Anda di halaman 1dari 2

PERAN PERANTARA DALAM DUNIA BISNIS

Ny. Jahee adalah seorang perantara resmi (berkedudukan di Korea) dimana tugasnya menjualkan

semua produk yang bermerk JAFRA. JAFRA adalah produk kosmetik internasional yang berasal

dari Mexico. Pelanggan Ny. Jahee di wilayah ASIA TENGGARA semakin lama makin meningkat,

teruutama di Indonesia. Melihat peluang bisnis ini, Rachmadini (berkedudukan di Surabaya)

menghubungi Ny. Jahee untuk mengajukan kerjasama keperantaraan. Kesepakatanpun terjadi,

sampai pada suatu hari Bella (Medan-Indonesia), menghubungi Rachmadini untuk membeli

produk JAFRA berupa ‘Royal Jelly’. Rachmadini menghubungi Ny. Jahee untuk memesan produk

tersebut sehingga dapat di kirimkan kepada Bella di Medan.

Keyword: Perantara Biasa, Dropshipper, Reseller, Komisioner

1. Analisis kasus diatas, jenis perjanjian keperantaraan apa yang cocok dengan kasus posisi
tersebut, Jelaskan!
2. Bagaimana pertanggung jawaban Rachmadini ataupun Ny. Jahee apabila produk yang dipesan
oleh Bella ternyata memiliki cacat tersembunyi, Jelaskan sesuai dengan jawaban Saudara di
Nomer 1!

1.

Perjanjian Keagenan, Perjanjian Distribusi

Agen (agent) adalah seorang yang diberikan kewenangan oleh prinsipal (principal) untuk mewakili
dirinya untuk melakukan suatu perbuatan hukum atau hubungan hukum dengan pihak ketiga. Hubungan
hukum antara prinsipal dan agen didasarkan pada perjanjian keagenan. Pada dasarnya keagenan adalah
perjanjian antara seorang perantara dan prinsipal (principal). Perantara mengikatkan diri kepada
prinsipal

untuk melakukan suatu perbuatan hukum untuk kepentingan prinsipal.

Dengan perkataan lain, keagenan dapat dimaknai sebagai perjanjian

antara seorang prinsipal dan seorang perantara, di mana prinsipal

memberikan kewenangan kepada perantara untuk mengadakan perjanjian

dengan pihak ketiga untuk kepentingan prinsipal.


Prinsipal adalah orang yang memberikan tugas kuasa untuk

melakukan suatu perbuatan hukum dengan orang lain untuk

kepentingannya. Perantara adalah orang yang memegang kuasa untuk

melakukan suatu perbuatan hukum berdasarkan kuasa atau di bawah

pengawasan prinsipal.

1)perantara sudah menggunakan nama prinsipal, dan menuntut

bertindak atas nama prinsipal;

2) prinsipal sudah harus ada dan mempunyai kecakapan untuk membuat

perjanjian pada waktu perantara melakukan perjanjian dengan pihak

ketiga,

3) prinsipal sudah mengetahui kejadian material pada waktu pengesahan;

4) prinsipal harus menyetujui atau menolak semua perjanjian yang

dilakukan perantara tersebut;

5) pengesahan tersebut harus diberikan atau terjadi sebelum pihak ketiga

menarik diri perjanjian yang ada

Anda mungkin juga menyukai