GEOMETRIK JALAN
PARAMETER PERANCANGAN
GEOMETRIK JALAN
Outline dari Tatap Muka ini
Pendahuluan • Pendahuluan
• Kendaraan Rencana (Design Vehicle)
• Kecepatan Rencana (Design Speed)
• Volume Lalu Lintas (Traffic Volume)
• Kapasitas Jalan dan Kinerja Lalu Lintas (Road Capacity and Traffic
Performance)
• Jarak Pandang (Sight Distance)
Referensi yang digunakan
Parameter • Design vehicles are selected motor vehicles with the weight,
Perancangan
Geometrik
dimensions, and operating characteristics used to establish
Jalan: highway design control for accommodating vehicles of designated
Kendaraan classes
Rencana • Kendaraan rencana diperlukan karena terdapatnya berbagai jenis
kendaraan yang diperkirakan akan melalui jalan yang akan
dibangun, sehingga perlu dilakukan pengelompokan.
• Setiap kategori kendaraan rencana mempunyai ukuran standar,
yang merupakan ukuran maksimum dari kelompoknya.
Kendaraan Rencana
dalam Tatacara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
0.3
0.2
2.6
2.0
2.1
1.7
0.3
0.2
Kendaraan Kecil Kendaraan Sedang
21.0
0.3
2.6
2.0
0.3
Kendaraan Besar
* Depan
** Belakang
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Kendaraan
Rencana
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Kendaraan
Rencana
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Kendaraan
Rencana
Radius Manuver Kendaraan Rencana
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Kendaraan
Rencana
Karakteristik Kendaraan Rencana
• Kecepatan truk
• Datar : kecepatan truk mendekati kecepatan mobil penumpang
• Bukit : kecepatan truk di bawah kecepatan mobil penumpang, tapi
belum merangkak
• Gunung : kecepatan truk berkurang banyak sampai merangkak dengan
frekuensi yang sering
• Kondisi kemiringan melintang rata-rata:
• Diukur dari potongan melintang tegak lurus sumbu jalan
CL
Faktor yang Mempengaruhi Penetapan
Kecepatan Rencana
Parameter • Klasifikasi medan
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Kecepatan
Rencana
Parameter • Volume lalu lintas = jumlah kendaraan yang melewati satu titik
Perancangan pengamatan dalam satuan waktu tertentu
Geometrik
Jalan:
Volume Lalu • Volume lalu lintas bisa dinyatakan dalam satuan mobil penumpang
Lintas (smp) per jam, setelah volume lalu lintas per jenis kendaraan
dikalikan dengan angka ekuivalensi mobil penumpang (emp) atau
passenger car equivalent (pce).
Qsmp = Qj x empj
j
Antarkota
Perkotaan
Bebas Hambatan
Rumus Umum
i?
n?
Masa
Akhir tahun
peran-
cangan
perancangan/
Awal tahun
konstruksi
i?
n?
Masa
Akhir tahun
konstruksi
konstruksi/
Awal tahun
pelayanan/
Awal Umur
Rencana
i?
n?
Contoh timeline (menggunakan data primer)
Umur Rencana
Masa pelayanan/
Proyeksi ke masa mendatang
Akhir tahun
pelayanan/
Akhir Umur
Rencana
Tahun
pengambilan
data
i?
n?
Awal tahun
perancangan
i?
n?
Masa
Akhir tahun
peran-
cangan
perancangan/
Awal tahun
konstruksi
i?
n?
Masa
Akhir tahun
konstruksi
konstruksi/
Awal tahun
pelayanan/
Awal Umur
Rencana
i?
n?
Contoh timeline (menggunakan data sekunder)
Umur Rencana
Masa pelayanan/
Akhir tahun
pelayanan/
Akhir Umur
Rencana
Rumus Umum
F = P (1 + i)n
Tingkat Pertumbuhan Lalu Lintas
Untuk jalan dengan kelandaian khusus, mohon cek kembali dalam MKJI
C = C0 x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
Tergantung pada:
• Kelas hambatan
samping
• lebar bahu atau jarak
kereb dengan
penghalang
• Tipe jalan
Pada jalan bebas hambatan,
nilai faktor koreksi akibat
hambatan samping dianggap 1,
artinya tidak berpengaruh pada
kapasitas → tidak ada hambatan
samping
C = C0 x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
Tergantung pada ada tidaknya median dan proporsi arah lalu lintas
C = C0 x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
Parameter
Perancangan
• Dilihat dari nilai derajat kejenuhan (degree of
Geometrik
Jalan: saturation = DS)
Kinerja Lalu • DS rendah berarti kinerja lalu lintas tersebut baik dan
Lintas sebaliknya.
DS = Q/C
Q = volume lalu lintas rencana
C = kapasitas jalan
Pastikan satuan Q sudah sama dengan satuan C, sbb:
• Jalan 2/2 UD: • Jalan dengan median:
– Satuan Q : smp/jam (2 arah) – Satuan Q : smp/jam (per arah)
– Satuan C : smp/jam (2 arah) – Satuan C : smp/jam (per arah)
JARAK PANDANG
Definisi
dr db
Jarak Pandang Henti (JPH): Jarak Reaksi
Parameter • Jarak reaksi ditentukan oleh waktu reaksi, yaitu waktu untuk PIEV
Perancangan (melihat/perception, berpikir/intellection, menyadari dan timbul
Geometrik
dorongan/emotion, dan memutuskan/vollition).
Jalan:
Jarak • Besarnya waktu PIEV = 1,5 detik (menurut AASHTO dan Bina
Pandang Marga).
• Selain waktu untuk PIEV, jarak reaksi juga ditentukan oleh waktu
untuk bereaksi menginjak pedal rem = 0,5-1 detik.
• Jadi total waktu reaksi = 2,5 detik.
• Waktu PIEV ditentukan oleh: mental, usia,
kebiasaan/keterampilan, keadaan cuaca.
• Kecepatan (mph) dan jarak (feet)
dr = 1,47 x V x t
• Kecepatan (m/s) dan jarak (meter)
dr = V x t
• Kecepatan (km/jam) dan jarak (meter)
dr = 0,278 x V x t
Jarak Pandang Henti (JPH):
Jarak Pengereman
Parameter • Yaitu jarak yang diperlukan pengemudi untuk menghentikan
Perancangan kendaraannya diukur dari saat menginjak rem sampai dengan
Geometrik
kendaraan berhenti.
Jalan:
Jarak
Pandang
• W = berat kendaraan
f = koefisien gesekan memanjang
= sudut jalan terhadap arah horizontal
a = perlambatan
Jarak Pandang Henti (JPH):
Jarak Pengereman
Parameter
Perancangan V2
db =
Geometrik
2g(f G )
Jalan:
Jarak V2
db =
Pandang 254(f G )
Makrotekstur = 0.5 – 50 mm
Mikrotesktur = kurang dari 0.5 mm
– Kondisi lingkungan
– Kecepatan kendaraan
– Sistem mekanis pengereman
Jarak Pandang Henti (JPH):
Jarak Pengereman
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Jarak
Pandang
Jarak Pandang Henti (JPH)
Parameter • Jarak pandang henti sangat ditentukan oleh tinggi mata pengemudi
Perancangan terhadap tinggi rintangan pada permukaan jalan.
Geometrik
Jalan: • Berdasarkan hal tersebut, penetapan jarak pandang henti
Jarak didasarkan pada kendaraan penumpang. Hal ini karena:
Pandang – Kedudukan tinggi mata pengemudi truk/bis yang lebih besar
– Kecepatan kendaraan truk/bus yang lebih rendah.
• Jarak pandang henti minimum
Jarak Pandang Menyiap (JPM) atau
Passing Sight Distance (PSD)
Parameter • Yaitu panjang bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi suatu
Perancangan kendaraan untuk melakukan gerakan menyiap kendaraan lain yang
Geometrik
bergerak lebih lambat, dengan menggunakan lajur lawan, secara
Jalan:
aman.
Jarak
Pandang • JPM perlu diberikan pada jalan 2 lajur 2 arah tidak terbagi.
Jarak Pandang Menyiap (JPM):
Asumsi yang Digunakan
Parameter • Kendaraan yang disiap berjalan dengan kecepatan konstan
Perancangan
Geometrik
• Menjelang menyiap, kendaraan yang akan menyiap telah
Jalan: menyamakan kecepatannya dengan kendaraan yang akan disiap
Jarak dan bergerak mengikutinya.
Pandang • Bila kendaraan yang menyiap telah berada pada lajur lawan maka
pengemudi harus segera memutuskan apakah penyiapan akan
diteruskan atau tidak
• Apabila diputuskan menyiap, kendaraan yang menyiap sebaiknya
menaikkan kecepatannya minimal 15 km/jam dibandingkan dengan
kendaraan yang disiap
• Ketika kendaraan telah berada pada lajurnya kembali, harus
tersedia jarak yang cukup antara kendaraan yang menyiap dengan
kendaraan dari arah lawan.
• Kendaraan dari arah lawan diasumsikan sama dengan kecepatan
kendaraan yang menyiap
Jarak Pandang Menyiap (JPM):
Asumsi yang Digunakan
Parameter
Perancangan
Geometrik
Jalan:
Jarak
Pandang
Jarak Pandang Menyiap (JPM)
Parameter • Dp = d1 + d2 + d3 + d4
Perancangan
Geometrik
Jalan: d1 = jarak PIEV = 0,278 x t1 (V – m + 0,5 x a x t1)
Jarak t1 = 2,12 + 0,026 V
Pandang
m = perbedaan kecepatan kendaraan menyiap dan yang disiap,
min. 15 km/jam
a = percepatan rata-rata kendaraan yang menyiap
= 2,052 + 0,0036 V
d2 = jarak penyiapan = 0,278 x V x t2
t2 = 6,56 + 0,048 V
d3 = 30 – 100 m
d4 = jarak kendaraan lawan mendekat = 2/3 d2
V = kecepatan kendaraan yang menyiap
Jarak Pandang Menyiap (JPM)