Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU HARIAN

Nama: Putri
Nim: D061201052
1. Carilah ayat, terjemahan serta tafsirannya dari ayat- ayat berikut
A. *Surah Hud ayat 123

+ُ+‫ّه‬+ُ+‫ل‬+ُ‫ل ر ك‬+ْ‫ ا‬+‫وال ض ه جع‬ ْ ‫ ت‬+‫ ب ما‬+‫أ‬+‫ي‬+َ‫و ِ َّلل ِ غ‬


‫َم‬ +‫ر‬+‫ ُي‬+‫أ‬+‫ي‬+َ‫ ل‬+ِ ‫وإ‬ ‫َر‬ +‫ا‬+‫ و‬+َ‫س‬+‫ال‬
+‫ن‬+‫و‬+ُ‫ وم ر ك ع ما مل‬+‫ه‬+‫أ‬+‫ي‬+َ‫ل‬+َ‫ و وك ع‬+‫د‬+ُ‫ عب‬+‫ا‬+‫َف‬
+‫عأ‬+َ‫ ل ت‬+‫ف‬+‫ا‬+َ‫غ‬+ِ‫ ب‬++ُ ‫ا ب‬ ‫ل‬ +‫ ت‬+‫ه‬+‫أ‬
 Terjemahan :
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan
kepada- Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah
Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai
dari apa yang kamu kerjakan.
 Tafsiran ayat
(Dan kepunyaan Allahlah apa yang gaib di langit dan di bumi) artinya
Allah mengetahui semua yang samar atau yang gaib di dalam keduanya
(dan kepada-Nyalah dikembalikan) jika dibaca yarji'u artinya sama dengan
lafal ya'uudu yaitu kembali. Jika dibaca yurja'u maka artinya sama dengan
lafal yuraddu yaitu dikembalikan (urusan-urusan semuanya) oleh sebab itu
Dia menghukum orang-orang yang durhaka terhadap-Nya (maka
sembahlah Dia) artinya esakanlah Dia (dan bertawakallah kepada-Nya)
artinya percayalah kepada-Nya karena sesungguhnya Dialah yang
mencukupimu. (Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai dari apa yang mereka
kerjakan) sesungguhnya Dia sengaja menangguhkan mereka hanya sampai
pada saatnya nanti. Menurut suatu qiraat lafal ya'maluuna dibaca
ta`maluuna, artinya yang kalian kerjakan.
B. Surah Al- ikhlas ayat 1-4

“Ayat 1”
‫ل ُال‬
˚+‫أ حد‬
‫قُ‪+‬ل‪ +‬هُ‪+‬و‪+‬‬
 Terjemahan:
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
 Tafsiran ayat:
(Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Esa") lafal Allah adalah Khabar
dari lafal Huwa, sedangkan lafal Ahadun adalah Badal dari lafal Allah,
atau Khabar kedua dari lafal Huwa.
“Ayat 2”

+ُ‫د‬+‫ صم‬+‫ّلال ُ ال‬


 Terjemahan:
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
 Tafsiran ayat:
(Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)
lafal ayat ini terdiri dari Mubtada dan Khabar; artinya Dia adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu untuk selama-
lamanya.
“Ayat 3”

+‫أ‬+‫د‬+َ‫ل‬+‫و‬+‫ ُي‬+‫ ول‬+‫أ‬+‫د‬++ِ ‫ل‬+َ‫ ي‬+‫م‬+َ‫ل‬


 Terjemahan : +‫م‬
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
 Tafsiran ayat
(Dia tiada beranak) karena tiada yang menyamai-Nya (dan tiada
pula diperanakkan) karena mustahil hal ini terjadi bagi -Nya.
“Ayat 4”

˚+‫ وا حد‬+ُ+‫ه‬+َ‫ َيك ن ل‬+‫م‬+َ‫و ل‬


 Terjemahan : ‫ أ‬+‫ف‬+ُ‫ك‬
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
 Tafsiran ayat:
(Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia) atau yang
sebanding dengan-Nya, lafal Lahu berta'alluq kepada lafal
Kufuwan. Lafal Lahu ini didahulukan karena dialah yang menjadi
subjek penafian; kemudian lafal Ahadun diakhirkan letaknya
padahal ia sebagai isim dari lafal Yakun, sedangkan Khabar yang
seharusnya berada di akhir mendahuluinya; demikian itu karena
demi menjaga Fashilah atau kesamaan bunyi pada akhir ayat.
C. Surah Luqman ayat 18

+‫ا‬+‫ ح‬+‫ر‬+‫ َ ض م‬+‫ي‬+ِ‫ ش ف‬+‫ول‬ ‫ك‬ ‫’ر‬ ‫ ت‬+‫ول‬


‫ار‬ +‫م‬+َ‫ت‬ +‫س‬+‫ّا‬+َ‫ن‬+‫ل‬+ِ‫ل‬ ‫خد‬
‫ْل‬
+‫ر‬+‫ ف خو‬+‫ب مخ‬ ‫إ ِن ّ ل‬
 Terjemahan : ‫ ل‬+‫ا‬+َ‫ت‬ ‫كُل‬ +‫ح‬+ُ‫ي‬ َ‫لا‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.
 Tafsiran ayat:
(Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain
dibaca wa laa tushaa`ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu
memalingkannya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) dengan rasa
sombong. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong) yakni orang-orang yang sombong di dalam berjalan
(lagi membanggakan diri) atas manusia.
D. Surah Ar -Rum ayat 41

+‫ي‬+‫د‬+‫أ‬+‫ي‬+َ‫ ت أ‬+‫ب‬+َ‫س‬+َ‫ ك‬+‫ ما‬+‫ حر‬+‫ل‬+‫وا‬ +َ ‫ب‬+‫أ‬+‫ ال‬+‫ي‬+ِ‫ ف‬+ُ‫د‬+‫ا‬+َ ‫س‬+َ‫ف‬+‫أ‬+‫ال‬ ‫ظَه‬
‫ب‬ +‫ب‬+‫أ‬ ‫’ر ر‬
‫ج عُون‬ ‫م‬ +َ+‫ ل‬+َ ‫ع‬+َ‫ ل‬+‫ا‬+‫و‬+ُ‫ ض ذي مل‬+‫أ‬+‫ع‬+َ‫ب‬ َ‫ س يق‬+‫ّا‬+َ‫ن‬+‫ال‬
+‫ر‬+‫َي‬ ‫ع‬ +َ+‫ال‬ ‫م‬ ‫لِي ذ‬

 Terjemahan:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).
 Tafsiran ayat:
(Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan terhentinya hujan
dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan di laut) maksudnya di
negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering (disebabkan
perbuatan tangan manusia) berupa perbuatan-perbuatan maksiat
(supaya Allah merasakan kepada mereka) dapat dibaca
liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum
artinya supaya Kami merasakan kepada mereka (sebagian dari
akibat perbuatan mereka) sebagai hukumannya (agar mereka
kembali) supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan
maksiat.
E. Surah an Nisa ayat 58

‫ى و ِإذَا‬ ‫ ت‬+‫ن‬+‫ ْ ما‬+‫ا‬+‫ّو‬+ُ‫د‬+‫ؤ‬+ُ‫ ك م ن ت‬+‫م‬+‫أ‬+‫أ‬+‫َي‬ ‫إ ِن‬


+‫ا‬+‫ه‬++ِ ‫هأل‬+َ‫ أ‬+‫ل‬+ِ‫ إ‬+‫ا ل ا‬ ‫ّل َال ر أ‬

‫ّلَال‬ ‫ل‬ ‫موا‬ ‫ن س ن ك‬ +‫أ‬+‫ي‬+َ‫ ب‬+‫ح ك مت‬


‫إ ِن‬ +‫أ‬+‫ د‬+َ ‫ع‬+‫أ‬+‫ل‬+‫ا‬+‫ِب‬ ‫ أ ت ح‬+‫ّا‬+َ‫ن‬+‫ال‬ ‫م‬
+‫ر‬+‫ صي‬+‫ا‬+ً‫ع‬+‫َكا س مي‬ ُ +‫ِنع ما‬
‫عظكُم ِه‬
 Terjemahan : +‫ا‬ ‫ب‬ ‫ّل َال ن‬ ‫ِإن ب‬ ‫ي‬
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
 Taesiran ayat:
(Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan
amanat) artinya kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari
seseorang (kepada yang berhak menerimanya) ayat ini turun
ketika Ali r.a. hendak mengambil kunci Kakbah dari Usman bin
Thalhah Al-Hajabi penjaganya secara paksa yakni ketika Nabi
saw. datang ke Mekah pada tahun pembebasan. Usman ketika itu
tidak mau memberikannya lalu katanya, "Seandainya saya tahu
bahwa ia Rasulullah tentulah saya tidak akan menghalanginya."
Maka Rasulullah saw. pun menyuruh mengembalikan kunci itu
padanya seraya bersabda, "Terimalah ini untuk selama-lamanya
tiada putus-putusnya!" Usman merasa heran atas hal itu lalu
dibacakannya ayat tersebut sehingga Usman pun masuk Islamlah.
Ketika akan meninggal kunci itu diserahkan kepada saudaranya
Syaibah lalu tinggal pada anaknya. Ayat ini walaupun datang
dengan sebab khusus tetapi umumnya berlaku disebabkan
persamaan di antaranya (dan apabila kamu mengadili di ant ara
manusia) maka Allah menitahkanmu (agar menetapkan hukum
dengan adil. Sesungguhnya Allah amat baik sekali) pada ni`immaa
diidgamkan mim kepada ma, yakni nakirah maushufah artinya
ni`ma syaian atau sesuatu yang amat baik (nasihat yang diberikan -
Nya kepadamu) yakni menyampaikan amanat dan menjatuhkan
putusan secara adil. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) akan
semua perkataan (lagi Maha Melihat) segala perbuatan.
F. Surah an Nahl ayat 90

+‫ى‬+َ‫ ر ب‬+‫ق‬+‫أ‬+‫ ذي ال‬+‫اء‬+َ‫ت‬+‫ ي‬+‫ وإ‬+‫ا‬+َ‫حس‬ +‫ وا‬+‫ل‬+‫أ‬+‫ د‬+َ ‫ع‬+‫أ‬+‫ل‬+‫ا‬+‫ ِب‬+‫م‬+‫أ‬+‫أ‬+‫َي‬ ‫إ ِن‬
ِ
+‫ن‬ ‫ر ِْل‬ ‫ّل َال‬
‫م‬
+‫لأب َغأي ِ “ عظ‬+‫ وا‬+‫ك‬+‫أ‬+‫ من‬+‫ وا‬+‫ا‬+َ‫ حش‬+‫ف‬+‫أ‬+‫َو ى ال‬
+‫ي ك‬ +‫ ر‬+‫أ‬+‫ ل‬+‫ء‬ ‫ ع‬+‫ه‬+‫أ‬+‫ن‬+‫َي‬
‫ر‬
 Terjemahan:
‫َلعََّلك م‬
‫ ونن‬+َ +َ
‫ذ ك‬+َ‫ت‬
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran
 Tafsiran ayat:
(Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil) bertauhid
atau berlaku adil dengan sesungguhnya (dan berbuat kebaikan)
menunaikan fardu-fardu, atau hendaknya kamu menyembah Allah
seolah-olah kamu melihat-Nya sebagaimana yang telah dijelaskan
oleh hadis (memberi) bantuan (kepada kaum kerabat) famili;
mereka disebutkan secara khusus di sini, sebagai pertanda bahwa
mereka harus dipentingkan terlebih dahulu (dan Allah melarang
dari perbuatan keji) yakni zina (dan kemungkaran) menurut
hukum syariat, yaitu berupa perbuatan kekafiran dan kemaksiatan
(dan permusuhan) menganiaya orang lain. Lafal al-baghyu
disebutkan di sini secara khusus sebagai pertanda, bahwa ia harus
lebih dijauhi; dan demikian pula halnya dengan penyebutan lafal
al-fahsyaa (Dia memberi pengajaran kepada kalian) melalui
perintah dan larangan-Nya (agar kalian dapat mengambil
pelajaran) mengambil pelajaran dari hal tersebut. Di dalam lafal
tadzakkaruuna menurut bentuk asalnya ialah huruf ta -nya
diidghamkan kepada huruf dzal. Di dalam kitab Al -Mustadrak
disebutkan suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Masud yang
telah mengatakan, bahwa ayat ini yakni ayat 90 surah An-Nahl,
adalah ayat yang paling padat mengandung anjuran melakukan
kebaikan dan menjauhi keburukan di dalam Alquran.
G. Surah al Qashsh ayat 77

‫ص‬ ‫ َول َتن س‬+‫ة‬+‫ل خر‬+ْ‫ال ا‬+َُّ ‫ل‬ +‫اك‬+َ‫ آت‬+‫ا‬+‫م‬+‫ي‬+ِ‫ ف‬+‫ ِغ‬+َ‫ت‬+ْ+‫و اب‬
+‫ك‬+َ+‫يب‬ ‫َن‬ +‫ر‬+‫ه ا‬+‫د‬+‫ال‬
+‫غ‬+ْ+‫ب‬+َ‫ت‬ ‫ و‬+‫ك‬+ْ‫ي‬+َ‫ل‬+ِ‫ لَّال ُ إ‬+‫ حس‬+‫ا‬+‫م‬+َ‫ ك‬+‫ن‬+‫ ح س‬+‫ ۖ وأ‬+‫ا‬+َ‫ي‬+ْ‫ّن‬+ُ‫د‬+‫م ن ال‬
‫َل‬ +‫أ ن‬
+‫س‬+ْ+‫ف‬+‫م‬+ْ+‫ل َر ض إِن َل ب ال‬+ْ‫ ا‬+‫ي‬+ِ‫ ف‬+َ‫د‬+‫ا‬+َ‫س‬+َ‫ف‬++ْ ‫ال‬
+‫ن‬+‫دي‬ +‫ح‬+‫ُي‬ ‫َّ َلال‬
 Terjemahan :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.

 Tafsiran ayat:
(Dan carilah) upayakanlah (pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepada kalian) berupa harta benda (kebahagiaan negeri
akhirat) seumpamanya kamu menafkahkannya di jalan ketaatan
kepada Allah (dan janganlah kamu melupakan) jangan kamu lupa
(bagianmu dari kenikmatan duniawi) yakni hendaknya kamu
beramal dengannya untuk mencapai pahala di akhirat (dan berbuat
baiklah) kepada orang-orang dengan bersedekah kepada mereka
(sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat) mengadakan (kerusakan di muka bumi) dengan
mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat. (Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan) maksudnya
Allah pasti akan menghukum mereka.
H. Surah al Isra ayat 23 – 24
“Ayat 23”

+‫ن‬+‫أ‬+‫ ي‬+َ ‫د‬++ِ ‫ل‬+‫ و وا‬+‫ه‬+‫ّا‬++َ ‫ إ ي‬+‫ إ ل‬+‫وا‬+ُ‫د‬+ُ+‫عأب‬+َ‫ ى ر ك ت‬+‫وق‬


+ِ +ِ
+‫ أ‬+‫ل‬+‫ا‬+‫ِب‬ ‫ُّب أَل‬
+‫و‬+َ‫ أ‬+‫ ما‬+‫ ر حد‬+‫ ع ك كب‬+‫ن‬+َ‫غ‬+ُ‫ل‬+‫أ‬+‫ب‬+َ‫ “ إ ما ي‬+‫ا‬+ً‫ن‬+‫ا‬+َ‫س‬+‫ح‬+ِ‫إ‬
+‫أ ه‬ +‫أ‬+‫ ال‬+‫د‬+‫نأ‬
+‫ا‬+‫ل هم‬ ‫ و‬+‫ول ره‬ +ُ‫ ل ل أ‬+‫ ما‬+‫ه‬+‫كل‬
‫ ل‬+‫ ق‬+‫ا‬+‫ م‬+‫ه‬+‫أ‬+‫ن‬+َ‫ت‬ ‫ف َتق ل „ف‬
‫ما‬
+‫ا‬+‫ ل ر يم‬+‫و‬+َ‫ق‬
 Terjemahan : ‫ك‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
 Tafsiran ayat:
(Dan telah memutuskan) telah memerintahkan (Rabbmu supaya
janganlah) lafal allaa berasal dari gabungan antara an dan laa
(kalian menyembah selain Dia dan) hendaklah kalian berbuat baik
(pada ibu bapak kalian dengan sebaik-baiknya) yaitu dengan
berbakti kepada keduanya. (Jika salah seorang di antara keduanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu) lafal ahaduhumaa
adalah fa`il (atau kedua-duanya) dan menurut suatu qiraat lafal
yablughanna dibaca yablughaani dengan demikian maka lafal
ahaduhumaa menjadi badal daripada alif lafal yablughaani (maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan ah kepada keduanya)
dapat dibaca uffin dan uffan; atau uffi dan uffa; lafal ini adalah
mashdar yang artinya adalah celaka dan sial (dan janganlah kamu
membentak mereka) jangan kamu menghardik keduanya (dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia) perkataan yang
baik dan sopan.
“Ayat 24”

‫ب‬
ِ ‫ ر‬+‫وق‬ ‫ ر‬+‫ من‬+ُ‫ذ‬+‫ ح ال‬+‫ما‬ ‫ ض‬+‫ف‬+‫و اخ‬
+‫ل‬ +‫م‬+‫ ح‬+‫ال‬ ‫ِل‬ +‫ا‬+َ‫جن‬ ‫ل‬
+‫ا‬+‫ر‬+‫غي‬ +‫ي‬+ِ‫ن‬+‫ا‬+َ‫ّي‬+َ‫رب‬ +‫ما‬ +‫م‬+‫ار ح‬
 Terjemahan: +‫ا‬+‫م‬+َ‫ك‬
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil".
 Tafsiran ayat:
(Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua) artinya
berlaku sopanlah kamu terhadap keduanya (dengan penuh
kesayangan) dengan sikap lemah lembutmu kepada keduanya (dan
ucapkanlah, "Wahai Rabbku! Kasihanilah mereka keduanya,
sebagaimana) keduanya mengasihaniku sewaktu (mereka berdua
mendidik aku waktu kecil.").

Anda mungkin juga menyukai