Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN

BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN DAN STRUKTUR YANG BARU

MARIA VIRGINIA GRACIA REGO

KELAS C3

1961121109

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019/2020
BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

a) Tujuan Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Tujuan dari penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan adalah untuk membangun
struktur hemat energi dan untuk membangun struktur tersebut kita harus menyadari berbagai
bahan bangunan ramah lingkungan yang tersedia, sifat-sifatnya dan bagaimana bahan
tersebut berkontribusi dalam penghematan energi. Pemanfaatan material bekas atau sisa
untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan
fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas
masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan
suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.

 Kriteria Material Ramah Lingkungan

Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;

 tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan


 dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
 dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam
karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada
tanah, kayu pada pepohonan)
 bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses
memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan
material tersebut ke lokasi pembangunan)
 bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami

Salah satu bahan bangunan yang ramah lingkungan adalah bambu.

1) Bambu
Sebagai bahan material, bambu juga memiliki beberapa kelebihan yang menegaskan
kenapa bambu cocok digunakan sebagai material pengganti kayu.
Kelebihan Bambu
Berikut ini adalah beberapa kelebihan bambu, yaitu :
 Mudah ditanam dan perawatan mudah
Melakukan budidaya bambu bukanlah hal yang sulit, bahkan terbilang cukup mudah
karena Anda tidak membutuhkan investasi yang besar. Ketika tanaman sudah siap
untuk ditebang, hasil batang bambu dapat terus menerus diperoleh tanpa melakukan
proses penanaman kembali. Budidaya bambu juga dapat dilakukan oleh siapa saja,
termasuk Anda bahkan hanya dengan peralatan yang sederhana.
 Pertumbuhan sangat cepat
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pertumbuhan bambu jauh lebih cepat jika
dibandingkan dengan kayu. Pada masa pertumbuhannya, jenis bambu tertentu dapat
tumbuh sebanyak 5 cm per jamnya. Hebat bukan? Sangat kontras jika dibandingkan
dengan kayu yang baru boleh ditebang ketika sudah berumur 40 hingga 50 tahun.
Karena pada saat-saat itulah kayu memiliki kualitas yang baik. Sedangkan bambu
hanya membutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun lamanya.
 Memiliki daya tahan yang baik
Sebagai material bangunan, bambu memiliki ketahanan yang luar biasa. Jika Anda
membakar rumpun bambu, rumpun tersebut masih dapat tumbuh dan berkembang
kembali. Bukti nyatanya adalah seperti pada kasus pengeboman atom di Hiroshima
berpuluh-puluh tahun yang lalu. Dari hasil pengeboman tersebut, bambu merupakan
satu-satunya jenis tanaman yang masih dapat bertahan hidup.
 Harganya murah
Salah satu keunggulan bambu yang tidak dapat dipungkiri lagi adalah harganya yang
murah. Ini sangat menguntungkan mengingat tiap tahunnya bahan baku material selalu
mengalami peningkatan.
 Memiliki sifat elastis
Bentuk bambu menyerupai pipa, sehingga memiliki momen kelembaban yang tinggi.
Untuk itu, bambu dinilai baik untuk memikul momen lentur. Serta bambu juga
memiliki sifat eleastis yang ketahanannya sangat baik terhadap angin. Bambu juga
direkomendasikan untuk digunakan pada jenis-jenis rumah tinggal yang dibangun di
daerah rawan gempa.
 Mudah di bentuk
Bambu sanagt mudah dibentuk dan dibelah. Buktinya, banyak sekali furniture-furniture
rumah yang dihasilkan dari material bambu. Namun bambu juga memiliki kekuatan
yang cukup tinggi, bahkan kekuatan tariknya dikatakan dapat menyaingi baja.
Seperti halnya material pada umumnya, terdapat pula kelebihan dan kekurangan
bambu. Karena pada dasarnya tidak ada material yang sempurna.

Kekurangan Bambu

Berikut ini adalah beberapa kekurangan bambu, yaitu :

 Memiliki durabilitas rendah


Bambu memiliki durabilitas rendah,  yang artinya bambu sangat mudah terserang
kumbang bubuk. Sehingga penggunaan material bambu untuk bangunan dan perabot
menjadi tidak tahan lama. Rangka bangunan bambu yang tidak diawetkan dapat
bertahan tidak lebih dari 5 tahun pemakaian. Hal inilah yang menjadi kendala utama
penggunaan bambu sebagai alternatif kayu, sehingga menurunkan minat para
penggunanya.
 Kekuatan sambungannya sangat rendah
Perangkaian struktur bambu biasanya dilakukan dengan menggunakan paku, pasak atau
tali ijuk, sehingga dari segi kekuatan sambungan dinilai sangat rendah. Terdapat
kemungkinan bambu akan pecah ketika disambungkan dengan paku atau pasak
tersebut. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena struktur merupakan suatu elemen
yang penting dalam sebuah bangunan.
 Rentan terbakar
Pada dasarnya bambu sangat rentan terhadap api dan mudah terbakar. Memang terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan supaya bambu lebih tahan terhdap api. Namun
biaya yang harus dikeluarkan relatif mahal.

Bambu memiliki peluang yang cukup besar sebagai bahan pengganti kayu. Namun
perlu dilakukan kembali pendalaman riset terhadap material bambu sehingga pengguna lebih
merasa aman dan nyaman ketika menggunakan material tersebut.
B. Bahan Bangunan Struktur Yang Baru

 Pengertian Baja

Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal
atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan
besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %. Baja mempunyai unsur-unsur lain
sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi.

Material baja unggul jika ditinjau dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitasnya. Jadi
tidak mengherankan jika di setiap proyek-proyek konstruksi bangunan (jembatan atau
gedung) maka baja selalu ditemukan, meskipun tentu saja volumenya tidak harus
mendominasi. Tinjauan dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitas sangat cocok dipakai
mengevaluasi struktur yang diberi pembebanan. Tetapi perlu diingat bahwa selain kondisi tadi
akan ada pengaruh lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup struktur
bangunannya. Jadi pada suatu kondisi tertentu, suatu bangunan bahkan dapat mengalami
kerusakan meskipun tanpa diberikan beban sekalipun (belum berfungsi). Jadi ketahanan
bahan material konstruksi terhadap lingkungan sekitarnya adalah penting untuk diketahui agar
dapat diantisipasi baik. Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah
karena buatan pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu yang baik. Oleh karena itu
dapat dipahami bahwa kualitas material baja yang dihasilkannya relatif homogen dan
konsisten dibanding material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan mutunya.

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan
bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat,
antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani
konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan
kalkulasi teknik sipil. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan
aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang.
Kelebihan dan Kekurangan Baja Sebagai Material Struktur

 Kelebihan Baja Sebagai Material Struktur

Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan
iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat
baja lainnya. Kelebihan material baja akan dibahas dalam paragraf berikut.

1. Kekuatan Tinggi

Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati
akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.

2. Keseragaman

Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.

3. Elastisitas

Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen
inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan
penampang beton bertulang.

4. Permanen

Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.

5. Daktilitas

Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban
kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau
komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas
titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan
konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan
terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup
maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda
keruntuhan.

6. Liat (Toughness)

Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.

7. Tambahan pada Struktur yang Telah Ada

Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru maupun
seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja seringkali
diperlebar, dll.

Kelebihan lain dari material baja struktur adalah:

- kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,


- cepat dalam pemasangan,
- dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
- kekuatan terhadap fatik,
- kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
- masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,
- adaptif terhadap prefabrikasi.

 Kelemahan Baja Sebagai Material Struktur

Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.

1. Biaya Pemeliharaan

Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan
udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.

2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat
menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan
dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

3. Rentan Terhadap Buckling

Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat
dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.

4. Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan
pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.

5. Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat
terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur
yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada
kapal Titanic).

Anda mungkin juga menyukai