Uterus dapat terbagi menjadi 2 bagian besar : corpus dan cervix
Batas keduanya disebut isthmus uteri (pada kondisi tidak hamil) Kehamilan sekitar 20 minggu (ukuran janin > cavum uteri) maka segmen bawah Rahim isthmus akan terbentuk Batas antara korpus (yang kontraktil) dengan segmen bawah rahim disebut cincin retraksi fisiologis (bandl ring : cincin retraksi patologis) Cincin retraksi fisiologis : 2-3 jari diatas simpisis, bila meninggi kemungkinan bandl ring (patologis) yang kemungkinan pertanda rupture uteri iminens (mengancam) Ruptur uteri terutama oleh peregangan uterus, jika uterus sudah cacat (etiologi dan faktor resiko sasaran belajar 1) akan menjadi lokus minoris resisten yang mudah mengalami trauma Faktor kausatif pendukung (etiologi sasaran belajar 1) : riwayat pembedahan uterus, induksi oksitosin yang sembarangan, persalinan lama, presentasi abnormal, polihidramnion, kelainan bentuk uterus, dll) meningkatkan kemungkinan risiko. Inpartu korpus uteri kontraksi, segmen bawah rahim tetap pasif, serviks melunak (effacement dan pembukaan) Apabila oleh beberapa hal terjadi partus macet (obstructive labor), sedangkan his kuat (kontraksi korpus tetap berjalan), maka segmen bawah rahim (yang pasif) akan tertarik retraksi ke atas sehingga makin renggang dan makin menipis cincin retraksi akan ikut meninggi (muncul bandl ring) jika sudah tidak kuat menahan segmen bawah rahim rupture.
Algoritma tatalaksana rupture uteri adalah sebagai berikut :