PLASENTA PREVIA
PRESEPTEE :
NUR MIFTAHUL HIDAYAT
NIM. 18301022
Riwayat Riwayat
Kehamilan Riwayat insisi Kehamilan >35 th
aborsi kelahiran besar
ganda uterus
Plasenta Previa
Hipoksia
jaringan/organ
pada janin
Resiko tinggi
cedera (janin)
MCP TEORI
Dx : Hipovolemi b.d kehilangan cairan Dx : Perfusi tidak Efektif b.d Dx : Nyeri Akut B.d agen pencidera
aktif penurunan kadar hemoglobin fisik
Dx : Resiko Cedera Pada Janin b.d Dx : Resiko Syok Dx : Ansietas B.d Ancaman Terhadap Dx : Resiko Infeksi
ketidakadekuatan perfusi plasenta Kematian
Data Subjektif : Data Subjektif : Data Subjektif :
3. Pasien mengatkan bahwa dia sedang 1. Pasien mengatkan bahwa kemaren baru
Data Subjektif : 1. Pasien mengatakan bahwa dia
hamil trimester ke 3 dan pada jalan melakukan operasi SC
1. Pasien mengatkanbahwa dia sedang lahirnya sering mengelarkan darah khawatir dengan kondisinya sekarang 2. Pasien mengatakan luka bekas post op
hamil trimester ke 3 dan pada jalan warna merah segar 2. Pasien juga mengatkan sering bingung nya terasa nyeri dan agak hangat,
lahirnya sering mengelarkan darah 4. Pasien mengatakan juga badannya dan sulit untuk berkonsentrasi namun tidak ada rembesan cairan
warna merah segar sering lemas
Data Objektif : Data Objektif :
Data Objektif : Data Objektif : 1. Pasien tampak gelisah 1. Pasien Post op SC hari 1
6. Pasien menggunakan pembalut, dan 2. Tidak ada rembesan pada perban
1. Hasil USG: Plasenta menutup jalan 2. Pasien tampak tegang
terdapat darah segar dipembalut 3. Leukosit meningkat
lahir 7. TD menurun 3. Pasien tampak sulit tidur 4. Suhu tubuh meningkat
2. Pasien menggunakan pembakut dan 8. Nadi meningkat dan teraba lemah 4. Suara bergetar 5. Kulit sekitar luka teraba hangat
dipembalut pasien terdapat darahs egar 9. CRT > 3 detik 5. Muka tampak pucat
3. Hb pasien menurun 10. Wajah tampak pucat Therapi: Antibiotik
Terapi : Antidepresi
Therapi: obat penambah darah Therapi: Transfusi darah
INTERVENSI KEPERAWATAN TEORI
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Hipovolemi Setelah dilakukan tindakan INTERVENSI UTAMA : Manajemen
b.d keperawatan 3 x 24 Jam Hipovolemia
kehilangan masalah keperawatan Observasi:
cairan aktif hypovolemia dapat teratasi 1. Periksa tanda dan gejala hivopolemia
Kriteria Hasil: 2. Monitor intake dan output pasien
1. Turgor Kulit membaik 3. Monitor status mental pasien
2. Output Urin Meningkat 4. Monitor TTV pasien secara berkala
3. Membran mukosa Teraupetik:
membaik dan tidak 1. Hitung kebutuhan cairan
pucat 2. Berikan asupan cairan oral
4. Suhu tubuh dalam batas 3. Pastikan kebutuhan cairan pasien terpenuhi
normal 4. Menghitung balance cairan
5. Tidak ada perdarahan Edukasi:
6. Nadi dalam batas normal 1. Anjurkan keluarga untuk memperbanyak
asupan cairan oral kepada pasien
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan intravena
(Koloid, Kristaloid)
Resiko Syok Setelah dilakukan tindakan INTERVENSI UTAMA: Manajemen Syok
keperawatan 3 x 24 Jam Hipovolemik
masalah keperawatan Observasi:
Resiko Syok dapat teratasi 1. Monitor status cairan
Kriteria Hasil: 2. Monitor status Oksigenasi
1. TD dalam batas normal 3. Periksa Tingkat kesadaran
2. Nadi dalam batas normal 4. Monitor status kardiopulmonal
3. CRT < 3 detik Teraupetik:
1. Pertahankan jalan napas agar tetap paten
2. Berikan oksigen
3. Pasang kateter urin untuk menilai produksi
urin
Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga tentang kondisi
pasien yang sebenarnya
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan koloid dan
kristaloid atau tranfusi darah
Ansietas b.d Tujuan : Intervensi Utama : Reduksi ansietas
Ancaman Setelah dilakukan tindakan Objektif :
Kematian keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
jam, masalah ansietas 2. Identifikasi kemampuan saat mengambil
dapat teratasi keputusan
Kriteria Hasil : 3. Monitor tanda-tanda dehidrasi
1. Konsentrasi pasien Terapeutik :
membaik 1. Ciptakan suasan terapetik untuk
2. Pola tidur membaik menumbuhkan kepercayaan
3. Tidak menunjukkan 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
perilaku gelisah jika memungkinkan
4. Tidak menunjukkan 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
wajah tegang 4. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
5. Motivasi untuk mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
Edukasi :
1. Jelaskan prosedur termsuk sensasi yang akan
dialami
2. Informasikan secara factual diagnosis,
pengobatan dan prognosis pasien
3. Anjurkan keluarga untuk selalu menemani
pasien
4. Latih Teknik relaksasi dan distraksi untuk
mengurangi ansietas
Kolaborasi:
1. Anti depresan bila perlu
Resiko cedera Tujuan : Intervensi Utama : Pemantauan DJJ
pada Janin Setelah dilakukan tindakan Objektif :
selama 3x24 jam, resiko 1. Identifikasi status obstetric
cedera pada janin dapat 2. Identifikasi riwayat obstetric
berkurang 3. Identifikasi adanya penggunaan obat , diet dan
Kriteria Hasil : merokok
1. Tidak ada cedera pada 4. Identifikasi pemeriksaan kehamilan
janin sebelumnya
2. Tidak ada perdarahan 5. Periksa DJJ selama 1 monit
6. Monitor DJJ secara berkala
Terapeutik :
1. Atur posisi pasien
2. Lakukan maneuver leopold untuk menentukan
letak janin
Edukasi :
1. Jelaskan Tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemeriksaan, jika perlu
Nyeri akut b.d Tujuan : Intervensi : Manajemen Nyeri
Agen Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
pencidera keperawatan 3 x 24 jam a. Observasi
fisiologis diharapkan nyeri teratasi 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Kesulitan tidur 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
menurun memperingan nyeri
b. Mandiri
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemiliham strategi meredakan
nyeri
c. Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan kepada keluarga strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan kepada keluarga teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Resiko Infeksi Tujuan : Intervensi : Pencegahan Infeksi
Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
keperawatan 3 x 24 jam a. Observasi
diharapkan resiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
teratasi dan sistemik
Kriteria Hasil : b. Nursing
1. Kebersihan meningkat 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
c. Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika
perlu
Perfusi perifer Tujuan : Intervensi : Perawatan Sirkulasi
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
keperawatan 3 x 24 jam a. Observasi
diharapkan perfusi perifer 1. Periksa sirkulasi perifer
teratasi 2. Identifikasi faktor resiko gangguan
Kriteria Hasil : sirkulasi
1. Warna kulit pucat 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
menurun bengkak pada ekstremitas
2. Akral membaik b. Mandiri
3. Turgor kulit membaik 1. Hindari pemasangan infus atau darah pada
area dengan keterbatasan sirkulasi
2. Lakukan pencegahan infeksi
c. Edukasi
1. Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus di laporkan (misalnya rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat dan
luka yang tidak sembuh).
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian transfusi darah sesuai
kebutuhan pasien
Kasus Plasenta Previa
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
A. DATA UMUMKLIEN
1. Nama pasien (Inisial) : Ny.F Nama suami : Tn.A
2. Umur : 31 th Umur : 35 th
3. Suku/Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa: Melayu
4. Agama : Islam Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : Jl. Jendral
8. Status perkawinan : Menikah
9. Diagnosa Medis : Plasenta Previa
10. No. MR : 01022829
11. Tanggal Masuk RS : 05 Juni 2021
12. Penanggung jawab pasien : Suami Pasien
B. STATUS KESEHATAN
1. Alasan kunjungan ke rumah sakit:
Ny.F berusia 31 tahun hamil G3P1A1 dengan usia kehamilan 37 minggu masuk rumah sakit
pada tanggal 05 Juni 2021 pukul 10.00 WIB dibawa oleh suaminya dengan keluhan keluar
darah dari kemaluan sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit, darah yang keluar berwarna
merah segar dan tidak tampak adanya bekuan. Pasien sudah mengganti pembalut 2x dan
pembalut beisi separuhnya.
b. Genogram
5. Riwayat lingkungan
a. Kebersihan : Lingkungan bersih
b. Bahaya : Tidak ada bahaya dan tidak ada polusi
c. Lainnya,sebutkan : Tidak ada masalah
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi terhadap kehamilan
a. Persepsi ibu terhadap kehamilan saat ini: Pasien mengatakan sangat cemas dan ingin
bayinya lahir dengan sehat
b. Apakah kehamilan saat ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari
(√)Ya ( )Tidak
c. Bila ya, bagaimana: ibu lebih berhati-hati
d. Harapan yang ibu inginkan selama kehamilan:
e. Ibu tinggal dengan siapa: Dengan suami pasien
f. Orang yang terpenting bagi ibu: Orang tua dan suami
g. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : Keluarga mengharapkan pasien dan
anak yang dikandungnya baik baik saja
h. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( √)Ya ( )Tidak
2. Riwayat obstetric
a. Riwayat menstruasi
• Menarche,umur : 13 tahun
• Siklus : (√) Teratur ( ) Tidak
• Banyaknya : 2-3x/hari ganti Lamanya : 5-7 Hari
pembalut
• Keluhan : Tidak mengalami nyeri saat mensturasi
• HPHT : 05 Oktober 2017
b. Riwayat keluargaberencana
• Melaksanakan KB : (√)Ya ( )Tidak
• Bila ya, jenis kontrasepsi yang digunakan: Pil
• Sejak kapan menggunakan kontrasepsi :-
• Masalah yang terjadi :-
( ) Minum beralkohol
( ) Penggunaan obat-obatan yang dijual bebas ( ) Obat-obatan terlarang
( ) Pemberian ASI
( ) Memandikan bayi
D. PEMERIKSAANFISIK
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran :
Compos mentis
3. BB : 68 Kg TB: 155 Cm
IMT = 28.30
Status Nutrisi = Normal
4. TTV : TD: 120/80 mmHg S: 36,90C RR:20 x/mnt N: 80 x/mnt
5. Kepala dan leher
• Kepala
- Bentuk : Simetris
- Kulit kepala : Bersih dan tidak terdapat lesi
- Keadaan rambut: Distribusi rambut rata dan rambut mudah patah
• Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : mata simetris dan lengkap
- Kelopak mata : kelopak mata simetris
- Gerakan mata : gerakan mata simetris
- Palpebra : Normal
- Konjungtiva dan sklera : konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik
- Ketajaman penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan
- Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada penggunaan alat bantu
penglihatan
• Hidung
- Kebersihan : hidung bersih
- Cuping hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
- Reaksi alergi : tidak ada alergi
- Ketajaman penciuman : tidak ada gangguan fungsi penciuman
- Tulang hidung dan posisi septum nasal: septum nasal terletak di tengan
• Mulut
- Keadaan bibir : mulut simetris, mukosa bibir kering dan
pucat
- Keadaan lidah : lidah bersih
- Keadaan Tonsil : tidak ada gangguan tonsil
- Kesulitan menelan : tidakada gangguan menelan
- Keadaan gusi dan gigi : tidak ada karies gigi dan tidak ada gusi
berdarah
• Telinga
- Kesimetrisan : telinga simetris
- Kebersihan : bersih
- Pengeluaran Cairan : tidak ada pengeluaran cairan
- Ketajaman pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran
- Bentuk dan ukuran telinga : Normal Simetris kiri dan kanan
• Leher
- Kesimetrisan leher : leher simetrus
- Kelenjar thyroid : tidak ada pembersaran kelenjar thyroid
- Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Pergerakan leher : leher dapat bergerak dengan bebas
6. Pemeriksaan integument
• Kebersihan : Bersih
• Warna : ( √) Pucat () () Kemerahan
Sianosis
• Turgor : ( √) Elastis ( ) Sedang ( ) Buruk
• Kelembaban : Lembab
• Kelainan pada kulit: tidak terdapat kelainan pada kulit
7. Dada dan aksila
• Jantung
- Irama : (√)Teratur ( ) Tidakteratur
- Kelainan bunyi jantung : S1 dan S2 normal
- Sakit dada : ()Ya (√ )Tidak
- Karakteristik :
• Paru-paru
- Jalan nafas : Paten
- Pernafasan : Teratur
- Suara nafas : Vesikuler
- Menggunakan otot bantu pernafasan : ( )Ya (√)Tidak
• Payudara
- Kesimetrisan mammae: simetris
- Areolla mammae : terdapat hiperpigmentasi
- Papilla mammae : (√)Menonjol ( )Datar ( )Kedalam
- PengeluaranASI : ( )Sudah (√)Belum
- Pembesaran mammae : ( )Ya (√)Tidak
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
8. Abdomen
• TFU : 29 cm
• Kontraksi :Ya/Tidak
• LeopoldI : teraba bagian bulat, lunak, kesan seperti bokong janin
• LeopoldII : kanan teraba keras dan memanjang diperkirakan punggung
janin disebelah kanan ibu
• LeopoldIII : teraba bagian bulat, keras, ballotemen diperkirakan kepala
• LeopoldIV : belum masuk PAP
• Pigmentasi : Hiperpigmentasi
• Linea : ( )Alba (√)Nigra
• Strie : (√ )Albicans ( ) Lividae
• Luka bekas operasi: ( )Ya (√)Tidak
• Fungsi pencernaan ( Bising Usus): 15x/menit
9. Perineum dangenital
• Vagina : Keluar darah dari vagina
• Kebersihan :
Bersih
• Varises :
• Keputihan : Tidak terdapat
Jenis:-
varises
Warna:-
• Perdarahan : Perdarahan pervaginam
• Bau : Tidak
ada
• Hemoroid : Lokasi
Derajat ::
Berapa lama
: Nyeri :
10. Ektremitas
• Atas
- Edema : terdapat oedem
- Varises : tidak ada varises
• Bawah
- Edema : Tidak ada
- Varises : Tidak ada
• Reflekpatela : Positif
• Kesulitan dalam pergerakan: tidak ada masalah pergerakan
• Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada kontraktur persendian ekstremitas
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
2. PolaEliminasi
a. BAK
• Frekuensi : 5-6 x/hari
• Warna : Jernih
• Keluhan saat BAK: tidak ada keluhan
b. BAB
• Frekuensi :1 x/hari
• Warna : Kuning Bau: Khas
• Konsistensi : Padat
• Keluhan saat BAB: Tidak ada keluhan saat BAB
Masalah keperawatan : Tidak ada
6. Keadaan mental
a. Adaptasi psikologis : pasien dan suami merasa bingug, takut dan cemas karena
sebelumnya pernah mengalami abortus. Pasien takut mengalami hal yang sama dengan
kehamilannya sekarang
b. Penerimaan terhadap kehamilan : pasien mengatakan sangat menantikan kehadiran
bayinya
c. Kepercayaan keluarga terhadap kehamilan : keluarga cemas dengan kondisi pasien
PERSIAPAN PERSALINAN
A. Laboratorium
1. Leukosit 10400/µL
3. Hematokrit 31%
B. USG
C. Rontgen
D. Terapi yangdidapat
DATA TAMBAHAN
ANALISA DATA
Dx : Perfusi tidak Efektif b.d penurunan kadar
hemoglobin MCP KASUS PLASENTA PREVIA Dx : Resiko Cedera Pada Janin b.d
ketidakadekuatan perfusi plasenta
Data Subjektif :
1. Identitas Pasien
Pemasangan Infus
3. Diagnosa Keperawatan
a. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
Rasional : agar peralatan yang diperlukan sudah tersedia dan perawat tidak harus
bolak-balik mengambilnya
c. mengidentifikasi nama pasien
Rasioal : Agar tidak terjadi kesalahakn o
6. Langkah – langkah tindakan
Peralatan :
a. Standar infuse
b. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
c. Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
d. Bidai / alas infuse
e. Perlak dan tourniquet
f. Plester dan gunting
g. Bengkok
h. Sarung tangan bersih
i. Kassa steril
j. Kapas alkohol dalam tempatnya
1. Tahap pre-interaksi :
d. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
e. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
Rasional : agar peralatan yang diperlukan sudah tersedia dan perawat tidak harus
bolak-balik mengambilnya
2. Tahap Orientasi :
a. Ucapkan salam, minta klien sebut namanya dan lakukan verifikasi identitas klien
dengan melihat gelang tangan klien
Rasional : Mencegah kesalahan dalam pemberian tindakan dan sesuai dengan
prinsip benar pasien
b. Mengenalkan diri ners muda yang akan melakukan tindakan beserta instansinya
Rasional : membina hubungan saling percaya antara ners muda dan klien
c. Jelaskan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan dengan bahasa yang
mudah dimengerti klien dan alasan kenapa tindakan tersebut dilakukan
Rasional : agar klien mengetahui tindakan yang akan dilakukan kepada dirinya,
sehingga klien dapat menunjukkan sikap kerjasama selama tindakan dilakukan
d. Minta persetujuan klien (inform consent)
Rasional : memberikan hak perawatan sepenuhnya kepada klien dan member
perlindungan hokum kepada tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
e. Kontrak waktu untuk lamanya tindakan yang dilakukan (± 10 menit)
Rasional : mencegah kebosanan kepada klien atau rasa khawatir jika tindakan
terlalu lama dilakukan
f. Beri kesempatan untuk klien dan keluarga bertanya
Rasional : menambah pengetahuan klien dan keluarga serta menambah
kepercayaan kepada tenaga medis.
3. Tahap kerja :
a. Cuci tangan
b. Dekatkan alat
c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infuse
d. Atur posisi pasien / berbaring
e. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infuse
f. Menentukan area vena yang akan ditusuk
g. Pasang alas/perlak
h. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
i. Pakai sarung tangan
j. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
k. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
l. Pastikan jarum IV masuk ke vena
m. Sambungkan jarum IV dengan selang infuse
n. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
o. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
p. Atur tetesan infus sesuai program medi
q. Lepas sarung tangan
r. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan jam
pelaksanaan
s. Bereskan alat
t. Cuci tangan
- Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan
4. Tahap terminasi :
a. Tanyakan respon klien setelah dilakukan tindakan
Rasional : salah satu indikator untuk mengevaluasi hasil dari tindakan secara
verbal
b. Berikan reward kepada klien dengan mengucapkan pujian serta terimakasih
karena sudah bekerjasama dengan baik
Rasional : memberikan timbale balik yang positif kepada klien, dapat membuat
klien merasa dihargai
c. Berpamitan
Rasional : menunjukkan sikap yang sopan dan BHSP tetap berjalan
d. Bereskan alat-alat yang sudah digunakan
Rasional : menjaga kebersihan alat yang digunakan
e. Buang sampah sesuai tempatnya
Rasional : membantu memilah sampah sesuai dengan jenisnya dan mempermudah
dalam memusnahkan limbah medis tersebut
f. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
g. Dokumentasi tindakan yang dilakukan atau laporkan hasil tindakan kepada
perawat yang bertugas
Rasional : sebagai bukti ontetik telah dilakukan tindakan dan menentukan
intervensi selanjutnya
h. Observasi TTV klien selama transfusi dan lihat adanya tanda-tanda alergi
Rasional : perubahan kondisi klien dapat menunjukkan ketidakcocokan atau reaksi
alergi yang dapat menimbulkan rekasihemolitik pada klien
7. Hasil yang didapat dan makna (Apakah tujuan pelaksanaan tindakan tercapai)
10. Referensi