Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

“MANUSIA DAN CINTA KASIH”

OLEH :
JANED RAKUWEL ST ERAMURI
NIM : 202051234002

PROGRAM STUDI PHP


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.1. Latar Belakang
Dari zaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi
perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.
Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah
satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya
sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat
bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan
dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang
berpikir bahwa cinta itu tidak penting.
Manusia sejak semulanya telah mendapatkan Kasih yang begitu dalam dari
Allah. Ketika masa penciptaan Allah tidak ingin manusia sendiri sehingga Allah
menempatkan perempuan di samping manusia karena Allah berkata bahwa
manusia tidak baik seorang diri saja. Bahkan ketika manusia telah jatuh ke dalam
dosa, Allah tetap menunjukkan kasih setia-Nya kepada manusia dengan
mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini.
Hukum yang terutama dalam hidup kita dalam lingkup Kristen adalah
Hukum Kasih yaitu mengasihi Allah dan sesama sebagaimana tercantum dalam
kitab Matius 22:37-40. Manusia tidak hanya mengasihi Allah dan sesama tetapi
juga mengasihi diri sendiri dalam hal menerima diri dengan apa adanya dan
mampu untuk menjaganya. Bahkan Yesus juga mengharapkan agar kita juga
mengasihi musuh kita dan mendoakan mereka. Karena kasih itu sabar, murah hati,
tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak mencari keuntungan
diri sendiri, tidak pemarah, tidak mendendam, menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, dan sabar menaggung segala sesuatu sebagaimana yang tercantum
dalam kitab 1 Korintus 13:4-7.
Cara manusia mengepresikan cinta mereka sangat beragam seperti dengan
mengungkapkannya dan dengan tindakan.

2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana pengertian manusia dan cinta?
2. Bagaimana tanda-tanda cinta?
3. Apa saja macam-macam cinta?
4. Bagaimana mewujudkan cinta kasih?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian manusia dan cinta
2. Mengetahui tanda-tanda cinta
3. Mengetahui macam-macam cinta
4. Mengetahui bagaimana mewujudkan cinta kasih

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1. Pengertian Manusia dan Cinta Kasih
Di dalam Kejadian 1:26-27 menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan
Allah yang membawa rupa dan gambar-Nya. Allah memberikan manusia berbagai
potensi dalam diri manusia, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir,
merasakan, juga berbuat, agar mempermuliakan Dia. Salah satu anugerah yang
diberikan Allah kepada manusia adalah perasaan “Cinta”. Cinta dalam hal ini
adalah cinta terhadap Allah dan terhadap ciptaan Tuhan.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek
tersebut (Anonim, 2014).
Menurut Haryanto, ada empat kata yang bisa diterjemahkan sebagai cinta
dalam bahasa Yunani, yaitu: agape, phileo/philia, storge, dan eros.
1. Agape
Agape adalah kata yang digunakan ketika merujuk kepada kasih Allah (lihat
1 Yohanes 4:7-12, 16b; atau Yohanes 3:16). Agape juga adalah kasih karena apa
yang seseorang lakukan dan bukan apa yang seseorang rasakan.
2. Phileo/philia
Phileo/philia, yang artinya “memiliki ketertarikan khusus kepada seseorang
atau sesuatu, yang dekat kepada kita, memberi perasaan kita, menganggapnya
sebagai seorang saudara.” Phileo ini sebenarnya lebih baik diterjemahkan sebagai
“sangat menyukai” atau “persahabatan sejati”. Kata ini agak berbeda kalau
diterjemahkan dengan kata dalam bahasa Inggris “love”, tetapi lebih tepat dengan
“strongly like”. Kata ini mungkin bisa kita terjemahkan dengan kata “suka” atau
“menyukai”.

4
3. Storge
Storge menunjukkan kasih antara orangtua dan anaknya, atau terhadap
saudara kandung, dan juga antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik dan
sehat (lihat Roma 12:9-10) “9Hendaklah kasih (agape) itu jangan pura-pura!
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.10Hendaklah kamu saling
mengasihi (phileo/philia/storge) sebagai saudara dan saling mendahului dalam
memberi hormat.” Atau, “Hormatilah ayah dan ibumu (Kej. 20:12)
4. Eros
Eros digunakan untuk menggambarkan cinta seksual, yaitu cinta secara
badaniah. Eros adalah asal kata erotica, dan juga digunakan untuk merujuk kepada
dewa cinta dari Yunani. Kata ini sebenarnya tidak pernah muncul dalam Alkitab.

2.2. Tanda-tanda Cinta
Cinta merupakan hal yang sangat subyektif, satu orang dengan orang
lainnya akan memaknakan secara berbeda. Namun ada tanda-tanda yang
menunjukkan adanya perasaan cinta:
1. Ada unsur keterkaitan dan kekaguman
Biasanya cinta didahului oleh rasa ketertarikan dan kekaguman, baik itu
karena penampilan fisik, sifat, kemampuan atau materi. Hal mana yang
menjadikan seseorang itu tertarik tiap orang itu berbeda-beda.
2. Teringat terus dalam ingatan
Perasaan cinta membuat bayangan tentang orang yang dicintainya selalu ada
dalam ingatan. Tanda cinta ini jangan dianggap bahwa hal ini hanya berlaku pada
pasangan saja tetapi juga pada semua orang. Ketika Allah mengadakan perjanjian
dengan Nuh mengenai keturunan Nuh dan air pemusnah bumi tidak akan ada lagi
dijelaskan di dalam Kejadian 9:14-15 “14Apabila kemudian Kudatangkan awan di
atas bumi dan busur itu tampak di awan, 15maka Aku akan mengingat pernanjian-
Ku yang telah ada antara Aku dan kamu beserta segala makhluk yang hidup...”
3. Adanya pengorbanan
Perasaan cinta menimbulkan perasaan ingin berbuat apa saja yang dapat
membahagiakan dan menyenangkan orang yang dicintai. Dalam hal pengorbanan,

5
Tuhan rela mengorbankan nyawanya demi menebus dosa manusia karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini (Lihat Yoh. 3:16).

2.3. Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983:4) dalam bukunya Seni Mencintai dalam
makalah Angga, mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang
dapat di uraikan sebagai berikut :
A. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian
cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri
sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan
rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.

B. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan


Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada
sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak
dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan
suatu kewajiban.

C. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan)
ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda

6
jauh. Di sisi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang,
keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang
membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan
timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan
mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya
tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

D. Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.

E. Cinta terhadap Allah


Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang
dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

F. Cinta terhadap Rasul


Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:
1. Perasaan terhadap keluarga
2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia

7
3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu,
atau cinta eros
5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut
narsisisme
7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme (Herry, 2012)

2.4. Cara Mewujudkan Cinta Kasih
A. Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan menjaga diri dan yang terutama adalah menerima
diri apa adanya, dan mampu melindungi kesucian sebab tubuh kita adalah bait
Allah yang harus dijaga seperti yang terdapat di dalam Kitab 1 Korintus 6:19-20
dikatakan “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus
yang kamu peroleh dari Allah,- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu”(Alkitab, 2010). Oleh sebab itu, kita tidak
boleh mencemarkan tubuh kita dengan kenajisan dan kejahatan apa pun itu, baik
oleh pikiran, keinginan, maupun tindakan.

B. Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan


Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian.
Contohnya saling tolong menolong dan kerja bakti. Dalam Kitab Markus 6:
31”....Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri...” dan dalam Kitab
Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah
bagi mereka yang menganiaya kamu” (Alkitab, 2010). Ini jelas dikatakan bahwa
selain mengasihi diri sendiri, kita juga harus mengasihi sesama bahkan musuh
sekali pun.

8
C. Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab
dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang
lelaki terhadap perempuan yang sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

D. Cara mewujudkan Cinta Keibuan


Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga
terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai
menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu
menginginkan dan melihat anaknya bahagia dijauhkan dari segala kesusahan
(Zainal, 2012). Seorang Ibu Kristiani diarahkan untuk mengasihi anak-anaknya
seperti yang tertulis di dalam Titus 2:4-5 (Alkitab, 2010).

E. Cara mewujudkan Cinta kepada Allah


Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat. Kita harus
mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi dan kekuatan kita (lih.
Mrk 12:30) dan memberikan seluruh diri kita untuk mentaati seluruh perintah-Nya
sebagai manisfestasi dari kasih kita kepada Allah (lih. 1 Yoh 5:3) (Alkitab, 2010).

F. Cara mewujudkan Cinta kepada Rasul


Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh teladan yang baik yang ada
pada diri rasul.
Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih,
yaitu:
1. Perasaan
2. Pengenalan
3. Tanggung jawab
4. Perhatian
5. Saling menghormati

9
10
BAB III
PENUTUPAN
3.
3.1. Kesimpulan
1. Manusia adalah ciptaan Allah yang membawa rupa dan gambar-
Nya. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan
ketertarikan pribadi.
2. Tanda-tanda cinta yaitu adanya unsur ketertarikan, selalu
mengingat, dan rela berkorban.
3. Menurut Erich Fromm, ada beberapa macam cinta, yaitu cinta diri
sendiri, cinta terhadap sesama/persaudaraan, cinta erotis, cinta
keibuan, cinta terhadap Allah, dan cinta terhadap rasul
4. Wujud cinta kasih dapat diwujudkan dengan mengasihi Allah dan
sesama dengan segenap hati bahkan musuh sekalipun.

3.2. Saran
Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah ini, mahasiswa
dapat:
1. Mengetahui pengertian manusia dan cinta,
2. Mengetahui tanda-tanda cinta,
3. Mengetahui macam-macam cinta, dan
4. Mengetahui bagaimana mewujudkan cinta kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. 2010. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia.

Angga, dkk. 2013. “Ilmu Budaya Dasar-Manusia dan Cinta Kasih”.


http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-
cinta-kasih/ diakses tanggal 28 September 2020.

Anonim, 2014. “Cinta”. http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta diakses tanggal tanggal


28 September 2020.

Haryanto. 2010. "Memahami Makna Cinta”.


http://belajarpsikologi.com/memahami-makna-cinta/ diakses tanggal tanggal 28
September 2020.

Herry, 2012. “Makalah Manusia dan Cinta Kasih”.


http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html
diakses tanggal 28 September 2020.

Zainal Arifin, 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar : Anugrah Mandiri.

12

Anda mungkin juga menyukai