:UNIS-FHIH-SOAL-01
SOAL
Revisi : 00
Tanggal : 16 Maret 2020
HUKUM Halaman : 1 dari 1
Program Studi Ilmu INTERNASIONAL
Hukum Fakultas Hukum
Selamat Mengerjakan
1
Raja Tega, Perusahaan Babat Habis Para
Pekerja Kontrak
Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Chris Kanter mengatakan,
para pengusaha saat ini harus rela merumahkan hingga melakukan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK), bahkan pekerja-pekerja kontrak harus dulu jadi korban dengan tak diperpanjang
masa kerjanya.
"Teman-teman industri yang selalu menikmati pertumbuhan saja kena, apalagi itu yang padat
karya itu bahkan bisa kolaps. Sekarang pun banyak yang sudah merumahkan dan PHK
karyawannya, industri-industri besar juga banyak yang mendahulukan
(mengakhiri) karyawan kontrak," jelasnya dalam virtual video interview dengan CNBC
Indonesia, Senin (18/05/20).
Contohnya ada di sektor otomotif, salah satu industri yang cukup terdampak dari pandemi
Covid-19. Penjualan mobil pada April 2020 anjlok 90,6% berdampak pada nasib pekerja
mereka termasuk yang status kontrak.
2
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengaku banyak perusahaan tak akan perpanjang
masa kontrak bagi para karyawan dengan sistem Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
Imbalannya mereka akan berusaha untuk tak ambil kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK).
Selain kondisi perusahaan yang memicu pemutusan kontrak kerja massal, kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup memperparah nasib para pekerja kontrak,
termasuk di sektor alih daya atau outsourcing.
"Karena banyak industri terdampak oleh corona, sehingga banyak pekerjaan yang akhirnya
berhenti maka banyak perusahaan alih daya yang akhirnya tidak melanjutkan kontrak dengan
karyawannya," kata Ketua Umum Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia kepada
CNBC Indonesia, Selasa (19/5). "Bisa mencapai 10 ribu karyawan ya, kalau saya lihat di
industri alih daya saja," katanya.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200519125119-4-159534/raja-tega-perusahaan-babat-
habis-para-pekerja-kontrak
3
NAMA : Elsa Titania Ramadani
NIM : 1902010104
KELAS : 4C (Sore)
ANALISIS
Pada masa pandemi Covid-19, anggota Komisi IX DPR, Obon Tabroni, meminta
pengusaha tidak melakukan PHK, terutama di wilayah – wilayah yang rentan terkena dampak
Covid-19. Namun imbauan untuk tidak melakukan PHK agak sedikit sulit untuk diterapkan.
Apalagi jika pengusaha mengalami kerugian, PHK menjadi hal yang paling mungukin untuk
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan boleh memasukan sebagian pekerja/buruhnya dengan
mempertimbangkan pembayaran upah pekerja/buruh dilakukan dengan sesuai dengan
kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh.
4
berakhir secara tertulis kepada karyawan, dengan menyatakan bahwa akan
diperpanjang kontrak kerjanya dan jika pengusaha tidak memberitahukan
perpanjangan PKWT ini dalam waktu 7 (tujuh) hari maka perjanjian kerjanya demi
hukum menjadi Perjanjian Kerja dengan Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
Berdasarkan UU 13 Tahun 2003 Pasal 66 ayat (1) bidang-bidang pekerjaan untuk alih
daya diantaranya adalah sebagai berikut:
5
6