Anda di halaman 1dari 36

BUKU DESAIN TEKNIK

LAMPU OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DENGAN


SENSOR LDR

Nama: M Hafiz Rinaldi


NIM: 2004111010025

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK, UNIVESITAS SYUAH KUALA
2020
THE DESIGN PROCESS FLOWCHART

Aturan buku desain


1. Tuliskan nomor setiap halaman dan tanggal mencatat.
2. Jangan pernah merobek halaman.
3. Tidak boleh ada halaman kosong di antara halaman yang digunakan.
Gambar garis miring melalui halaman kosong semacam itu.
4. Cantumkan semua data, deskripsi, sketsa, perhitungan, catatan, dan lain
sebagainya.
5. Letakkan indeks di halaman pertama.
6. Tulis semuanya dalam waktu nyata; yaitu, jangan menyalin dari sobekan
kertas untuk kepentingan kerapian.
7. Tulis dengan menggunakan tinta.
8. Jangan gunakan Wite-Out® atau Liquid Paper®; coret saja.
9. Tempelkan semua keluaran/output dari komputer seperti bagan, grafik,
dan foto.
10.Tulislah dengan rapi dan jelas, anda siapkan untuk orang lain akan
membacanya.
11.Dokumentasikan rapat tim dengan mencatat tanggal, hasil diskusi, dan
tugas yang diberikan.

RUJUKAN UTAMA: Philip Kosky, Robert Balmer, William Keat, George Wise, Exploring
Engineering An Introduction to Engineering and Design Third Edition (3rd), Academic Press is an
imprint of Elsevier, 2013
INDEX BUKU DESAIN

NO. ISTILAH - ISTILAH TERDAPAT PADA HALAMAN


1. Define the problem.

Latar belakang
permasalahan Lampu adalah alat penerangan yang sangat banyak di
gunakan oleh manusia. Kebanyakan lampu menggunakan
listrik, orang sering kali lupa untuk mematikan lampu di
saat siang hari atau di saat cahaya alami mencukupi untuk
menerangi ruangan hal ini bisa menyebabkan penggunaan
listrik yang tidak di perlukan yang bisa menyebabkan
keborosan dan juga menaikkan tagihan listrik. oleh sebab
itu saya ingin merancang sebuah alat yang dapat mengatasi
masalah di atas yang bisa mengontrol penggunaan lampu
secara otomatis.

Pentingnya permasalahan

Permasalahannya perlu diselesaikan karena jika kita


menggunakan lampu atau lupa mematikan lampu pada
siang hari itu bisa menyebabkan penggunaan listrik yang
tidak di perlukan pada lampu sehingga bisa menaikkan
tagihan listrik yang tidak relevan dengan penggunaan
listrik.

Kebutuhan (need) - alat harus mengontrol lampu dengan sensor LDR


- bisa bekerja secara otomatis dan berbasis adruino
- alat bisa mematikan lampu di saat intensitas cahaya tinggi
- alat bisa menghidupkan lampu di saat intensitas cahaya
rendah
- power supply harus bisa di dapatkan dari komputer
melalui USB

DEFINISI PERMASALAHAN

Desian alat berbasis arduino untuk mengontrol lampu otomatis sesuai dengan intensitas
cahaya dengan sensor LDR

TUJUAN YANG AKAN DICAPAI

Tujuan yang akan di capai adalah setelah pemasangan alat ini lampu di harapkan bisa
bekerja secara otomatis, hidup di saat gelap dan mati di saat terang dan Bisa Menghasilkan
prototipe yang sesuai dengan konsep yang telah di dapatkan Serta mengetahui tingkat
kinerja prototipe
List of Specification

NO CATEGORIES PENJELASAN
- D-harus bisa bekerja secara otomatis
- D-alat harus bisa menggunakan sumber daya alternatif
1. Performance seperti baterai
- D-alat harus bisa mengontrol lebih dari satu lampu
- D-alat harus bisa bekerja secara terbalik
-D-total sensor LDR harus 1 unit
2. Geometry
-D-seluruh alat harus satu kesatuan
- D-material utama dari alat harus bisa tahan terhadap
3. Materials
tegangan listrik(komponen elektronik)
- D-alat harus bisa mendapatkan energi dari laptop melalui
USB
4. Energy - D-alat harus bisa mendapatkan energi melalui baterai
- D-alat harus bisa mendapatkan energi dari outlet listrik
terdekat
- D-alat harus bisa di rancang dan di produksi dalam
5. Time
waktu kurang dari dua bulan
- D-alat harus berharga kurang dari 1 juta rupiah
6. Cost
- W- alat harus berharga kurang dari 500 ribu rupiah
- D-alat harus bisa di buat dari komponen-komponen yang
7. Manufacture tersedia pada toko mesin/komponen elektronik
- D-alat harus bisa dibuat dengan keterampilan sendiri
8. Standards - D-alat harus mengikuti regulasi setempat
9. Safety - D-alat harus melewati tinjauan keamanan
- D-alat harus portabel
10. Transport - D-alat harus bisa di bawa dengan tangan atau alat bantu
yang bisa di bawa oleh satu orang
Ergonomics - D-alat harus dibuat agar tidak mengganggu pandangan
11. (serasi dengan pengguna (warna sesuai dengan tempat)
pengguna) - D-ukuran alat harus tidak terlalu besar
2. Generate alternative solutions.

Brainstorming

NO USULAN SOLUSI KETERANGAN

Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang sensor LDR berfungsi mendeteksi
1.
berbasis Arduino Uno dengan sensor LDR intensitas cahaya pada ruangan.

Rancang sensor lampu berbasis Arduino Mega Sensor termal berfungsi untuk
pada ruangan menggunakan suhu pada tubuh mendeteksi panas atau panas
2.
manusia tubuh seseorang.

Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang Hanya lampu pada ruangan publik
3. berbasis Arduino Nano pada ruangan yang yang akan di otomatiskan.
bersifat publik (Lobby, hall, tempat parkir dll.)
SKETSA

Concepts
Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3
Function
Membaca data
(alat penerima
inputan)

Sensor LDR Sensor Termal Sensor LDR


Lampu
indikator

LED 1 unit LED 1 unit LED 1 unit


Mesin Adruino Uno Adruino Mega Adruino Nano
Komputasi

Alternatif Konsep 1 Alternatif Konsep 2 Alternatif Konsep 3


Rancang alat pengontrol Rancang sensor lampu Rancang alat pengontrol
lampu otomatis yang berbasis Arduino Mega pada lampu otomatis yang
berbasis Arduino Uno ruangan menggunakan suhu berbasis Arduino Nano pada
dengan sensor LDR pada tubuh manusia ruangan yang bersifat publik
(Lobby, hall, tempat parkir
dll.)
3. Evaluate and select a solution.

ANALYSIS
Cahaya adalah energi yang berbentuk gelombang yang memiliki panjang
gelombang antara 380 -750 nm. Sensor LDR menggunakan intensitas cahaya untuk
mengatur tingkat resistansinya, Jika resistansi LDR semakin besar maka tegangan output
dari LDR akan semakin rendah dan jika resistansi LDR semakin rendah makan tegangan
output akan semakin besar. Untuk menghitung besar tegangan output dari LDR bisa
menggunakan rumus berikut:

Ket :
Vout : Tegangan Output
Vin : Tegangan Input
R2 : Hambatan luar
R(LDR) : Hambatan LDR

Berikut beberapa analisis perhitungan hubungan tingkat hambatan dan besar output LDR:
 Jika hambatan sebesar 10 ohm, lux > 46, dan Vin = +5 V, dan R2 = 221 Ohm.
R2
Vout =Vin
RLDR+ R 2
221
Vout =5
10+221
Vout =4.7 V
 Jika hambatan sebesar 1000 ohm, lux < 46, dan Vin = +5 V, dan R2 = 221 Ohm.
R2
Vout =Vin
RLDR+ R 2
221
Vout =5
1000+221
Vout=0.9 V

EXPERIMENTS
Experiment 1 : Alat di tes di saat intensitas cahaya rendah, hasilnya lampu menyala.

Gambar 4.2 Pengujian Prototipe Di Cahaya Gelap

Experiment 2 : alat di tes di saat intensitas cahaya tinggi, hasilnya lampu tidak
menyala.

Gambar 4.3 Pengujian Prototipe Di Cahaya Terang


MODELS
Model dibuat secara 3D dengan software Skecth Up. Terdapat enam komponen
utama pada model yaitu, 1 Lampu LED, 5 kabel jumper, 1 Arduino UNO, 1 sensor LDR,
1 Breadboard 830, dan 1 Resisitor 221 Ohm.

Gambar 4.4 Model Dari Prototipe

Matriks Keputusan

Bobot
Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3
Kriteria
evaluasi wt Val1 Wt x Val2 Wt x Val3 Wt x
Val1 Val2 Val3
Mudah di 0.4 9 0.4 x 9 5 0.4 x 5 5 0.4 x 5
buat
Mudah di 0.3 9 0.3 x 9 9 0.3 x 9 10 0.3 x 10
pindahkan
Harus 0.3 8 0.3 x 8 8 0.3 x 8 9 0.3 x 9
portabel
Total 1.0 8.7 7.1 7.7

Kesimpulan:

Kesimpulannya adalah dilihat dari evaluasi desain didapat bahwa konsep 1 memiliki nilai
poin terbesar berarti konsep 1 adalah konsep yang terbaik karena mudah dibawa, mudah di
pindahkan, dan portabel (semua poinnya hampir seimbang) karena pada konsep 1 komponen
yang di gunakan hanya adruino Uno , sensor LDR , breadboard ,kabel penyambung, dan
lampu indikator LED Yang mudah di rakit karena komponennya yang simpel dan mudah di
dapat serta mudah dipindahkan karena ukurannya yang tidak terlalu besar serta bisa di buat
dalam bentuk portabel.

Sepuluh judul tulisan dari internet:

1. Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia.


2. Pembuatan Prototipe Lampu Otomatis Untuk Penghematan Energi Berbasis Arduino Uno
Di Departemen Fisika Fmipa Ipb.
3. Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan
VB. Net dan Arduino.
4. Perancangan Prototype Lampu Otomatis Berbasis Sensor Pir Dan Mikrokontroler
Arduino Uno.
5. Perancangan dan Pembuatan Sistem Penyalaan Lampu Otomatis Dalam Ruangan
Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya.
6. Perancangan Pengendali Lampu Rumah Otomatis Berbasis Arduino Nano.
7. Perancangan Sistem Kendali Otomatis Lampu Penerangan pada Rumah Tinggal untuk
Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Listrik.
8. Desain dan Implementasi Smart Home System Pengendali Lampu Rumah berbasis
Arduino Mega.
9. Sistem Pengendali Lampu Ruangan Secara Otomatis Menggunakan Pc Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno.
10. Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor (Ldr) Pada Mikrokontroler Arduino
Uno.
4. Detail the design.

Komponen 1 Komponen 2 Komponen 3 Komponen 4

Lampu LED merah Kabel jumper Breadboard 830 Resisitor 221

Komponen 5 Komponen 6 Komponen 7 Komponen 8

NONE NONE

Arduino UNO Sensor LDR


Detail Desain

Tampak depan Tampak isometrik Tampak belakang

Tampak kanan Tampak atas Tampak kiri


Kesimpulan:

Kesimpulan yang didapat dari desain yang terpilih adalah, desain memiliki beberapa
keunggulan yaitu, desain mudah dibuat dan komponennya murah, desain juga di buat secara
portabel sehingga mudah untuk di pindah-pindahkan , dan desain juga di buat secara modular
yang memudahkan ketika ada suatu komponen yang rusak maka alat tidak perlu di bongkar
secara menyeluruh.

Sepuluh judul tulisan dari internet:

1. Kajian Format dan Isi Desain Rinci.


2. Desain Rinci Irradiator Gamma Kapasitas 200 Kci Untuk Irradiasi Lateks.
3. Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan
VB. Net dan Arduino.
4. Perancangan Prototype Lampu Otomatis Berbasis Sensor Pir Dan Mikrokontroler
Arduino Uno.
5. Perancangan dan Pembuatan Sistem Penyalaan Lampu Otomatis Dalam Ruangan
Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya.
6. Perancangan Pengendali Lampu Rumah Otomatis Berbasis Arduino Nano.
7. Automatic Brightness Control using LDR Sensors.
8. Optimal light power consumption using LDR sensor.
9. Desain Rinci Perekayasaan Perangkat Loading-Unloading Isotop Brakiterapi Untuk
Penyembuhan Kanker Servik.
10. Pengaruh Sensor Ldr Terhadap Pengontrolan Lampu.
5. Defend the design.

No Judul Slide Jumlah Slide


Slide

1. Title 1

2. Outline of 1
presentation

3. Problem definition 1 1
4. Important design 1
requirements

5. Alternative concepts 2
not selected

6. Final concept 1–2

6.1 Describe main


features
6.2 Explain why you
selected it

7. Detailed design 2

7.1 Show main


drawings

 Explain how the


design works

 Explain how you


will construct it
7.2 Zero in on special 1–2
features with close-
up views

7.3 Present results of 1–2


analyses,
experiments, and
models

8. Summary 1

 Summarize
strengths of the
design

 Quantify
performance
expectations (e.g.,
top speed)

 Describe strategy
at the final
competition

Total slides 12–15


Kesimpulan:

Kesimpulan yang didapat dari desain yang terpilih adalah, desain memiliki beberapa
keunggulan yaitu, desain mudah dibuat dan komponennya murah, desain juga di buat secara
portabel sehingga mudah untuk di pindah-pindahkan , dan desain juga di buat secara modular
yang memudahkan ketika ada suatu komponen yang rusak maka alat tidak perlu di bongkar
secara menyeluruh.

Sepuluh judul tulisan dari internet:

11. Kajian Format dan Isi Desain Rinci.


12. Desain Rinci Irradiator Gamma Kapasitas 200 Kci Untuk Irradiasi Lateks.
13. Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan
VB. Net dan Arduino.
14. Perancangan Prototype Lampu Otomatis Berbasis Sensor Pir Dan Mikrokontroler
Arduino Uno.
15. Perancangan dan Pembuatan Sistem Penyalaan Lampu Otomatis Dalam Ruangan
Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya.
16. Perancangan Pengendali Lampu Rumah Otomatis Berbasis Arduino Nano.
17. Automatic Brightness Control using LDR Sensors.
18. Optimal light power consumption using LDR sensor.
19. Desain Rinci Perekayasaan Perangkat Loading-Unloading Isotop Brakiterapi Untuk
Penyembuhan Kanker Servik
20. Pengaruh Sensor Ldr Terhadap Pengontrolan Lampu
6. Manufacture and test.

N Uraian Gambar
o
1.

Lampu LED Kabel jumper Breadboard 830


Bahan yg dibutuhkan

Resistor 221 Arduino UNO Sensor LDR


2.

Peralatan yang
dibutuhkan

Kabel USB type A to type USB


type B Laptop

N Cara merakit Keterangan


o
1.

Pasang lampu LED ke pin (+) pada


Breadboard

2.

Pasang Resistor 220 Ohm ke pin (+) pada


Breadboard dan kaki 1 resistor harus sejajar
dengan kaki 2 LED

3.

Hubungkan pin GND Arduino ke pin (+)


pada Breadboard dan sejajar kaki 1 LED
4.

Hubungkan pin 9 Arduino ke pin (+) pada


Breadboard dan sejajar kaki 2 resistor 220
Ohm

5.

Pasang sensor LDR, Hubungkan pin 5V


Arduino ke pin 5V LDR

6.

Hubungkan pin GND Arduino ke pin GND


LDR
7.

Hubungkan pin 8 Arduino ke pin D0 LDR

7. Evaluate the performance.

No. Uraian Cara Evaluasi dan Keterangan


keputusan
1. Evaluasi terhadap sensor LDR Menggunakan Sensor LDR akan
cahaya lampu pada mendeteksi
kamera HP untuk intensitas cahaya di
mengecek kepekaan sekitarnya. Disaat
sensor LDR cahaya lampu
kamera HP menyala
maka LED akan
mati, dan sebaliknya
jika cahaya lampu
kamera HP
dimatikan maka
LED akan menyala
2. Evaluasi terhadap sistem keseluruhan Alat akan di uji coba Alat bekerja dengan
di lingkungan dalam baik jika di uji dalam
ruangan dan luar ruangan ataupun luar
ruangan ruangan. Jika
intensitas cahaya
rendah maka LED
akan menyala, dan
sebaliknya jika
intensitas cahaya
besar maka LED
akan mati
3. Pengambilan keputusan Menggunakan di Matrix keputusan
Matrix keputusan terdapat tiga poin
untuk mengambil evaluasi untuk
keputusan konsep perbandingan yaitu
desain mudah dibuat,
mudah di pindahkan,
dan harus portabel.
Konsep dengan nilai
terbaik akan dipilih

8. Prepare the final design report.

No
Organization Pages
Jumlah Halaman
Link dokumen (atau paste, halaman tersebut)
i

Title and authors

LAPORAN DESAIN

LAMPU OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DENGAN


SENSOR LDR

Penulis :

M Hafiz Rinaldi

2004111010039
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK, UNIVESITAS SYIAH KUALA

2021

ii

Table of contents (with page numbers)

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
DAFTAR KONTRIBUSI INDIVIDU UNTUK LAPORAN....................................................iii
BAB I PENDEFINISIAN MASALAH........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Permasalahan......................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PERSYARATAN DESAIN..............................................................................................2
2.1 alat harus mengontrol lampu dengan sensor LDR......................................................2
2.2 bisa bekerja secara otomatis dan berbasis Arduino....................................................2
2.3 alat bisa mematikan lampu di saat intensitas cahaya tinggi.......................................2
2.4 alat bisa menghidupkan lampu di saat intensitas cahaya rendah..............................2
2.5 Power Supply harus bisa di dapatkan dari komputer melalui USB..........................2
BAB III KONSEPTUALISASI DESAIN....................................................................................3
3.1 Konsep Alternatif............................................................................................................3
3.1.1 Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang berbasis Arduino Uno
dengan sensor LDR................................................................................................................3
3.1.1 Rancang sensor lampu berbasis Arduino Mega pada ruangan
menggunakan suhu pada tubuh manusia............................................................................3
3.1.1 Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang berbasis Arduino Nano
pada ruangan yang bersifat publik (Lobby, hall, tempat parkir dll.)...............................3
3.2 Evaluasi dari konsep alternatif......................................................................................4
3.3 Pemilihan Konsep...........................................................................................................4
BAB IV DETAIL DESAIN...........................................................................................................5
4.1 Fitur Utama Dan Cara Kerjanya..................................................................................5
4.2 Hasil Dari Analisis, Experiment , dan Model...............................................................6
4.2.1 Analisis......................................................................................................................6
4.2.2 Experiment...............................................................................................................7
4.2.3 Model........................................................................................................................7
4.3 Detail Manufaktur..........................................................................................................8
BAB V EVALUASI PERFORMA.............................................................................................11
BAB VI PELAJARAN YANG DI DAPAT...............................................................................12

iii

List of individual contributions to the report

1.

Problem definition

0.5
BAB I
PENDEFINISIAN MASALAH

1.1Latar Belakang Permasalahan

Lampu adalah alat penerangan yang sangat banyak di gunakan oleh manusia. Kebanyakan
lampu menggunakan listrik, orang sering kali lupa untuk mematikan lampu di saat siang hari
atau di saat cahaya alami mencukupi untuk menerangi ruangan hal ini bisa menyebabkan
penggunaan listrik yang tidak di perlukan yang bisa menyebabkan keborosan dan juga
menaikkan tagihan listrik. oleh sebab itu saya ingin merancang sebuah alat yang dapat
mengatasi masalah di atas yang bisa mengontrol penggunaan lampu secara otomatis.

1.2Tujuan

 Merancang alat yang bisa mengontrol lampu secara otomatis. hidup di saat gelap
dan mati di saat terang dan
 Bisa menghasilkan prototipe yang sesuai dengan konsep yang telah di dapatkan
 mengetahui tingkat kinerja prototipe.

2.

Design requirements

BAB II
PERSYARATAN DESAIN

2.1alat harus mengontrol lampu dengan sensor LDR

Sensor yang digunakan pada desain adalah sensor LDR, karena sensor LDR dapat
mendeteksi intensitas cahaya yang ada pada ruangan sehingga sangat cocok untuk
menyelesaikan masalah pada desain .

2.2bisa bekerja secara otomatis dan berbasis Arduino

Alat akan menggunakan Arduino karena mudah di dapatkan dan juga sangat mudah di
gunakan serta ukurannya yang kecil yang memudahkan untuk di pindahkan.
2.3alat bisa mematikan lampu di saat intensitas cahaya tinggi

Alat di haruskan untuk bisa mematikan lampu di saat intensitas cahaya tinggi. Dengan
sensor LDR intensitas cahaya ruangan bisa di deteksi jika intensitas cahaya lebih besar dari
46 lux maka lampu akan mati.

2.4alat bisa menghidupkan lampu di saat intensitas cahaya rendah

Alat di haruskan untuk bisa mematikan lampu di saat intensitas cahaya rendah. Dengan
sensor LDR intensitas cahaya ruangan bisa di deteksi jika intensitas cahaya kurang dari 46
lux maka lampu akan menyala.

2.5Power Supply harus bisa di dapatkan dari komputer melalui USB

Alat harus bisa menerima energi dari komputer melalui USB. Persyaratan ini di perlukan
karena pada saat pemeliharaan alat harus di hubungkan ke komputer untuk mengecek
kesalahan yang ada.

3.

Conceptual design

3.1 Alternative concepts

BAB III
KONSEPTUALISASI DESAIN

3.1Konsep Alternatif

3.1.1 Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang berbasis Arduino Uno dengan
sensor LDR
Konsep yang pertama adalah alat di rancang menggunakan Adruino UNO sebagai
mikrokontroler dan sensor LDR sebagai penerima inputan. Di konsep ini alat di buat
portabel dan rangkaiannya tidak terlalu rumit serta sensor LDR berfungsi untuk
mendeteksi intensitas cahaya pada ruangan yang berguna untuk mengotomatiskan lampu
sesuai dengan intensitas cahaya serta ruangan yang di otomatiskan adalah semua jenis
ruangan dari publik hingga privat.

3.1.1 Rancang sensor lampu berbasis Arduino Mega pada ruangan menggunakan
suhu pada tubuh manusia
Pada konsep yang kedua ini alat dirancang menggunakan Adruino Mega sebagai
mikrokontroler dan sensor termal sebagai penerima inputan. Di konsep ini alat di juga di
buat portabel tapi rangkaiannya agak terlalu banyak. Sensor termal pada konsep ini
berfungsi untuk mendeteksi panas tubuh pada ruangan yang berguna untuk
mengotomatiskan lampu sesuai dengan keadaan suhu manusia di dalam ruangan.

3.1.1 Rancang alat pengontrol lampu otomatis yang berbasis Arduino Nano pada
ruangan yang bersifat publik (Lobby, hall, tempat parkir dll.)
Pada konsep yang ketiga alat di rancang menggunakan Adruino Nano sebagai
mikrokontroler dan sensor LDR sebagai penerima inputan. Di konsep ini alat di buat
sekecil mungkin dan portabel karena menggunakan Adruino Nano yang sangat kecil.
Yang membedakan konsep ini dengan konsep yang pertama, ruangan yang di otomatiskan
hanya ruangan publik saja contohnya seperti lobi, hall, tempat parkir dll.

3.2 Evaluation of alternatives

3.2Evaluasi dari konsep alternatif

Untuk melakukan evaluasi di gunakan matriks keputusan yang berguna untuk


memutuskan konsep mana yang terbaik. Ada tiga poin keputusan yang akan di nilai yaitu
mudah di buat, mudah di pindahkan, dan harus portabel.

Tabel 3.1 Matriks Keputusan

Kriteria Bobot
Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3
evaluasi
wt Val1 Wt x Val2 Wt x Val3 Wt x
Val1 Val2 Val3
Mudah di 0.4 9 0.4 x 9 5 0.4 x 5 5 0.4 x 5
buat
Mudah di 0.3 9 0.3 x 9 9 0.3 x 9 10 0.3 x 10
pindahkan
Harus 0.3 8 0.3 x 8 8 0.3 x 8 9 0.3 x 9
portable
Total 1.0 8.7 7.1 7.7

3.3 Selection of a concept

0.5

3.3Pemilihan Konsep

Dari evaluasi desain didapat bahwa konsep 1 memiliki nilai poin terbesar berarti konsep 1
adalah konsep yang terbaik karena mudah dibawa, mudah di pindahkan, dan portabel (semua
poinnya hampir seimbang) karena pada konsep 1 komponen yang di gunakan hanya Adruino
Uno , sensor LDR , Breadboard ,kabel penyambung, dan lampu indikator LED Yang mudah
di rakit karena komponennya yang simpel dan mudah di dapat serta mudah dipindahkan
karena ukurannya yang tidak terlalu besar serta juga bisa di buat dalam bentuk portabel.

4.

Detailed design

4.1 Main features and how they work

4.1Fitur Utama Dan Cara Kerjanya

Fitur utama dari alat yang di desain adalah penggunaan sensor cahaya LDR (Light
Dependent Resistor). LDR adalah suatu komponen elektronik resistor yang nilai
hambatannya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor. Nilai
hambatan pada sensor LDR sangat tergantung pada intensitas cahaya, semakin besar
intensitas cahaya maka nilai hambatan pada LDR akan semakin kecil. Sebaliknya jika
intensitas cahaya semakin kecil maka nilai hambatan akan membesar, oleh sebab itu arus
listrik bisa di kontrol dengan sensor ini.

LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai rangkaian elektronika
fungsinya sama seperti saklar otomatis di mana jika intensitas cahaya besar maka arus listrik
akan mengalir (ON) dan sebaliknya jika intensitas cahaya rendah maka arus listrik akan
terhambat (OFF). LDR sering juga digunakan sebagai sensor lampu penerangan jalan
otomatis, lampu kamar tidur, dan sutter kamera otomatis.
Cara kerja LDR tidak jauh berbeda dengan variabel resistor pada umumnya. LDR dapat
di pasang pada rangkaian elektronika dan dapat menghambat dan mengalirkan aliran listrik
berdasarkan intensitas cahaya. Semakin banyak intensitas cahaya yang mengenai LDR maka
nilai hambatannya akan menurun, dan sebaliknya jika semakin sedikit intensitas cahaya yang
mengenai LDR maka nilai hambatannya semakin besar.

Gambar 4.1 Simbol dan Bentuk LDR

4.2 Results of analysis, experiments, and models

4.2Hasil Dari Analisis, Experiment , dan Model

4.2.1 Analisis

Cahaya adalah energi yang berbentuk gelombang yang memiliki panjang


gelombang antara 380 -750 nm. Sensor LDR menggunakan intensitas cahaya untuk
mengatur tingkat resistansinya, Jika resistansi LDR semakin besar maka tegangan output
dari LDR akan semakin rendah dan jika resistansi LDR semakin rendah makan tegangan
output akan semakin besar. Untuk menghitung besar tegangan output dari LDR bisa
menggunakan rumus berikut:
Ket :
Vout : Tegangan Output
Vin : Tegangan Input
R2 : Hambatan luar
R(LDR) : Hambatan LDR

Berikut beberapa analisis perhitungan hubungan tingkat hambatan dan besar output LDR:

 Jika hambatan sebesar 10 ohm, lux > 46, dan Vin = +5 V, dan R2 = 221 Ohm.
R2
Vout =Vin
RLDR+ R 2

221
Vout =5
10+221

Vout =4.7 V

 Jika hambatan sebesar 1000 ohm, lux < 46, dan Vin = +5 V, dan R2 = 221 Ohm.
R2
Vout =Vin
RLDR+ R 2

221
Vout =5
1000+221

Vout =0.9 V

4.3 Manufacturing details

1
4.3 Detail Manufaktur
Tabel 4.1 bahan yang di butuhkan

N Uraian Gambar
o
1.

Lampu LED Kabel jumper Breadboard 830


Bahan yg dibutuhkan

Resistor 221 Arduino UNO Sensor LDR


2.

Peralatan yang
dibutuhkan

Kabel USB type A to type USB


type B Laptop

Tabel 4.2 cara merakit prototipe

N Cara merakit Keterangan


o
1.

Pasang lampu LED ke pin (+) pada


Breadboard

2.

Pasang Resistor 220 Ohm ke pin (+) pada


Breadboard dan kaki 1 resistor harus sejajar
dengan kaki 2 LED

3.

Hubungkan pin GND Arduino ke pin (+)


pada Breadboard dan sejajar kaki 1 LED
4.

Hubungkan pin 9 Arduino ke pin (+) pada


Breadboard dan sejajar kaki 2 resistor 220
Ohm

5.

Pasang sensor LDR, Hubungkan pin 5V


Arduino ke pin 5V LDR

6.

Hubungkan pin GND Arduino ke pin GND


LDR
7.

Hubungkan pin 8 Arduino ke pin D0 LDR

5.

Performance evaluation

BAB V
EVALUASI PERFORMA

Tabel 5.1 evaluasi performa

No. Uraian Cara Evaluasi dan Keterangan


keputusan
1. Evaluasi terhadap Menggunakan Sensor LDR
sensor LDR cahaya lampu akan mendeteksi
pada kamera HP intensitas cahaya
untuk mengecek di sekitarnya.
kepekaan sensor Disaat cahaya
LDR lampu kamera
HP menyala
maka LED akan
mati, dan
sebaliknya jika
cahaya lampu
kamera HP
dimatikan maka
LED akan
menyala
2. Evaluasi terhadap Alat akan di uji Alat bekerja
sistem keseluruhan coba di dengan baik jika
lingkungan di uji dalam
dalam ruangan ruangan ataupun
dan luar ruangan luar ruangan.
Jika intensitas
cahaya rendah
maka LED akan
menyala, dan
sebaliknya jika
intensitas cahaya
besar maka LED
akan mati
3. Pengambilan keputusan Menggunakan di Matrix
Matrix keputusan
keputusan untuk terdapat tiga
mengambil poin evaluasi
keputusan untuk
konsep desain perbandingan
yaitu mudah
dibuat, mudah di
pindahkan, dan
harus portabel.
Konsep dengan
nilai terbaik
akan dipilih

6.

Lessons learned

1–2

BAB VI
PELAJARAN YANG DI DAPAT

 Hasil yang didapat dari pengujian lampu akan mati ketika intensitas cahaya yang
mengenai sensor LDR tinggi, dan sebaliknya jika intensitas cahaya yang mengenai
sensor LDR rendah maka lampu akan hidup.
 Hasil yang didapat dengan penggunaan mikrokontroler Arduino UNO alat sangat
mudah di rancang bisa di simpulkan Arduino UNO sangat bermanfaat dalam
membuat alat-alat otomasi karena penggunaannya yang simpel dan mudah di
dapatkan. Untuk memprogram Arduino UNO hanya memerlukan software Arduino
IDE.

Total Halaman

15–16

Anda mungkin juga menyukai