Anda di halaman 1dari 54

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN

PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BAYI DI DESA


KARANGMOJO KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:
Kholifah Riyatun
NIM : A11300905

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
v
Program Studi S1 Keperawatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juni 2017
Kholifah Riyatun1, Nurlaila2, Ning Iswati3

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BAYI DI DESA
KARANGMOJO KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN

Latar Belakang: Perkembangan motorik merupakan awal dari kecerdasan dan emosi
sosial anak. Faktor lingkungan memegang peranan besar dalam mempengaruhi tumbuh
kembang, salah satunya aspek gizi (makanan). Pada bayi, makanan terbaik adalah ASI
eksklusif.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan


motorik pada bayi di Desa Karangmojo Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen.

Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan


pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 35 reponden menggunakan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk pemberian ASI
eksklusif dan pengukuran perkembangan motorik menggunakan lembar Denver II.
Analisa data menggunakan uji korelasi Chi Square.

Hasil Penelitian: Berdasarkan uji korelasi Chi Square menunjukkan hasil nilai
significancy p = 0.000 yang berarti terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif
dengan perkembangan motorik pada bayi.

Kesimpulan: Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan


motorik pada bayi di Desa Karangmojo Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen.

Rekomendasi: Bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan melakukan stimulasi
perkembangan.

Kata Kunci: ASI eksklusif, perkembangan motorik.

................................................................................
1
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

vi
S1 NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis, June 2017
Kholifah Riyatun1, Nurlaila2, Ning Iswati3

ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN EXCLUSIVE BREASTFEEDING AND
MOTOR DEVELOPMEN OF INFANTS IN KARANGMOJO,
KARANGGAYAM, KEBUMEN

Background: Motor development is the beginning of intelligence and social emotion of a


child. Environmental factors play animportant role in influencing the growth. One of the
factors is nutrition (food). The best food for infants is exclusive breastfeeding.

Objective: To find the correlation between exclusive breastfeeding and motor


development of infants at Karangmojo, Karanggayam, Kebumen.

Method: The research method used is descriptive correlation with cross sectional
approach. The number of the samples is 35 respondents using purposive sampling
technique. Data collection was done by using questionnaires to measure exclusive
breastfeeding. Meanwhile Denver II observation sheets were used to measure motor
development. Data analysis was conducted by using Chi Square correlation test.

Result: Based on Chi Square correlation test, the significancy value is p = 0.000. It
means there is a relationship between exclusive breastfeeding and motor development of
infants.

Conclusion: There is a correlation between exclusive breastfeeding and motor


development of infants at Karangmojo, Karanggayam, Kebumen.

Recommendation: Mothers are suggested to give exclusive breastfeed and to stimulate


the development of their infants.

Keywords: Exclusive breastfeeding, motor development.

................................................................................
1
Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
3
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vii
MOTTO

“Berharaplah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan harapanmu sekalian”


(QS. Al-Mukmin: 60)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah 94: 5)
“Sesungguhnya rahmat ALLAH amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik”
(QS. Al-A’raf: 56)
“Siapapun yang datang kepada-Nya tidak mungkin pulang dalam keadaan
kecewa”
(KR)

viii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alkhamdulillahi Rabbil ’alamiin,


Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih untuk segenap kasih sayang,
perhatian, doa dan dukungan dari orang-orang terdekat di hati. Dengan sepenuh
hati kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Kedua orangtuaku tersayang Bapak Sanuri dan Ibu Manis terimakasih atas
segala doa, kasih sayang, dukungan moril dan materiil yang senantiasa
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.
2. Untuk adikku tercinta mas Ahmad Shofii terimakasih untuk semangat dan
dukungannya.
3. Sahabatku tim ceria Fian Anggia Pratidina (Yu Mony), Hikmah Setia
Tresnawati (Kak Pesek), dan Intan Nurul Khasanah (Cantik) atas doa,
dukungan, persaudaraan dan kebersamaan baik susah maupun senang sejak
semester awal.
4. Sahabatku Nabilla Shinta Dewi (Si Nyuukk) atas persaudaraan, kebersamaan,
doa, dan dukungan.
5. Sahabatku Lia Kuatno, Hasti Sistriana (Mamih), Evi Hanita, Intan Mushlihah
yang selalu memberi dukungan, doa dan semangat.

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan
judul “Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan
Motorik Pada Bayi Di Desa Karangmojo Kecamatan Karanggayam Kabupaten
Kebumen”.
Skripsi penelitian ini berisikan tentang latar belakang yang mendasari
peneliti melakukan penelitian tentang pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik pada bayi. Selain itu juga dibahas tentang metode yang
digunakan peneliti dalam penelitian yang dilakukan. Materi-materi tentang ASI
eksklusif dan perkembangan motorik pada bayi juga dijelaskan dalam skripsi ini.
Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penelitian ini
dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orangtua Bapak Sanuri dan Ibu Manis serta adik Ahmad Shofii yang
telah memberikan dukungan baik materiil, moril maupun spiritual.
2. Hj. Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3. Isma Yuniar, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
4. Nurlaila, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembimbing 1 dan Ning Iswati, S.Kep,
Ns, M.Kep selaku Pembimbing 2.
5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan
banyak pengetahuan kepada penulis.
6. Rekan seperjuangan dan sebimbingan yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini.
7. Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 STIKES Muhammadiyah
Gombong.

x
8. Responden yang telah berkenan berpartisipasi dalam penelitian.
9. Pihak–pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, segala saran dan masukkan sangat diharapkan untuk perbaikan
skripsi penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan dibidang
kesehatan pada khususnya. Aamiin.

Gombong, Juni 2017

Penulis

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i


HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...............................iii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vi
ABSTRACT .......................................................................................................vii
MOTTO .............................................................................................................viii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL..............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................5
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka .....................................................................................8
1. ASI Eksklusif ....................................................................................8
2. Pertumbuhan dan Perkembangan ......................................................13
3. Perkembangan Motorik .....................................................................26
B. Kerangka Teori........................................................................................33
C. Kerangka Konsep ....................................................................................34
D. Hipotesa Penelitian..................................................................................35

xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian....................................................................................36
B. Populasi dan Sampel ...............................................................................36
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................37
D. Variabel Penelitian ..................................................................................37
E. Definisi Operasional................................................................................38
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................39
G. Teknik Analisa Data ................................................................................40
H. Instrumen Penelitian................................................................................42
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................42
J. Etika Penelitian .......................................................................................45
BAB VI PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................47
B. Pembahasan .............................................................................................52
C. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................59
B. Saran........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................ 33


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 34

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Milestone Perkembangan Motorik Kasar dan Red Flag ..................... 28
Tabel 2.2 Milestone Perkembangan Motorik Halus dan Red Flag ..................... 30
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................... 38
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................ 47
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemberian ASI ...................... 48
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Perkembangan Motorik Halus
.......................................................................................................... 48
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Perkembangan Motorik Kasar
.......................................................................................................... 49
Tabel 4.6 Uji Normalitas Pemberian ASI Eksklusif, Perkembangan Motorik
Halus, dan Perkembangan Motorik Kasar........................................49
Tabel 4.7 Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan
Motorik Halus Bayi ..........................................................................50
Tabel 4.8 Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan
Motorik Kasar Bayi ..........................................................................51

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner


Lampiran 2 Lembar Observasi DDST/ Denver II
Lampiran 3 Panduan Observasi DDST/ Denver II
Lampiran 4 Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran 5 Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 6 Pengolahan penelitian
Lampiran 7 Surat-surat penelitian
Lampiran 8 Jadwal penelitian
Lampiran 9 Lembar konsul penelitian

xvi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periode penting dalam tumbuh kembang anak yaitu pada masa balita.
Masa balita adalah masa perkembangan kemampuan bahasa, kesadaran
sosial, kreativitas, emosional dan intelegensi secara cepat dan merupakan
pondasi bagi perkembangan selanjutnya (Abiba, et al, 2012).
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat
pada usia 0-5 tahun. Masa ini biasa disebut dengan fase “Golden Age”.
Golden Age merupakan masa yang sangat penting untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang anak dengan cermat sehingga apabila terjadi kelainan dapat
terdeteksi lebih dini. Penanganan kelainan yang tepat juga dapat
meminimalkan kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga
kelainan yang bersifat permanen dapat dicegah (Nur, 2009).
Menurut UNICEF tahun 2011 didapatkan data tingginya angka
kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia balita
khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan sebesar 27,5% atau 3
juta anak mengalami gangguan. Data nasional menurut Kementrian
Kesehatan Indonesia tahun 2010, terhitung sebesar 11,5% anak balita di
Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan (Kemenkes,
2010).
Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah perkembangan
motorik. Perkembangan motorik merupakan awal dari kecerdasan dan emosi
sosial pada anak (Laksana, 2011). Perkembangan motorik adalah
perkembangan kontrol gerak badan melalui aktivitas saraf pusat, saraf tepi
dan otot. Kontrol pergerakan tersebut muncul dari perkembangan refleks-
refleks yang dimulai sejak anak lahir. Anak menjadi tidak berdaya jika
perkembangan tersebut tidak muncul (Soetjiningsih & Ranuh, 2013).
2

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor


lingkungan bio-fisiko-psikososial. Faktor lingkungan memegang peranan
yang besar dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak karena bayi akan
lahir hidup dengan kualitas yang prima jika didukung oleh lingkungan yang
kondusif. Sebaliknya jika lingkungan tidak menguntungkan maka bayi akan
lahir dengan menyandang berbagai masalah. Faktor lingkungan yang
berperan dalam tumbuh kembang anak diantaranya dari faktor biologis
meliputi ras, jenis kelamin, umur, perawatan kesehatan, kerentanan terhadap
penyakit, kondisi kesehatan kronis, fungsi metabolisme, hormon, dan gizi
(Soetjiningsih & Ranuh, 2013).
Makanan memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak,
dimana kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Selain
untuk aktivitas sehari-hari makanan juga penting untuk tumbuh kembang
anak (Soetjiningsih & Ranuh, 2013).
Pada bayi, makanan terbaik adalah ASI eksklusif karena hampir
semua zat yang dibutuhkan oleh bayi terkandung didalamnya. ASI
mengandung antibodi yang tidak terdapat dalam susu sapi sehingga menjadi
pilihan terbaik bagi bayi (Yuliarti, 2010).
Menurut WHO (World Health Organization), ASI eksklusif
merupakan pemberian ASI saja tanpa diberikan cairan lain baik susu formula,
air putih, air jeruk, maupun makanan tambahan lain sampai usia bayi 6 bulan.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan pemberian air susu ibu (ASI) tanpa
makanan dan minuman tambahan pada bayi berusia 0-6 bulan dan air putih
tidak diberikan dalam tahap pemberian ASI eksklusif (Depkes RI, 2004).
Sebelum menginjak usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum berfungsi
dengan sempurna, sehingga bayi belum mampu mencerna makanan selain
ASI (Marimbi, 2010). Penegasan terkait pemberian ASI eksklusif diatur
dalam PP Nomor 33 tahun 2012 Pasal 6 yang berbunyi “Setiap ibu yang
melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang
dilahirkannya”.
3

Prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih terbilang


rendah, sementara target Indonesia untuk pemberian ASI eksklusif sebesar
80 % berdasarkan target Surat Kemenkes 450/Menkes/SK/IV/2004.
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015, cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan secara nasional sebesar 55,7%.
Sedangkan menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi umur 0-6
bulan di Jawa Tengah sebesar 56,1 %.
ASI memiliki banyak manfaat, beberapa diantaranya yaitu
meningkatkan daya tahan tubuh bayi, meningkatkan daya penglihatan dan
kepadaian bicara, meningkatkan kecerdasan, dan mengurangi resiko terkena
penyakit (kencing manis, kanker pada anak, dan kemungkinan menderita
penyakit jantung). Selain itu, ASI eksklusif membuat bayi berkembang
dengan baik pada enam bulan pertama hingga usia lebih dari enam bulan
(Haryono dan Setianingsih, 2014). Pemberian ASI secara Eksklusif
mempengaruhi perkembangan karena kandungan dalam ASI sangat baik
untuk perkembangan (Hadi, 2015).
Penelitian oleh Husniati (2007), faktor-faktor yang berhubungan
dengan perkembangan motorik anak yaitu lama pemberian ASI, status gizi
anak, dan pendapatan perkapita keluarga diperoleh hasil bahwa lama
pemberian ASI mempengaruhi perkembangan anak. Sehingga hal ini juga
membuktikan bahwa ASI eksklusif dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Berdasarkan hasil penelitian oleh Ali, et al (2014), anak-anak yang
mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan atau lebih memiliki skor ASQ
(Ages and Stages Questionnaire) lebih tinggi dengan perolehan nilai p
(0,004) pada sektor motorik kasar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif dengan nilai p (0,091), sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif berperan penting dalam tumbuh
kembang anak, khususnya pada sektor motorik kasar.Menurut Nahari (2015),
15 anak yang diberi ASI eksklusif 93,8% lebih banyak memiliki
perkembangan motorik halus yang sesuai daripada yang tidak diberi ASI
eksklusif dengan presentase sebesar 87,5% dari 21 bayi. Penelitian lain juga
4

dilakukan oleh Febriana (2015) menyatakan bahwa dari 5 bayi tidak ASI
eksklusif terdapat perkembangan bayi suspect sebanyak 2 bayi (6,7%),
sedangkan dari 25 bayi ASI eksklusif tidak terdapat perkembangan bayi
suspect(0%).
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari bidan Desa Karangmojo
terdapat bayi usia 6 bulan-18 bulan sebanyak 35 bayi. Pada bayi tersebut
hanya dilakukan pemeriksaan pertumbuhan saja, tetapi pemeriksaan
perkembangan motorik tidak dilaksanakan. Jadi belum ada angka pasti
mengenai perkembangan motorik di posyandu Desa Karangmojo Kecamatan
Karanggayam Kabupaten Kebumen. Berdasarkan wawancara dan observasi
dengan 3 ibu dari bayi usia 10, 12, dan 15 bulan didapatkan data bahwa bayi
usia 10 bulan non ASI eksklusif tidak dapat bangkit untuk berdiri sehingga
interpretasi penilaian individual yang didapat adalah delayed (keterlambatan)
karena anak gagal melakukan tes pada item yang terletak lengkap disebelah
kiri garis umur yangmana 90% anak mampu melakukan dengan baik, dan
bayi usia 12 bulan ASI eksklusif sudah mampu menaruh kubus ke cangkir
sehingga intrepretasi penilaian individual yang didapat adalah normal karena
anak lulus tes pada item dimana garis umur terletak diantara persentil 25 dan
75, serta bayi usia 15 bulan non ASI eksklusif belum mampu berjalan dan
membungkuk untuk berdiri sehingga intrepretasi penilaian individual yang
didapat adalah delayed (keterlambatan) karena anak gagal melakukan tes
pada item yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur yangmana 90%
anak mampu melakukan dengan baik (Soetjiningsih & Ranuh, 2013).
Pemeriksaan perkembangan motorik diatas dilakukan dengan menggunakan
lembar DDST/Denver II di rumah masing-masing bayi.
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik pada bayi di Desa Karangmojo Kecamatan
Karanggayam Kabupaten Kebumen.
5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif
dengan perkembangan motorik pada bayi di Desa Karangmojo Kecamatan
Karanggayam Kabupaten Kebumen ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik pada bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pemberian ASI eksklusif pada bayi
b. Mengetahui perkembangan motorik halus bayi usia 6-18 bulan.
c. Mengetahui perkembangan motorik kasar bayi usia 6-18 bulan.
d. Mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap
perkembangan motorik halus bayi usia 6-18 bulan.
e. Mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap
perkembangan motorik kasar bayi usia 6-18 bulan.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan memberi masukan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
bidang keperawatan bagi akademik maupun posyandu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait
pentingnya memberikan ASI eksklusif untuk perkembangan anaknya.
6

b. Bagi Keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bacaan dan tambahan
pengembangan ilmu mengenai pemberian ASI eksklusif dan
perkembangan bayi.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan penulisan
skripsi ini.

E. Keaslian Penelitian
1. Maulina Sulpi (2013) dengan judul penelitian “Hubungan ASI eksklusif
terhadap perkembangan motorik kasar bayi usia 0-12 bulan di Rumah
Sakit Syarif Hidayatullah tahun 2013”. Desain penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan
rancangan cross-sectional yang dilakukan terhadap sampel 125 responden
yaitu bayi usia 0-12 bulan yang berobat atau berkunjung ke RS Syarif
Hidayatullah pada tahun 2013. Hasil Uji Chi Square dengan nilai p>0,005
menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara responden yang diberi
ASI eksklusif dan ASI non eksklusif dengan perkembangan motorik
kasarnya. Saran dalam penelitian ini ialah perlunya pengembangan terkait
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi yang diberi ASI eksklusif.
Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang pemberian
ASI eksklusif dan perkembangan motorik bayi. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah tempat, waktu, variabel independen, reponden.
2. Febriana (2015) dengan judul penelitian “Hubungan pemberian ASI
eksklusif dengan perkembangan bayi usia 9-12 bulan di Puskesmas
Gamping I Sleman”. Penelitian ini menggunnakan studi korelasi dengan
pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 25 responden ASI
eksklusif dan 5 responden tidak ASI eksklusif serta menggunakan teknik
accidental sampling. Hasil Uji Chi Square dengan nilaip sebesar 0,001
(p,<0,05), menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan
7

pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan bayi usia 9-12 bulan


dapat diterima. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 61,9%
anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan
yang tidak sesuai dengan umurnya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan bayi
usia 9-12 bulan. Saran dari penelitian ini agar lebih meningkatkan peran
aktif dalam masyarakat untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan
meningkatkan pemantauan terhadap perkembangan bayi. Persamaan
dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang pemberian ASI.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu tempat, waktu, variabel independen,
responden.
3. Ajeng Fauzia Wulidan Nahari (2015) dengan judul penelitian “Hubungan
antara status pemberian ASI eksklusif dengan status gizi dan
perkembangan motorik pada bayi usia 7-12 bulan di Desa Tohudan
Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar”. Penelitian ini
merupakan penelitian obsevasional dengan pendekatan cross sectional
dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 40 responden. Hasil penelitian
status pemberian ASI menunjukkan 60% penelitian memiliki status
pemberian ASI tidak eksklusif, sedangkan perkembangan motorik halus
bayi pada penelitian ini menunjukkan sesuai sebesar status gizi bayi
menunjukkan 95% berstatus gizi baik dan untuk perkembangan motorik
halus pada bayi menunjukkan sesuai 45% dengan nilai p value< 0,05
yaitu 0,000 dan motorik kasar pada bayi menunjukkan sesuai sebesar
62,5% dengan nilai p value< 0,05 yaitu 0,004. Saran dari penelitian ini
adalah perlu diadakannya penyuluhan berulang tentang pemberian ASI
eksklusif supaya status gizi dan perkembangan motorik bayi lebih baik.
Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang pemberian
ASI dan perkembangan motorik. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu
pada variabel, responden, tempat, dan waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Abiba, A., Grace, A. N. K., & Kubreziga, K. C. (2012). Effect of Dietary Patterns
on The Nutritional Status of Upper Primary School Children in Tamale
Metropolis. Pakistan Journal of Nutrition, 11 (7), 591-609.
Alexander, G and Wilcox, T. Sex Defferences in Early Infancy. Child
Development Prespectives. Volume 6 Number 4.
Ali, Syed Sadat, et al. (2014). “The Impact of Nutrition on Child Development at
3 Years in a Rural Community of India”.
Al Ummah, B. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Kebumen: STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Anwar, H. M. (2009). Peranan Gizi dan Pola Asuh Dalam Meningkatkan
Kualitas Tumbuh Kembang Anak.
http://bocareyou.blogspot.co.id/2009/05/peranan-gizi-dan-pola-asuh-
dalam.html. Diakses 2 Mei 2017.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Badriul, dkk. (2008). Bedah ASI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Dewi, Vivian. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Febriana. (2015). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan
Bayi Usia 9-12 Bulan di Puskesmas Gamping I Sleman. Skripsi. STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta.
Haryono, Rudi dan Sulis Setianingsih. (2014). Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah
Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publising.
Hidayat, A. Azizi Alimul. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Bidang
Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Azizi Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisa Data. Surabaya: Salemba Medika.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang DKI Jakarta. (2008). Bedah ASI
Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2013). Nilai Nutrisi Air Susu Ibu.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu. Diakses
22 Oktober 2016.
Judarwanto, Widodo. (2006). Penghambat ASI Eksklusif. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang: Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak.
Laksana. (2011). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap,
dan Keterampilan Ibu Dalam Pemantauan Balita di Kelurahan Sukaramai
Banda Aceh. Jakarta: FKM UI 2009.
Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar
Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
McIntyre M and Edwards C. (2009). The Early Development of Gender
Defferences. Annual Review of Anthropology 38, pp. 83-97.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdiah, Muhamada A, Halida. (2014). Pengembangan Kecerdasan Gerak Tubuh
Usia 5-6 Tahun di TK Primada Untan Pontianak. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Volume 3 Nomer 5.
Nurheti, Yuliarti. (2010). Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV Andi.
Nur Chamidah, Atien dr. (2009). Pentingnya Stimulasi Dini Bagi Tumbuh
Kembang Otak Anak.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/atien-nur-chamidah-
dr/pentingnya-stimulasi-dini-bagi-tumbuh-kembang-otak anak.pdf.
Diakses 1 Oktober 2016.
Papilla, Diane E, et al. (2010). Human Development (Psikologi Perkembangan).
Jakarta: Kencana.
Paradillah, Rezki Ayu. (2016). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Status
Gizi Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 6-15 Bulan Di
RSIA ST KHADIJAH I Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Purwanti, Hubertin Sri. (2009). Konsep Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku
Untuk Bidan. Jakarta: EGC.
Riwidikdo, Handoko. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Press.
Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih, Ranuh. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sulpi, Maulina. (2013). Hubungan ASI Eksklusif Terhadap Perkembangan
Motorik Kasar Bayi Usia 0-12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah.
Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
Suryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Press.
Utami, Riadini Wahyu. (2015). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Motorik Kasar Bayi Usia 6-24 Bulan Di Klinik Baby Smile Kabupaten
Karanganyar. Tesis. Universitas Sebelas Maret.
Yusuf, Syamsu. (2014). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1
KUESIONER
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BAYI DI DESA KARANG MOJO
KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN

A. Identitas Responden
1. Nama bayi :
2. Jenis kelamin :
3. Usia :
4. Nama ayah :
5. Nama ibu :
6. Pekerjaan ayah :
7. Pekerjaan ibu :
8. Usia ibu :
9. Alamat :
10. No telp ibu :

B. Pemberian ASI
1. Pada saat bayi ibu berusia 0-6 bulan, apakah ibu pernah memberikan
makanan tambahan lain seperti susu formula, pisang, biskuit, nasi tim,
bubur nasi kepada bayi?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah ibu menyusui bayi hingga usia 6 bulan?
a. Ya
b. Tidak
Lampiran 3
Panduan observasi DDST/ Denver II
1. Sapa ibu/ pengasuh dan anak dengan ramah.
2. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes
ini bukan untuk mengetahui IQ.
3. Buat komunikasi yang baik dengan responden.
4. Memulai rangkaian penelitian perkembangan motorik menggunakan lembar
observasi DDST/ Denver II.
a. Menghitung usia bayi dengan cara tanggal periksa dikurangi tanggal lahir
Contoh : Tahun Bulan Hari
Tanggal periksa (26-4-12) 12 4 26
Tanggal lahir (20-2-11) 11 2 20
Umur anak 1 2 6

Tanggal periksa (11-3-12) 12 3 11


Tanggal lahir (20-7-11) 11 7 20
Umur anak 7 21
Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas. Untuk anak
yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan
berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
1 tahun: 12 bulan, 1 bulan: 30 hari, 1 minggu: 7 hari.
Contoh : Tahun Bulan Hari
Tanggal periksa (11-3-12) 12 3 11
Tanggal lahir (4-2-11) 11 2 4
Umur anak 1 1 7
Prematur 6 minggu 1 14
Umur koreksi 11 23
b. Tarik garis horisontal pada lembar DDST/ Denver II sesuai usia bayi saat
ini.
c. Lakukan tes perkembangan motorik halus dan motorik kasar pada item
disebelah kiri garis usia.
Dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri garis
umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.
1) Pada setiap sektor dilakukan 3 tugas perkembangan yang paling
dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembangan yang
ditembus garis umur.
2) Bila anak tidak mampu untuk melakukan ujicoba pada langkah a),
maka lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada
sektor yang sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.
3) Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada
langkah a), lakukan tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan
garis umur pada sektor yang sama sampai anak “gagal” pada 3 tugas
perkembangan.
d. Berikan penilaian individual disebelah kanan kotak item:
a) Penilaian lebih/ advance
Bila seorang anak “lulus” (pass) pada item tugas perkembangan
yang terletak dikanan garis umur, dinyatakan perkembanagn
anak “lebih”, karena kebanyakan anak sebayanya belum
“lulus”.
Garis umur

b) Penilaian normal
Bila seorang anak “gagal” (fail) atau “menolak” (refusal)
melakukan tes pada item disebelah kanan garis umur, maka
perkembangan anak dinyatakan normal.
Garis umur

F R

Atau bila anak “lulus”, “gagal” atau “menolak” tes pada item
dimana garis umur terletak diantara persentil 25 dan 75.
Perkembangan anak pada tes tersebut dinyatakan normal.
Garis umur

P F

c) Penilaian caution/ peringatan


Bila seorang anak “gagal” atau “menolak” tes pada item
dimana garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan
90, maka skornya adalah Caution (tulis C sebelah kanan kotan
segi panjang).
Garis umur

F R

R R

d) Penilaian delayed/ keterlambatan


Bila seorang anak “gagal” atau “menolak” melakukan tes pada
item yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur, karena
anak “gagal” atau “menolak” tes dimana 90% anak-anak sudah
dapat melakukannya.
Keterlambatan ditandai dengan memberi warna pada bagian
akhir kotak segi panjang.
Garis umur

F P
e. Simpulkan hasil penilaian akhir:
1) Abnormal
Hasil tes diinterpretasikan sebagai abnormal jika:
a) Terdapat 2 atau lebih keterlambatan (F).
b) Sampaikan keterlambatan anak pada ibu/ pengasuh.
c) Berikan pengetahuan mengenai cara stimulasi perkembangan
motorik kepada ibu/ pengasuh.
d) Anjurkan ibu melakukan pemeriksaan ulang 1-2 minggu
setelah tes dilakukan kepada dokter spesialis anak.
2) Suspek
Hasil tes diinterpretasikan sebagai abnormal jika:
a) Bila didapatkan 2 atau lebih “caution” (C) dan atau 1 atau
lebih keterlambatan (F).
b) Sampaikan item perkembangan yang menunjukkan peringatan/
caution kepada ibu/ pengasuh.
c) Berikan pengetahuan mengenai stimulasi perkembangan
motorik kepada ibu/ pengasuh.
3) Normal
Bila tidak ada keterlambatan (F) atau paling banyak terdapat 1
“caution” (C).
f. Apabila dalam proses penelitian anak tiba-tiba menolak dilakukan
pemeriksaan karena menangis, rewel, dan lain-lain maka penelitian
dilanjutkan pada lain waktu saat bayi dalam keadaan tenang.
g. Selama tes perkembangan berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada
perilaku yang khas, bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku
yang khas tanyakan kepada orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tersebut
merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tersebut. Cantumkan
hasil tes perilaku pada tabel yang ada pada lembar DDST/ Denver II.
h. Beri pujian kepada ibu/ pengasuh atas kesediaannya untuk mengijinkan
dilakukan tes perkembangan pada anaknya.
i. Ucapan terima kasih atas kerjasamanya.
Lampiran 2
Lampiran 4
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:
Ibu Calon Responden
Di Tempat

Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Nama : Kholifah Riyatun
NIM : A11300905
Akan mengadakan penelitian tentang “HUBUNGAN ANTARA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK
PADA BAYI DI DESA KARANGMOJO KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN”. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat buruk
bagi Ibu/Bayi sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan
akan dijaga dan hanya digunakan untuk penelitian. Apabila Ibu menyetujui maka
dengan ini saya mohon kesediaan responden untuk menandatangani lembaran
persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam
lembaran kuesioner.
Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Karangmojo, 2017

Peneliti
Lampiran 5
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini orang tua/ wali:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Hubungan dengan anak :
Alamat :
Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong, tentang “HUBUNGAN ANTARA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK
PADA BAYI DI DESA KARANGMOJO KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN”.
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan data
mengenai saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.
Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk
keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan lagi akan
dimusnahkan. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa
ada paksaan pihak manapun.

Karangmojo, 2017
Responden

(......................................)
Lampiran 6

Pengolahan SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

RELIABILITY /VARIABLES=P1 P2 skor /SCALE('ALL VARIABLES') ALL


/MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables


in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.937 3

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

P1 2.70 .853 1.000 .889

P2 2.70 .853 1.000 .889

Skor total 1.80 .379 1.000 1.000


Pengolahan SPSS Pemberian ASI Eksklusif, Perkembangan Motorik Halus,
dan Perkembangan Motorik Kasar

FREQUENCIES VARIABLES=ASI /STATISTICS=STDDEV MINIMUM


MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE /HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.

pemberian ASI Eksklusif

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ASI Eksklusif 20 57.1 57.1 57.1

Non ASI 15 42.9 42.9 100.0


Eksklusif

Total 35 100.0 100.0

motorik halus

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Suspek 12 34.3 34.3 34.3

Normal 23 65.7 65.7 100.0

Total 35 100.0 100.0


motorik kasar

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Abnormal 2 5.7 5.7 5.7

Suspek 9 25.7 25.7 31.4

Normal 24 68.6 68.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

CROSSTABS /TABLES=ASI BY Halus /FORMAT=AVALUE TABLES


/STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT ROW /COUNT ROUND
CELL.
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pemberian ASI 35 100.0% 0 .0% 35 100.0%


Eksklusif * motorik
halus
pemberian ASI Eksklusif * motorik halus Crosstabulation

motorik halus

Suspek Normal Total

pemberian ASI ASI Eksklusif Count 0 20 20


Eksklusif % within pemberian .0% 100.0% 100.0%
ASI Eksklusif

Non ASI Count 12 3 15


Eksklusif % within pemberian 80.0% 20.0% 100.0%
ASI Eksklusif

Total Count 12 23 35

% within pemberian 34.3% 65.7% 100.0%


ASI Eksklusif

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 24.348a 1 .000


Continuity Correctionb 20.927 1 .000
Likelihood Ratio 29.992 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 23.652 1 .000
Association
N of Valid Cases 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,14.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence
Interval

Value Lower Upper

For cohort motorik 5.000 1.817 13.757


halus = Normal
N of Valid Cases 35

CROSSTABS /TABLES=ASI BY Kasar /FORMAT=AVALUE TABLES


/STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT ROW /COUNT ROUND
CELL.
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pemberian ASI 35 100.0% 0 .0% 35 100.0%


Eksklusif * motorik
kasar
pemberian ASI Eksklusif * motorik kasar Crosstabulation

motorik kasar

Abnormal Suspek Normal Total

pemberian ASI ASI Eksklusif Count 1 0 19 20


Eksklusif % within 5.0% .0% 95.0% 100.0%
pemberian ASI
Eksklusif

Non ASI Count 1 9 5 15


Eksklusif % within 6.7% 60.0% 33.3% 100.0%
pemberian ASI
Eksklusif

Total Count 2 9 24 35

% within 5.7% 25.7% 68.6% 100.0%


pemberian ASI
Eksklusif

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)

Pearson Chi-Square 16.795a 2 .000


Likelihood Ratio 20.467 2 .000
Linear-by-Linear 9.604 1 .002
Association
N of Valid Cases 35

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The


minimum expected count is ,86.
Risk Estimate

Value

Odds Ratio for a


pemberian ASI
Eksklusif (ASI
Eksklusif / Non ASI
Eksklusif)

a. Risk Estimate statistics cannot


be computed. They are only
computed for a 2*2 table without
empty cells.
Lampiran 8
JADWAL PENELITIAN

N Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
O „16 „16 „17 „17 „17 „17 „17 „17 „17 t t
„17 „17
1 Studi
pendahuluan
2 Penyusunan
proposal
3 Sidang proposal
& revisi
4 Pengumpulan
data
5 Penyusunan
laporan hasil
6 Sidang hasil
penelitian &
revisi
7 Wisuda

Anda mungkin juga menyukai