Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL PEMBELAJADARAN
STATISTIKA
Program Studi Pendidikan Fisika
2020
DAFTAR ISI
Modul I:
Ukuran Pemusatan
BAB
Bab I
I
1. a. range = 7 unit
b. x́ = 5 unit
2. a. x́ = 17,75 menit
b. Me = 17,5 menit
c. s = 18,829 menit
d. Skewness = 0,039
c. Untuk data tunggal lebih praktis menggunakan rumus ratarata tidak tertimbang,
karena setiap amatan memiliki bobot yang sama.
d. 77,5 e. 72
4. a. 66/km2
b. 60,57/km2
b. Me = 3.128 unit
6. ax́= Rp 47.000,00
b. Mo = Rp 44.786,00
Bab II
BAB II
1. a. range = Rp 12 juta
d. CV = 0,156
3. a. x́= 71,833
b. Mo = 76,581
c. s = 21,929
d. Skewness = -0,217
c. s1 = 16,66 kg ; s2 = 13,436 kg
5. a. x́= 30,431 km
b. Me = 30,05 km
c. s = 8,629 km
d. Skewness = 0,133
6. a. x́= 14 unit
b. Me = 14,50 unit
c. Mo = 15 unit
d. s = 13,697 unit
e. Skewness = -0,037
d. Skewness = -0,213
BAB III
LATIHAN 1
1. a). 24 x 10 x 10 = 2400
b). 24 x 9 x 10 = 2160
2. a). S = {GGG,GGk,GKG,KGG,GKK,KGK,KKG,KKK} b). B =
{GGK,GKG,KGG}
c). C = {GGG,KKK}
d). B∩C = { }, himpunan kosong
e). B∪C = {GGG,GGK,GKG,KGG,KKKJ }
3. 5P3 = 5!/(5-3)! = 60
4. 9P5 = 9!/(5!. 4!) = 126
5. [26C1][26C3]
6. Banyak macam menu makan siang adalah (4)(3)(5)(4) = 240
7. Permutasi yang berasal dari penyusunan benda dalam bentuk lingkaran disebut
permutasi melingkar.
Banyaknya permutasi n benda yang berbeda yang disusun dalam suatu
lingkaran adalah (n-1)!
Jadi dari 5pohon akan terbentuk (5-1)! = 24 susunan melingkar.
8. 5040 susunan melingkar
9. 24
10. 48
11. 56
12. 56
13. 560
14. 800
15. 720
LATIHAN 2
b). 4/15
c). 5/15
d). 3/5
3. a). (4/6)(3/8) = ¼
= 13/24
4. (0,7)(0,6) = 0,42
5. (0,8)(0,5) - 0,40
6. Untuk X=6 maka nilai setiap mata dadu yang mungkin adalah
[(1,5);(2,4);(3,3);(4,2);(5,1)]
Dengan titik sampel 36 maka peluang jumlah mata dadu yang muncul sama dengan
6 adalah: P(X=6) = 5/36
3 4 3
7. P ( O=1 , A=2 , B=2 )=
( 1) ( 2 ) ( 2 ) 3∗6∗3 54
= = =
3
252 252 14
(105 )
8. X : # pemilihan acak untuk mendapatkan seorang berdarah ganjil p = 3/100
3
3
g (X ≤ 3, p= /100) = ∑ p (1− p) x−1
x−1
0 1 2
3 97 3 97 3 97
¿ ( )( ) ( )( ) ( )( )
100 100
+
100 100
+
100 100
¿ 0,087327 ≈ 0,87
-------------------------
Jumlah karyawan RS yang menyukai olah raga 19 Probabilitas karyawan yang
menyukai olahraga berasal dari bagian adminstrasi adalah = 4 / 19
= P(R1).N1
= 25/100 x 60
= 15
= P(R2).N2
=125/1000 x 40
=5
b). 344
13. 9/19
14. Misal: A=kejadian lulus Kalkulus B=kejadian lulus Statistika
JAWABAN
BAB I
1. a 6. a
2. d 7. c
3. b 8. c
4. c 9. a
5. b 10. c
BAB II
1. b 6. b
2. d 7. a
3. c 8. c
4. d 9. c
5. b 10. a
BAB III
1. b 6. b
2. b 7. b
3. a 8. d
4. d 9. c
5. c 10. d
BAB IV
1. a 6. b
2. c 7. d
3. d 8. c
4. a 9. b
5. b 10. d
MODUL 4:
Angka Indeks
Penyelesaian
1. Kegunaan Angka Indeks adalah: Mengukur besar kecilnya daya beli nilai mata
uang ,Mengukur tinggi redahnya upah nyata , Menghitung indeks biaya hidup ,
Mengukur perbedaan antar variable, Mengukur perbandingan antar variable.
2. Nilai indeks harga beras pada bulan Desember 2011 yaitu Artinya telah terjadi
kenaikan harga beras sebesar 4,6153% antara JuniDesember 2011.
6800
x 100=104,6153
6500
3. Besar indeks harga telur di Solo dibandingkan dengan harga telur di Kudus adalah
Artinya harga telur di Solo 33,33% lebih mahal dari pada di Kudus.
16000
x 100=133,333
12000
4. Nilai indeks beras ketan hitam curah terhadap Bimoli minyak goreng klasik yaitu
8
x 100=400
2
5. Harga Bimoli minyak goreng klasik 2 liter pada bulan Desember adalah Jadi, harga
Bimoli minyak goreng klasik 2 liter pada bulan Desember 2011 adalah Rp. 22.981,-
24500
x 100=106.2 x=22981
x
6. Harga Avena minyak goreng 1 liter-pouch di bulan April 2012 yaitu Jadi, harga
Avena minyak goreng 1 liter diprediksi akan mencapai Rp. 12.280,8 pada bula April
2012.
x
x 100=102.34 x=122280.8
12000
7. Indeks harga ayam potong di Kalteng adalah Artinya, harga ayam potong di Kateng
pada bulan Januari 2012 lebih mahal 31.5789% daripada di Papua.
50000
x 100=131.5789
38000
2. Indeks harga rata-rata relatif tahun 1993 dengan tahun dasar 1988
3. a. Indeks harga Laspeyres 1998, dengan menggunakan tahun dasar 1992 yaitu
b. Indeks Paasche tahun 1992, dengan menggunakan tahun dasar 1998 adalah
5. Indeks harga agregatif tertimbang dengan tahun 1990 sebagai tahun dasar (1990 =
100) adalah
6. Indeks kuantitatif agregatif tertimbang dengan menggunkan tahun 1990 sebagai
tahun dasar yaitu
7. Indeks harga relatif rata-rata dari data berikut ini (1990 = 100) adalah
8. Indeks kuantitatif relatif rata-rata dari data berikut ini (1999 = 100) yaitu
MODUL 5:
Statistik non Paramentrik
Evaluasi Kegiatan
4.1
1. Nominal
2. Friedman
3. 242
4. Lebih memiliki kuasa (power), jika asumsi dalam parametrik
terpenuhi.
5. Kruskal Wallis
4.2
1.
2.
4.3
1. parameter populasi dalam
2.
1.4
1. Hipotesisnol bahwa sampel ditarik dari populasi yang sama.
2.
MODUL 6:
Diklat Fungsional Statistik
BAB I
2. Komponen data deret berkala: f. Seculer Trend (long term movement) g. Variasi sikli
(cyclical variations) h. Variasi musim (seasonal variations) i. Variasi random
(irregular atau random movement)
3. Variasi musim
4. Variasi sikli
5. Irregular movements
7. Trend sekuler
BAB II
1. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan trend: a. Metode setengah rata-rata
(semi average) b. Metode kuadrat minimum (least square) c. Metode rata-rata bergerak
(moving average)
2. Tujuan pengrata-rataan data berkala adalah untuk mengisolasikan variasi musim dan
random bahkan sebagian variasi sikli.
Grafik data asli terlihat kenaikan dan penurunan yang tajam di bulan-bulan tertentu.
Setelah dibuat trend datanya menggunakan metode setengah ratarata (semi average)
dan least square method nilainya menjadi konstan dan cenderung naik. Tidak ada
perbedaan yang berarti dari kedua metode tersebut.
Nilai indeks musim pada bulan Desember adalah 103,82. Hal ini berarti bahwa
penjualan makanan ringan bulan Desember mencapai 103,82% dari penjualan
rata-rata bulanan atau penjualan bulan Desember adalah 3,82% lebih tinggi dari
rata-rata penjualan bulanannya.
Nilai indeks musim pada bulan Januari adalah 92,48. Hal ini berarti bahwa
penjualan makanan ringan pada bulan Januari mencapai 92,48% dari rata-rata
penjualan bulanannya atau penjualan makan ringan bulan Januari adalah 7,52%
lebih rendah dari rata-rata penjualan bulanannya.
Nilai indeks musim pada bulan Desember adalah 116,98. Hal ini berarti bahwa
penjualan makanan ringan pada bulan Desember mencapai 116,98% dari rata-rata
penjualan bulanannya atau penjualan makan ringan bulan Desember adalah 16,98%
lebih tinggi dari rata-rata penjualan bulanannya.
Komprehensif
1. a. Jawaban soal no. 1 bagian a. Penghitungan trend awal kuartal dengan metode
setengah rata-rata dari data nilai ekspor produk-produk farmasi Indonesia
kuartalan dari 2006-Q1 sampai 2009-Q4 sebagai berikut:
1. b. Jawaban
soal no. 1
bagian b.
Penghitungan
trend awal
kuartal dengan
metode
kuadrat
minimum dari
data nilai
ekspor
produk-
produk
farmasi
Indonesia
kuartalan dari
2006-Q1
sampai 2009-
Q4 sebagai berikut:
2. Penghitungan trend awal kuartal dengan metode rata-rata bergerak sederhana
dan tertimbang dari data nilai ekspor produk-produk farmasi Indonesia kuartalan
dari 2006-Q1 sampai 2009-Q4 sebagai berikut:
3. a. Penghitungan indeks musim dengan metode rata-rata sederhana dari data nilai
ekspor produk-produk farmasi Indonesia bulanan dari Januari 2006 sampai
Desember 2009 sebagai berikut:
1.
2.
Artinya dengan tingkat kepercayaan 95 persen, nilai pendugaan proporsi siswa SMA
yang berminat ke ‘Jurusan Bahasa’ berada pada interval 8,2% hingga 41,8%
3.
Artinya dengan tingkat kepercayaan 98 persen, nilai pendugaan beda IQ lakilaki
dan perempuan di kota tersebut berada pada interval 1,689 hingga 14,311.
4.
5.
Evaluasi Kegiatan Sub Modul 1.2.
1. Hipotesis Nol (
H0 )
2. Hipotesis satu ( H 1 )
3. 2 macam
4. Menentukan
H 0 dan H 1 berdasarkan anggapan yang akan diuji
5. Menarik kesimpulan
3.
4.
5.
MODUL 8:
Analisis Regreasi Dan Korelasi
Soal latihan BAB I
Dimana xi = Xi – X, dan yi – Y
Ketika X = 10 maka kita akan mendapatkan. Y = 40,54 + 1,29 10 = 53,58 Jadi, ketika
menggunakan pupuk sebanyak 10 kg/are maka akan menghasilkan hasil panen sebanyak
53,48 kg/are.
2. Pada contoh ini juga kita akan menggunakan rumus alternatif berikut untuk
mencari nilai perkiraan b1 dan b2:
Dari kertas kerja di atas kita mendapatkan :
Dari persamaan yang telah kita dapatkan, jika diketahui penggunaan pupuk sebanyak
10 kg/are dan insektisida 5 kg/are maka kita dapat menduga dari persamaan regresi
bahwa nilai panen yang dihasilkan yaitu sebesar 40,95 + 1,19 + 0,175 = 53,7 kg/are.
Perubahan nilai IP jika nilai tes masuk naik atau turun dapat dilihat dari nilai koefisien
regresinya, b1 = 0,84. Ini artinya orang yang mendapatkan nilai tes masuk lebih besar
atau meningkat 1 poin maka diperkirakan IPnya juga akan meningkat 0,84 poin.
4. Koefisien-koefisien regresi :
X1 = 12, X2 = 110 Y = 4,19 + 3,73 12 + 5,03 1,10 = 54,51. Jadi, waktu memindahkan
kiriman 12 drum dengan berat total 110 kg diperkirakan sekitar 55 menit.
Soal latihan BAB II
Untuk menghitung nilai kesalahan baku penduga koefisien regresinya kita dapat juga
menggunakan rumus berikut.
Nilai kesalahan baku estimator dapat dilihat di tabel terakhir pada kolom
‘Standard Error’. Dari sana kita mendapatkan : Sb1 = 0,301 dan Sb1 = 0,673
4. Dari output SPSS, kita dapat melihat nilai SE di tabel Model Summary kolom ‘Std.
Error of the Estimate’. Dari sini kita dapatkan SE = 10,289.
Kesalahan baku estimator koefisien regresi dapat dilihat di tabel Coefficiens
kolom ‘Std. Error’. Dari sini kita mendapatkan :
3. Dari tabel output kita mendapatkan nilai SE = 2,693 Nilai perkiraan tingkat
kesukaan terhadap kue dalam soal ketika dengan tingkat kelembutan isi(X 1)
= 4 dan kemanisan (X2) = 6 :
Y = 37,65 + 4,43(4) + 4,37(6) = 81,59
Dengan α =5 % dan derajat bebas n – (k+1) + 16-3+13, nilai table t yang
digunakan adalah t0,025,13 = 2,16.
Nilai derajat bebas yang digunakan dapat dilihat di table Anova pada kolom
“df” baris ‘Residual’
Jadi, jika umur pasien 56 tahun, indeks keparahan penyakitnya 45 poin, dan
indeks kecemasan pasien 2,1 poin maka kita dapat perkirakan tingkat
kepuasan pasien sekitar 25,36 sampai 68,42 poin.
Dari output kita dapat melihat interval kepercayaan koefisien regresi pada
kolom ‘95% Confidence Interval of B’. Dari output di atas, kita dapatkan :
-1,84 ≤ B1 ≤ - 0,58 ; -2,38 ≤ B2 ≤ 1,05; dan – 34,23 ≤ B3 ≤ 17,01.
Soal latihan BAB IV
1. Untuk mengetahui apakah secara parsial penggunaan pupuk(X1)
berpengaruh nyata terhadap hasil panen jagung(Y) kita akan melakukan
uji parsial dengan uji t. Hipotesis :
H0 = β 1 = 0
H1 = β 1 ≠ 0
Daerah Kritis : Derajat bebas (df) yang digunakan yaitu n-(k+1) dengan
k merupakan jumlah variabel bebas dalam model. Jadi, df = 10 – 3 = 7.
Dengan taraf nyata 0,05 dan menggunakan uji t dua arah maka nilai
kritisnya t0.025,7 = 2,365.
Keputusan : Nilai thitung = 1,042 < 2,365. Oleh karena itu kita tidak
menolak H0 yaitu dugaan bahwa nilai β1 = 0 benar. Artinya,
penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap hasil panen jagung
di daerah tersebut.
Keputusan :
Nilai thitung = 0,248 < 2,365. Oleh karena itu kita tidak menolak H0 yaitu dugaan
bahwa nilai β2 = 0 benar. Artinya, penggunaan insektisida tidak berpengaruh nyata
terhadap hasil panen jagung di daerah tersebut.
Hipotesis :
Kita akan melakukan uji simultan ini dengan bantuan table Anova berikut :
Daerah Kritis : Nilai kritis untuk uji simultan menggunakan nilai F dengan derajat bebas
2 dan 7 , derajat bebas dari regresi (2) dan sisaan (7). Dengan taraf nyata 0,05 kita
mendapatkan dari tabel nilai F0.05;2;7 = 4,737.
MODUL 9:
Metode Penarikan Sampel
Evaluasi Pembelajaran
M1 1 43
1 ( 7+8+ 7+3+11+7 )= =7 ,1667
a. ȳ ¿ ∑ ȳ i = 6 6
n j=1
1 n
s2= ∑ ( y − ȳ )2 =6 , 5667
n−1 i
2
N −n s 32−6 6 , 5667
v ( ȳ )= X = X =0 , 8892
N n 32 6
b. ȳ 1 =4,6667
ȳ 2 = 4,3333
ȳ 3 = 6,3333
k
1 1
Ȳ ∑ ȳ i=
k i 3 x (4,6667+4,3333+6,3333) =5,1
k
1
v ( ȳ sy )= ∑ ( ȳi −Ȳ )2
k i
Jadi rata-rata banyaknya sapi yang dimiliki setiap peternak adalah 5 sapi.
N = 350
c. N = N 1 + N 2 + 3
N1 100
n1 =n× =35× =10
N 350
N 21 200
n2 =n× =35× =20
N 350
N3 50
n3 =n× =35× =5
N 350
d. Jawaban :
ȳ 1 = 89,6364
ȳ 2 = 77,5833
ȳ 3 = 217
3
N i ȳ i
ȳ st =∑
i N
n1
1
s 2= ( y i − ȳ i )2 =4227 , 2545
1 n1 −1 ∑
i
n2
1
s 2= ( y 2− ȳ 2 )2 =3736 , 6288
2 n2 −1 ∑
i
n1
1
s 3= ( y i− ȳ 3 )2 =9915 , 3333
3 n3 −1 ∑
i
3 3
N i ȳ i
Ȳ st =N × ȳ st =N×∑ ∑ N i ȳ i
i=1 N i=1
3
Ȳ st ∑ N i ȳ i
= i=1 =(441 x 89,6364) + (405 x 77,5833) + (103 x 217) =
93301,8
3
3 N2
v ( Y^ st )=N 2 ×v ( ȳ st )=N 2×∑i=1 2
×v ( ȳi )=∑ N i2 v ( ȳ i )
N i=1
=(4412×374,710)+(4052×302,1595)+(1032׿¿(13202×1320,2108)=136441803,9
Standar error dari
Y^ st = se
Y^ st = =√ 136441803,9=11680 ,83
e. ȳ 1 = 113,32
ȳ 2 = 596,185
ȳ 3 = 4351,333
3
N 1 ȳ 1 ( 2461×543 )+(2385×596 ,185 )+(543×4351 ,133 )
ȳ st =∑ =754 , 046
i N 2461+2385+543
n1
1
s 2= ( y i − ȳ i )2 =73468 , 7222
1 n1 −1 ∑
i
n2
1
s 2= ∑ ( y 2− ȳ 2 )2 =442390 , 0798
2 n2 −1 i
n3
1
s 3= ( y i− ȳ 3 )2 =14150305 , 47
3 n3 −1 ∑
i
N 3
3 i2 1
v ( ȳ st )=∑i=1 2
×v( ȳ i )= 2 ∑ N i2 v( ȳ i )
N N i=1
1
2
(24612 ×3836 , 9216)+(23852 ×161993293)+
5389
2
= (543 ×2332324 , 751)=27652 , 58
10
1.
∑ Xi 20+ 30+…+50
x nsgr = i −1 = =36,5
10 10
10
2.
∑ Xi 20+ 30+…+50 182 = 18,2
x dldr = i −1 = =
10 10 10
3. Data yang sudah diurutkan : 20 25 25 30 35 40 45 45 50 50
Jumlah n = 10, oleh karena itu posisi median ada di urutan yang ke
10+1
Me= =5,5. Posisi 5,5 itu berada di antara posisi 5 dan posisi 6. Jadi
2
35+40
Mediannya adalah =37,5.
2
4. Data yang sudah diurutkan : 10 10 11 12 13 15 25 26 30 30
Karena jumlah n nya samadengan nasi goreng, maka posisi mediannya ada di
13+15
urutan 5,5. Dengan begitu Mediannya adalah =14.
2
S as gr 11,067
6.CV ns gr= x 100 %= x 100 %=3,03 %
X as gr 36,5
S dl dr 8,482
7. CV dl dr = x 100 %= x 100 %=4,66 %
X dl dr 18,2
8. Data setelah diurut : 10 10 10 12 13 13 15 15 15 15 16 18 18 19 20 20 20 20 20 21
21 21 22 25 25 25 25 26 27 30 30 30 30 30 38 40 45 46 50 50
Karena n nya ada 40, maka posisi median ada diurutan antara 20 dan 21. Oleh
21+ 21
karena itu mediannya adalah =21
2
9. Kuartil adalah ukuran yang membagi data menjadi empat bagian. Kuartil
pertama adalah titik yang membagi 25% data yang lebih kecil dan 75% data
yang lebih besar. Oleh karena itu kuartil pertama ada di titik kedua yang
membagi data menjadi 4 bagian. Karena n nya ada 40, maka titik kedua ada di
15+16
antara data ke 10 dan 11. Kuartil pertamanya adalah =15,5
2
10. Kuartil kedua adalah titik yang membagi 50% data yang lebih kecil dan 50%
data yang lebih besar. Oleh karena itu kuartil kedua berada di urutan antara 20
21+ 21
dan 21. Kuartil keduanya adalah =21
2
11. Kuartil ketiga adalah titik yang membagi 75% data yang lebih kecil dan 25%
data yang lebih besar. Oleh karena itu kuartil kedua berada di urutan antara
30+30
urutan 30 dan 31. Kuartil ketiganya adalah =30
2
Q +Q 15,5+ 30
12. Untuk data yang simetris, me= 1 3 = =22,75
2 2
min+ maks 10+ 50
13. Untuk data yang simetris, me= = =30
2 2
14.
15. Karena Q-Q Plot tersebut mendekati linier, sebaran data tersebut dapat dikatakan
berdistribusi normal.
MODUL 11:
Probabilitas Lanjutan