Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH ANALISIS STUDI KELAYAKAN

AYAM PETELUR

Oleh
Novel Lalandos
18041104057

PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya
sehingga pelaksanaan KAMPUS MERDEKA ( Magang ) gelombang kedua dapat
dilaksanakan sebagai mana waktu yang ditentukan, sekaligus penyusunan laporan yang
dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Judul laporan ini yaitu Analisis study kelayakan yang dilaksanakan di Desa Tetey ,Kec
Dimembe ,Kab Minahasa Utara
Dengan selesainya Magang dan laporan ini, penulis mnyampaikan terima kasih kepada:
- Dosen yang Membimbing dalam pembuatan laporan Kampus merdeka.
- Bapak Frangky palit, Selaku pemilik Peternakan ayam petelur.
Secara khusus tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada orang tua yang
telah memberikan dorongan serta doa guna keberhasilan penulis.
Penulis sendiri menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih ada banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan untuk
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memperkaya pengalaman belajar

Buha,Juni 2021

Novel Lalandos

1
BAB 1. PENDAHULUAN

Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi


baik pada suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan
yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan
disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan
untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha disebut studi
kelayakan bisnis.
Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa proyek
yang akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila
telah dioperasionalkan. Menurut Ahmad Subagyo, “Studi Kelayakan adalah
penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau
tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”. Adapun yang dimaksud ide bisnis
menurutnya adalah bermacam-macam bentuk, antara lain:
1. Pendirian usaha baru
2. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan
permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor baru/cabang/
perwakilan dsbnya
3. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.
Menurut Kasmir dan Jakfar yang dimaksud dengan Studi Kelayakan
Bisnis adalah ”Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda.
Misalnya, antara usaha jasa dan usaha non jasa seperti pendirian hotel
dengan usaha pembukaan perkebunan atau usaha peternakan dengan
pendidikan. Akan tetapi, aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan
layak atau tidaknya adalah sama sekalipun bidang usahanya berbeda.
Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan
bukan berdiri sendiri-sendiri. Penilaian itu penting dilakukan untuk
memberikan landasan dan rekomendasi terhadap keputusan investasi.
2
BAB 2. PANDUAN KEGIATAN

Panduan kegiatan berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada


mitra, dapat pula berupa observasi oleh mahasiswa selama berada di lokasi.
Mahasiswa wajib menggunakan protokol kesehatan selama melaksanakan
kegiatan magang, termasuk pada saat berinteraksi dengan masyarakat atau
pemilik usaha peternakan.
Daftar pertanyaan sebagai penuntun kegiatan pengambilan data,
disajikandi akhir bab ini dan dapat diubah sesuai dengan jenis ternak. Berikut
ini dijelaskan topik-topik yang menjadi fokus dalam kegiatan magang.

Topik 1 : Ruang Lingkup Studi Kelayakan Usaha Peternakan; Lingkungan


Usaha Peternakan dan Desain Studi kelayakan
Topik 2 : Aspek Hukum (Aspek Yuridis)

Topik 3 : Aspek Lingkungan (Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan)

Topik 4 : Aspek Pasar dan Pemasaran (Permintaan dan Penawaran,


Pengukuran dan Peramalan Permintaan; Strategi Pemasaran dan
Jenis-jenis Strategi)
Topik 5 : Aspek Teknis dan Teknologi (Analisis Proses Produksi dan
Operasi - Analisis Aspek Teknis dan Teknologi Ternak)
Topik 6 : Aspek Manajemen dan Sumberdaya manusia

Topik 7 : Aspek Keuangan (Cara Menghitung Anggaran Investasi Analisis


Penilaian Kriteria Investasi)
Topik 8 : Menyusun studi kelayakan usaha peternakan Unggas : Ternak
Ayam Ras Pedaging, Ayam Ras Petelur, Itik, Puyuh, ternak babi,
dan ternak ruminansia)
BAB 3. USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR

Usaha peternakan adalah suatu usaha pembibitan dan atau budidaya peternakan
dalam bentuk perusahaan peternakan atau peternakan rakyat yang diselengarakan
secara teratur dan terus-menerus pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu,
untuk tujuan komersial atau sebagai usaha sampingan, untuk menghasilkan ternak
bibit atau ternak potong, telur, susu serta menggemukkan suatu jenis ternak termasuk
mengumpulkan, mengedarkan, dan memasarkannya (Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian, 2015). Peternakan sebagai subsektor pertanian merupakan
bidang usaha yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Kegiatan
subsektor peternakan dapat menyediakan bahan pangan hewani masyarakat untuk
perkembangan dan pertumbuhan. Pembangunan subsektor peternakan harus
dilaksanakan secara bertahap dan berencana untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Peningkatan produksi ternak dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat peternak dari waktu ke waktu dengan cara mendorong peternak agar
mampu bersaing secara lokal, regional, nasional, internasional (Saragih, 2010).
Peternakan dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu ternak besar, ternak kecil, dan
ternak unggas. Ternak besar adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara
hewan yang berukuran besar seperti sapi, kerbau, dan kuda. Ternak kecil adalah
peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang berukuran kecil seperti
kelinci, babi, domba, dan kambing. Ternak unggas adalah peternakan yang
diusahakan dengan memelihara hewan yang bersayap atau sebangsa burung seperti
ayam, itik, angsa, dan burung puyuh (Achmanu dan Muharlien, 2011). Menurut
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (2016), ternak unggas merupakan ternak
yang mempunyai potensi dikembangkan karena produknya cepat menghasilkan dan
mengandung nilai gizi yang baik. Unggas dikelompokan menjadi dua, yaitu unggas
sebagai komoditas dan unggas sebagai sumberdaya. Ternak unggas sebagai
komoditas dapat dimanfaatkan daging maupun telurnya. Ternak unggas sebagai
sumberdaya dapat diperbaharui melalui reproduksi. Ternak unggas mempunyai
prospek pasar yang baik, karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang
dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Komoditas unggas merupakan pendorong
utama dalam penyediaan protein hewani nasional.
DAFTAR PERTANYAAN

I. Aspek Hukum (Yuridis=Legalitas)


No Uraian Keterangan
1 Nama Mitra/Kelompok Peternakan Ayam Petelur
2 Nama Pemilik/Ketua Frangky Palit
3 Umur 46 Tahun
4 Tingkat Pendidikan SMA
5 Jumlah Tanggungan Keluarga 4 Orang
6 Pengalaman Bekerja Perna bekerja dikapal dan perna membuat pabrik
kayu
7 Mulai berusaha pada tahun 1986
8 Jenis Usaha Peternakan Ayam Petelur
9 Izin Usaha Tidak Ada
10 Sertifikat (akte tanah) Ada
11 Bukti bayar PBB Ada
12 Rekomendasi dari Desa/Kelurahan, Tidak Ada
Kecamatan dan Kabupaten atau
Pemerintah

II. Aspek Lingkungan


1 Segi Budaya
Adakah dampak keberadaan proyek Untuk dampak keberadaan peternakan
terhadap kehidupan masyarakat dilingkungan setempat bisa membuka lowongan
setempat pekerjaan
Adakah dampak keberadaan proyek Untuk dampak terhadap adat istiadat keberadaan
terhadap kebiasaan adat setempat peternakan ini tidak ada
2 Segi Sosial
Apakah dengan keberadaan proyek, Dengan adanya keberadaan peternaakn ini wilayah
wilayah menjadi ramai menjadi ramai karna adanya mobil dan kendaaran
keluar masuk peternakan
Lalulintas semakin lancar Untuk lalulintas lancar
Adanya jalur komunikasi Peternakan ini ada jalur komunikasi
Adanya penerangan listrik Untuk penerangan listrik dipeternakan ini ada
Perubahan pendidikan masyarakat Adanya peternakan ini bisa meruba pendidikan
setempat masyarakat setempat dengan membuka lowongan
pekejaan dengan hal tersebut anak- anak didaerah
tersebut bisa disekolakan oleh orang tuanya
3 Segi Ekonomi
Apakah proyek dapat mengubah Peternakan ini bisa meruba pendapaatn perkapita
pendapatan per kapita penduduk warga setempat dengan membuka lowongan
setempat pekerjaan
Apakah proyek dapat mengubah Tidak
pendapatan nasional
Apakah proyek dapat mengubah Tidak
upah rata-rata tenaga kerja (UMP) ?
4 Aspek Lingkungan
Apakah produk/komoditas yang Untuk peternakan ini limba yang dihasilkan dibuat
dihasilkan mencemari lingkungan pupuk
Bagaimana pengelolaan limbah Limbah dibuat pupuk
Keadaan saluran untuk limbah Baik
Limbah dibuat pupuk Iya
Limbah dibuat biogas Tidak

III. Aspek Pasar dan Pemasaran


Output (Ternak, Telur, Daging, Telur, Daging dan Pupuk
Pupuk)
1 Kemana produk akan dijual? Pasar
2 Apakah pasar cukup luas untuk dapat Iya
menampung produksi baru tanpa
mempengaruhi harga?
3 Jika harga menunjukkan indikasi akan -
terpengaruh, lalu berapa besarnya?
4 Apakah proyek masih dapat terus Iya
berjalan pada tingkat harga yang baru
5 Berapa besar porsi (share) �
Tidak ada
keseluruhan pasar yang akan dikuasai
proyek
6 Apakah tersedia fasilitas- -
fasilitas yang cocok untuk menangani
produk baru tersebut
7 Apakah  produkyang Untuk produk yang dihasilkan peternakan ini bisa
dihasilkan  proyek  dimaksudkan  untuk dikonsumsi oleh semua kalangan
konsumsi domestik  atau ekspor ?
8 Apakah proyek menghasilkan Iya
kualifikasi atau kualitas yang diminta
oleh pasar ?
Input (pakan ternak, obat- Pakan, vitamin,obat-obatan ,DOC dan Peralatan
obatan, vitamin, mineral dan peralatan,
bibit, bakalan, induk, DOC, dan DOD)
1 Ketersediaan pasar input Masi tersedia
2 Kapasitas ketersediaan input Baik
3 Pembelian input tepat waktu Iya
4 Biaya supplier input Tidak menetu

IV. Aspek Teknik dan Teknologi


1 Luas lahan Peternakan 5 Hektar
2 Luas padang penggembalaan -
3 Luas Kandang 3,5 Hektar
4 Letak/konstruksi kandang
5 Pakan Jagung,Dedak,kosentrat,dan Butiran
Hijauan -
Konsentrat Ada
Bahan pakan Jagung,Dedak,kosentrat,dan Butiran
Limbah pertanian -
Pengolahan pakan (silase, -
Amoniasi)
6 Pengolahan limbah Dibuat pupuk

V. Aspek Manajemen dn Sumberdaya Manusia


1 Manajemen Bibit Untuk bibit dipeternakan ayam petelur di desa
tetey tidak diproduksi oleh peternakan itu sendiri
2 Manajemen pakan Jagung,Dedak,kosentrat,dan Butiran
3 Manajemen perkandangan Dipelihara secara intensif dengan tipe kandang
batteray
4 Manajemen kesehatan/penyakit Ternak Divaksin secara rutin dan diberi obat
obatan dan vitamin apa bila ayam sakit atau
produksi menurun
5 Jumlah tenaga kerja sewa 18 Orang
6 Jumlah tenaga kerja keluarga -
7 Manajemen perkawinan -

VI. Aspek Keuangan


1 Input yang digunakan Pakan,DOC,Vitamin dan Obat-obatan
2 Ouput yang dihasilkan Telur,ternak dan pupuk
3. Kepemilikan Ternak
No Fase/Umurternak Jumlah (ekor) Nilai ternak (rupiah)
1 Fase Starter 5.200 5.200 x 17.000 =
88.400.000
2 Fase Layer 43.618 43.618 x 50.000 =
2.180.900.000
JUMLAH 2.269.300.000

4. Lahan, Kandang dan Peralatan


Luas lahan tempat berdirinya kandang : 3,5 Hektar

Investasi untuk lahan :-


Harga lahan Rp:-
Sewa lahan Rp (Harga tanah yang berlaku di lokasi):-
Investasi
1 Kandang starter 1 unit Rp 15.000.000
Perhitungankandang
Pembangunan Kandang dan pembelian peralatan
Kandang Grower 1 unit Rp 40.000.000
13 x 60.000.000 = Rp
Kandang Layer 13 unit
780.000.000
2 Peralatan Mesin Campur pakan Rp 55.000.000
Mesin Penggiling jagung Rp 28.000.000
Mesin pompa Air 2 unit 2 x 500.000 = Rp 1.000.000
5. Pakan
3 Peralatan Lain Tempat pakan untuk Starter 25 unit 25 x 33.000 = Rp 825.000
Tempat Minum untuk Starter 25 Unit 25 x 30.000 = Rp 750.000
4 Gudang Gudang penampungan Pakan 2 unit 2 x 15.000.000 = Rp 30.000.000
Gudang penampungan telur 1 unit Rp 13.000.000
No Jenis/Bahan Pakan Jumlah Pemberian Diberikan selama Harga Pakan
Pakan per hari berapa hari ? (Rp)
(kg)
1 Fase Starter
150 Kg 1 1.290.000
E 200 Super/Crumble
2 Fase Grower
Jagung 50 %
200 Kg 1 1.290.000
Kosentrat K 202 40 %
Dedak Padi 10 %
3 Fase Grower
Jagung 50 %
1000 Kg 1 6.160.000
Kosentrat K 202-36 35 %
Dedak Padi 15 %

6. Obat Dan vitamin


No Jumlah Pemberian per hari per Diberikan Harga Vitamin
Jenis vitamin (Rp)
ekor pada saat
1 B.com 2 Cc Pada saat
25.000
ternak sakit
2 Trimezyn 1 gram/1 liter air Pada saat
30.000
ternak sakit
3 Gingertol 2 ml/1 liter air Menamba
50.000
stamina ayam
4 Eggstimulant 1 gram/2 liter air Meningkat
kan produksi 36.000
telur

7. Vaksinasi
No Jenis Vaksin Jumlah Diberikan selama Harga Vaksin
Pemberian berapa hari ? (Rp)
Per ekor
1 Medivac ND-IB 1 x Tetes Pada ayam umur 4
70.000/1000 ekor
dimata hari
2 Medivac ND-AI 0,2 ml Pada ayam umur 4
130.000/200 ekor
hari
3 Medivac Gumboro A 1 x Tetes Pada ayam umur 7
75.000/500 ekor
dimulut hari
4 Medivac Gumboro A 1 x Tetes Pada ayam umur 14
75.000/500 ekor
dimulut hari
5 Medivac ND-IB 1 x Tetes Pada ayam umur 21
70.000/1000 ekor
dimata hari
6 Medivac Gumboro A 1 x Tetes Pada ayam umur 28
75.000/500 ekor
dimulut hari
7 Medivac Coriza Q 0,5 ml Pada ayam umur 42 280.000/1000 ekor
hari
8 Medivac ND-AI Pada ayam umur 56
0,5 ml 130.000/200 ekor
hari
9 Medivac ILT 1 x Tetes Pada ayam umur 70
60.000/1000 ekor
hidung hari
10 Medivac Pox 1 x tusuk Pada ayam umur 77
95.000/1000 ekor
sayap hari
11 Medivac ND T – IB Pada ayam umur 84
0,5 ml 300.000/1000 ekor
Emolsion hari
12 Medivac ND T – IB Pada ayam umur
0,5 ml 300.000/1000 ekor
Emolsion 112 hari
13 Medivac AI T-DC Pada auam umur
0,5 ml 130.000/200 ekor
Emolsion 119 hari
14 Medivac Coriza Q Pada ayam umur
0,5 ml 280.000/1000 ekor
Emulsion 126 hari
15 Medivac ND T – IB Pada ayam umur
0,5 ml 300.000/1000 ekor
Emolsion 147 hari
16 Medivac ND T-AI T Pada ayam umur
0,5 ml 130.000/200 ekor
196 hari
17 Revaksinasi Campur Pada ayam umur
70.000/1000 ekor
diair 238 hari

8. Tenaga Kerja
No Jam kerja Jumlah Jumlah (Rp)
1 06 : 00 Membersikan kandang
2 07 : 00 Pemberian Pakan
4 11 : 12 Pengambilan telur 18 2.200.000
5 13 : 14 Pemberian pakan
6 15 : 16 Pengangkatan telur ke gudang

9. Perhitungan Penerimaan
No Jumlah Telur Jenis telur (Bak) Penjualan / Nilai
Penerimaan (Bak) Telur(Rupiah)

1 Penjualan Telur per hari 860 Bak 100 super x Rp 59.000 5,900.000
2 710 Campur x Rp 49.000 34.790.000
3 50 Perdana x Rp 40.000 2.000.000
4
Jumlah 42.690.000

9. Perhitungan Biaya
1 Biaya Tetap
Lahan (Sewa) Tidak disewa
Kandang/Penyusutan 15 unit kandang Rp 32.600.000/ Tahun
Gudang/Penyusutan 3 Unit Gudang Rp 1.520.000/ Tahun
Peralatan kandang/Penyusutan 4 Unit mesin Rp 3.700.000/Tahun
Peralatan lainnya/Penyusutan 50 Unit Rp 491.000/ Tahun
2 Biaya Variabel
Bibit 1 Ekor DOC Rp 17.000
Pakan Untuk DOC,Grower,dan Rp 8.740.000/Hari
Layer
Obat/Vitamin Obat dan Vitamin Rp 141.000
Tenaga kerja 18 x 2.200. 000 Rp 39.600.000

Pemasukan tiap hari dari penjualan telur dipeternakan bapak Frangky palit yaitu
Rp 42.690.000 – Pengeluaran biaya pakan perhari Rp 8.740.000 jadi untuk hasil perhari
setelah dipotong pakan yaitu Rp 33.950.000

BAB IV.KESIMPULAN

Studi Kelayakan usaha peternakan babi ditinjau dari beberapa aspek, yaitu Aspek
pasar dan Pemasaran, Aspek Lingkungan, Aspek Manajemen dan sumberdaya manusia,
Aspek Keuangan, Aspek hukum dan Legalitas, Aspek keuangan.dan Aspek Aspek
Teknik dan Teknologi Dalam menganalisis masing-masing aspek tersebut, terdapat
beberapa indikator-indikator yang menjadi layak tidaknya bisnis Pondok Tekwan.
Pondok Tekwan merupakan salah satu rumah makan yang menyediakan makanan khas
tradisional kota Palembang yaitu Tekwan.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang
penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik
perusahaan, invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya
mengetahui aspek-aspek mengenai kelayakan usaha

Anda mungkin juga menyukai