Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PEMBAHASAN

Studi Kelayakan yang dilakukan mulai dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek
finansial, akan memberikan data-data yang dapat menilai apakah perusahaan
perdagangan/jasa ini layak untuk dijalankan atau tidak. Untuk itu perlu dilakukan suatu
analisa yang pada akhirnya akan menuntun pada penentuan langkah-langkah yang
perlu dilakukan.

5.1. Aspek Finansial

Pada aspek Finansial ini dititikberatkan dalam Study Kelayakan ini, meliputi biaya
investasi yang diperlukan, pola pengembalian kredit, modal kerja yang dibutuhkan,
biaya penyusutan (Depresiasi), Perhitungan harga Pokok Penjualan, Proyeksi Rugi Laba,
Proyeksi Cash Flow, serta Break Event Point Yang pada akhirnya dapat dijadikan
pedoman dalam analisis Investasi.

1. Kebutuhan Dana investasi


Total dana Investasi yang dibutuhkan sebesar RP. 70.300.000,00 yang 30% nya
merupakan Modal Sendiri dan 70% nya lagi merupakan pinjaman dari bank yaitu
sebesar Rp. 65.000.000,00 untuk lima tahun dengan bunga kredit sebesar 20%
per tahun.

2. Kebutuhan Dana Modal Kerja


Kebutuhan dana modal kerja dibutuhkan dalam pengadaan hardware dan
software, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya-
biaya lain perusahaan seperti BBM, telepon, Listrik dan Pemeliharaan dengan
total Rp. 1.682.800.000,00 per tahun.

30
3. Biaya Penyusutan (Depresiasi)
Setiap aktiva mempunyai umur ekonomis yang berbeda. Total depresiasi adalah
sebesar Rp. 54.872.785,00

4. Harga Pokok Penjualan


Dalam perhitungan HPP akan diketahui jumlah dana dalam proses pembuatan
barang dan harga jual per unitnya. Dengan target pencapaian keuntungan maka
perusahaan dimungkinkan dapat menekan harga produknya sehingga akan lebih
mampu bersaing atau bahkan meningkatkan keuntungan per tahunnya. Dengan
harga jual per unit tahun ke-1 sebesar Rp. 2.410.766,00.

5. Proyeksi Rugi Laba


Dengan Proyeksi Rugi Laba akan diketahui berapa keuntungan atau kerugian
yang diperoleh perusahaan pada tahun-tahun mendatang. Dengan terlebih
dahulu mengasumsikan biaya-biaya yang dibutuhkan seperti biaya administrasi,
biaya pemasaran dan pajak penghasilan, ternyata laba bersih yang diterima
perusahaan meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun ke-1 laba bersih yang
diterima perusahaan sebesar Rp. 120.675.553,00.

6. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)


Untuk kas awal tahun adalah nol dan pada tahun ke-1 perusahaan baru dapat
untung dan sebagai kas akhir tahun yaitu sebesar Rp. 146.664.733,00. setiap
tahun selalu mendapat untung dan kas setiap tahunnya juga mengalami
peningkatan, sampai pada tahun ke-5 mencapai Rp. 1.434.651.033,00

7. Proyeksi Neraca (Balance Sheet)


Seiring dengan peningkatan keuntungan maka total aktiva setiap tahun
meningkat. Total aktiva tersebut diimbangi dengan penurunan hutang usaha dan
peningkatan akumulasi laba yang ditahan.

30
8. Break Event Point (BEP)
Nilai BEP setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

BREAK POINT EVENT


Deskripsi Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 Tahun Ke-4 Tahun Ke-5
Penjualan Rp 2,025,043,664.29 Rp 2,845,017,324.29 Rp 3,720,015,026.99 Rp 4,239,873,057.95 Rp 4,373,944,232.05

Ongkos Tetap (Fixed Cost) :


Tenaga Kerja Tak langsung Rp 53,280,000.00 Rp 53,280,000.00 Rp 53,280,000.00 Rp 53,280,000.00 Rp 53,280,000.00
Listrik dan Penerangan Rp 3,000,000.00 Rp 3,375,000.00 Rp 3,796,875.00 Rp 4,271,484.38 Rp 4,805,419.92
Bahan Bakar Rp 1,296,000.00 Rp 95,200,000.00 Rp 106,624,000.00 Rp 119,418,880.00 Rp 133,749,145.60
PBB Rp 825,000.00 Rp 825,000.00 Rp 825,000.00 Rp 825,000.00 Rp 825,000.00
Maintenance Rp 700,000.00 Rp 700,000.00 Rp 700,000.00 Rp 700,000.00 Rp 700,000.00
Telepon Rp 12,000,000.00 Rp 13,500,000.00 Rp 15,187,500.00 Rp 17,085,937.50 Rp 19,221,679.69
Depresiasi Rp 54,872,785.71 Rp 54,872,785.71 Rp 54,872,785.71 Rp 54,872,785.71 Rp 54,872,785.71
Beban Administrasi Rp 20,250,436.64 Rp 28,450,173.24 Rp 37,200,150.27 Rp 42,398,730.58 Rp 43,739,442.32
Beban Bunga Rp 13,000,000.00 Rp 11,253,063.86 Rp 9,156,740.49 Rp 6,641,152.44 Rp 3,622,446.79
Total Fixed Cost Rp 159,224,222.36 Rp 261,456,022.81 Rp 281,643,051.47 Rp 299,493,970.61 Rp 314,815,920.03

Ongkos Berubah (Variable Cost) :


Bahan Langsung Rp 1,680,000,000.00 Rp 2,424,000,000.00 Rp 3,210,000,000.00 Rp 3,672,000,000.00 Rp 3,782,000,000.00
Tenaga Kerja Langsung Rp 28,800,000.00 Rp 28,800,000.00 Rp 28,800,000.00 Rp 28,800,000.00 Rp 28,800,000.00
Listrik Mesin Rp 3,000,000.00 Rp 3,375,000.00 Rp 3,796,875.00 Rp 4,271,484.38 Rp 4,805,419.92
Pajak Penghasilan Rp 15,084,444.19 Rp 21,893,470.15 Rp 29,182,629.35 Rp 33,640,312.22 Rp 35,026,940.47
Pajak Pertambahan Nilai Rp 15,084,444.19 Rp 21,893,470.15 Rp 29,182,629.35 Rp 33,640,312.22 Rp 35,026,940.47
Total Variable Cost Rp 1,741,968,888.39 Rp 2,499,961,940.29 Rp 3,300,962,133.70 Rp 3,772,352,108.82 Rp 3,885,659,300.87

Break Event Point (BEP) Rp 1,139,048,866.72 Rp 2,155,731,946.10 Rp 2,500,200,811.19 Rp 2,716,063,139.81 Rp 2,820,048,683.91


Unit BEP 472 918 1079 1176 1219

30
9. Internal Rate Return(IRR)
Dalam menganalisis proyek ini digunakan discount rate sebesar 15% dan 9%,
sehingga IRR yang diperoleh adalah 42%. Dengan ditentukannya MARR sebesar 25%
jelas lebih kecil dari IRR yang diperoleh yang artinya Proyek tersebut dinyatakan
layak untuk dijalankan.

30

Anda mungkin juga menyukai