Anda di halaman 1dari 5

UAS AGAMA

“HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA MENURUT HINDU”

OLEH

I Gusti Ayu Agung Mirah Gita Pertiwi


(2010521017)

Universitas Udayana
Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan kebutuhan manusia
karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia
memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi
sandaran vertikal manusia. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan
manusia. Pemerintah dengan berlandaskan pada GBHN memasukkan pendidikan agama ke
dalam kurikulum di sekolah mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Manusia juga
dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan utama yaitu berpikir,
berkata dan berbuat, yang menyebabkan ia berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan
kemampuan berpikir, berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan
buruk yang disebut subha asubha karma. Dengan mengutamakan perbuatan baik yang disebut
subha karma inilah manusia mampu menolong dirinya sendiri, mengangkat dirinya dari
kesengsaraan. Inilah keistimewaan lahir menjadi manusia. Dimana tidak dimiliki oleh makhluk
lain selain manusia. Secara umum manusia senang pada keindahan, baik itu keindahan alam
maupun seni, dan yang merupakan musuh besar manusia menurut agama Hindu yang disebut
Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana sifat – sifat tersebut akan
mempengaruhi watak dan perilaku manusia. Itulah sebabnya  watak dan perilaku manusia
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena begitu
melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara adalah dengan mengendalikannya. Untuk itu,
kita harus bisa mengendalikan sifat tersebut agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam
diri. Jika hati kita tenang, maka pikiran pun akan tenang untuk menghasilkan pemikiran –
pemikiran yang jernih. Dari pemikiran yang jernih kita senantiasa akan berkata dan berbuat yang
baik.

1.2  Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian manusia dalam persepsi agama hindu?


2. Jelaskan konsep manusia hindu!
3.  Jelaskan martabat manusia hindu!
4. Bagaimana penciptaan manusia menurut hindu?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Hakkikat Manusia Menurut Hindu


Manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk berpikir pertama yang menjadikan
dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal dari kata manu yang artinya pikiran atau
berpikir, dalam bentuk genetif menjadi kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau
menggunakan pikirannya. Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan
jasmani dan jiwa (atman) menjadikan ia secara psikopisik terus berkembang. Yang merupakan
musuh besar manusia menurut agama Hindu yang disebut Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di
dalam diri setiap manusia dimana sifat – sifat tersebut akan mempengaruhi watak dan perilaku
manusia. Itulah sebabnya  watak dan perilaku manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena begitu melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara
adalah dengan mengendalikannya. Pengertian Manusia dalam persepsi Agama Hindu. Manusia
berasal dari manushya yang berarti makhluk hidup yang mempunyai pikiran. Manusia memiliki
kesempurnaan peralatan yang mengatur dirinya menemui penciptanya yaitu Sang Hyang Widi
Wasa.
2.2  Konsep Manusia Hindu
 Konsep Hindu mengatakan bahwa manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu jasmani dan rohani.
Jasmaninya adalah badan, tubuh manusia sedangkan rohani merupakan hakekat Tuhan yang
abadi, kekal, yang disebut dengan Atman. Manusia memiliki 3 lapisan badan yang disebut Tri
Sarira yang terdiri dari Stula Sarira, Suksma Sarira, dan Anta Karana Sarira. Stula Sarira atau
raga manusia dalam konsep Hindu terdiri dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta yaitu Pertiwi,
Apah, Teja, Bayu, Akasa. Tubuh manusia merupakan Bhuana Alit atau Bhuana Sarira. Namun
manusia juga termasuk makhluk yang lemah, karena tidak seperti binatang yang lahir begitu saja
langsung bisa berdiri, terbang, berjalan tanpa memerlukan bantuan dari yang lain. Maka
hendaknya ini dipahami terlebih dahulu untuk mengetahui dan dapat memisahkan esensi dari
raga ini yang terpisah dengan atman yang sejati.
2.3  Martabat Manusia Hindu
Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk pencapaian tujuan hidup
manusia itu sendiri yaitu Catur Purusa Artha, meliputi : Dharma, Artha, Kama, Mokhsa. Dharma
menjadi dasar dan pedoman kita dalam menunaikan tugas hidup kita sebagai manusia, yang
dilahirkan kembali diberikan kesempatan untuk memperbaiki taraf hidupnya.
 Dharma, adalah ajaran-ajaran agama yang menjadi pedoman dalam kita mengarungi samudera
kehidupan ini, memilha dan memilih mana yang boleh dan mana yang patut dihindari dalam
kehidupan ini, karena tuntunan moral maupun tuntunan agama.
Artha merupakan kebutuhan pokok manusia, arta dalam hal ini adalah arta untuk memenuhi
kebutuhan pokok, kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, dan kebutuhan pisiologis lainnya. Dan
semua aktivitas keagamaan pun tidak terlepas dari kebutuhan arta ini.
Kama, merupakan kepuasan, kenikmatan, merupakan suatu kondisi yang memotivasi manusia
untuk rajin, giat dalam melaksanakan tugasnya. Pencarian atau pencapaian kama ini lebih banyak
memerlukan artha, sehingga untuk menuju kama ini manusia akan selalu termotivasi untuk
mengumpulkan artha.
            Tapi tentu tidak dapat lepas dari tuntunan dharma atau agama di dalam mencari artha
maupun kama ini, sehingga sebagai dasar dan pedoman dalam mengumpulkan artha dan mencari
kepuasan ini adalah dharma itu sendiri. Sebagai tujuan akhir dari hidup manusia Hindu adalah
Mokhsa, yaitu menyatunya atman dengan brahman saat orang itu meningggal dunia.

2.4  Penciptaan Manusia Menurut Hindu


Di dalam Agama Hindu manusia dibuat dari dua unsur yaitu materi (prakerti) dan jiwa (purusa).
Menurut Hindu manusia terdiri dari 5 elemen, yaitu:
1. Pertiwi (unsur padat)
contoh: tulang
2. Apah (unsur cair)
contoh: darah
3. Teja (unsur panas)
contoh: suhu tubuh
4. Bayu (unsur gas)
contoh: oksigen dalam tubuh
5. Akasa (unsur hampa)
contoh: rongga dalam tubuh

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk berpikir pertama yang menjadikan
dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal dari kata manu yang artinya pikiran
atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau
menggunakan pikirannya. Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan
jasmani dan jiwa (atman) menjadikan ia secara psikopisik terus berkembang. Konsep Hindu
mengatakan bahwa manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu jasmani dan rohani. Jasmaninya
adalah badan, tubuh manusia sedangkan rohani merupakan hakekat Tuhan yang abadi, kekal,
yang disebut dengan Atman. Manusia memiliki 3 lapisan badan yang disebut Tri Sarira yang
terdiri dari Stula Sarira, Suksma Sarira, dan Anta Karana Sarira. Stula Sarira atau raga
manusia dalam konsep Hindu terdiri dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta yaitu Pertiwi,
Apah, Teja, Bayu, Akasa. Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk
pencapaian tujuan hidup manusia itu sendiri yaitu Catur Purusa Artha, meliputi : Dharma,
Artha, Kama, Mokhsa.

Anda mungkin juga menyukai