Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Maulida Akmaliah

NPM : 1118123

Kelas : Keperawatan 3C

Tugas : Keperawatan Kritis 1

Dosen : Istianah, S.Kep., Ners, M.Kep.

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL ( CVP )

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengukuran tekanan vena sentral,
mahasiswa mampu melakukan prosedur pengukuran vena sentral.
2. Deskripsi
Melakukan pengukuran tekanan vena sentral melalui kateter CVP yang dimasukkan ke
dalam vena besar dengan metoda perkutan/metoda vena seksi.
3. Tujuan
Pengukuran CVP dilakukan untuk menilai tingkat kegagalan sirkulasi disertai gambaran
klinis pasien untuk menentukan besarnya tekanan di dalam atrium kanan dan vena-vena
sentral, sebagai pedoman dalam melakukan jumlah cairan yang dibutuhkan oleh pasien
gawat.
4. Indikasi
Pengukuran CVP dapat digunakan untuk mengkaji
1) Terapi penggantian volume
2) Gagal jantung kanan ( gagal ventrikel kiri akut akhirnya meningkatkan CVP,
tetapi edema paru sudah terjadi )
3) Respon terhadap obat vasoaktif intravena (IV)
5. Konsep yang Mendasari
Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan di dalam atrium kanan atau vena-
vena besar dalam rongga toraks. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter
volume darah, keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskuler. Tekanan vena
sentral dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan
lokal. Lokasi vena untuk CVP adalah vena subklavia, vena jugularis eksterna atau interna
dan vena basilica media. Prosedur ini dilakukan dengan tujuan sebagai pedoman untuk
penggantian cairan pada klien dengan kondisi penyakit yang serius, memperkirakan
kekurangan volume darah, menentukan tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral,
dan mengevaluasi kegagalan sirkulasi. Tekanan vena sentral diukur bedasarkan tingginya
kolom air pada manometer dengan pasien dalam posisi terlentang dan kepala ditinggikan
sampai 45 derajat. Posisi pasien pada saat pemeriksaan tekanan vena sentral dapat dilihat
pada gambar berikut ini :

Gambar posisi pasien pada saat pengukuran tekanan vena sentral

Interpretasi Hasil

Tekanan vena sentral diukur dalam sentimeter air atau air raksa. Tekanan
normal dalam atrium kanan kurang dari 8 cmH2O, dan tekanan dalam vena kava
kurang lebih 5 – 8 cmH2O (Hudak and Gallo, 2008). Kecenderungan naik atau
turunya CVP harus dikombinasikan dengan pengkajian klinis pada pasien
sehingga dapat menentukan interpretasi yang tepat. Kadang-kadang pemberian
cairan disesuaikan dengan CVP pasien dan haluaran urin. Selama haluaran urin
adekuat dan CVP tidak berubah secara bermakna,ini menandakan bahwa jantung
dapat menampung jumlah cairan yang diberikan. Jika CVP mulai tinggi dan
haluaran urin turun, ini menandakan penurunan curah jantung, beban kerja
sirkulasi harus diperhatikan dan divalidasi dengan gambaran simtomatologi klinis
lain. Beberapa situasi secara umum menghasilkan peninggian CVP.Ini meliputi
gagal jantung kongestif, bila jantung tidak lagi secara efektif mengatasi aliran
balik vena, tamponade janung, status vasokonstriktif, atau status peningkatan
volume darah seperti transfusi berlebihan atau kelebihan hidrasi. CVP yang
rendah biasanya menyertai status hipovolemik yang berhubungan dengan
kehilngan darah atau cairan atau induksi obat vasodilatasi. Peningkatan kecepatan
pemberian cairan atau penggantian kehilangan darah ditandai oleh situasi ini.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat muncul pada pasien dengan jalur sentral adalah :

1) Infeksi
Infeksi dapat terjadi didalam kateter atau disekitar sisi pemasangan dan
didiagnosis serta dikuatkan oleh kultur darah. Penggantian kateter dan
selang yang sering, sesuai dengan kebijakan rumah sakit merupakan
tindakan pencegahan primer.
2) Thrombosis
Trombosis dapat bervariasi dalam ukurannya.Thrombosis minor dapat
dibilas tanpa sisa, kecuali thrombus tidak dapat dibilas.Pasien dapat
mengalami edema pada tangan yang paling dekat dengan sisi kateter,
berbagai derajat nyeri leher dan distensi vena jugular.
3) Emboli udara Emboli udara terjdi sebagai akibat masuknya udara pada
sistem dan berjalan ke ventrikel kanan melalui vena kava.Penurunan curah
jantung mungkin merupakan indikator awal dari masalah ini.Jika masalah
ini dicurigai, perawat harus membalikan pasien ke sisi kiri pada posisi
trendelenburg. Ini akan menyebabkan udara naik ke dinding ventrikel
kanan dan memperbaiki aliran darah. Oksigen harus diberikan pada pasien
kecuali dikontraindikasikan.
4) Perpindahan jalur
6. Alat yang dibutuhkan
1) Set infus dan cairan yang akan dipakai
2) Triway
3) Standar infus
4) Manometer
5) Plester
6) Garisan carpenter (waterpass)
7. Standar Operasional Prosedur
Persiapan
1) Mencuci tangan
2) Mempersiapkan alat-alat : Set infus dan cairan yang akan dipakai, Triway,
Standar infus, Manometer, Plester, Garisan carpenter (waterpass).
3) Memberikan salam dan inform consent pada klien.
4) Menempatkan klien pada posisi datar yang diinginkan untuk mendapat titik nol.

Pelaksanaan

5) Mencuci tangan.
6) Menentukan titik nol manometer sesuai dengan tinggi atrium kanan yang
diperkirakan. Titik tersebut setinggi area intercostal keempat. Ketinggian ini tepat
pada garis midaksila pasien dan dapat ditentukan dengan pengukuran sekitar 5 cm
di bawah sternum.
7) Memutar triway sehingga cairan infus mengalir ke dalam manometer sampai
batas 20 – 25 cmH2O.
8) Memutar triway sehingga cairan dalam manometer mengalir ke arah/ke dalam
pembuluh darah klien.
9) Mengamati fluktuasi cairan yang terdapat dalam manometer.
10) Menentukan besar tekanan vena sentral dimana cairan bergerak stabil. Ini adalah
tekanan vena sentral.
11) Mengembalikan klien ke posisi semula.

Evaluasi

12) Evaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah tindakan.

Dokumentasi

13) Catat hasil pemeriksaan.


14) Catat respon klien selama dilakukan pemeriksaan.
15) Catat nama pemeriksaan serta waktu pemeriksaan.
8. Format Penilaian : Observasi

FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA


SENTRAL (CVP)

NO Prosedur Skor
.
1. Persiapan 0 1 2
1. Mencuci tangan
2. Mempersiapkan alat-alat : Set infus dan cairan yang
akan dipakai, Triway, Standar infus, Manometer,
Plester, Garisan carpenter (waterpass).
3. Memberikan salam dan inform consent pada klien.
4. Menempatkan klien pada posisi datar yang
diinginkan untuk mendapat titik nol.
2. Persiapan
5. Mencuci tangan.
6. Menentukan titik nol manometer sesuai dengan
tinggi atrium kanan yang diperkirakan. Titik tersebut
setinggi area intercostal keempat. Ketinggian ini tepat
pada garis midaksila pasien dan dapat ditentukan
dengan pengukuran sekitar 5 cm di bawah sternum.
7. Memutar triway sehingga cairan infus mengalir ke
dalam manometer sampai batas 20 – 25 cmH2O.
8. Memutar triway sehingga cairan dalam manometer
mengalir ke arah/ke dalam pembuluh darah klien.
9. Mengamati fluktuasi cairan yang terdapat dalam
manometer.
10. Menentukan besar tekanan vena sentral dimana
cairan bergerak stabil. Ini adalah tekanan vena sentral.
11. Mengembalikan klien ke posisi semula.
3. Evaluasi
12. Evaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah
tindakan.
4. Dokumentasi
13. Catat hasil pemeriksaan.
14. Catat respon klien selama dilakukan pemeriksaan.
15. Catat nama pemeriksaan serta waktu pemeriksaan.
Keterangan :
Nilai 0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak optimal
2 : dilakukan dengan optimal

Anda mungkin juga menyukai