Anda di halaman 1dari 15

Nama: fadel khatami

Nim : 20317046
Ujian stase jiwa

A. Kasus
Seorang perempuan yaitu Ny.S berusia 28 tahun dirawat di RSJ Sukasenang.
Berdasarkan informasi dari keluarga, Ny S dibawa ke RSJ karena Ny S bertengkar
dan berkelahi dengan tetangga rumahnya. Saat dilakukan pengkajian di RSJ,
muka pasien tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang, berbicara
kasar dan suara tinggi, serta pasien sering jalan mondar mandir. pasien sering
mengamuk, membanting barang-barang, memukul dan berkata kasar. Pada saat
komunikasi terapeutik dengan perawat, pasien dibantu untuk mengidentifikasi
penyebab, jenis kekerasan yang dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasan

B. Analisa Data
No Analisa Data Masalah
1 DS: Resiko perilaku
- keluarga klien mengatakan, klien habis kekerasan
bertengkar dengan tetangga ny
- pasien sering mengamuk
- membanting barang barang
- memukul dan berkata kasar
DO:
- Wajah klien tampak tegang
- Wajah memerah
- Tangan mengepal
- Pandangan mata tajam
- Berbicara kasar
- Sering jalan mondar mandir

1
C. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Persepsi Sensori:


Halusinasi Pendengaran
Penatalaksanaan Regiment
Teraupetik inefektif
Isolasi Sosial: Menarik diri

Gangguan Konsep diri: Harga Diri Rendah

2
D. Rencana Tindakan Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Resiko perilaku Tujuan Keperawatan: 1. Klien menunjukkan 1. Bina hubungan saling  Kepercayaan
kekerasan Klien dapat tanda-tanda percaya dengan dari klien
mengontrol atau percaya kepada menggunakan prinsip merupakan hal
mengendalikan perawat komunikasi teraupetik yang mutlak
perilaku kekerasan  Ekspresi wajah  Sapa klien dengan serta akan
bersahabat ramah baik verbal memudahkan
Tujuan Khusus:  Menunjukkan maupun nonverbal dalam
- Klien dapat rasa senang  Perkenalkan nama melakukan
membina hubungan  Ada kontak lengkap, nama pendekatan
saling percaya mata panggilan, dan tujuan dan tindakan
- Klien dapat  Mau berjabat perawat berkenalan keperawatan
mengenal perilaku tangan  Tanyakan nama lengkap kepada klien
kekerasan yang  Mau dan nama panggilan  Menentukan
dilakukannya menyebutkan yang disukai klien mekanisme
- Klien dapat nama  Buat kontrak yang jelas koping yang
mengidentifikasi  Mau duduk  Tunjukkan sikap jujur dimiliki klien
tanda-tanda perilaku berdampingan dan menepati janji setiap dalam
kekerasan dengan perawat kali berinteraksi menghadapi

3
- Klien dapat  Bersedia  Tunjukkan sikap empati masalah serta
mengidentifikasi mengungkapka dan menerima apa sebagai
perilaku kekerasan n masalah yang adanya langkah awal
yang pernah dihadapi  Beri perhatian kepada dalam
dilakukan 2. Klien menceritakan klien dan masalah yang menyusun
- Klien dapat penyebab perilaku dihadapi klien strategi
mengidentifikasi kekerasan yang  Dengarkan dengan berikutnya
perilaku kekerasan dilakukannya: penuh perhatian  Melihat
yang pernah  Menceritakan 2. Bantu klien mekanisme
dilakukan penyebab mengungkapkan perasaan koping klien
- Klien dapat perasaan marahnya: dalam
mengidentifikasi jengkel/marah,  Motivasi klien untuk menyelesaikan
akibat perilaku baik dari diri menceritakan penyebab masalah yang
kekerasan sendiri maupun rasa kesal atau dihadapi
- Klien dapat lingkungannya jengkelnya  Membantu
mengidentifikasi 3. Klien menceritakan  Dengarkan tanpa klien melihat
cara konstruktif tanda-tanda saat menyela atau memberi dampak yang
dalam terjadi perilaku penilaian setiap ditimbulkan
mengungkapkan kekerasan. ungkapan perasaan akibat perilaku
kemarahan  Tanda sosial: klien kekerasan
- Klien dapat bermusuhan yang dilakukan

4
mendemonstrasikan yang dialami 3. Bantu klien klien
cara mengontrol saat terjadi mengungkapkan tanda-  Menurunkan
perilaku kekerasan perilaku tanda perilaku kekerasan perilaku
- Klien mendapatkan kekerasan yang dialaminya: destruktif yang
dukungan dari  Tanda  Motivasi klien untuk akan
keluarga untuk emosional: menceritakan kondisi mencederai
mengontrol perilaku perasaan fisik saat perilaku klien dan
kekerasan marah, jengkel kekerasan terjadi lingkungan
- Klien menggunakan dan bicara  Motivasi klien sekitar
obat sesuai program kasar menceritakan kondisi  Keinginan
yang telah  Tanda fisik: emosionalnya saat untuk marah
ditetapkan mata merah, terjadi perilaku tidak tahu
tangan kekerasan kapan
mengepal,  Motivasi klien munculnya,
ekspresi tegang menceritakan hubungan serta siapa
dan lain-lain dengan orang lain saat yang akan
4. Klien menjelaskan terjadi perilaku memicunya
 Jenis-jenis kekerasan  Meningkatkan
ekspresi 4. Diskusikan dengan klien kepercayaan
kemarahan perilaku kekerasan yang diri klien serta,
yang selama ini dilakukannya selama ini: asertifitas klien

5
dilakukannya  Motivasi klien untuk saat
 Perasaan saat menceritakan jenis-jenis marah/jengkel
melakukan tindak kekerasan yang  Meningkatkan
kekerasan selama ini pernah asertifitas klien
 Efektivitas cara dilakukannya dalam
yang dipakai  Motivasi klien untuk menghadapi
dalam menceritakan perasaan marah
menyelesaikan setelah tindakan  Keluarga
masalah tersebut merupakan
5. Klien menjelaskan  Diskusikan apakah system
akibat tindakannya dengan tindakan pendukung
bagi: tersebut masalah yang utama bagi
 Diri sendiri dialami dapat teratasi klien
 Orang lain 5. Diskusikan dengan klien  Menyukseskan
 Lingkungan akibat negatif yang program

2. Klien menjelaskan dilakukan kepada/pada: pengobatan

cara yang sehat  Diri sendiri klien

untuk  Orang lain


mengungkapkan  Lingkungan
marah 6. Diskusikan dengan klien:

6
3. Klien  Apakah klien mau
memperagakan mempelajari cara baru
cara mengontrol untuk mengungkapkan
perilaku marah yang sehat
kekerasan:  Jelaskan berbagai
 Fisik: tarik alternatif pilihan untuk
napas dalam- mengungkapkan
dalam, kekerasan yang
memukul diketahui klien
bantal/kasur  Jelaskan cara-cara
 Verbal: sehat untuk
mengungkap mengungkapkan marah:
kan perasaan Cara fisik: napas dalam,
kesal/jengkel pukul bantal atau kasur,
kepada orang olahraga
lain tanpa Cara verbal:
menyakiti Mengungkapkan bahwa
 Spiritual: dirinya sedang kesal
berdoa sesuai kepada orang lain
agam Cara sosial: Latihan
4. Keluarga: asertif dengan orang lain

7
 Menjelaskan Cara spiritual:
cara merawat sholat/berdoa, zikir,
klien dengan meditasi dan lain-lain
perilaku 7. Diskusikan cara yang akan
kekerasan dipilih dan anjurkan klien
 Mengungkap memilih cara yang
kan perasaan memungkinkan untuk
puas dalam mengungkapkan
merawat klien kemarahan
5. Klien menjelaskan 8. Latih klien memperagakan
 Manfaat minum cara yang dipilih:
obat  Peragakan cara yang
 Kerugian tidak dipilih
minum obat  Jelaskan manfaat cara
 Nama obat tersebut

 Bentuk dan  Anjurkan klien

warna obat menirukan peragaan

 Dosis yang yang sudah dilakukan

diberikan  Beri penguatan kepada

 Waktu klien, perbaiki cara yang


masih belum sempurna

8
pemakaian 9. Anjurkan klien
 Cara menggunakan cara yang
pemakaian sudah dilatih saat
 Efek yang marah/jengkel
dirasakan 10. Diskusikan pentingnya
 Klien peran dan dukungan
menggunakan keluarga sebagai
obat sesuai pendukung klien untuk
program mengatasi perilaku
kekerasan
11. Diskusikan potensi
keluarga untuk membantu
klien mengatasi perilaku
kekerasan
12. Jelaskan pengertian,
penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku
kekerasan yang dapat
dilakukan oleh keluarga
13. Peragakan cara merawat
klien

9
14. Beri kesempatan keluarga
untuk memperagakan
ulang
15. Beri pujian kepada
keluarga setelah peragaan
16. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih
17. Jelaskan kepada klien
 Manfaat minum obat
 Kerugian tidak minum
obat
 Nama obat
 Bentuk dan warna obat
 Dosis yang diberikan
 Waktu pemakaian
 Cara pemakaian
 Efek yang dirasakan
18. Anjurkan klien
 Meminta dan

10
menggunakan obat tepat
waktu
 Melapor kepada
perawat/dokter jika
mengalami efek yang
tidak biasa
 Beri pujian terhadap
kedisiplinan klien
menggunakan obat

11
E. Implementasi dan Evaluasi Pada Pasien Perilaku Kekerasan
No Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1. Senin, Resiko Sp 1 S:
07 juni 2021 perilaku Fase orientasi teraupetik - Klien mengatakan sudah mengerti
kekerasan - Menyapa klien cara mengungkapkan rasa marah
- Memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan dengan cara fisik: relaksasi napas
dan tujuan berkenalan dalam
Fase Evaluasi Validasi - Kasien mengatakan perasaanya lebih
- Menanyakan kabar klien tenang dan rileks setelah
- Menanyakan keluhan klien saat ini memperagakan cara yang telah
Fase Kontrak dilatih
- Membuat kontrak yang jelas dengan klien untuk
membincangkan tentang apa yang dirasakan O:
klien - Klien menunjukkan tanda-tanda
Fase Kerja percaya kepada perawat
- Membantu klien mengungkapkan perasaan - Ekspresi wajah klien bersahabat
marahnya - Ada kontak mata
- Memotivasi klien untuk menceritakan rasa kesal - Klien mau berjabat tangan dan mau
- Mengidentifikasi masalah klien (penyebab, tanda, menyebutkan nama
akibat dari perilaku kekerasan) - Klien mau duduk berdampingan

12
- Mendiskusikan dengan klien apakah klien mau dengan perawat
mempelajari cara baru untuk mengungkapkan - Klien mau mengungkapkan masalah
marah yang sehat yang dihadapi
- Menjelaskan kepada klien berbagai alternatif - Klien mau menceritakan penyebab
pilihan untuk mengungkapkan kekerasan klien perasaan marah
- Menjelaskan cara-cara sehat untuk - Klien mau menceritakan kembali cara
mengungkapkan marah yang dilakukan untuk mengungkap
 Cara fisik: napas dalam, pukul bantal kasur rasa kesal atau marah secara sehat
dan olahraga sesuai dengan cara yang telah diajari
 Cara verbal: mengungkapkan dirinya perawat
sedang kesal kepada orang lain - Klien mengungkapkan perasaanya
 Cara sosial: latihan asertif dengan orang setelah memperagakan cara yang
lain telah diajarkan
 Cara spiritual: berdoa - Klien mau mendiskusikan kontrak
- Memperagakan cara yang dipilih klien untuk yang jelas dengan perawat (lokasi
mengungkapkan kemarahan dan waktu)
- Menjelaskan manfaat cara tersebut
- Menganjurkan klien menirukan peragaan yang A:
sudah dilakukan Masalah teratasi, klien mampu
- Menganjurkan klien untuk menggunakan cara mengungkapkan rasa kesal atau marah
yang sudah dilatih saat marah/jengkel dengan cara yang telah diajari perawat

13
Fase terminasi tentang mengungkapkan rasa kesal
Evaluasi Validasi atau marah dengan cara sehat dan baik
- Menanyakan perasaan setelah yaitu cara pertama, cara fisik.
memperagakan cara yang telah diajarkan
Evaluasi objektif P:
- Menganjurkan klien untuk memperagakan Intervensi dilanjutkan dengan SP 2
kembali cara yang telah dilatih
Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan cara
yang dilatih saat marah/jengkel
Kontrak yang akan datang
- Membuat kontrak yang jelas untuk klien
berlatih cara yang lain
- Mendiskusikan lokasi, tempat, waktu dan
durasi untuk pertemuan selanjutnya

14
42

Anda mungkin juga menyukai