Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI KEPERAWATAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA


KEPERAWATAN INDONESIA

OLEH
NOPRI YANTO
NIM.18.1.058
3A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
RS dr.SOEPRAOEN MALANG
2020/2021
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………..i
Daftar Isi………………………………………………………………………....1
Bab I……………………………………………………………………………...2
Bab II……………………………………………………………………………..4
Bab III…………………………………………………………………………….6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..7

1
BAB I

Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Dunia Keperawatan


menjadi sebuah Paradigma baru sebagai upaya dalam meningkatakan
kualitas kesehatan masyarakat. Masalah yang lebih ditonjolkan pada
aspek pencegahan serta peningkatan pada mutu pelayanan kesehatan.
Paradigma baru ini berakibat pada tingginya kompetisi di sector
kesehatan, baik pemerintah, swasta dan asing akan semakin keras dalam
merebut pasar pelayanan kesehatan yang bebas dalam memasuki era
4.0. Selain itu, masyarakat menuntut seluruh kebutuhan pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan yang dapat diakses secara cepat,
mudah, akurat, bermutu,dan dengan biaya terjangkau. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka teknologi keperawatan tidak bisa lepas dari
perkembangan teknologi yang semakin cepat dan terus berkembang guna
memudahkan segala keperluan manusia. Dibutuhkan suatau sistem
informasi serta pelayanan kesehatan yang memiliki manajemen yang
terintegrasi, komunikatif dan efisien.
Kontribusi perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
mempunyai peranan sangat besar bagi memberikan pelayanan
kesehatan, serta berperan aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan pelayanan mutu kesehatan,
seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standar,yaitu dimulai dari fase pengkajian sampai dengan fase
evaluasi dan mampu mendokumentasikan dengan baik. Namun pada
kenyataan dilapangan asuahan keperawatan yang diberikan masih
bersifat manual serta konvensional, belum disertai dengan sistem serta
perangkat teknologi yang memadai, sehingga berdampak paada beban
kerja perawat yang sangat berat, berdampak pada penurunan baik dalam
pemberian asuhan keperawatan,serta dirasakan langsung oleh sesama
rekan sejawat, dan profesi lain.

2
Berdasarkan penelitian pendahuluan pada sebuah penelitian yang
dialakukan oleh Linpincolt disebuah Rumah sakit menunjukan bahwa 87%
perawat memiliki kencenderungan bekerja lebih dari 12 jam dikarenakan
harus menyelesaikan pendokumentasian secara konvensional. Berkaitan
dengan masalah ini dibentuk sebuah sub komite teknologi untuk
menentukan apakah teknologi dapat meningkatkan mutu pelayanan,
efisiensi kerja, kepuasan untuk pengguna jasa keperawatan (Hakin,2005).
Berkaitan dengan hal diatas akan dibahas lebih mendalam pada artikel ini
yang akan menggambarkan perkembangan teknologi informasi dalam
dunia keperawatan Indonesia.

3
BAB II

Pembahasan

Kemajuan teknologi dan informasi secara dramatis dapat


mengubah cara perawat dalam menegakan diagnose, mengobati,
merawat dan manajemen pasien. Teknologi diharapkan dapat
meningkatkan komunikasi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan, mempercepat pendokumentasian, dan dapat menjadi solusi
serta upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Perawat memainkan peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan strategi untuk sistem teknologi yang inovatif dan proses
yang akan menghasilkan mutu pelayanan asuahan keperawatan yang
baik serta dalam prakteknya. Selain itu perawat pun diharapkan dapat
berpatisipasi dalam perencanaan strategis multidisplin untuk menentukan
solusi system yang mendukung perawatan pasien, menetapkan standar
untuk aplikasi klinis, sesuai dengan standar yang berlaku (ANAI,2010).
Selain itu banayak juga penelitian yang telah dilakukan berkaitan
dengan teknologi dalam keperawatan yang berkaitan dengan semakian
mudahnya mengumpulkan informasi, keselamatan pasien, kepuasan
pasien, kepuasan kerja, kemajuan karir perawat dan sebagainya.
Beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan hal diatas adalah
sebagaiberikut (Ane,2010):
1. Kebanyakan perawat tertarik pengaturan kerja yang menggunakan
teknologi, perawat bekerja kurang dari dua tahun, 69,2% dari
mereka yang bekerja 2 samapai 5 tahun, dan 79,5% dari mereka
digunakan 5 sampai 10 tahun.
2. Perawat mayoritas setuju bahwa teknologi meningkatkan efisiensi
perawat dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas
perawatan pasien.
3. Jenis-jenis, anatara lain internet yang setuju memiliki dampak
terbesar pada peningkatan efisiensi perawat.

4
4. Yang paling banyak dilaporkan teknologi yang digunakan oleh
perawat dalam praktek itu, dalam rangka frekuensi, internet, dan
informasi rumah sakit.

Fenomena diatas merupakan gambaran perkembangan teknologi dalam


keperawatan serta pentingnya teknologi keperawatan di internasional,
sedangkan isu yang berkembang di Indonesia saat ini, terutama diarea
pelayanan kesehatan rumah sakit adalah apabila system teknologi dalam
keperawatan akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih
besar atau berkurang, apakah membantu mencapai tujuan yang
diharapkan, apakah jumlah SDM keperawatan dapat dikurangi serta
apakah akan berkesinambungan dan secara terus-menerus akan
digunakan. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang
informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia
internasional adalah teknologi PDA (personal digital assistance). Di masa
yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan
pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, pasien
dengan mudah mengakses informasi perawatan, rekam medis, serta obat
yang akan dan sudah diminum. Dan Tenanga medis akan lebih mudah
dalam menentukan diagnosis dan tindakan keperawatan.Dengan akses
internet yang semakin cepat diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, dan semakain banyak muncul aplikasi tentang
kesehatan yang dapat diakses dengan mudah dalam gengaman.

5
BAB III

Kesimpulan

Teknologi dalam keperawatan memegang peranan sanagat penting


dalam menjawab tantangan era globalisai dan perubahan paradigm
kesehatan yang ada saat ini, menjadi asset penting suatau organisai
karena sebagai dasar untuk perkembangan suatu organisasi. Perawat dan
seluruh pelaku kesehatan harus bisa dapat menyesuaikan dengan
teknologi yang semakin berkembang dengan pesat di era 4.0 ini.
Keterbukaan informasi juga menjadi tantangan tersendiri untuk lebih
berhati-hati dalam menentukan diagnosis dan tindakan keperawatan
sebaik mungkin.
Hal diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas asuhan dengan
menerapkan sebuah system berhubungan juga dengan organisasi dan
pengolahanya. Oleh karena itu ada beberapa konsep yang harus
dipahami dalam menyelenggarakan sistem ini diantaranya : informasi,
manusia sebagai pengolah data, konsep sistem, konsep organisasi dan
manajemen, konsep pengambilan keputusan dan nilai informasi.
Merkomendasikan penggunaan teknologi yang dipilih ditempat
kerja, pilih teknologi yang benar-benar meningkatkan efisiensi kualitas
pelayanan. Semua teknologi dapat meringankan beban kerja serta
meningkatkan efisiensi kerja.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Davis,G.B.(1999) alih bahasa Adiwardana,A.Kerangka Dasar


Sistem Informasi Manajemen,Bag.1.Edisi kesebelas. Jakarta
:Ikramandiriabadi
2. ANIA,2010,Nursing Informatics,diakses
diwww.file:///C:/Documents%20and%20Settings/Dian/My
%20Document/sim/informatics.aspx.htm, tanggal 30 september
2020
3. Uly,A.Sistem informasi manajemen keperawatan di Indonesia.
Diakses pada 30 september 2020

Anda mungkin juga menyukai