Anda di halaman 1dari 28

Totok Suprawoto

ETIKA PROFESI
141905T

Petemuan 4 Etika Profesi


Profesional dan Kode Etik Profesi

Kode MK : I 41905T Revisi Terakhir :


2
 Tujuan:
Memahami mekanisme pembentukan organisasi dan , fungsi pokoknyai, kode etik
dan tanggungjawab moral profesi dibidang TI.
 Pokok Bahasan:
Profesionalisme dan Kode Etik Profesi:
a. Pembentukan organisasi profesi,
b. Fungsi pokok organisasi profesi,
c. Organisasi profesi bidang TI di Indonesia

Referensi:
1. Teguh Wahyono, 2006, Etika Komputer dan Tanggungjawab Profesional di Bidang
Teknologi Inforrmasi, Penerbit Andi, Yogyakarta
2. Charles B. Fledermann, 2006, Etika Enjiniring (edisi Indonesia), Erlangga, Jakarta
3. Iqbal D. Iskandar dan Yanti Ariyani, 2020, Etika Profesi dan Komunikasi Sistem
Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
 Hari Soetanto,2006, Information Technology, Jakarta.
 Bagio Budiardjo, 1991, Komputer dan Masyarakat,
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Mengapa harus Profesional di bidang IT ?

 Secara alamiah, IT adalah ilmu yang selalu


berkembang secara “revolusioner” (aspek hardware)
dan “evolusioner“ (aspek software).
 Konsekuensinya, maka para pelaku [profesional IT ]
dituntut untuk selalu terus mengembangkan ilmu yang
dimilikinya dengan jalan selalu mengikuti
perkembangan IT.
 Hal ini berarti bahwa seseorang yang sudah sampai
pada level “ahli” di satu bidang pada saat ini dapat saja
ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika
tidak mengikuti perkembangan yang ada saat ini.
 Ikut perkembangan atau ditinggalkan. Pilih yang mana ?
Persyaratan Profesionalisme IT
4

 Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian


dari masyarakat tekhnologi dan masyarakat ilmu
pengetahuan di abad 21.
 Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan
berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan
teori atau konsep belaka.
 Pengembangan kemampuan dari sikap profesional yang
berkesinambungan. Profesi bidang IT akan berkembang
terus menerus, sehingga para pelakunya harus selalu
pro aktif dan tidak boleh pasif.
Penyebab Tidak Profesional
Bidang IT
5

 Penyebab utamanaya adalah


a) banyak yang tidak menekuni profesinya secara total;

b) belum adanya konsep yang jelas tentang norma &

etika profesi pekerja di bidang IT; dan


c) belum ada organisasi profesional yang menangani

profesional di bidang IT.


 Profesionalisasi harus dipandang sebagai “proses” yang
terus menerus. Untuk itu, maka proses ini harus selalu
diikuti oleh pekerja di bidang IT, termasuk juga penatara,
penegakan kode etik, serifikasi, pembinaan dari
organisasi profesi dan lain-lain.
Mempersiapkan SDM IT
6

 Bidang IT tergolong bidang baru jika dibandingkan


bidang-bidang pekerjaan lainnya. Untuk mengatasi
kekuarangan SDM itu, maka harus dilakukan
pengembangan SDM dengan :
1) Program Sekolah 2000.

2) Program SMK Teknologi Informasi.

3) Program Diploma Teknologi Informasi.

4) Program Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi.

 Disamping itu juga terdapat pendidikan pengembagan IT


yang non formal seperti kursus dan program
bersertikasi. Namun, demikian untuk mengikuti sertikasi
itu dengan biaya yang cukup mahal. Oleh karena perlu
dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau.
Menjadi Profesional dengan
Sertifikasi
7

 Sertifikasi adalah merupakan salah cara untuk melakukan


standarisasi sebuah profesi, termasuk IT.
 Sertifikasi merupakan lambang dari sebuah
profesionalisme.
 Ada beberapa alasan tentang pentingnya sertifikasi untuk
profesional dibidang IT :
1) Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, maka
pekerjaan dibidang IT membutuhkan suatu expertise
(kepakaran). Penguasaan secara mendalam tersebt
dapat dibuktikan melalui sertifikasi karena untuk mampu
sertifikasi ada proses ujian yang tidak mudah dan
memnuhi standar tertentu.
2) Bahwa profesi dibidang TI, dapat dikatakan profesi
menjual jasa dan bisnis jasa dan bisnis jasa itu bersifat
kepercayaan.
Manfaat Sertifikasi
8

 Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan


melakukan sertifikasi antara lain:
1) Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja
yang lebih professional;
2) Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat
keahlian individu terhadap sebuah profesi.
3) Pengakuan dari organisasi profesi sejenis
(benchmarking) baik pada tingkat regional maupun
internasional.
4) Membuka akses lapangan pekerjaan secara
nasional, regional amupun internasional
5) Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan
sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang
diberlakukan.
Sertifikasi Berorientasi Produk
9

Jenis sertifikasi yang berkembang dewasa ini, mengarah pada dua


klasifikasi sertifikasi yaitu :
 Sertifikasi berorientasi produk

1) Sertifikasi yang dikeluarkan berkaitan dengan produk perangkat


lunak atau perangkat keras dari perusahaan tertentu seperti
Microsoft, Oracle, Cisco, dll.
2) Biayanya cukup mahal.
3) Contoh:

a) Sertifikasi microsoft : dengan label MCP (Microsoft Certified


Professional) misalnya : MCDBA (Microsoft Certified Database
Administrators), MCT (Microsoft Certified Trainers) →pelatihan
perangkat lunak.
b) Sertifikasi Oracle : OCP (Oracle Certifed Professional),
misalnya: konsep-konsep dasar SQL.
c) Sertifikasi CISCO : CCNP (Cisco Certified Networking
Professional), misal : konfigurasi switch dan router,ACL
Sertifikasi Berorientasi Profesi
10

 Sertifikasi yang berorientasi profesi


1) Lembaga : Institute for Certification of Computing Professionals.
2) Sertifikasi yang diuji kompetensinya sebagai seorang ahli
dibidang IT.
3) Contohnya:
a) CCP (Certified Computer Programmer) → merupakan

sertifikasi untuk para profesional yang bekerja sebagai


programmer.
b) CSP (Certified Systems Professional) → merupakan
sertifikasi para profesional yang bekerja dibidang analis
desain dan pengembangan sistem berbasis komputer.
Hambatan Sertifikasi
11

 Biaya Mahal: biaya yang dibutuhkan


sekitar 150 $ dan hal itupun belum tentu
lulus.
 Kemampuan yang kurang memadai
terhadap materi sertifikasi : dibutuhkan
juga pengetahuan dan juga kemampuan di
atas rata-rata di bidang IT untuk bisa
dinyatakan layak menyandang sertifikat
internasional tersebut.
12
Pembentukan Organisasi Profesi
13

 Tujuan umum sebuah profesi adalah memenuhi


tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme
tinggi sesuai bidangnya untuk dapat mencapai tingkat
kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik.
 Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, terdapat empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah
profesi, yaitu :
1) Kredibitas

2) Profesionalisme

3) Kualitas Jasa

4) Kepercayaan
Mengapa harus ada organisasi
Profesi ?
14

 Adanya organisasi profesi adalah dalam rangka untuk:


1. Kredibilitas organisasi profesi : kredibilitas dan

sistem informasi yang jelas untuk masyarakat ketahui.


2. Profesionalisme: individu yang jelas dan dapat

diidentifikasikan oleh pemakai jasa.


3. Kualitas Jasa: semua pelayanan yang diberikan

adalah yang memenuhi standar kinerja yang tinggi.


4. Kepercayaan: adanya etika profesional yang telah

dan melandasi pemberian jasa tersebut sehingga


dapat menimbulkan kepercayaan tinggi pada profesi
tersebut.
15

 Organisasi profesi adalah suatu organisasi yang


mengatur dan melakukan standarisasi kualitas,
menetapkan prinsip-prinsip profesionalisme dan
menciptakan kepercayaan atas hasil kerja profesi di
masyarakat.
 Bagian dari perkembangan sebuah profesi dalam proses
profesional untuk mengembangkan profesi ke arah
status profesional yang diakui oleh pemerintah dan
masyarakat sebagai pengguna jasa profesi tersebut.
Proses profesional yang dimaksud adalah proses evolusi
yang menggunakan pendekatan suatu organisasi dan
sistematis.
Proses Proifesionalisme
16

 Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan


pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan
profesi ke arah status profesi.
 Tiga langkah proses profesional yaitu:
1. Munculnya asosiasi informal → merupakan tempat
berkumpulnya orang-orang yang memiliki minat sama terhadap
suatu profesi atau pekerjaan tertentu.
2. Identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu →
karena memiliki kepentingan yang sama, maka komunitas
tersebut mengadopsi ilmu pengetahuan tertentu dibidangnya.
3. Para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu
Lembaga → dengan berkembang lingkup profesi yang
dijalaninya maupun perkembangan ilmu dan teknologi maka
dirasa perlu untuk memformalkan komunitas tersebut menjadi
suatu organisasi resmi yang diakui oleh pemerintah dan
masyarakat.
Organisasi-Organisasi Profesi
17

 IDI (Ikatan Dokter Indonesia)


Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme
dan aturan etika bagi profesi dokter di indonesia.
 IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme
dan aturan etika bagi profesi akuntan di indonesia.
 PII (Persatuan Insinyur Indonesia)
Organisasi profesi insinyur Indonesia yang terdiri dari
anggota-anggota yang memiliki latar belakang pendidikan
dibidang teknik seperti teknik mesin, teknik elektro, teknik
kimia dsb.
 ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia)
Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme
dan aturan etika sarjana farmasi atau apoteker di Indonesia.
 Bagaimana dengan organisasi IT di Indonesia ?
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
18

 Lima fungsi pokok dalam peningkatan profesionalisme :


1. Mengatur keanggotaan organisasi
Organisasi profesi menentukan kebijakan tentang
keanggotaan, struktur organisasi serta syarat-syarat
keanggotaan sebuah profesi.
2. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui
pengetahuannya sesuai perkembangan teknologi
1) Organisasi profesi adalah merupakan jembatan antara
perkembangan yang terjadi dimasyarakat dengan para
pelaku profesi yang menjadi anggotanya.
2) Misalnya : jika muncul suatu teknologi atau/tren baru
dimasyarakat yang berkaitan dengan profesi, anak dari
organisasi profesi akan segera mengadakan workshop,
seminar tentang hal tersebut.
19

3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya


1) Dengan pemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional maupun
internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang
tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
2) Organisasi profesi berperan dalam mengatur pelaksanaan sertifikasi

profesi bagi anggotanya, termasuk mengatur syarat-syarat sertifikasi.


4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota
1) Etika profesi adalah aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota
organisasi profesi.
2) Aturan tersebut menyakut hal-hal yang boleh dilakukan atau tidak serta
pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar etika profesi
Sanksi akan diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya
mengikat semua anggota
Organisasi Profesi IT di
Indonesia
20

 Di Indonesia sudah berdiri sebuah organisasi profesi dibidang


komputer sejak tahun 18 April 1974 yang bernama IPKIN (Ikatan
Pengguna Komputer Indonesia).
 Seiring dengan perkembangannya, IPKIN berganti nama menjadi
IPKII (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia).
 Azas : PancasilaTujuan : ikut meningkatkan pemanfaatkan dan
pengembangan teknologi komputer dan informatika di Indonesia
guna menunjang pembangunan nasional serta berperan sebagai
wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antara anggota.
 Fungsi organisasi :
1) Menyelenggarakan dan atau ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
ilmiah seperti pendidikan, latihan, seminar, diskusi yang
berhubungan dengan bidang komputer dan Informatika.
2) Mengadakan kerja sama dengan organisasi sejenis selama
maksud dan tujuan organisasi tersebut tidak bertentangan
dengan maksud dan tujuan IPKIN.
Kode Etik Profesi IT
21

 Kode artinya kumpulan sandi, buku, undang-undang


dan kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi
serta susunan prinsip hidup dalam masyarakat.
 Etik adalah moral filosofi, ajaran kesusilaan.
 Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional yang menjadi anggota dari
sebuah organisasi profesi.
 Tujuan kode etik adalah agar para pelaku profesi
dapat menjalankan tugas dan kewajiban serta
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
pemakai jasa profesi tersebut.
Prinsip Dasar Kode Etik Profesi
22

Merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku


profesional diantaranya:
 Prinsip tanggung jawab profesi : Setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan.
 Prinsip kepentingan publik : Setiap anggota berkewajiban
untuk memberikan pelayanan kepada publik, menghormati
kepercayaan publik dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme.
 Prinsip integritas : Pelaku profesi harus menjunjung nilai
tanggung jawab profesional dengan integritas tinggi untuk
memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik.
 Prinsip obyektifitas : Pelaku profesi harus
mengesampingkan kepentingan pribadi dalam menjalankan
tugasnya.
 Prinsip perilaku Profesional : Setiap anggota harus
berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik.
Kode Etik Profesi
23

 Kewajiban para pelaku profesi terhadap ilmu


pengetahuan dan tekhnologi.
 Kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat.

 Kewajiban pelaku profesi terhadap sesama pengemban

ilmiah.
 Kewajiban pelaku profesi terhadap sesama umat

manusia dan lingkungan hidup.


Dari berbagai poin dalam kode etik ilmuawan Indonesia di
atas, terlihat bahwa salah satu tujuan kode etik profesi
adalah agar pelakuprofesional itu dapat menjalankan
tugas dan kewajiban serta memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada pemakai jasa profesi tersebut.
Tanggung-Jawab Moral
24

 Titik penekanan dari profesionalisme adalah pada


penguasaan pengetahuan dan kemampuan
manajemen beserta strategi penerapannya.
 Maister berpendapat bahwa profesionalisme bukan
sekedar pengetahuan tekhnologi dan manajemen, tetapi
lebih dari merupakan sikap.
 Sikap etis di dalam penggunaan tekhnologi modern,
dalam rangka menunjang pekerjaan tertentu, diturunkan
dari prinsip dasar tanggung-jawab moral dari masing-
masing pelakunya. Pemahaman mendasar akan
tekhnologi sebagai sebuah sistem dan dampak serta
implikasi etisnya, haruslah menjadi dasar pemahman
sebelum menentukan sikap etis pengguna.
25

 Setiap orang yang menghormati diri dan profesinya, akan


bertanggung-jawab terhadap peran/profesinya. Profesional
selalu mengacu ke satu bidang penguasaan tertentu sebagai
pekerjaan utama seseorang. Profesi adalah sebuah institusi
sosial yang memiliki standar dan kode etik sendiri.
 Namun demikian, tanggungjawab profesional “tidak” dapat
memupus tanggung moral dan integritas seseorang sebagai
person. Integritas adalah suatu sifat dasar yang harus dimiliki
seseorang sebagai suatu keutuhan. Pribadinya tidak terkotak-
kotak. Konsekuen dan bersikap sama dalam berbagai
dimensi kehidupan dan bertindak selaku dirinya sendiri.
 Manusia modern memang cenderung mengkotak-kotakan
hidupnya sendiri, tetapi integritas moral menuntut seseorang
di dalam menjalankan profesinya untuk tidak main kotor dan
tidak mengkhianati teman seprofesinta. Ia tidak akan lari dari
tanggung-jawab, sekalipun tidak dikontrol.
Tiga Prinsip Tanggung-jawab
Moral
26

 Bertanggung-jawab untuk setiap kerugian jika itu


adalah konsekuensi dari sesuatu yang kita
lakukan atau jika itu terjadi dalam rangka
intervensi kita terhadap suatu proses.
 Bertanggung-jawab jika kerugian terjadi karena
ada faktor kelalaian.
 Bertanggung-jawab untuk kerugian yang timbul
jika mengetahui bahwa ada orang yang akan
melakukan sesuatu yang menimbulkan kerugian
dan hal itu lalu membiarkannya itu terjadi.
27
28

Anda mungkin juga menyukai