Anda di halaman 1dari 2

Etiologi LBP merupakan rasa nyeri yang dirasakan pada punggung

LBP
bawah yang sumbernya adalah tulang belakang daerah
spinal (punggung bawah), otot, saraf, atau struktur lainnya
WOC Low Back Pain Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma
di sekitar daerah tersebut (Suma’mur,2009).
primer dan sekunder.

Usia lansia Obesitas

Fibrokartilago padat Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit


TTrauma primer seperti : Trauma secara Kelebihan beban
HNP, osteoporosis, spondilitis, stenosis
dan tak teratur spontan, contohnya kecelakaan. lumbalsakral
spinal, spondilitis,osteoartritis

Stres mekanis diskus Pembentukan kurva


Kontraksi punggung
lumbal bawah lumbal abnormal

Terdesaknya otot para vetebra


Perubahan degenarasi berat Rusaknya
pembungkus saraf
Tulang belaakang menyerap goncangan ventrikal
Herniasi nukleus purposus
Hiperalgesia sekuder pada
neuron di sekitar lesi pada resio
Penekanan akar saraf ketika Terjadi perubahan struktur dengan diskus susun atas
lumbal sakral
keluar dari kanallis spinalis fibri fertilago dan matrik gelatinus

Nyeri punggung bawah


(Low Back Pain)
Kelemahan otot

Ketidaknyamanan MK : nyeri
Mobilitas fisik terganggu RAS teraktivasi

MK : hambatan mobilitas Mk : Gangguan Pola tidur


REM Menurun
fisik
NOC NOC NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat terpenuhi selama 3 x 24 jam nyeri berkurang / hilang
selama 3 x 24 jam klien mampu mencapai kebutuhan tidurnya dengan kriteria : dengan kriteria :
mobilitas fisik dengan kriteria: a. Jumlah jam tidur cukup 1. Melaporkan nyeri berkurang / hilang
b. Pola tidur normal 2. Frekuensi nyeri berkurang / hilang
1. Klien dapat melakukan mobilitas secara
c. Kualitas tidur cukup 3. Lama nyeri berkurang
bertahap dengan tanpa merasakan nyeri
d. Tidur secara teratur 4. Ekspresi oral berkurang / hilang
2. Penampilan seimbang
e. Tidak sering terbangun 5. Ketegangan otot berkurang / hilang
3. Menggerakkan otot dan sendi
f. Tanda vital dalam batas normal 6. Dapat istirahat
4. Mampu pindah tempat tanpa bantuan
7. Skala nyeri berkurang / menurun
5. Berjalan tanpa bantuan
NIC
NIC
NIC 1. Kaji pola tidur / pola aktivitas
1. Koreksi tingkat kemampuan mobilisasi 2. Anjurkan klien tidur secara teratur 1. Lakukan pengkajian nyeri secarakomprehensif
dengan sekala 0-4 3. Jelaskan tentang pentingnya tidur yang (lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas,
0: Klien tidak tergantung pada orang lain cukup selama sakit dan terapi. dan faktor presipitasi).
1: Klien butuh sedikit bantuan 4. Monitor pola tidur dan catat keadaan 2. Observasi reaksi non verbal dari
2: Klien butuh bantuan sederhan fisik, psykososial yang mengganggu tidur ketidaknyamanan.
3 : Klien butuh bantuan banyak 5. Diskusikan pada klien dan keluarga 3. Gunakan teknik komunikasi terapetik untuk
4  :Klien sangat tergantung pada pemberian tentang tehnik peningkatan pola tidur mengetahui pengalaman nyeri klien.
pelayanan 6. Batasi pengunjung 4. Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan
2. Atur posisi klien menemukan dukungan.
3. Bantu klien melakukan perubahan gerak. 5. Kontrol lingkungan yang dapat
4. Observasi / kaji terus kemampuan gerak mempengaruhi nyeri (suhu ruangan,
motorik, keseimbangan pencahayaan, dan kebisingan)
5. Ukur tanda-tanda vital sebelum dan sesudah 6. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
melakukan latihan. 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
6. Anjurkan keluarga klien untuk melatih dan 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
memberi motivasi. 9. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
7. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 10. Tingkatkan istirahat
(fisioterapi untuk pemasangan korset) 11. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan
8. Buat posisi seluruh persendian dalam letak tindakan nyeri tidak berhasil
anatomis dan nyaman dengan memberikan 12. Monitor penerimaan klien tentang manajemen
penyangga pada lekukan lekukan sendi nyeri.
serta pastikan posisi punggung lurus.

Anda mungkin juga menyukai