Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENEGAKAN HUKUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

Drs. Supriyadi, M.Si.

Disusun oleh: Kelompok 6

1. Dwi Aprilia (180210301084)


2. Zonawati Triety Madani (180210301095)
3. Sasi Suci Wulandari (180210301103)
4. Nadila Farajane Alisya (180210301104)
5. Adinda Lucky Pramita (180210301106)
6. Nur Dina Kamilia (180210301111)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Penegakan Hukum.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari beberapa sumber dan pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada beberapa sumber dan
semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki nmakalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Penegakan Hukum ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jember, 07 November 2018

Tim Penyusun,

Kelompok 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1 Pengertian Penegakan Hukum ........................................................


2.2 Contoh Kasus PenegakanHukum ...................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ...........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum adalah segala bentuk aturan-aturan yang harus ditaati oleh masyarakat
pada tempat tertentu dan beresiko sanksi bagi yang melanggar. Aturan-aturan tersebut
tidak hanya ditaati saja tapi harus dijalankan bahkan ditegakkan karena kalau tidak
maka peraturan yang ada hanyalah sebagai susunan kata-kata yang tidak bermakna
dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana yang dinyatakan dalam UUD 1945
amandemen ke-3 pasal  (1) ayat (3) bahwa Indonesia adalah negara hukumbukan
negara kekuasaan. Prinsip dasar yang dianut dalam hukum dasar tersebut memberikan
gambaran hukum menjadi landasan kehidupan masyarakat. Inilah alasan kenapa
hukum perlu ditegakkan, dan bagi Indonesia yang ditegakkan adalah supremasi
hukumnya bukan supremasi kekuasaan.
Penegakan hukum diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu
untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana
seharusnya. Hukum ditegakkan demi kepentingan masyarakat sehingga tercapainya
masyarakat yang aman dan tentram.
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Pengertian Penegakan Hukum?
2. Contoh Kasus Penegakan Hukum
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
2. Untuk mengetahui pengertian penegakan hukum
3. Mendalami sebuah contoh kasus dan solusinya
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah proses pemungsian norma-norma hukum secara


nyata sebagai pedoman perilaku atau hubungan–hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Stabilitas politik dan keamanan hanya dapat tegak bila aturan hukum berjalan
dengan semestinya. Keragu-raguan dan lemahnya penegakkan hukum akan
membuat negara jatuh pada kondisi ketidakpastian dan instabilitas. Karena itu,
PK Sejahtera bertekad untuk memelopori tegaknya supremasi hukum di
Indonesia, dimana:

(1) pemerintah dan semua anggota masyarakat terikat oleh hukum;

(2) setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum;

(3) kemuliaan manusia diakui dan dilindungi oleh hukum; dan

(4) keadilan terjangkau oleh semua warga tanpa kecuali.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan perundang-undangan yang


transparan, hukum yang adil, penegakan hukum yang dapat diprediksi, dan
tanggung jawab pemerintah untuk menjaga ketertiban.
2. Contoh Kasus Penegakan Hukum

Dekan FT UGM soal Mahasiswi Dilecehkan saat KKN: Kami Tak


Tinggal Diam

Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nizam, turut


angkat bicara mengenai kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan
mahasiswa Fakultas Teknik berinisial HS kepada seorang mahasiswi UGM pada
saat KKN di Pulau Seram, Maluku, tahun 2017.

Nizam menegaskan, sejak awal mencuatnya kasus tersebut pihak kampus


langsung bertindak tegas dengan mencabut HS dari lokasi KKN dan membentuk
tim investigasi independen. 

“Sebetulnya itu sudah ditindaklanjuti. Itu kan kejadian tahun 2017 dan
dibentuk tim oleh UGM yang intinya sudah ada sanksi pembatalan KKN dan
mengulang KKN. Tim independen di tingkat universitas untuk mencari masalah
dan solusi terbaik yang berkeadilan,” jelas Nizam dalam keterangan tertulis, Rabu
(7/11). 

Kemudian dari hasil tim investigasi muncul rekomendasi-rekomendasi yang


kemudian dijalankan termasuk pendampingan psikologi bagi pelaku maupun
korban.

Nizam justru menyayangkan artikel yang dimuat Badan Penerbitan dan Pers
Mahasiswa (BPPM) Balairung berjudul ‘Nalar Pincang UGM Atas Kasus
Perkosaan’. Menurut Nizam tulisan tersebut membuat seolah-olah kampus
melakukan pembiaran atas kasus kekerasan seksual tersebut. 
“Itu sudah berjalan, sudah keluar rekomendasi dari tim independen tersebut
dan diimplementasikan, dijalankan. Hanya kok tiba-tiba dari Balairung kemarin
menuliskan kembali judul lama dan itu yang kami sayangkan. Seperti tulisan di
Balairung, saya dikatakan tidak mau ditemui itu sama sekali tidak benar,”
timpalnya. 

Nizam kemudian menjelaskan tentang pertanyaan kenapa pelaku tidak sampai


dikeluarkan atau di-DO merupakan keputusan tim investigasi berdasarkan tingkat
kesalahannya. Yang jelas di samping aspek keadilan, pihak kampus sebagai
lembaga pendidikan juga mengedepankan aspek pendidikan. 

“Bina mereka masa depan lebih baik semua. Hukuman nilai-nilai keadilan dan
nilai-nilai pendidikan,” tuturnya. 

Saat korban kemudian merasa belum mendapat keadilan, Nizam berpendapat


semuanya bisa dikomunikasikan, terlebih saat ini keduanya tengah dalam
pendampingan konseling. 

“Saya rasa sebagai lembaga pendidikan yang kita kedepankan pendidikan,


kalau ada yang kurang pas seharusnya dibicarakan dengan keadaan yang baik
kekeluargaan," ucap Nizam.. 

Di sisi lain, soal rencana dari pihak kampus membawa kasus ini ke ranah
hukum, Nizam berpendapat itu memang pilihan terakhir yang harus ditempuh
apabila korban merasa belum mendapatkan keadilan. 

Lalu, bagaimana sosok HS selama di kampus? Secara detail Nizam tidak mau
membeberkan identitas pelaku maupun prodi yang ditempuh pelaku. Hanya saja
secara umum HS tidak memiliki masalah secara akademik. 
Pada bulan Agustus 2018, HS sebenarnya sudah lulus. Namun, karena
tersandung kasus pelecehan seksual maka wisuda kelulusannya ditunda. 

“Dia dari Fakultas Teknik, seharusnya dia sudah bisa lulus Agustus lalu,
karena kasus ini kita pending kita tunda dulu keputusannya,” ceritanya. 

“Sejauh ini rekam jejak bagus dan perilaku di kampus selama pengawasan
kami tidak ada masalah. Tapi ya di luar kampus kita enggak tahu ya,” kata Nizam.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Penegakan Hukum adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjadikan


hukum sebagai pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik oleh para
subyek hukum maupun para aparat penegak hukum resmi yang diberi tugas dan
wewenang oleh UU untuk menjamin berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku
di masyarakan dan negara.

Anda mungkin juga menyukai