzer akan berbunyi sesuai pemrograman di sensor ultasonik

iv
 Jika tinggi air masih terus naik sampai menyentuh sensor float, maka arus
listrik yang terhubung dari PLN akan diputus kecuali lampu sampai
ketinggian air kembali surut.

3.1.3 Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 3

Konsep dari desain Sensor Pemadam Listrik Otomatis saat Banjir Tingkat 3
ini memiliki kinerja untuk membunyikan alarm pada saat ketinggian air tertentu
dan memutuskan listrik secara total saat menyentuh sensor pelampung.

Cara kerja dari sensor ini yaitu :

 Sensor diletakkan di dekat mcb


 Ketika ketinggian air mulai naik, sensor ultrasonic mengukur jarak air
dengan sensor.
 Jika jarak yang diukur oleh sensor ultrasonic terhadap air sudah cukup
tinggi, maka buzzer akan berbunyi sesuai pemrograman di sensor ultasonik
 Jika tinggi air masih terus naik sampai menyentuh sensor float, maka arus
listrik yang terhubung dari PLN akan diputus sampai ketinggian air kembali
surut.

3.2 Evaluasi Alternatif

Dari ketiga alternatif konsep di atas, akan dilakukan evaluasi alternatif


untuk menentukan satu konsep yang terbaik. Adapun perbedaan dari ketiga
konsep diatas terdapat pada kinerja dari masing masing konsep desain, dimana
konsep dari desain pertama ini memiliki kinerja untuk memutuskan listrik
sebagian saat banjir tanpa mematikan lift, escalator, lampu dan membunyikan
alarm, konsep kedua memiliki kinerja untuk memutuskan listrik sebagian saat
banjir tanpa mematikan lampu dan membunyikan alarm, dan konsep ketiga yaitu
membunyikan alarm pada saat ketinggian air tertentu dan memutuskan listrik
secara total saat menyentuh sensor pelampung.

Untuk keterangan lanjut mengenai hasil dari evaluasi alternatif konsep ini,
dapat dilihat pada table matriks keputusan berikut.

v
Tabel 3.1 Matriks Keputusan

Kriteria Bobot Pemadam Pemadam Listrik Pemadam Listrik


evaluasi Listrik saat saat Banjir saat Banjir
Banjir Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3
wt Val1 Wt x Val2 Wt x Val3 Wt x
Val1 Val2 Val3
Kinerja 0,30 7 2,4 7 2,4 7 2,4
Alat
Bahannya 0,20 5 1,0 5 1,0 5 1,0
Mudah
Didapat
Biaya 0,30 6 1,8 7 2,1 8 2,4

Ukuran 0,15 6 0,9 6 0,9 6 0,9

Kemudahan 0,05 4 0,2 3 0,15 5 0,25


manufacture
Total 1 6,3 6,55 6,95

3.3 Pemilihan Konsep

Dari hasil evaluasi dan seleksi desain, dapat disimpulkan bahwa


perancangan desain “Pemadam Listrik saat Banjir Tingkat 3” lebih efektif, karena
perancangan dari desain ini dapat mematikan listrik secara total, dimana desain ini
lebih safety dalam menghindari bahaya korsleting listrik dibandingkan 2 alternatif
konsep lainnya.

vi
BAB IV
DESAIN RINCI

4.1 Fitur Utama dan Cara Kerjanya


Fitur utama yang digunakan pada alat ini ada dua, yaitu sensor float dan
sensor ultrasonic.
Yang pertama, sensor float. Sensor float ini merupakan sensor level
continue yang menampilkan magnetis (bola pelampung) yang dapat untuk naik
turun saat kondisi ketinggian air yang berbeda. Sensor float pada alat ini berfungsi
untuk memutus arus listrik yang masuk dari PLN ke dalam rumah atau kantor saat
sensor float ini menyentuh air. Yang membedakan sensor float ini dengan sensor
water level lainnya terdapat pada kinerjanya, dimana sensor ini tidak langsung
memutus aliran listrik ketika terkena air, tetapi memutus aliran listrik ketika bola
pelampung yang ada pada sensor ini naik ke atas mendekati saklar buluh akbiat
dorongan dari air. Setelah air surut, maka bola pelampung yang ada disensor juga
ikut turun dan menjauhi saklar buluh dan akan kembali menyalakan listrik seperti
semula
Yang kedua yaitu sensor ultrasonic. Gelombang ultrasonik merupakan
gelombang yang umum digunakan untuk radar untuk mendeteksi keberadaan
suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. sensor
jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu
sensor ultrasonik.
Sensor Ultrasonic (HC-SR04) memiliki 2 komponen utama sebagai
penyusunnya yaitu ultrasonic transmitter dan ultrasonic receiver. Fungsi
dari ultrasonic transmitter adalah memancarkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi 40 KHz kemudian ultrasonic receiver menangkap hasil pantulan
gelombang ultrasonik yang mengenai suatu objek. 
Waktu tempuh gelombang ultrasonik dari pemancar hingga sampai ke
penerima sebanding dengan 2 kali jarak antara sensor dan bidang pantul seperti
yang diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.

vii
Gambar 4.1 Cara Kerja Sensor Ultrasonic

Prinsip pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04


adalah, ketika pulsa trigger  diberikan pada sensor, transmitter akan mulai
memancarkan gelombang  ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan
menghasilkan output TTL transisi naik menandakan sensor mulai menghitung
waktu pengukuran, setelah receiver  menerima  pantulan yang dihasilkan oleh
suatu objek maka pengukuran waktu akan dihentikan dengan menghasilkan output
TTL transisi turun. 

4.2 Hasil Analisis, Eksperimen, dan Model


4.2.1 Analisis Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai


frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Karena kecepatan bunyi adalah 340 m/s,
maka rumus untuk mencari jarak berdasarkan ultrasonik adalah :

viii
Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan sensor ultrasonik saat
mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor
dan benda dapat menggunakan rumus diatas. Adapun pengaplikasiannya sebagai
sebagai berikut.
 Waktu yang dibutuhkan sensor untuk mendeteksi keberadaan benda pada jarak
40 cm.
s = 40 cm  0,4 m
340
0,4=t .
2
0,4 . 2
=t
340
t = 0,0023 s
 Waktu yang dibutuhkan sensor untuk mendeteksi keberadaan benda pada jarak
30 cm.
s = 30 cm  0,3 m
340
0,3=t .
2
0,3 .2
=t
340
t = 0,0017 s
 Waktu yang dibutuhkan sensor untuk mendeteksi keberadaan benda pada jarak
20 cm.
s = 20 cm  0,2 m
340
0,2=t .
2
0,2. 2
=t
340
t = 0,0011 s

4.2.2 Eksperimen
Eksperimen yang dilakukan dalam pengujian Sensor Otomatis Pemadam
Listrik saat Banjir ini dengan, mengganti MCB dengan lampu LED sebagai
output, dan mengganti relay yang berfungsi untuk mengendalikan dan
mengalirkan listrik, dengan resistor yang berfungsi untuk menghambat dan
mengatur arus listrik.

ix
4.2.3 Model
Model dari “Sensor Otomatis Pemadam Listrik Saat Banjir” yang
dirancang akan diletakkan di dekat MCB. Untuk lebih jelasnya, terdapat pada
tabel 4.2 Detail Desain.

Tabel 4.2 Detail Desain

Tampak Atas
Tampak Depan

Tampak Belakang

Tampak Samping

x
4.3 Detail Manufacture
Untuk alat, bahan dan cara perakitan “Sensor Otomatis Pemadam Listrik
Saat Banjir” ini, terdapat pada table dibawah 4.3.

Resistor
Keterangan Dalam Pengujian Sensor Otomatis Pemadam Listrik, MCB diganti dengan
lampu LED sebagai output, dan relay yang berfungsi untuk mengendalikan
dan mengalirkan listrik, diganti dengan resistor yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik
Kabel USB Laptop

Peralatan
yang
dibutuhkan

xi
Tabel 4.3 Bahan dan Peralatan yang dibutuhkan

Tabel 4.4 Perakitan


Cara merakit

Hubungkan Sensor Lalu hubungkan gnd di Setelah itu pasang 3 LED, kemudian, hubungkan
Ultrasonic dengan sensor ke gnd di dan setiap kutub positif masing masing kabel
Breadboard Arduino, vcc di sensor dipasang resistor, dan jumper ke tiap
dihubungkan ke 5 V setiap kutub negative resistor, lalu
diarduino, trigpin di dihubungkan dengan dihubungkan ke slot
sensor dihubungkan ke kabel jumper, lalu 4, 5, dan 6 diarduino
slot 2 di Arduino, dan dihubungkan ke gnd
echopin di hubungkan
ke slot 3 arduino

Pasang buzzer di Selanjutnya pasang


breadboard, dimana float sensor di
kutub positif dari breadboard, dimana
buzzer dihubungkan kutub positif dari
ke slot 9 diarduino, sensor float
dihubungkan ke slot Setelah air mencapai
dan kutub ketinggian yang
negatifnya 13 diarduino, dan
kutub negatifnya ditentukan, maka
dihubungkan ke sensor ultrasonic akan
gnd dihubungkan ke gnd
menghidupkan lampu
dan buzzer, saat air
kemudian, masukkan menyentuh sensor
script code diatas ke float, maka ketiga
dalam Arduino uno lampu LED akan
nyala secara bersama

xii
BAB V
EVALUASI KINERJA
Tabel 5.1 Evaluasi Kinerja

No. Uraian Cara Evaluasi dan Keterangan


keputusan
1. Evaluasi Seluruh Setelah melakukan perakitan
bagian/subsistem Komponen harus desain “Sensor Otomatis
saling terhubung Pemadam Listrik Saat Banjir”,
dan membentuk sensor ini dapat saling terhubung
satu kesatuan dalam bentuk satu kesatuan
2. Evaluasi Sistem Desain “Sensor Setelah melakukan perakitan
Keseluruhan Otomatis desain “Sensor Otomatis
Pemadam Listrik Pemadam Listrik Saat Banjir”,
Saat Banjir” sensor ini dapat bekerja dengan
harus dapat baik sesuai dengan kemampuan
bekerja sesuai sensor ini, dimana Setelah air
konsep mencapai ketinggian yang
ditentukan, maka sensor
ultrasonic akan menghidupkan
lampu dan buzzer, saat air
menyentuh sensor float, maka
ketiga lampu LED akan nyala
secara Bersama
3. Pengambilan Pengaplikasian Dari hasil pengujian, dapat
keputusan “Sensor Otomatis disimpulkan bahwa pembuatan
Pemadam Listrik dari sensor ini berhasil, dimana
Saat Banjir” seluruh komponen saling
terhubung dan membentuk satu
kesatuan, serta penggunaan dari
sensor float dan sensor
ultrasonic sebagai input, buzzer
dan LED sebagai output dapat
bekerja sesuai konsep desain

xiii
BAB VI
PELAJARAN YANG DIDAPAT

 Dari pengujian menggunakan air biasa, sensor ultrasonic bisa mendeteksi dengan
akurat ketinggian permukaan air, dan jika air berada diketinggian rendah, sensor
akan menyalakan LED ke 1, jika air berada diketinggian medium, sensor akan
meyalakan LED ke 2 dan membunyikan buzzer dengan tingkat volume yang
kecil. Jika ketinggian air sudah mencapai level high, lampu LED ke 3 akan
menyala dan buzzer akan berbunyi dengan tingkat volume yang besar.
 Dari pengujian menggunakan air biasa/bersifat menghantar listrik, sensor float
bisa mendeteksi dengan akurat ketinggian permukaan air, dan jika air mengenai
sensor float ini, maka sensor akan memadamkan listrik secara otomatis sampai
ketinggian air surut Kembali.
 Mikrokontroller yang digunakan untuk membuat desain “Sensor Otomatis
Pemadam Listrik Saat Banjir” menggunakan Arduino Uno, dan aplikasi untuk
memprogram desain ini menggunakan Arduino IDE.
 Model hasil rancangan ini masih perlu disempurnakan sebelum bisa digunakan
sebagai salah satu alternatif sistem pencegah hubung pendek listrik diakibatkan
naiknya permukaan air ketika terjadi banjir.

xiv

Anda mungkin juga menyukai