Anda di halaman 1dari 28

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan
bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan
pemerintahanASN memiliki tiga fungsi utama yaitu melakukan pelayanan publik,
pelaksana kebijakan pemerintah dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan
fungsinya sebagai pelayan publik, ASN dituntut untuk memberikan pelayanan prima.
Untuk mendukung hal tersebut maka sebelum diangkat sebagai PNS maka CPNS harus
mengikuti kegiatan latihan dasar CPNS.
Pelatihan Paling Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil atau disingkat Latsar CPNS atau
cukup disebut Latsar adalah syarat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebelum tahun 2015 dikenal sebagai Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan atau disingkat Diklat Prajabatan atau cukup disebut Prajab. Dalam
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan
Aparatur Sipil Negara (Pegawai Negeri Sipil), antara lain ditetapkan jenis-jenis diklat
ASN/PNS. Salah satu jenis diklat adalah Latsar CPNS (Golongan I, II, atau III) yang
merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi
ASN/PNS sesuai golongan tersebut di atas. Latsar CPNS dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan untuk pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai
Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara,
bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat.
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan
ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter
ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN harus diterapkan
pada unit kerja dalam menjalankan tugas jabatan profesi ASN. Salah satu unit kerja tempat
aktualisasi tersebut adalah RSUD Bangil. RSUD Bangil merupakan kesatuan organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat
1
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. RSUD
Bangil merupakan unit kerja penulis untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
khususnya di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi di pelayanan sebagai dokter Spesialis
Paru dan Pernapasan yaitu kurangnya pengertian pasien terhadap penyakit TB. Sehingga
terjadi ketidakpatuhan dan terjadi penularan terhadap lingkungan sekitar karena kurangnya
pengetahuan penularan terhadap lingkungan sekitar. Dalam Permenkes No.65 tahun 2013
tentang pedoman pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
berupaya memfasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi
yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat
Oleh karena itu perlu diberikan buku Pintar TB untuk setiap pasien TB sebagai alat
untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB. Menyikapi masalah tersebut maka
penulis memutuskan untuk mengambil judul “PEMBUATAN BUKU PINTAR TB DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN”
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi pada RSUD Bangil
adalah :
a. Menjalankan kewajiban sebagai ASN yang ditunjuk sebagai Dokter Spesialis Paru
dan Pernapasan sesuai dengan kewenangan klinis
b. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
c. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut
a. ASN mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA sehingga dapat mewujudkan
pelayanan prima terhadap masyarakat.
b. Terwujudnya pelayanan yang profesional sehingga dapat tercapainya visi dan misi
RSUD Bangil.
c. Memudahkan pasien dalam pengetahuan akan penyakit TB Paru

2
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup atau batasan
rancangan kegiatan aktualisasi ini dilakukan sesuai dengan batasan yang telah tertulis dalam
rancangan aktualisasi yang berjudul “Efektivitas edukasi melalui buku pintar TB di Rumah
Sakit Bangil Pasuruan”, yaitu :
1. Aktualisasi akan dilakukan di poli paru dan rawat inap Rumah Sakit Bangil Pasuruan ;
2. Kegiatan terkait dengan pemecahan isu dilakukan sesuai dengan rancangan aktualisasi;
3. Aktualisasi dimulai dari tanggal 22 Agustus 2019 sampai 20 September 2019

3
BAB II
TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI,
DAN VISI MISI

A. Tugas, Fungsi, StrukturOrganisasi


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 13 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 25
Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan
Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Peraturan Bupati
Pasuruan Nomor 49 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Kabupaten Pasuruan mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut:
1. Tugas
Membantu Bupati dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan
serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau
Pemerintah Provinsi.
2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanankesehatan;
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan secara komprehensif meliputi peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan(rehabilitative);
c. Pelaksanaan penunjang pelayanankesehatan;
d. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan badan layanan
umumdaerah;
e. Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) serta Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA);
f. Pengelolaan administrasi umum Rumah Sakit UmumDaerah;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikanBupati.

4
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari:
1. Direktur;
2. Wakil DirekturPelayanan;
3. Wakil Direktur Umum danKeuangan;
4. Dewan Pengawas;
5. Komite-Komite;
6. Satuan Pengawas Internal;
7. Instalasi-Instalasi;
8. Kelompok JabatanFungsional.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Direktur RSUD Bangil beserta jajaran struktural
lainnya mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Direktur mempunyai tugas memimpin penyusunan dan pelaksanan kebijakan daerah
di bidang pelayanan kesehatan pada RSUD Bangil sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dakan rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Pasuruan yangsehat.
2. Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas membantu Direktur di bidang pelayanan
dan penunjang pelayanan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di
bidang pelayanan kesehatan. Wakil Direktur Pelayanan mempunyaifungsi:
a. Pengelolaan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang
pelayanan;
b. Pengelolaan pelaksaan program dan petunjuk teknis di bidangpelayanan;
c. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang pelayanan;
d. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang pelayanan;
e. Pengelolaan pengawasan dan pengendalian di bidangpelayanan;
f. Pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pelayanan;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan olehDirektur.
Wakil Direktur Pelayanan membawahi Bidang Pelayanan Medik, Bidang
Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang. Setiap Bidang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada
Wakil Direktur Pelayanan.
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di
bidang umum dan keuangan. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
mempunyaifungsi:
a. Pengelolaan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Umum
danKeuangan;
b. Pengelolaan pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang Umum
danKeuangan;
c. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang Umum
5
d. Pengelolaan pengawasan dan pengendalian di bidang Umum dan Keuangan;
e. Pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Umum
danKeuangan;
f. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan olehDirektur.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi Bagian Umum, Bagian
Pengembangan, dan Bagian Keuangan. Setiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Wakil Direktur
Umum dan Keuangan.
4. Dewan Pengawas merupakan organ RSUD Bangil yang mempunyai fungsi sebagai
pembina, pengarah, dan pengawas RSUD Bangil. Dewan Pengawas ditetapkan dan
bertanggungjawab kepadaBupati.
5. Komite yang terdapat di RSUD Bangil terdiridari:
a. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesimedis;
b. Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga perawat dan bidan yang
keanggotaannya dipilih dari dan oleh tenaga keperawatan fungsional guna
meningkatkan profesionalisme tenagakeperawatan.
Komite Medik dan Komite Keperawatan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur.
6. Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah perangkat/ aparat pengawas internal rumah
sakit yang bertanggungjawab kepada Direktur dan yang bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan Rumah
Sakit untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan pengaruh lingkungan
sosial sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan bisnis yang sehat.
Keanggotaan SPI ditetapkan dengan KeputusanDirektur.
7. Instalasi-instalasi adalah unit pelayanan fungsional yang dibentuk sebagai upaya
penyelenggaraan pelayanan, pendidikan, dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan kesehatan. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non
struktural yang berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Direktur melalui
WakilDirektur.
8. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
rumah sakit sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional terdiri
dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya. Kelompok jabatanfungsional

6
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Direktur RSUD Bangil beserta jajaran struktural
lainnya mempunyai tugas sebagai berikut:
9. Direktur mempunyai tugas memimpin penyusunan dan pelaksanan kebijakan daerah
di bidang pelayanan kesehatan pada RSUD Bangil sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dakan rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Pasuruan yangsehat.
10. Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas membantu Direktur di bidang
pelayanan dan penunjang pelayanan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi
terkait di bidang pelayanan kesehatan. Wakil Direktur Pelayanan mempunyaifungsi:
a. Pengelolaan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang
pelayanan;
b. Pengelolaan pelaksaan program dan petunjuk teknis di bidangpelayanan;
c. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang pelayanan;
d. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang pelayanan;
e. Pengelolaan pengawasan dan pengendalian di bidangpelayanan;
f. Pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pelayanan;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan olehDirektur.
Wakil Direktur Pelayanan membawahi Bidang Pelayanan Medik, Bidang
Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang. Setiap Bidang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada
Wakil Direktur Pelayanan.
11. Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan di bidang umum dan keuangan. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
mempunyaifungsi:
a. Pengelolaan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang Umum
danKeuangan;
b. Pengelolaan pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang Umum
danKeuangan;
c. Pengelolaan koordinasi dengan lembaga dan instansi lain di bidang Umum
danKeuangan;

d. Pengelolaan pengawasan dan pengendalian di bidang Umum dan Keuangan;


e. Pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Umum
danKeuangan;

Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan olehDirektur, Wakil Direktur


Umum dan Keuangan membawahi Bagian Umum, Bagian Pengembangan, dan
Bagian Keuangan. Setiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam
melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Wakil Direktur Umum dan
Keuangan.

7
12. Dewan Pengawas merupakan organ RSUD Bangil yang mempunyai fungsi
sebagai pembina, pengarah, dan pengawas RSUD Bangil. Dewan Pengawas
ditetapkan dan bertanggungjawab kepadaBupati.
13. Komite yang terdapat di RSUD Bangil terdiridari:
a. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesimedis;
b. Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga perawat dan bidan yang
keanggotaannya dipilih dari dan oleh tenaga keperawatan fungsional guna
meningkatkan profesionalisme tenagakeperawatan.
Komite Medik dan Komite Keperawatan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur.
14. Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah perangkat/ aparat pengawas internal
rumah sakit yang bertanggungjawab kepada Direktur dan yang bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan Rumah
Sakit untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan pengaruh lingkungan
sosial sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan bisnis yang sehat.
Keanggotaan SPI ditetapkan dengan KeputusanDirektur.
15. Instalasi-instalasi adalah unit pelayanan fungsional yang dibentuk sebagai
upaya penyelenggaraan pelayanan, pendidikan, dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan kesehatan. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non
struktural yang berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Direktur melalui
WakilDirektur.
16. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas rumah sakit sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional
terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya. Kelompok jabatanfungsional

8
9
B. Visi Misi
Visi RSUD Bangil adalah ‘Rumah Sakit yang Profesional dan Berorientasi
kepada Pelanggan dengan Mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien’.
 Rumah Sakit dalam arti RSUD Bangil merupakan sarana pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan komprehensif yaitu promotif, preventif, paliatif, kuratif dan
rehabilitatif yang berbentuk Badan Layanan Umum Daerah sehingga dapat
mencukupi seluruh pembiayaan operasional pelayanan dengan pendapatan
fungsionalnya melalui pengelolaan manajemen dan pelayanan kesehatan denganbaik;
 Profesional yang berarti pelayanan diberikan oleh tenaga yang berkompeten di
bidangnya, pelayanan yang diberikan tidak membeda- bedakan jenis pasien serta
mengedepankan service excellent dalam pemberianpelayanan;
 Berorientasi kepada Pelanggan yaitu kepuasan pasien dan keluarganya serta
seluruh stakeholder (eksternal dan internal) harus menjadi fokus dari seluruh
komponen dan fungsi di RSUDBangil;
 Mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien yaitu dalam pemberian pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan standar pelayanan, standar profesi dan standar
prosedur yang berlaku serta keselamatan pasien yang dilayani.
Misi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan mengutamakan
mutu dan keselamatanpasien.
Memberikan pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO), Standar
Profesi serta Standar Pelayanan didukung pelayanan informatif yang mudah
dipahami oleh pelanggan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di
RSUD Bangil serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma,
etika, hukum dan sosial budaya masyarakat serta berupaya meminimalkan terjadinya
risiko dan mencegah terjadinya cedera atau kematian akibat kesalahan melakukan
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan, sarana prasarana serta tenaga yang
terintegrasi dengan pendidikan danpenelitian.
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang lebih
komprehensif maka rumah sakit akan selalu berupaya mengembangkan

10
jenis maupun jumlah pelayanan yang tersedia didukung dengan kelengkapan sarana
dan prasarana yang sesuai standar dengan memperhatikan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan/kedokteran serta selalu terjaga dalam keadaan siap pakai.Untuk
melakukan pelayanan yang bermutu maka seluruh tenaga di rumah sakit akan telah
memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas masing-masing serta menerima
penghargaan sesuai dengan kontribusinya terhadap kinerja rumah sakit. Kesemuanya
itu dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsi rumah sakit yaitu untuk pengembangan
pendidikan bagi tenaga profesional kesehatan serta penelitian terkait pengembangan
ilmu kedokteran dan kesehatan.
3. Mengelola sumber daya dan keuangan secara efektif,
efisien,danakuntabel.Menerapkanprinsipefisiensidanefektifitassertapertimbanganeko
nomiyanglogisdalampengelolaansumberdayarumahsakitmenujupeningkatan
kemampuanpembiayaanoperasionalsertadapatdipertanggungjawabkan dan diaudit oleh
pihak internal maupun eksternal.

11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi, Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

1.Unit Kerja : RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


2.Jabatan : Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan
3.Pekerjaan/ : a. Mewawancara pasien
Uraian Tugas b. Melakukan pemeriksaan fisik dan mental
c. Menentukan pemeriksaan penunjang
d. Menegakkan diagnosis
e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan
f. Melakukan tindakan kedokteran
g. Menuliskan resep obat dan alat kesehatan
h. Menerbitkan surat keterangan dokter

B. Identifikasi : 1. Kurangnya pegetahuan pasien tentang Penyakit TB


Isu pada pasien paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil
2. Ketidakpatuhan pasien TB dalam menjalankan terapi
TB pada pasien paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil
3. Terjadinya penularan penyakit TB terhadap
lingkungan sekitar di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil

12
Tabel 3.1 Penetapan Isu

No Penyebab/Dampak/Isu A K P L Prioritas

Kurangnya pegetahuan pasien


1. √ √ √ √ 1
tentang Penyakit TB pada pasien
paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil.
Ketidakpatuhan pasien TB dalam
2. - √ √ √ 2
menjalankan terapi TB pada pasien
paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil

Terjadinya penularan penyakit TB


terhadap lingkungan sekitar di
3. √ √ - √ 3
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil

Dari tiga isu di atas dilakukan analisis menggunakan metode Urgency (U),
Seriousness (S) dan Growth (G).

No Isu U S G TOTAL

1 Kurangnya pegetahuan pasien tentang 5 5 4 14


Penyakit TB

2 Ketidakpatuhan pasien TB dalam 4 5 3 12


menjalankan terapi TB

3 Terjadinya penularan penyakit TB terhadap 4 4 3 11


lingkungan sekitar

Tabel 3.1. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG


Kriteria penetapan :
Urgency :
1 : tidak penting

13
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4. : penting
5. : sangat penting
Seriousness :
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : akibat yang ditimbulkan serius
5. : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang

1.Penetapan isu
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan
yang diperoleh mengarah pada isu : “Pembuatan Buku Pintar TB di Rumah
Sakit Umum Daerah Bangil “Penetapan isu :
Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan
teknik USG, maka dapat disimpulkan bahwa: “Pembuatan Buku Pintar TB di
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil”, merupakan hal yang urgent, sehingga
jika tidak dilakukan pembuatan buku tersebut maka akan berdampak pada:
1. Pengobatan TB tidak teratur
2. Meningkatnya risiko terjadinya TB MDR
3. Menurunnya angka keberhasilan dalam pengendalian TB.
2.Gagasan pemecahan isu
Sehubungan dengan itu maka gagasan pemecahan isu yang diusulkan
adalah: “Pembuatan Buku Pintar TB di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil”.

14
Maka diusulkan beberapa kegiatan yang diantaranya :
1. Konsultasi dengan mentor terkait pembuatan buku pintar TB
2. Pendataan assesmant kebutuhan terkait pembuatan buku pintar
3. Rapat dengan Tim PKRS penyusunan buku Pintar TB
4. Mencari referensi untuk meyusun buku Pintar TB
5. Mendesign booklet buku Pintar TB
6. Editing hasil buku Pintar TB
7. Pencetakan buku Pintar TB
8. Pelaksanaan edukasi kepada pasien dan keluarga
9. Laporan
C. Diagram Alur Kegiatan
Proses kegiatan pemecahan isu dapat dilihat dari diagram alur dibawah ini

Gambar 3.1 Diagram Alur Pemecahan Isu

Identifikasi isu yang dipilih di unit kerja

Konsultasi dengan mentor

Pengumpulan data fakta Rapat dengan tim PKRS


lapangan

Design booklet, editing dan Mencari referensi


cetak

Sosialisasi Materi kepada pasien dan keluarga

Evaluasi & Menyusun laporan kegiatan

15
D. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Berikut akan dijelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk memecahkan isu yang terjadi di
Puskesmas Kampak
Tabel 3.2 Formulir Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata Terhadap Visi – Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi

1. Konsultasi dengan 1. Berkomunikasi Tersusunnya Draft 1.Etika Publik 1.Rumah Sakit yang 1. Inovatif (Kreatif)
mentor terkait dengan mentor. Rancangan (Hormat, Profesional dan 2. Profesional (bisa
pembuatan buku pintar Aktualisasi komunikatif, jelas, Berorientasi kepada bekerja sama dengan
Pelanggan dengan
TB sopan santun ) atasan)
Mengutamakan Mutu
2.Nasionalisme
dan Keselamatan
(Saling menghargai)
Pasien
3.Akuntabilitas Misi :

(Kerja keras, Keras, 2.Menyelenggarakan


Tanggung Jawab) pelayanan kesehatan
secara paripurna
4.Komitmen Mutu
dengan
(Efektif ,, Efisien)
mengutamakan mutu
dan

16
keselamatanpasien
3. Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

2. Pendataan assesmant 1.Menunjukkan 1.Tersusunnya 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
kebutuhan terkait Rancangan edukasi / Rencana (Efektif,berorientasi Profesional dan (Kompeten)
rancangan aktualisasi pembuatan buku TB Pelaksanaan mutu) Berorientasi kepada 2.Akuntabel
Pelanggan dengan
dengan Bahasa awam 2. Akuntabilitas (Bertanggung jawab)
Mengutamakan Mutu
agar mudah dipahami (Konsisten, Tanggung 3.Profesional
dan Keselamatan
masyarakat jawab) ( Kompeten, integrita
Pasien

17
2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien

3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

3. Rapat dengan Tim 1.Menentukan isi dari 1.konsep awal 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
PKRS penyusunan buku buku (Efektif) Profesional dan (Kompeten)
buku Pintar TB 2.desain awal buku 2. Akuntabilitas Berorientasi kepada 2.Akuntabel

18
(Konsisten, Tanggung Pelanggan dengan (Bertanggung jawab)
jawab) Mengutamakan Mutu 3.Profesional
dan Keselamatan ( Kompeten,
Pasien
integritas)
2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien
3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

4. Mencari referensi untuk 1. Mencari literature 1. Literatur 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Akuntabel
meyusun buku Pintar (Jurnal, Penelitaan, (Efektif) Profesional dan (Bertanggung jawab)

19
TB Buku Panduan TB Berorientasi kepada 2.Profesional
2. Akuntabilitas
Nasional) Pelanggan dengan ( Kompeten,
(Konsisten, Tanggung Mengutamakan Mutu integritas)
jawab) dan Keselamatan
Pasien 3.Komitmen

2.Menyelenggarakan 4.Intergritas
pelayanan kesehatan
5.Responsibilitas
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien

3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

20
5. Mendisign booklet 1. Menyusun program 1. Tersusunnya 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
buku Pintar TB latihan rencana (Efektif) Profesional dan (Kompeten)
2. Memasukan media pembutan 2. Akuntabilitas Berorientasi kepada 2.Akuntabel
Pelanggan dengan
pembelajaran program (Konsisten, Tanggung (Bertanggung jawab)
Mengutamakan Mutu
jawab) 3.Profesional
dan Keselamatan
( Kompeten,
Pasien
integritas)
2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien
3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan

21
danpenelitian.

6. Editing hasil buku 1. koreksi bersama 1.File edit siap 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
Pintar TB dengan mentor dan cetak (Efektif) Profesional dan (Kompeten)
tim PKRS 2. Akuntabilitas Berorientasi kepada 2.Akuntabel
Pelanggan dengan
(Konsisten, Tanggung (Bertanggung jawab)
Mengutamakan Mutu
jawab) 3.Profesional
dan Keselamatan
( Kompeten,
Pasien
integritas)
2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien
3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan

22
pendidikan
danpenelitian.

7. Pencetakan buku Pintar 1.mengirimkan file ke Hardcopy buku 1. Komitmen mutu 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
TB percetakan pintar TB (Efektif) Profesional dan (Kompeten)
2. Akuntabilitas Berorientasi kepada 2.Akuntabel
Pelanggan dengan
(Konsisten, Tanggung (Bertanggung jawab)
Mengutamakan Mutu
jawab) 3.Profesional
dan Keselamatan
( Kompeten,
Pasien
integritas)
2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien

3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang

23
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

4.Mengelola sumber
daya dan keuangan
secara efektif,
efisien,danakuntabel.

8. Pelaksanaan edukasi 1.mengumpulkan data Laporan Akuntabilitas 1.Rumah Sakit yang 1.Profesional
kepada pasien dan kunjungan pasien di aktualisasi dan (Konsisten, Tanggung Profesional dan (Kompeten)
keluarga poli Paru RSUD bukti jawab) Berorientasi kepada 2.Akuntabel
Pelanggan dengan
Bangil dokumentasi (Bertanggung jawab)
Mengutamakan Mutu
2. mengumpulkan kegiatan 3.Profesional
dan Keselamatan
data kunjungan pasien aktualisasi ( Kompeten,
Pasien
rawat inap di Bangsal integritas)
RSUD Bangil

2.Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara paripurna

24
dengan
mengutamakan mutu
dan
keselamatanpasien

3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

9 Laporan 1. Pengetahuan TB Tanda tangan Akuntabilitas (Kerja 1. Rumah Sakit yang Komitmen
pada pasien dan lembar edukasi keras, Kejelasan, Profesional dan Intergritas
keluarga pengunjung kolaboratif Tanggung jawab) Berorientasi kepada Profesional
Pelanggan dengan
poli paru dengan Komitmen ( Teliti) Responsibilitas
Mengutamakan Mutu
menandatangani
dan Keselamatan
lembar edukasi
Pasien
kolaboratif

25
2. Pengetahuan TB 2.Menyelenggarakan
pada pasien dan pelayanan kesehatan
keluarga di Bangsal secara paripurna
Rawat inap RSUD dengan
Bangil dengan mengutamakan mutu
menandatangani dan
lembar edukasi keselamatanpasien
kolaboratif
3.Mengembangkan
pelayanan kesehatan,
sarana prasarana
serta tenaga yang
terintegrasi dengan
pendidikan
danpenelitian.

26
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan selama off campus (4
minggu) dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.3. Matriks Jadwal Kegiatan

Minggu ke-
No Kegiatan

1 2 3 4
Konsultasi dengan mentor terkait
1        
rancangan aktualisasi
Pendataan assesmant kebutuhan terkait
2        
rancangan aktualisasi
Rapat dengan Tim PKRS penyusunan
3        
buku Pintar TB
Mencari referensi untuk meyusun buku
4
Pintar TB

5 Mendisign booklet buku Pintar TB        

6 Editing hasil buku Pintar TB        

7 Pencetakan buku Pintar TB        

Pelaksanaan edukasi kepada pasien dan


8        
keluarga
9 Evaluasi

29

Anda mungkin juga menyukai