Anda di halaman 1dari 2

Nama : abid rahmat satria putra

kelas : BI.A
NIM : 855717538
Mata Kuliah : Pembalajaran Terpadu

Jawab
Tugas mandiri 1
1. Peserta didik yang berada pada sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 3 berada pada
rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti
IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan dan memahami hubungan antara konsep
secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan
pengalaman yang dialami secara langsung.

Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas 1 sampai 3 untuk setiap mata
pelajaran dilakukan secara terpisah. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara
murni mata pelajaran yaitu hanya mempelajari materi yang berhubungan dengan mata
pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala
sesuatu sebagai suatu keutuhan, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara
terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan
membuat kesulitan bagi peserta didik.

dengan demikian, pembelajaran untuk kelas 1 sampai dengan 3 akan lebih tepat jika
menggunakan pembelajaran terpadu dengan memalui pendekatan tematik yang menjadi
acuan dan contoh konkret, agar materi yang ingin dicapai dapat tercapai dengan lebih
efektif.Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba
memadukan beberapa pokok bahasan.

2. Landasan filosofis dalam pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran
filsafat yaitu: (a) progresivisme, (b) konstruktivisme, dan (c) humanisme.
a. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural),
dan memperhatikan pengalaman siswa.
b. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences)
sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil
konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak
dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan
sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi,
melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang
diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan
pengetahuannya.
c. Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan
motivasi yang dimilikinya.

Landasan psikologis dalam pembelajaran terpadu terutama berkaitan dengan psikologi


perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan
terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran terpadu yang diberikan kepada
siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahapperkembangan peserta
didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi
pembelajaran terpadu tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa
harus mempelajarinya.

Landasan praktis, berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi
dalam proses pembelajaran saat ini, sehingga harus mendapat perhatian dalam
pembelajaran terpadu yang meliputi :
a.Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi yang
harus dimuat dalam kurikulum.
b.Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain, padahal
seharusnya saling terkait.
c.Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukan
uasaha kolaboratif antara berbagai mata pelajaran untuk memecahkannya.
d.Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek dapat dipersempit dengan
pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga siswa akan mampu berpikir teoritis
dan pada saat yang sama mampu berpikir praktis.

Landasan yuridis dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan berbagai kebijakan atau
peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran terpadu di sekolah dasar. Landasan
yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya, serta (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Disamping itu pada Permendiknas No 22 Th 2006 02. BAB II Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum menyatakan Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui
pendekatan terpadu, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran.

3. Dari sepuluh model yang ada untuk pembelajarn terpadu ini, hanya 3 yang
direkomendasikan untuk dapat diterapkan. Hal ini terjadi dikarenakan 3 model ini dirasa
paling cocok untuk sistem pembelajaran yang ada di indonesia yang dapat diterima
peserta didik dalam penerapannya. 3 model ini secara umum sudah mewakili model yang
lain dan mampu memenuhi target pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai