Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
Universitas Udayana
Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan kebutuhan manusia
karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia
memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi
sandaran vertikal manusia. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan
manusia. Pemerintah dengan berlandaskan pada GBHN memasukkan pendidikan agama ke
dalam kurikulum di sekolah mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Manusia juga
dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan utama yaitu berpikir,
berkata dan berbuat, yang menyebabkan ia berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan
kemampuan berpikir, berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan
buruk yang disebut subha asubha karma. Dengan mengutamakan perbuatan baik yang disebut
subha karma inilah manusia mampu menolong dirinya sendiri, mengangkat dirinya dari
kesengsaraan. Inilah keistimewaan lahir menjadi manusia. Dimana tidak dimiliki oleh makhluk
lain selain manusia. Secara umum manusia senang pada keindahan, baik itu keindahan alam
maupun seni, dan yang merupakan musuh besar manusia menurut agama Hindu yang disebut
Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana sifat – sifat tersebut akan
mempengaruhi watak dan perilaku manusia. Itulah sebabnya watak dan perilaku manusia
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena begitu
melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara adalah dengan mengendalikannya. Untuk itu,
kita harus bisa mengendalikan sifat tersebut agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam
diri. Jika hati kita tenang, maka pikiran pun akan tenang untuk menghasilkan pemikiran –
pemikiran yang jernih. Dari pemikiran yang jernih kita senantiasa akan berkata dan berbuat yang
baik.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk berpikir pertama yang menjadikan
dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal dari kata manu yang artinya pikiran
atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau
menggunakan pikirannya. Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan
jasmani dan jiwa (atman) menjadikan ia secara psikopisik terus berkembang. Konsep Hindu
mengatakan bahwa manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu jasmani dan rohani. Jasmaninya
adalah badan, tubuh manusia sedangkan rohani merupakan hakekat Tuhan yang abadi, kekal,
yang disebut dengan Atman. Manusia memiliki 3 lapisan badan yang disebut Tri Sarira yang
terdiri dari Stula Sarira, Suksma Sarira, dan Anta Karana Sarira. Stula Sarira atau raga
manusia dalam konsep Hindu terdiri dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta yaitu Pertiwi,
Apah, Teja, Bayu, Akasa. Semua yang dilakukan oleh manusia Hindu pada umumnya untuk
pencapaian tujuan hidup manusia itu sendiri yaitu Catur Purusa Artha, meliputi : Dharma,
Artha, Kama, Mokhsa.