1. Jenis Beban
Sesuai dengan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung
1987, ada beberapa jenis beban yang harus diperhitungkan dalam perhitungan desain
atau control pada struktur banguanan, yaitu :
a. Beban mati (M)
b. Beban hidup (H)
c. Beban angin (A)
d. Beban gempa (G)
e. Beban khusus (K)
Kombinasi pembebanan yang harus ditinjau adalah sebagai berikut :
a. Pembebanan tetap :M+H
b. Pembebanan sementara :M+H+A
:M+H+G
c. Pembebanan khusus :M+H+K
:M+H+A+K
:M+H+G+K
Dengan adanya kombinasi pembebanan tersebut kita dapatkan gaya-gaya dalam pada
struktur bangunan yang berupa :
a. Momen lentur (M)
b. Gaya lintang (D)
c. Gaya normal (N)
d. Momen punter/torsi (T)
Konstruksi kayu untuk struktur bangunan dapat berupa balok yang menahan
momen lentur dan gaya lintang atau berupa batang dari konstruksi rangka batang
yang menahan gaya normal. Pada balok yang menahan momen lentur harus dihitung
Page 1 of 11
momen dan gaya lintang maksimum/ekstrim dan kemudian baru menentukan
dimensi balok.
Pada batang yang menahan gaya normal dari konstruksi rangka batang dapat
dihitung gaya-gaya dengan cara :
Kesetimbangan titik simpul
Metode Ritter
Metode Cremona
Metode Culman
2. Penampang Batang
Pada batang/balok yang menahan momen lentur pada umumnya
penampangnya berbentuk persegi empat panjang baik batang yang solid (utuh) atau
balok tersusun.
h1
h1 alat
penyambung
h h2
alat
penyambung alat
h2 h1 penyambung
b b b
Batang pada konstruksi rangka batang untuk struktur bangunan bentuknya juga
persegi empat panjang yang solid dan gaya-gaya batangnya dibedakan menjadi dua
yaitu :
Gaya batang tarik (+)
Gaya batang tekan (-)
Yang didapat dari plane truss (rangka batang bidang) dan space truss (rangka batang
ruang).
Page 2 of 11
P
P J P
I K (-)
P P
H L
P1 P1
A B
C D E (+) F G
Rangka Batang
ho Penampang
Batang
bo
Gambar 3.2 Rangka dan Penampang batang
S S h
Jadi :
S
σ°tr-n = A ≤σ
̿tr-n
net
Page 4 of 11
4.2. Penampang Batang Tekan (Tunggal).
Dalam perhitungan batang tekan diperhitungkan adanya bahaya tekuk sehingga perlu
diperhitungkan faktor tekuk (ω) yang besarnya tergantung pada angka kelangsingan
(λ).
Pk Pk Pk Pk
I
Jari-jari inersia; i=√A
br
Page 5 of 11
Faktor tekuk (ω) dapat dilihat dalam daftar tekuk yang besarnya tergantung harga
angka kelangsingan (λ) (Daftar III PKKI).
S.ω
σ°tk// = A ≤ ̿σtk// dimana : σ°tk// = tegangan yang timbul
br
Bila harga λ ≤ 10; maka dianggap factor tekuk kecil (ω ∞ 1), sehingga pengaruh
tekuk diabaikan. Untuk harga λ = 100 – 150 berlaku rumus Euler dimana :
3
ω= 35000 .v.λ2
v = 2,50 + 10-2.λ
Rumus umum Euler (100 < λ ≤ 150) :
π2 .E.Imin n.Pk .lk 2
Pk = ; Imin =
lk 2 .n π2 .E
Page 6 of 11
Untuk batang dengan penampang :
1
Empat persegi panjang : Imin = 12 .b3 .h
π.d4
Bulat : Imin = 64
Pk π2 .E.I π2 .E 2
= = .i
Abr lk 2 .Abr lk 2
π2 .E lk
σk = 2
; dimana λ=
λ i
π2 .E
σk = ≤ σp
λ2
Untuk kayu klas kuat II dan π2 = 10 akan didapat letak titik batas P yaitu :
E=100000 kg/cm2 ; σp = 100 kg/cm2 (tegangan proporsional)
10.100000
λp 2 = ;
100
λp = 100
5. Contoh Soal.
1. Sebuah konstruksi jembatan rangka batang seperti tergambar dibuat dari kayu
klas kuat I, γky = 0,65. Konstruksi tak terlindung, tetapi kayu dapat mengering
dengan cepat. Muatan permanen.
Rencanakan dimensi batang dari konstruksi rangka batang tersebut.
P=5000 kg
A C B
2x 2x
1x
RAV 1,50 m
1x
1x RBV
2,00 m 2,00 m
Page 7 of 11
Penyelesaian :
∑ MA =0
RBV.4 – 5000.2 = 0
10000
R BV = =2500 kg ( )
4
∑ MB =0
-RAV.4 + 5000.2 = 0
10000
R AV = =2500 kg ( )
4
̅tr// =σ
σ ̅tk// = Tegangan ijin untuk kayu mutu A klas kuat I
= 130 kg/cm2
5 5
̿tr// = 6 . 4 .130=135,42 kg/cm2
̿tk// = σ
σ
Page 8 of 11
b. Gaya Batang
1,5
Sin α = 2,5
2
Cos α = 2,5
∑ V=0
RAV – D1.sin α = 0
1,5
2500 – D1. =0
2,5
∑ H=0
A1 + D1.cos α = 0
2
A1 + 4166,67.2,5 = 0
c. Dimensi Batang
Batang V = Batang CD = -5000 kg (batang tekan)
Lk = 1,50 m
Batang tekan :
imin = iy = 0,289.b = 0,289.6 = 1,734 cm
𝐿𝑘 150
angka kelangsingan batang : λ = 𝑖 = 1,734 = 86,51
𝑚𝑖𝑛
Page 9 of 11
Untuk harga λ = 0 – 100; berlaku rumus Tetmayer dimana :
300
ω= 300-2λ = 2,363
S.ω 5000.2,363 kg kg
σ°tk// = A = =129,44 cm2 ≤ σ
̿tk// =135,42 ……….(Aman)
br 6.15 cm2
x h=10
3 d=6 3
Batang tekan :
ix = 0,289.h = 0,289.10 = 2,89 cm
Abr = 2.b.h = 2.3.10 = 60 cm2
1 1 1
Iy = 4 {2. {12 .b3 .h+b.h.(c)2 } + 3. 12 .d3 .h}
1 1 1
Iy = 4 {2. {12 .33 .10+3.10.(4,5)2 } + 3. 12 .63 .10}
1
Iy = 4 {1260 + 540}
Iy = 450 cm4
Iy 450
iy = √A = √ 60 =2,739 cm
br
imin = iy = 2,739 cm
Page 10 of 11
𝐿𝑘 200
angka kelangsingan batang : λ = 𝑖 = 2,739 = 73,03
𝑚𝑖𝑛
S.ω 3333,33.1,949 kg kg
σ°tk// = A = =108,278 cm2 ≤ σ
̿tk// =135,42 ……….(Aman)
br 60 cm2
A C B
2 x 3/10 2 x 3/10
1 x 6/15
1,50 m
1 x 6/8
RAV=2500 kg 1 x 6/8
RBV=2500 kg
2,00 m 2,00 m
Page 11 of 11