Anda di halaman 1dari 19

Aspek Hukum

Dalam
Peradilan
Pajak
KELOMPOK E
NAMA ANGGOTA

041911333131 ANDHINI SEPTIYAMUKTI


041711333145 BENJAMIN CHRISTOPHER
JONAN
041811333237 HUDA SATYA MUTTASYAM
041911333197 ZAKIYAH AYU FITRIA

01
Fiskus
Definisi Fiskus
Fiskus merupakan petugas yang dilantik oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melaksanakan
fungsi penarikan dan pengumpulan pajak.
Tugas Fiskus
1. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
2. Mengeluarkan Surat Tagihan Pajak
3. Menerbitkan keputusan
4. Melakukan pemeriksaan
5. Melakukan penyegelan
6. Mengangkat pejabat untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Hak Fiskus
1. Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan atau melakukan pengukuhan pengusaha
kena pajak secara jabatan
2. Menerbitkan surat tagihan pajak
3. Melakukan pemeriksaan dan penyegelan
4. Melakukan penyidikan
5. Menerbitkan surat paksa dan melaksanakan penyitaan
Kewajiban Umum Fiskus
Kewajiban umum fiskus yaitu melakukan pembimbingan, penyuluhan dan penerangan kepada wajib
pajak agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Kewajiban Khusus Fiskus
1. Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sementara dalam waktu 3 hari setelah formulir
pendaftaran diterima.
2. Menerbitkan NPWP dalam jangka waktu 3 bulan setelah formulir pendaftaran diterima.
3. Menerbitkan suatu surat keputusan atas pengukuhan pengusaha kena pajak (sebagai wajib
pajak pertambahan nilai), dalam jangka waktu tujuh hari sejak formulir pendaftaran diterima.
4. Menerbitkan surat keputusan kelebihan pajak dalam jangka waktu satu bulan setelah tanggal
diajukannya surat keputusan kelebihan pajak oleh wajib pajak.
5. Menerbitkan sebuah surat perintah untuk membayar kelebihan pajak dalam jangka waktu satu
bulan setelah diajukannya surat keputusan kelebihan pembayaran pajak.
6. Menerbitkan surat keputusan angsuran/penundaan pembayaran pajak dalam jangka waktu dari
3 bulan untuk angsuran/penundaan surat ketetapan pajak, surat ketetapan pajak tambahan,
serta surat pemberitahuan pajak dan dalam waktu 10 hari untuk pengurangan angsuran pajak
penghasilan.
Kewajiban Khusus Fiskus (lanjutan)
1. Memberikan suatu keputusan atas keberatan yang diajukan oleh wajib pajak dalam waktu 3
bulan sejak diterimanya surat permohonan keberatan.
2. Memberikan keputusan atas pengurangan/penghapusan bunga, denda, serta kenaikan dan
pengurangan/pembatalan terkait ketetap pajak dalam waktu 3 bulan sejak tanggal penerimaan
permohonan.
3. Merahasiakan data atau informasi mengenai wajib pajak yang telah disampaikan.
02
Peradilan
Pajak
Pengertian Peradilan Pajak

Pengadilan pajak merupakan


sebuah badan atau lembaga
peradilan yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi wajib
pajak perorangan atau badan yang
ingin mengajukan banding atau
gugatan dan menyelesaikan
terhadap sengketa pajak yang
dialaminya.
Sejarah Peradilan Hukum
Berdasarkan sejarahnya,
pembentukan pengadilan pajak ini
bermula dari Majelis Pertimbangan
Pajak (MPP) yang berubah menjadi
Badan Penyelesaian Sengketa Pajak
(BPSP). Dengan banyaknya sengketa
pajak yang muncul setiap tahunnya,
pemerintah menilai BPSP tidak bisa
lagi menyelesaikan tanggung
jawabnya. Hal inilah yang membuat
pemerintah akhirnya membentuk
pengadilan pajak yang secara resmi
tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
Wewenang Peradilan Pajak
Kewenangan dan kekuasaan lembaga peradilan pajak ini telah diatur dalam Pasal 31, 32, dan 33 Undang-Undang No. 14
Tahun 2002, sebagai berikut:

● Tugas dan wewenang pengadilan pajak adalah memeriksa dan memutusa sengketa pajak.
● Dalam hal banding, pengadilan pajak hanya berwenang untuk memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan
keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
● Dalam hal gugatan, pengadilan pajak berwenang untuk memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan
penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang telah beberapa
kali diubah, di mana yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
● Tugas dan kewenangan pengadilan pajak juga terkait dengan pengawasan terhadap kuasa hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang-sidang pengadilan pajak, yang
mana pengawasannya diatur lebih lanjut dengan keputusan Ketua Pengadilan Pajak.
● Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir, putusan pengadilan pajak bersifat final. Artinya, putusan
pengadilan pajak atas sengketa pajak tidak dapat diajukan gugatan ke peradilan umum.
● Pengadilan pajak memiliki kuasa untuk memanggil atau meminta data atau keterangan yang berkaitan dengan
sengketa pajak dari pihak ketiga guna keperluan pemeriksaan sengketa pajak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Jenis Tuntutan Peradilan Pajak
Bagi wajib pajak yang mengalami sengketa pajak, sebagaiknya ketahui terlebih dahulu bahwa
ada dua jenis gugatan pajak yang bisa diajukan dan diterima pengadilan pajak, antara lain:

● Tuntutan atau gugatan oleh negara kepada wajib pajak yang tidak memenuhi
kewajibannya. Proses persidangan penagihan pajak hanya bisa dilakukan setelah adanya
peneguran dan peringatan. Jika wajib pajak atau tergugat terbukti lalai dari kewajibannya,
artinya pengadilan memiliki otoritas untuk menyita dan melelang asetnya.
● Gugatan yang diajukan oleh wajib pajak atas proses penagihan pajak yang dialaminya.
Misal proses penagihan pajak yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau adanya penyitaan aset tanpa disertai dengan peringatan terlebih
dahulu.
03
Tahapan
Peradilan
Pajak
Tahapan Peradilan Pajak
Sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak
dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan
kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan
penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Upaya Hukum yang dapat ditempuh oleh Wajib Pajak adalah sebagai berikut:

1. Keberatan

2. Banding

3. Gugatan

4. Peninjauan Kembali
04
Saksi Ahli
Pajak
Saksi ahli pajak
● Pasal 1 angka 26 KUHAP menyatakan secara jelas bahwa saksi adalah orang yang dapat
memberikan keterangan guna kepentingan penyidik, penuntutan, dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. Selanjutnya pada Pasal
1 angka 27 KUHAP diberikan juga pengertian keterangan saksi yaitu salah satu alat bukti dalam
perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia
dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri.
● Sedangkan pengertian keterangan ahli diberikan dalam Pasal 1 angka 28 KUHAP sebagai
keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang
diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. Tidak
jauh berbeda dengan KUHAP, Pasal 73 Undang-Undang Pengadilan Pajak memberikan
pengertian keterangan saksi sebagai alat bukti apabila keterangan itu berkenaan dengan hal
yang dialami, atau didengar sendiri oleh saksi.
● Jadi Saksi Ahli Pajak merupakan orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan
penyidik, penuntutan, dan peradilan. Sebagai salah satu alat bukti mengenai suatu perisitiwa
yang berkenaan dengan perpajakan yang dialami, atau didengar sendiri oleh saksi.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai