Anda di halaman 1dari 8

HUKUM DAGANG PERTEMUAN 5

Memilih Bentuk Badan Hukum Perusahaan


PENGELOMPOKAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN
A. Pertanggungjawaban Terbatas
• Perseroan terbatas
B. Pertanggungjawaban Tidak Terbatas
• Perusahaan perseorangan
• Firma
• CV
C. Koperasi
Dalam menentukan bentuk badan hukum perusahaan, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
1. Jenis usaha (industri, dagang, dan jasa)
2. Permodalan
3. Rencana bagi hasil
4. Tanggung jawab perusahaan
5. Risiko yang akan dihadapi
6. Prinsip pengawasan
7. Strategi pajak
Para pelaku usaha bisa memilih badan usahanya bermacam macam, ada yang berbadan hukum,
ada yang tidak berbadan hukum, ada yang merupakan usaha perseorangan, ada yang memakai
nama bersama, ada yang persekutuan perdata. Yang menjadi pertimbangan utama adalah jenis
usahanya. Apakah itu indsutri perdagangan atau jasa, itu akan mempengaruhi tentang bentuk
badan usahanya. Jika industrinya besar, tentunya akan memilih perusahaan perseroan terbatas.
Tapi sebaliknya, kalau misalkan usaha rumahan, masih usaha mikro kecil menengah, itu cukup
dengan usaha perseorangan
Pertimbangan yang kedua adalah menyangkut permodalan. Kalau modalnya kecil, cukup dengan
membentuk usaha peseorangan. Karena kalau mendirikan PT harus ada modal dasar, modal yang
disetor, atau ada modal yang ditempatkan dan minimal modal dasarnya adalah 50 juta dan lain
sebagainya. Itu ada ketentuanketentuan yang harus dipenuhi dalam Undang-Undang 40 Tahun
2007. Sedangkan kalau usaha perseorangan itu tidak memerlukan syarat-syarat tersebut.
Kemudian yang ketiga adalah bagaimana rencana share bagi hasil. Kalau misalnya tidak
bermaksud berbagi kepada yang lain, maka pilih usaha perseorangan. Tapi kalau memang
bermaksud mengembangkan usaha dan memilih bagi saham, bisa berbentuk perseoran terbatas.
Dalam perkembangan berikutnya kalau kemudian bermaksud mencari pemegang saham yang
lain bisa perseoran terbatas yang bersifat terbuka atau perseroan terbatas yang go public
Demikian pula yang menjadi pertimbangan tentang tanggung jawab perusahaan. Tanggung
jawab perusahaan itu adalah bagaimana kesiapan menjalankan perusahaan tadi itu, apakah
memang bermaksud memisahkan tanggung jawab pribadi dengan tanggung jawab perusahaan,
atau kemudian menyatukan antara perusahaan dengan tanggung jawab pribadi. Ini sangat
mempengaruhi jenis bentuk badan usaha dan pada umumnya kalau suatu usaha yang besar dan
kesiapan tanggung jawab untuk perseorangannya maka ada pemisahan tanggung jawab itu
Demikian pula tentang kesiapan resiko yang akan dihadapi karena suatu usaha tidak selamanya
mengalami keuntungan bisa jadi mengalami sebuah kerugian. Badan usaha tidak berbadan
hukum, jika usahanya mengalami kerugian maka kekayaan pribadinya akan ikut
dipertanggungjawabkan. Tapi sebaliknya kalau perusahaan mengalami pailit maka sebatas
perusahaan itu saja yang akan diperhitungkan tentang kepailitannya. Jadi itu sangat
mempengaruhi tentang bagaimana tanggung jawabnya. Demikian pula tentang prinsip
pengawasan. Prinsip pengawasan menjadi pertimbangan dalam memilih suatu bentuk usaha.
Pengawasan di sebuah perseroan terbatas sangat ditentukan oleh profesionalisme komisaris.
Sebaliknya, kalau perusahaan perseorangan mungkin pengawasan bukan sesuatu yang mendasar,
bukan sesuatu yang menjadi keharusan tetapi bisa jadi itu menjadi sebatas kebutuhan formal
karena tanggung jawabnya adalah tanggung jawab penuh.
Kemudian yang menjadi pertimbangan dalam memilih suatu bentuk badan usaha adalah strategi
tentang pembayaran pajak. Jadi saudara sekalian pajak merupakan sesuatu hal yang sangat
mempengaruhi tentang kinerja perusahaan maka suatu perusahaan harus cermat bagaimana
mengelola pajak dan kalau ada PPN, PPH, bagaimana itu dialokasikan secara khusus dan
kemudian bentuk usaha mempengaruhi tentang kualifikasi pajak tadi itu.
Jadi para mahasiswa itulah hal-hal yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih suatu bentuk
usaha. Semuanya berpengaruh terhadap pajak, pengelolaan, pengawasan, berperngaruh terhadap
permodalan, dan lain sebagainya.
Bentuk badan hukum perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu
pertanggungjawaban terbatas, pertanggungjawaban tidak terbatas, dan koperasi. Dalam
menentukan pilihan di antara ketiga kategori tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu menjadi
pertimbangan, yaitu jenis usaha, permodalan, rencana bagi hasil, tanggung jawab perusahaan,
risiko yang akan dihadapi, prinsip pengawasan, dan strategi pajak.
Dari aspek jenis usaha, entah itu bergerak dalam bidang industri, perdagangan, atau jasa, apabila
industri yang dibangun cukup besar maka pilihan terbaik adalah bentuk perseroan. Namun
apabila usaha yang dibangun adalah usaha rumahan, usaha kecil-kecilan, maka cukup dengan
bentuk usaha perseorangan.
Dari aspek permodalan, apabila modalnya kecil maka lebih cocok untuk membentuk usaha
perseorangan. Karena untuk mendirikan PT ada jumlah minimal untuk modal dasarnya sesuai
dengan UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas.
Dari aspek rencana bagi hasil, apabila keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut diniatkan
untuk dinikmati sendiri maka sebaiknya pilih usaha perseorangan. Namun apabila dari hasil yang
diperoleh ingin dikembangkan dalam bentuk saham maka pilih yang bentuk perseroan terbatas.
Dari aspek tanggung jawab perusahaan, pemilik usaha dapat memilih apakah tanggung jawab
perusahaan akan digabung atau dipisah dengan tanggung jawab pribadi. Semakin besar bentuk
usaha, biasanya tanggung jawab perusahaannya akan cenderung dipisah dengan tanggung jawab
pribadi.
Aspek berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah risiko yang akan dihadapi. Bagi bentuk
usaha yang tidak berbadan hukum, maka ketika mengalami kerugian, kekayaan pribadinya ikut
dipertanggungjawabkan. Sedangkan untuk bentuk usaha yang berbadan hukum, ketika
mengalami kerugian hanya ranah perusahaan yang dipertanggungjawabkan.
Pada aspek prinsip pengawasan, pemilik usaha perseorangan memiliki tanggung jawab untuk
melakukan pengawasan langsung terhadap aktivitas usahanya. Sedangkan pada perseroan
terbatas, fungsi pengawasan sangat bergantung pada profesionalisme komisaris.
Aspek terakhir yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih bentuk badan hukum
perusahaan adalah bagaimana strategi pajaknya. Bentuk usaha menentukan bagaimana
kualifikasi pajaknya. Semakin besar usaha tentu pajak yang harus ditanggung akan semakin
besar. Dibutuhkan strategi yang tepat agar pengeluaran pajak tidak mengganggu siklus produksi
yang dijalankannnya.
Kelebihan dan Kelemahan Usaha Perseorangan
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab penuh
terhadap semua risiko perusahaan

Pertemuan hari ini kita akan membahas tentang kelebihan dan kelemahan usaha perseorangan.
Hal ini perlu kita bahas karena dalam praktek kehidupan di masyarakat masih ada yang
berbentuk sebuah usaha perseorangan. Meskipun perseorangan, tetap dikualifikasi sebagai
sebuah perusahaan. Mengapa? Karena dia menjalankan suatu usaha yang bersifat terang-
terangan, dalam rangka mencari suatu keuntungan dan bersifat kesinambungan. Nah kenapa
sebetulnya orang memilih usaha perseorangan itu? Maka yang paling mendasar karakternya
adalah dikelola dan dipimpin oleh seorang dan dia bertanggung jawab penuh atas semua risiko
perusahaan. Misalnya perusahaan perseorangan itu diduga melakukan sebuah penipuan maka
pemiliknya lah yang akan bertanggung jawab. Jadi ada satu tanggung jawab secara menyeluruh
antara pemilik perusahaan dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan itu.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa itu menjadi pilihan yaitu kaitannya dengan
kelebihannya. Kelebihan perusahaan perseorangan yaitu fleksibel, cepat dalam pengambilan
keputusan, karena tidak memerlukan rapat umum pemegang saham, tidak memerlukan rapat
anggota tahunan, dan lain sebagainya. Kelebihan yang lain adalah kerahasiaan lebih terjamin.
Karena apa? Karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengetahui atas kondisi
perusahaan itu. Kemudian kelebihan yang ketiga adalah jika memperoleh keuntungan menjadi
hak mutlak, hak penuh dari pemilik untuk mengelola, membagi, dan mengembangkan.
Pada sisi yang lain, usaha perseorangan tentunya memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah
tanggung jawab tunggal dan tidak terbatas, artinya kalau mengalami pailit, mengalami kerugian,
seluruhnya tanggung jawab dari pemilik perusahaan itu. Demikian pula bahwa sumber keuangan
sangat terbatas karena tidak bisa mendapatkan tambahan modal dari pihak lain kecuali misalnya
pinjam bank dan lain sebagainya. Kemudian kelangsungan kurang terjamin karena sangat
tergantung kepada orang per orang misalnya yang bersangkutan sudah tidak mampu lagi
mengelola. Demikian pula sering kali orang yang mengelola itu one man show, sesukanya, dan
kemudian menjadi tidak terkendali tetapi itu akhirnya ya kembali pada tanggung jawab yang
bersangkutan.
Jadi para mahasiswa inilah ada kelemahan, ada kelebihan, yang menjadi faktor obyektif di dalam
realitas pengelolaan perusahaan perrseorangan.
A. Pemilihan Bentuk Badan Usaha Perseorangan
Perusahaan perorangan merupakan jenis perusahaan yang paling sederhana untuk
dijalankan oleh pengusaha yang baru melakukan start up menjadi seorang pengusaha.
Perusahaan perorangan merupakan perusahaan yang paling mudah untuk didirikan,
karena dapat didirikan hanya oleh satu orang saja. Perusahaan perorangan bukanlah
perusahaan yang berbadan hukum, sehingga tidak ada ketentuan khusus atau ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perusahaan perorangan ini. Hal
ini menjadikan jenis perusahaan perorangan banyak diminati wirausahawan dalam
memulai kegiatan usahanya, terutama untuk usaha dalam skala kecil.
Perusahaan perorangan didirikan dan dimiliki oleh 1 (satu) orang saja. Hal ini berarti
orang tersebut merupakan subjek hukum satu-satunya yang menjadi pengemban hak dan
kewajiban dari perusahaan perorangan. Pemilik perusahaan perorangan tersebut juga
merupakan satu-satunya yang berhak untuk menikmati keuntungan dan berkewajiban
untuk menanggung kerugian. Jika terjadi kerugian dalam perusahaan perorangan, pemilik
perusahaan ini yang akan menanggung sendiri kerugian tersebut, termasuk harta
kekayaan pribadi miliknya karena tidak ada pemisahan antara harta pribadi dengan harta
milik perusahaan.
Setiap orang yang mendirikan perusahaan perorangan memiliki kebebasan untuk
menentukan sendiri jumlah modal minimum untuk perusahaannya. Tidak ada ketentuan
yang mengatur mengenai jumlah modal minimum untuk perusahaan perorangan.
Ketiadaan aturan modal minimum ini dapat memberikan fleksibilitas bagi wirausahawan
untuk merintis atau memulai kegiatan usahanya, tentu dengan mempertimbangkan faktor-
faktor biaya yang akan dikeluarkan.
Perhitungan modal usaha perusahaan perorangan pada umumnya tergolong usaha mikro,
dengan modal maksimum yang dimiliki adalah sebesar Rp50.000.000 untuk operasional
perusahaan. Artinya, para calon pendiri yang belum memiliki rekan (partner), tetapi ingin
mengembangkan potensi yang dimilikinya, sudah dapat memulai untuk mendirikan badan
usaha berbentuk perusahaan perorangan dengan namanya sendiri. Perusahaan perorangan
akan menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari pemilik perusahaan, tetapi
tetap harus mendaftarkan diri pada Kantor Pajak Pratama (KPP) sesuai dengan tempat
kegiatan usaha dari pemilik perusahaan sebagai wajib pajak orang pribadi yang
menjalankan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
B. Kelebihan dan Kelemahan Perusahaan Perseorangan
Kelebihan perusahaan perseorangan
 Seluruh keuntungan menjadi hak pemilik perusahaan.
 Pemilik perusahaan bebas mengambil keputusan tanpa terikat dengan orang lain.
 Pengelolaan badan usaha relatif mudah
 Rahasia perusahaan lebih terjamin.
 Biaya pengelolaan perusahaan lebih murah karena sumber daya yang digunakan juga
terbatas  Pemilik perusahaan dapat bekerja lebih giat karna menjalan perusahan sendiri.
 Pajak yang dibayar relatif kecil.
Kelemahan yang perusahaan perseorangan
 Sumber keuangan perusahaan relatif terbatas karena sumber dana hanya bergantung
pada satu orang.
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas bahkan sampai kekayaan pribadi.
 Kelangsungan usaha kurang terjamin.
 Perusahaan perseorangan mengalami kesulitan dalam soal kepemimpinan karena
seluruh kegiatan usaha dilakukan sendiri oleh pemilik badan usaha seperti masalah
pencarian kredit, mengatur tenaga kerja, pembelanjaan, keuangan, produksi, dan kegiatan
memasarkan produk.

Practice Quiz
1. Seorang pemilik usaha dengan modal yang kecil, maka akan lebih cocok untuk
membentuk usaha perseorangan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu pertimbangan
dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan pada aspek: Permodalan
2. Bagi pemilik usaha perseorangan, fungsi pengawasan menjadi tanggung jawab dari
pemilik usaha. Berbeda dengan perseroan terbatas, fungsi pengawasannya sangat
ditentukan oleh profesionalisme komisaris. Pernyataan tersebut merupakan salah satu
pertimbangan di dalam memilih usaha dari sudut aspek : Prinsip pengawasan
3. Segala bentuk usaha perseorangan dapat dikatakan sebagai sebuah perusahaan.
Alasannya adalah : Perusahaan perseorangan menjalankan suatu usaha untuk mencapai
keuntungan
4. Kelangsungan usaha sangat terjamin, Pengelolaan badan usaha relatif mudah, Rahasia
perusahaan lebih terjamin, Pajak yang dibayar relatif kecil, Sumber keuangan perusahaan
tidak terbatas karena sumber dana bergantung pada satu orang, Dari kelima pernyataan
tersebut, manakah yang merupakan kelebihan dari usaha perseorangan? : 2,3,4
5. Berikut ini merupakan kekurangan dari usaha perseorangan, kecuali: Ketika terjadi
kerugian, kekayaan pribadi pemilik usaha relatif aman
6. Bentuk badan hukum perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Berikut ini
yang termasuk ke dalam bentuk pertanggungjawaban terbatas adalah: Perseroan terbatas
7. Jenis competitor, Permodalan, Rencana bagi hasil, Tanggung jawab perusahaan, Jumlah
keuntungan yang ingin diraih. Dari kelima indikator tersebut, manakah yang termasuk ke
dalam hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan:
2,3,4
8. Dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan, pemilik usaha perlu juga
mempertimbangkan bagaimana risiko yang akan dihadapinya kelak. Berikut ini
pernyataan yang tepat terkait risiko yang mungkin dihadapi dalam membangun usaha
adalah: Pada bentuk usaha yang tidak berbadan hukum apabila mengalami kerugian maka
kekayaan pribadi pemilik usaha ikut dipertaruhkan
9. Berikut ini yang merupakan karakteristik utama dari usaha perseorangan adalah: Pemilik
usaha mengelola sekaligus bertanggung jawab penuh atas semua risiko perusahaan
10. Perusahaan perorangan bukanlah perusahaan yang berbadan hukum. Konsekuensi yang
paling tepat dari adanya kondisi tersebut adalah: Tidak ada peraturan perundang-
undangan khusus yang mengatur perusahaan perorangan

Anda mungkin juga menyukai