A. Pengertian
Keadaan dimana seseorang pernah/ mengalami riwayat melakukan tindakan yang
dapat membahayakan diri sendiri/ orang lain/ lingkungan baik secara fisik/ emosional/
seksual dan verbal.
B. Etiologi
Etiologi Perilaku kekerasan Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) adalah :
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
2. Stimulus lingkungan
3. Konflikinterpersonal
4. Perubahan status mental
5. Putus asa
6. Penyalahgunaan zat/alkohol
C. Faktor yang berhubungan
1. Status kesehatan mental : psikosis
2. Riwayat perilaku kekerasan pada diri sendiri/ oranglain/ lingkungan
3. Latar belakang keluarga yang tidak harmonis
D. Tanda dan Gejala
Muka merah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Jalan mondar-mandir
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mengancam secara verbal atau fisik
Melempar atau memukul benda atua orang lain
Merusak barang atau benda
Tidak memiliki kemampuan mencegah atau mengendalikan perilaku
kekerasan
E. Komplikasi
Dampak pasien dengan perilaku kekerasan apabila tidak ditangani dapat
menyebabkan risiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan. Risiko
mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat
melukai/membahayakan diri, orang lain dan lingkungan (Prabowo, 2014).
F. Patofisiologi
Stress, cemas, harga diri rendah dan bermasalah dapat menimbulkan marah. Respon
terhadap marah dapat di ekspresikan secara eksternal maupun internal. Secara
eksternal ekspresi marah dapat berupa perilaku konstruktif maupun destruktif.
Mengekspresikan rasa marah dengan perilaku konstruktif dengan katakata yang dapat
di mengerti dan di terima tanpa menyakiti hati orang lain. Selain akan memberikan
rasa lega, ketegangan pun akan menurun dan akhirnya perasaan marah dapat teratasi.
Perilaku yang submisif seperti menekan perasaan marah karena merasa tidak kuat,
individu akan berpura- pura tidak marah atau melarikan diri dari rasa marahnya,
sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan demikian akan menimbulkan rasa
bermusuhan yang lama, dan pada suatu saat dapat menimbulkan kemarahan yang
destruktif yang di ajukan pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan (Yosep, 2011).
G. Penatalaksanaan
Yang diberikan pada klien yang mengalami gangguan jiwa amuk ada 2 yaitu :
a) Medis
Nozinan, yaitu sebagai pengontrol perilaku psikososial.
Halloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri.
Thrihexiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan
menenangkan hiperaktivitas.
ECT (Elektro Convulsive Therapy), yaitu menenangkan klien bila
mengarah pada keadaan ngamuk.
b) Keperawatan
Psikoterapeutik
Lingkungan terapieutik
Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
Pendidikan Kesehatan
H. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Data Obyektif :
Parendrawati, D., P., Keliat, B., A.,Haryati, T., H. (2009). PengaruhTerapi Token Ekonomi
Pada KlienDefisitPerawatanDiri di RumahSakit Dr Marzuki Mahdi Bogor. FIK UI : Depok